Anda di halaman 1dari 26

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat kasasi memutus

do
gu
sebagai berikut dalam perkara antara:
MAIHENDRI, bertempat tinggal di Pasaman Baru Jorong Pasaman Baru
Nagari Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman

In
A
Barat;
Pemohon Kasasi dahulu Termohon Keberatan;
ah

lik
Lawan
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk., diwakili oleh Riduan, selaku
am

ub
Regional CEO PT Bank Mandiri (Persero), Tbk., Region II/Sumatera 2,
dalam hal ini memberi kuasa kepada Antonius Sianturi dan kawan-
kawan, Para Pegawai pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Business
ep
k

Banking Cabang Pasaman, Area Padang, berdasarkan Surat Kuasa


ah

Khusus tanggal 15 Desember 2016;


R
Termohon Kasasi dahulu Pemohon Keberatan;

si
Mahkamah Agung tersebut;

ne
ng

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang
Termohon Kasasi dahulu Pemohon Keberatan telah mengajukan keberatan terhadap

do
gu

putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Nomor 1407/Arbitrase/BPSK-


BB/X/2016 tanggal 5 Desember 2016 yang amarnya sebagai berikut:
In
A

1. Mengabulkan permohonan Konsumen seluruhnya;


2. Menyatakan ada kerugian di pihak Konsumen;
ah

3. Menyatakan Pelaku Usaha tidak pernah menghadiri persidangan yang secara


lik

patut dipanggil oleh Majelis Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)


Kabupaten Batu Bara menurut Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku
m

ub

di Wilayah Negara Republik Indonesia;


4. Menyatakan Pelaku Usaha yang tidak pernah memberikan dokumen salinan/
ka

ep

fotocopy Perjanjian Kredit yang mengikat diri antara Konsumen dengan Pelaku
Usaha seperti: Perjanjian Kredit, Polis Asuransi dan Akta Pemberian Hak
ah

Tanggungan maupun lainnya adalah merupakan perbuatan melawan hukum dan


R

bertentangan dengan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan


es
M

Konsumen khususnya tentang Klausula Baku;


ng

on
gu

Halaman 1 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Menyatakan Perjanjian Kredit sebagaimana yang telah dibuat dan ditanda tangani

si
bersama antara Konsumen dengan Pelaku Usaha adalah batal demi hukum dan
tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat;

ne
ng
6. Menyatakan Konsumen telah beriktikad baik dalam melaksanakan kewajibannya
kepada Pelaku Usaha yaitu dengan membayar angsuran suku bunga pinjaman
kredit setiap per-bulannya kepada Pelaku Usaha;

do
gu
7. Menyatakan Pelaku Usaha yang akan dan/atau telah melakukan Lelang eksekusi
Hak Tanggungan di muka umum atas agunan yang menjadi jaminan pembayaran

In
A
kembali atas fasilitas pinjaman kredit yang telah diberikan oleh Pelaku Usaha
kepada Konsumen yaitu dengan melalui perantara Kantor Pelayanan Kekayaan
ah

lik
Negara dan Lelang (KPKNL) Bukit Tinggi, yaitu berupa:
 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 384 Desa/Kelurahan Kajai sebidang tanah
berikut segala yang ada di atasnya seluas 20.000 m² (dua puluh ribu meter
am

ub
persegi), terletak di:
Provinsi : Sumatera Barat;
ep
Kabupaten/Kotamadya : Pasaman Barat;
k

Kecamatan : Talamau;
ah

Desa/Kelurahan : Kajai;
R

si
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 130/Kajai/2010 tanggal 31
Agustus 2010, Sertifikat yang dikeluarkan/terbitkan oleh Kepala Kantor

ne
ng

Pertanahan Kabupaten/Kota Pasaman Barat tanggal 31 Agustus 2010 nama


pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Maihendri;

do
gu

 Beserta Sertifikat Hak Milik (SHM) atau surat-surat lainnya yang menjadi
agunan/jaminan Konsumen/Maihendri kepada Pelaku Usaha/PT.Bank Mandiri
In
(Persero) Tbk.
A

Adalah perbuatan melawan hukum dan bertentangan dengan:


1. Bertentangan dengan Pasal 26 Undang Undang Hak Tanggungan (UUHT)
ah

lik

Nomor 4 Tahun 1996 yang mengharuskan eksekusi Hak Tanggungan


menggunakan Pasal 224 HIR/258 RBG yang mengharuskan ikut campur Ketua
m

ub

Pengadilan Negeri, (Bukan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia


Nomor 93/PMK.06/2010 juncto Peraturan Menteri Keuangan Republik
ka

Indonesia Nomor 106/PMK.06/2013);


ep

2. Bertentangan dengan Angka 9 tentang Penjelasan Umum Undang Undang Hak


ah

Tanggungan (UUHT) Nomor 4 Tahun 1996 yang menyatakan bahwa: “Agar


R

ada kesatuan pengertian dan kepastian penggunaan ketentuan tersebut” maka


es

ditegaskan lebih lanjut dalam undang undang ini. Bahwa sebelum ada
M

ng

Peraturan Perundangan-undangan yang mengaturnya, maka peraturan


on
gu

Halaman 2 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengenai eksekusi Hipotik yang diatur dalam HIR/RBG berlaku terhadap

si
eksekusi Hak Tanggungan;
3. Bertentangan dengan Pasal 1211 KUHPerdata yang mengharuskan Lelang

ne
ng
melalui Pegawai Umum (Pengadilan Negeri);
4. Bertentangan dengan Pasal 200 ayat (1) HIR yang mewajibkan Ketua
Pengadilan Negeri (dalam perkara a quo Pengadilan Negeri Pasaman Barat)

do
gu untuk memerintahkan Kantor Lelang (Kantor Pelayanan Kekayaan Negera dan
Lelang (KPKNL) Bukittinggi untuk menjualnya (bukan Pelaku Usaha yang

In
A
meminta kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negera dan Lelang/KPKNL)
Bukittinggi;
ah

lik
5. Bertentangan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 3210 K/Pdt/1984 tanggal 30 Januari 1986 yang menyatakan bahwa
“Pelaksanaan pelelangan yang tidak dilaksanakan atas penetapan/fiat Ketua
am

ub
Pengadilan Negeri, maka Lelang tersebut telah bertentangan dengan Pasal 224
HIR/258 RBG”, sehingga tidak sah, sehingga pelaksanaan parate eksekusi
ep
harus melalui fiat Ketua Pengadilan Negeri;
k

6. Bertentangan dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


ah

Pembentukan Peraturan yang menyebutkan Jenis, Hirarki Peraturan


R

si
Perundang-undangan, adalah yaitu:
1) Undang Undang Dasar Tahun 1945;

ne
ng

2) Ketetapan MPR;
3) Undang-Undang/Perpu;

do
gu

4) Peraturan Pemerintah;
5) Peraturan Presiden;
6) Peraturan Daerah Provinsi;
In
A

7) Peraturan Daerah;
Sedangkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (in cassu) Nomor
ah

lik

93/PMK.06/2010 juncto Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor


106/PMK.03/2013 tidak termasuk jenis Peraturan Perundang-undangan, apalagi Pasal
m

ub

26 Undang Undang Hak Tanggungan Nomor 4 Tahun 1996 tidak ada memerintahkan
bahwa Peraturan Pelaksanaannya adalah Peraturan Menteri Keuangan;
ka

8. Menyatakan tidak sah dan batal demi hukum:


ep

A. Permintaan Lelang yang akan dan/atau telah dilakukan Pelaku Usaha dengan
ah

melalui Perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negera dan Lelang (KPKNL)


R

Bukittinggi yaitu terhadap agunan yang menjadi jaminan Konsumen kepada


es

Pelaku Usaha berupa:


M

ng

on
gu

Halaman 3 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 384 Desa/Kelurahan Kajai sebidang tanah

si
berikut segala yang ada diatasnya seluas 20.000 m² (dua puluh ribu meter
persegi), terletak di:

ne
ng
Provinsi : Sumatera Barat;
Kabupaten / Kotamadya : Pasaman Barat;
Kecamatan : Talamau;

do
gu Desa / Kelurahan : Kajai;
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 130/Kajai/2010 tanggal 31

In
A
Agustus 2010, Sertifikat yang dikeluarkan/terbitkan oleh Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota Pasaman Barat tanggal 31 Agustus 2010 nama
ah

lik
pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Maihendri;
 Beserta Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Surat-surat lainnya yang menjadi
agunan/jaminan Konsumen/Maihendri kepada Pelaku Usaha/PT.Bank Mandiri
am

ub
(Persero) Tbk.
B. Lelang yang akan dan/atau telah dilakukan Kantor Pelayanan Kekayaan Negera
ep
dan Lelang (KPKNL) Bukittinggi atas permintaan dari Pelaku Usaha yaitu
k

terhadap agunan yang menjadi jaminan Konsumen kepada Pelaku Usaha berupa:
ah

 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 384 Desa/Kelurahan Kajai sebidang tanah
R

si
berikut segala yang ada diatasnya seluas 20.000 m² (dua puluh ribu meter

ne
persegi), terletak di:
ng

Provinsi : Sumatera Barat;


Kabupaten/Kotamadya : Pasaman Barat;

do
gu

Kecamatan : Talamau;
Desa/Kelurahan : Kajai;
In
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 130/Kajai/2010 tanggal 31
A

Agustus 2010, Sertifikat yang dikeluarkan/terbitkan oleh Kepala Kantor


Pertanahan Kabupaten/Kota Pasaman Barat tanggal 31 Agustus 2010 nama
ah

lik

pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Maihendri;


 Beserta Sertifikat Hak Milik (SHM) atau surat-surat lainnya yang menjadi
m

ub

agunan/jaminan Konsumen/Maihendri kepada Pelaku Usaha/PT.Bank Mandiri


(Persero) Tbk.
ka

C. Akibat hukum yang timbul karena Lelang yang akan dan/atau telah dilakukan
ep

oleh Pelaku Usaha dengan melalui Perantara Kantor Pelayanan Kekayaan


ah

Negara dan Lelang (KPKNL) Bukittinggi adalah seperti antara lain:


R

 Membalik namakan Sertifikat Hak Milik (SHM) keatas nama orang lain atau
es
M

menerbitkan Sertifikat Hak Milik (SHM) keatas nama orang lain;


ng

on
gu

Halaman 4 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Apabila tanah, rumah dan kebun yang menjadi sengketa dalam perkara a

si
quo di kuasai dan/atau dimiliki oleh orang lain;
9. Menghukum Pelaku Usaha untuk membatalkan Lelang yang akan dan/atau telah

ne
ng
dilakukan secara Lelang eksekusi Hak Tanggungan di muka umum yang menjadi
jaminan pembayaran kembali atas fasilitas pinjaman kredit yang telah diberikan
oleh Pelaku Usaha kepada Konsumen yaitu dengan melalui perantara Kantor

do
guPelayanan Kekayaan Negera dan Lelang (KPKNL) Bukittinggi, berupa:
 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 384 Desa/Kel. Kajai sebidang tanah berikut

In
A
segala yang ada diatasnya seluas 20.000 m² (dua puluh ribu meter persegi),
terletak di:
ah

lik
Provinsi : Sumatera Barat;
Kabupaten/Kotamadya : Pasaman Barat;
Kecamatan : Talamau;
am

ub
Desa/Kelurahan : Kajai;
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 130/Kajai/2010 tanggal 31
ep
Agustus 2010, Sertifikat yang dikeluarkan/terbitkan oleh Kepala Kantor
k

Pertanahan Kabupaten/Kota Pasaman Barat tanggal 31 Agustus 2010 nama


ah

pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Maihendri;


R

si
 Beserta Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Surat-surat lainnya yang menjadi

ne
agunan/jaminan Konsumen/Maihendri kepada Pelaku usaha/PT.Bank Mandiri
ng

(Persero) Tbk.
10. Menghukum Pelaku Usaha untuk mengembalikan agunan yang menjadi jaminan

do
gu

Konsumen kepada Pelaku Usaha berupa:


 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 384 Desa/Kelurahan Kajai sebidang tanah
In
berikut segala yang ada di atasnya seluas 20.000 m² (dua puluh ribu meter
A

persegi), terletak di:


Provinsi : Sumatera Barat;
ah

lik

Kabupaten/Kotamadya : Pasaman Barat;


Kecamatan : Talamau;
m

ub

Desa/Kelurahan : Kajai;
Lebih jauh diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 130/Kajai/2010 tanggal 31
ka

Agustus 2010, Sertifikat yang dikeluarkan/terbitkan oleh Kepala Kantor


ep

Pertanahan Kabupaten/Kota Pasaman Barat tanggal 31 Agustus 2010 nama


ah

pemegang hak tertulis/terdaftar atas nama Maihendri;


R

 Beserta Sertifikat Hak Milik (SHM) atau surat-surat lainnya yang menjadi
es
M

agunan/jaminan Konsumen/Maihendri kepada Pelaku Usaha/PT.Bank Mandiri


ng

(Persero) Tbk.
on
gu

Halaman 5 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Menghukum Pelaku Usaha untuk menghapus biaya denda tunggakan yang

si
menjadi akibat keterlambatan pembayaran angsuran suku bunga pinjaman setiap
per bulannya seperti finalty, bunga berjalan maupun lainnya yang bertentangan

ne
ng
dengan peraturan;
12. Menghukum Pelaku Usaha untuk membayar uang denda sebesar Rp1.000.000,00
(satu juta rupiah) setiap harinya, apabila lalai atau tidak mau mematuhi keputusan

do
gupada butir 9 (sembilan), 10 (sepuluh) dan 11 (sebelas) tersebut di atas, terhitung
sejak keputusan ini berkekuatan hukum tetap (inkracht);

In
A
Bahwa, terhadap amar putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
tersebut, Pemohon Keberatan telah mengajukan keberatan di depan persidangan
ah

lik
Pengadilan Negeri Pasaman Barat yang pada pokoknya sebagai berikut:
1) BPSK Kabupaten Batu Bara bukan Lembaga Peradilan dan bukan Pelaku
Kekuasaan Kehakiman sehingga dalam menjatuhkan putusan tidak berhak
am

ub
menggunakan irah-irah ”Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”
a. Bahwa BPSK Kabupaten Batu Bara dalam memeriksa dan menjatuhkan
ep
Putusan dalam perkara a quo telah keliru menerapkan hukum karena
k

melanggar ketentuan Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang


ah

Kekuasaan Kehakiman berupa mencantumkan titel eksekutorial atau irah-irah


R

si
”Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.
b. Bahwa Pasal 1 angka (4) juncto Pasal 45 ayat (1) juncto Pasal 49 ayat (1)

ne
ng

Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (”UU


PK”), Pasal 2 Kepmenperindag Nomor 350/2001 dan Pasal 18 Undang Undang

do
gu

Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman (”UU Kekuasaan


Kehakiman”) telah jelas dan tegas mengatur bahwa BPSK Kabupaten Batu Bara
bukanlah lembaga peradilan atau pelaku kekuasaan kehakiman, melainkan
In
A

hanya sebagai suatu lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah, yang berfungsi
menangani dan menyelesaikan sengketa konsumen di luar pengadilan;
ah

lik

c. Bahwa BPSK Kabupaten Batu Bara juga bukan Lembaga/Badan Arbitrase yang
memiliki kewenangan memeriksa dan memutuskan seperti suatu Badan
m

ub

Arbitrase sebagaimana yang dimaksud dalam Undang Undang Nomor 30


Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (”UU
ka

Arbitrase”), hal mana ditegaskan oleh Dr. Susanti Adi Nugroho, S.H., M.H.,
ep

(Mantan Hakim Agung dan Kapuslitbang Hukum dan Peradilan, Mahkamah


ah

Agung RI) dalam buku ”Proses Penyelesaian Sengketa Konsumen Ditinjau dari
R

Hukum Acara serta Kendala Implementasinya” Penerbit Kencana Prenada


es

Media Group, Jakarta, Cetakan ke-1, April 2008, halaman 318-319, sebagai
M

ng

berikut: ”UU PK tidak menetapkan BPSK sebagai suatu badan arbitrase, dan
on
gu

Halaman 6 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak memberikan kewenangan memutuskan seperti yang dilakukan oleh suatu

si
badan arbitrase. BPSK hanya memutuskan dan menetapkan ada atau tidaknya
kerugian di pihak konsumen”;

ne
ng
d. Bahwa di samping itu, Dr. Susanti Adi Nugroho, S.H., M.H., dalam buku yang
sama halaman 318, juga menyatakan bahwa ”...sengketa konsumen bukan
merupakan sengketa yang dapat diselesaikan melalui arbitrase sebagai

do
gu dimaksud dalam Undang Undang Arbitrase”;
e. Bahwa karena bukan merupakan lembaga peradilan atau pelaku kekuasaan

In
A
kehakiman maupun badan arbitrase sebagaimana dimaksud dalam Undang
Undang kekuasaan Kehakiman dan Undang Undang Arbitrase, maka Putusan
ah

lik
BPSK tidak boleh menggunakan irah-irah ”Demi Keadilan Berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa”. Apabila lembaga yang bukan lembaga peradilan
atau badan arbitrase menjatuhkan suatu putusan dengan menggunakan irah-
am

ub
irah tersebut di atas, maka putusan tersebut mengandung cacat hukum karena
melanggar dan melampaui ketentuan Undang Undang Kekuasaan Kehakiman
ep
sehingga harus dinyatakan batal demi hukum (null and void). Terkait dengan
k

hal tersebut di atas, dapat digunakan analogi atas putusan yang dijatuhkan oleh
ah

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), dimana putusan KPPU yang


R

si
sebelumnya memuat irah-irah tersebut telah dibatalkan oleh Mahkamah Agung
sebagaimana telah ditegaskan dalam Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung

ne
ng

Nomor 03 K/KPPU/2002 tanggal 2 Januari 2003, yang pada pokoknya


menyatakan bahwa adanya irah-irah dalam Putusan KPPU, dimana Putusan

do
gu

KPPU notabene bukan putusan lembaga peradilan atau pelaku Kekuasaan


Kehakiman adalah tindakan yang melanggar Undang Undang Kekuasaan
Kehakiman, dan oleh karena itu putusan dimaksud mengandung cacat hukum
In
A

dan dinyatakan batal demi hukum;


f. Bahwa dalam perkara a quo, ternyata Putusan BPSK Kabupaten Batu Bara
ah

lik

(yang notabene bukan lembaga peradilan maupun badan arbitrase yang


dimaksud dalam Undang Undang Arbitrase) memuat irah-irah ”Demi Keadilan
m

ub

Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”, maka dari itu Putusan BPSK
Kabupaten Batu Bara tersebut telah terbukti mengandung cacat hukum karena
ka

melanggar dan melampaui Undang Undang Kekuasaan Kehakiman, dan oleh


ep

karenanya Putusan BPSK Kabupaten Batu Bara dimaksud harus dinyatakan


ah

batal/dibatalkan;
R

2) BPSK Kabupaten Batu Bara tidak memiliki kewenangan/kompetensi absolut untuk


es

memeriksa sengketa antara Pemohon Keberatan dengan Termohon Keberatan.


M

ng

on
gu

Halaman 7 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Bahwa adanya Surat dari Direktorat Jenderal Standarisasi dan Perlindungan

si
Konsumen Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Nomor 688/SPK.3.2/
SD/12/2015 tanggal 31 Desember 2015 yang ditandatangani oleh Ganef

ne
ng
Judawati selaku Direktur Pemberdayaan Konsumen, yang isinya menyatakan:
1. “Jika didalam perjanjian terdapat klausula yang menyatakan secara tegas
bahwa apabila terjadi sengketa akan diselesaikan di Pengadilan Negeri,

do
gu maka para pihak dalam perjanjian harus mentaati ketentuan tersebut seperti
mentaati undang-undang. Dengan demikian BPSK secara absolut tidak

In
A
memiliki wewenang (kompetensi absolut) untuk menyelesaikan sengketa
atas perjanjian tersebut.”;
ah

lik
2. “Terhadap produk hukum (perjanjian) yang diterbitkan atau dikeluatkan oleh
instansi/lembaga lain, BPSK dalam amar putusannya tidak berwenang
membatalkan produk hukum dimaksud, akan tetapi merekomendasikan kepada
am

ub
instansi/lembaga yang berwenang untuk membatalkan putusan tersebut”.
b. Berdasarkan Surat dari Direktorat Jenderal tersebut di atas, maka BPSK tidak
ep
memiliki kewenangan untuk menyelesaikan sengketa berdasarkan perjanjian
k

dan membatalkan suatu produk hukum yang dikeluarkan oleh instansi/lembaga


ah

lain. Berdasarkan Surat tersebut, Putusan BPSK yang membatalkan


R

si
permintaan lelang maupun lelang atas SHM tersebut telah bertentangan
dengan surat dari Direktorat Jenderal dimaksud;

ne
ng

c. Bahwa para pihak, dalam perjanjian kredit telah sepakat untuk menyelesaikan
sengketa pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang wewenangnya

do
gu

meliputi wilayah tempat kedudukan kantor Pemohon Keberatan yang memberi


kredit, yaitu Pengadilan Negeri Pasaman Barat, sehingga telah jelas bahwa BPSK
Kabupaten Batu Bara tidak berwenang untuk menyelesaikan sengketa tersebut;
In
A

d. Bahwa hubungan hukum antara Pemohon Keberatan dengan Termohon


Keberatan tidak semata hanya Pelaku Usaha dengan Konsumen melainkan
ah

lik

Kreditur dengan Debitur dengan objek berupa pemberian fasilitas kredit yang
didasarkan pada Perjanjian Kredit, sehingga seharusnya perselisihan
m

ub

keperdataan antara Pemohon Keberatan dan Termohon Keberatan


diselesaikan di Pengadilan Negeri Pasaman Barat, bukan di BPSK Baru Bara;
ka

e. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 23 juncto Pasal 19 ayat (1) Undang Undang
ep

Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang pada intinya


ah

menyatakan Pelaku Usaha yang menolak dan/atau tidak memberi tanggapan


R

dan/atau tidak memenuhi ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan/atau


es

kerugian Konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang


M

ng

on
gu

Halaman 8 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dihasilkan/diperdagangkan dapat digugat melalui BPSK atau badan peradilan di

si
tempat kedudukan Konsumen;
f. Bahwa ketentuan tersebut tidak relevan untuk dijadikan dasar Termohon

ne
ng
Keberatan untuk mengajukan gugatan melalui BPSK Batubara karena jelas
Termohon Keberatan tidak mengalami kerugian akibat barang/jasa yang
diberikan oleh Pemohon Keberatan, sebaliknya Termohon Keberatan telah

do
gu menikmati fasilitas kredit sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
dari Pemohon Keberatan dan saat ini justru Pemohon Keberatan yang

In
A
mengalami kerugian akibat Termohon Keberatan tidak melaksanakan
kewajibannya untuk melunasi hutang kepada Pemohon Keberatan. Dengan
ah

lik
demikian, dalil gugatan yang diajukan oleh Termohon Keberatan melalui BPSK
haruslah ditolak seluruhnya;
g. Bahwa ”BPSK tidak memiliki kewenangan untuk mengadili perselisihan yang
am

ub
timbul dari Perjanjian Kredit dengan jaminan karena perselisihan tersebut tidak
termasuk sengketa konsumen dan produsen yang diatur dalam Undang
ep
Undang Perlindungan Konsumen” (vide Yurisprudensi Mahkamah Agung
k

Republik Indonesia Nomor 549 K/Pdt/2015 tanggal 22 Oktober 2015);


ah

3) BPSK Kabupaten Batu Bara telah keliru dalam memberikan pertimbangan hukum
R

si
dan menjatuhkan putusan;
Bahwa BPSK Kabupaten Batu Bara telah melakukan kekeliruan dalam

ne
ng

memberikan pertimbangan hukum dan menjatuhkan putusan. Hal tersebut dengan


didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut:

do
gu

a) Bahwa Termohon Keberatan dengan suratnya tanggal 3 Januari 2011 telah


mengajukan permohonan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) kepada
Pemohon Keberatan Dengan Tujuan Untuk Tambahan Modal Kerja Usaha
In
A

Supplier Tandan Buah Segar (TBS);


b) Bahwa atas permohonan kredit dari Termohon Keberatan tersebut di atas,
ah

lik

Pemohon Keberatan telah menyetujui memberikan fasilitas Kredit Modal Kerja


(KMK) kepada Termohon Keberatan sesuai Perjanjian Kredit Nomor
m

ub

CRO.PDG/089/KMK-A00/2011 tanggal 3 Mei 2011 dengan limit kredit


sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah);
ka

c) Bahwa terhadap Perjanjian Kredit Modal Kerja tersebut di atas, telah


ep

dilakukan beberapa kali perpanjangan, sesuai:


ah

 Addendum I Nomor CRO.PDG/089/KMK-A00/2011 tanggal 2 Mei 2012;


R

 Addendum II Nomor CRO.PDG/089/KMK-A00/2011 tanggal 29 April 2013;


es

 Addendum III Nomor CRO.PDG/089/KMK-A00/2011 tanggal 5 Mei 2014;


M

ng

 Addendum IV Nomor CRO.PDG/089/KMK-A00/2011 tanggal 30 Juli 2015;


on
gu

Halaman 9 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d) Bahwa Perjanjian Kredit Nomor CRO.PDG/089/KMK-A00/2011 tanggal 3 Mei

si
2011 beserta addendum-addendumnya telah ditandatangani oleh Termohon
Keberatan beserta isteri Termohon Keberatan di atas meterai Rp6.000,00

ne
ng
(enam ribu rupiah). Hal ini membuktikan bahwa Termohon Keberatan telah
sepakat dan setuju dengan ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Kredit
dan addendum-addendumnya, sehingga Perjanjian Kredit tersebut adalah sah

do
gu menurut hukum (vide Pasal 1320 juncto Pasal 1338 KUHPerdata) yang
menegaskan “Semua Persetujuan yang dibuat sesuai dengan Undang

In
A
Undang berlaku sebagai Undang Undang bagi mereka yang membuatnya”;
e) Bahwa sebagai jaminan pelunasan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh
ah

lik
Pemohon Keberatan kepada Termohon Keberatan, Termohon Keberatan
telah menyerahkan agunan berupa:
 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 2736/Lingkuang Aua atas nama Elsi
am

ub
Mardian, telah diikat dan dibebani Hak Tanggungan peringkat I (pertama)
dan Hak Tanggungan peringkat II (kedua) sesuai Akta Pemberian Hak
ep
Tanggungan (APHT) Nomor 646/2011 tanggal 28 Juni 2011 juncto
k

Sertifikat Hak Tanggungan (SHT) Nomor 946/2011 tanggal 3 Agustus


ah

2011 juncto Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor 1778/2015


R

si
tanggal 31 Juli 2015 juncto Sertifikat Hak Tanggungan (SHT) Nomor
1449/2015 tanggal 8 September 2015, dengan total pengikatan sebesar

ne
ng

Rp380.000.000,00 (tiga ratus delapan puluh juta rupiah);


 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 383/Kajai, Sertifikat Hak Milik Nomor

do
gu

384/Kajai dan Sertifikat Hak Milik Nomor 385/Kajai, kesemuanya atas


nama Maihendri, yang telah diikat dan dibebani Hak Tanggungan
In
peringkat I (pertama) sesuai Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT)
A

Nomor 566/2011 tanggal 31 Mei 2011 juncto Sertifikat Hak Tanggungan


(SHT) Nomor 1075/2011 tanggal 12 Agustus 2011, dengan total
ah

lik

pengikatan sebesar Rp120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah);


f) Bahwa pengikatan Hak Tanggungan atas Sertifikat Hak Milik Nomor 2736,
m

ub

Sertifikat Hak Milik Nomor 383, Sertifikat Hak Milik Nomor 384 dan Sertifikat
Hak Milik Nomor 385, telah dilakukan secara yuridis formal sesuai ketentuan
ka

perundang-undangan, karena telah ditandatangani oleh pemilik jaminan,


ep

yaitu: Elsi Mardian dan Maihendri (Termohon Keberatan) di hadapan Notaris


ah

Evi Puspita Hati, S.H., dan Notaris Jayat, S.H., M.Kn, sehingga tidak ada
R

ketentuan perundang-undangan yang dilanggar oleh Pemohon Keberatan.


es

g) Bahwa sesuai Pasal 6 Undang Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak
M

ng

Tanggungan atas Tanah beserta Benda-benda yang berkaitan dengan Tanah


on
gu

Halaman 10 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Undang Undang Hak Tanggungan/UUHT), menegaskan apabila debitur

si
cidera janji, Pemegang Hak Tanggungan Peringkat I mempunyai hak untuk
menjual objek Hak Tanggungan atas kekuatan sendiri melalui pelelangan

ne
ng
umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.
h) Bahwa mengacu hal tersebut, tampaklah bahwa semua perbuatan hukum
Pemohon Keberatan telah dilakukan sesuai persetujuan, kesepakatan

do
gu bersama dengan Termohon Keberatan dalam Perjanjian Kredit juncto
Sertifikat Hak Tanggungan dan juga telah sesuai dengan prosedur hukum

In
A
yang berlaku, karenanya tidak ada perbuatan melawan hukum yang dilakukan
oleh Pemohon Keberatan, dan justru terbukti bahwa Pemohon Keberatan
ah

lik
merupakan pihak yang beriktikad baik yang menurut hukum hak-haknya
haruslah dilindungi (vide Pasal 1341 ayat 2 KUHPerdata);
i) Bahwa sejak bulan September 2015, Termohon Keberatan sudah mulai
am

ub
menunggak pembayaran bunga kredit kepada Pemohon Keberatan, yang
apabila tidak segera dibayarkan tepat waktu maka tunggakan bunga semakin
ep
lama akan bertambah besar;
k

j) Bahwa oleh karena Termohon Keberatan tidak membayar kewajiban


ah

hutangnya kepada Pemohon Keberatan, maka Pemohon Keberatan


R

si
mengirimkan Surat Peringatan kepada Termohon Keberatan, antara lain:
 Surat Nomor RCC.PLG/6614/2016 tanggal 15 Juni 2016 perihal

ne
ng

Peringatan I (Pertama);
 Surat Nomor RCC.PLG/8507/2016 tanggal 10 Agustus 2016 perihal

do
gu

Peringatan II (Kedua).
 Surat Nomor RCC.PLG/9487/2016 tanggal 15 September 2016 perihal
In
Peringatan III (Ketiga/Terakhir).
A

k) Bahwa walaupun telah diberikan Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali dan
diberikan kesempatan dan waktu yang cukup, namun Termohon Keberatan
ah

lik

masih belum juga melunasi kewajiban hutangnya, sehingga fasilitas kredit


Termohon Keberatan telah dinyatakan jatuh tempo seketika sesuai Surat
m

ub

Nomor RTR.RCR/BMC.PLG.13074/ 2016 tanggal 25 November 2016 perihal


Pernyataan Wanprestasi (Default);
ka

l) Bahwa total kewajiban Termohon Keberatan yang harus dibayarkan kepada


ep

Pemohon Keberatan per tanggal 13 Desember 2016 adalah sebesar


ah

Rp753.024.790,31 (tujuh ratus lima puluh tiga juta dua puluh empat ribu tujuh
R

ratus sembilan puluh rupiah tiga puluh satu sen), dengan perincian sbb:
es

 Hutang Pokok
M

: Rp. 500.000.000,00
ng

 Bunga Berjalan : Rp. 137.670.138.59


on
gu

Halaman 11 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Denda : Rp. 107.051.195,57

R
 Biaya lain-lain

si
: Rp. 275.000,00
 Denda Berjalan : Rp. 8.028.456,15

ne
ng
m) Bahwa sesuai butir 3 (l) di atas, total kewajiban hutang Termohon Keberatan
kepada Pemohon Keberatan adalah sebesar Rp753.024.790,31, sehingga

do
dalam hal Termohon Keberatan tidak memenuhi kewajibannya kepada
gu Pemohon Keberatan maka Pemohon Keberatan sebagai Badan Usaha Milik
Negara akan mengalami kerugian secara materiil yang berpotensi menjadi

In
A
kerugian Negara;
n) Bahwa Putusan BPSK Batu Bara Medan sangatlah tidak berdasar hukum,
ah

lik
mengada-ada, terburu-buru, terkesan prorata dan terbukti dari beberapa
Putusan yang diterima oleh Pemohon Keberatan, isinya nyaris sama, yang
membedakan hanyalah nomor agunannya saja dan diputuskan secara
am

ub
sepihak, padahal kondisi permasalahannya berbeda, karenanya Putusan a
quo harus dibatalkan dan tidak berkekuatan hukum;
ep
Bahwa, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon Keberatan
k

mohon kepada Pengadilan Negeri Pasaman Barat agar memberikan putusan sebagai
ah

berikut:
R

si
1. Menerima dan mengabulkan permohonan keberatan Pemohon Keberatan untuk

ne
seluruhnya;
ng

2. Menyatakan putusan Arbitrase BPSK Kabupaten Batubara Nomor 1407/Arbitrase/


BPSK-BB/X/2016 tanggal 5 Desember 2016 batal dan tidak berkekuatan hukum.

do
gu

3. Menyatakan sah dan mengikat Perjanjian Kredit Nomor CRO.PDG/089/KMK-


A00/2011 tanggal 3 Mei 2011 berikut addendum-addendumnya;
In
4. Menghukum Termohon Keberatan untuk membayar seluruh biaya perkara;
A

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono);
ah

lik

Bahwa, terhadap keberatan tersebut di atas, Termohon Keberatan mengajukan


eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:
m

ub

A. Tentang Kewenangan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)


- Bahwa Termohon Keberatan menolak dengan tegas seluruhnya Pemohon
ka

Keberatan, kecuali dalil-dalil yang diakui secara tegas dalam jawaban ini;
ep

- Bahwa menurut Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan


ah

Konsumen Kewenangan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) adalah


R

1. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen


es

a. Menurut Pasal 45 ayat (1) yang berbunyi: "Setiap konsumen yana dirugikan
M

ng

dapat menggugat pelaku usaha melalui lembaga yang bertugas


on
gu

Halaman 12 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyelesaikan sengketa konsumen dan pelaku usaha atau rnelalui

si
peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum"
b. Bahwa menurut Pasal 52 tentang Tugas dan Wewenang Badan

ne
ng
Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), yang menyatakan:
a) Melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen,
dengan cara melalui mediasi atau arbitrase atau konsilIasi;

do
gu b) Memberikan konsultasi perlindungan konsumen:
c) Melakukan pengawasan terhadap pencantuman klausula baku.

In
A
d) Melaporkan kepada penyidik umum apabila terjadi pelanggaran
ketentuan dalam undang-undang ini:
ah

lik
e) Menerima pengaduan baik tertulis maupun tidak tertulis dari konsumen
tentang terjadinya pelanggaran terhadap perlindungan konsumen:
f) Melakukan penelitian dan pemeriksaan sengket perlindungan konsumen:
am

ub
g) Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran
terhadap perlindungan konsumen:
ep
h) Memanggil dan menghadirkan saksi. saksi ahli dan/atau setiap orang
k

yang dianggap mengetahui pelanggaran terhadap undiing-undang ini:


ah

i) Meminta bantuan penyidik untuk menehadirkan pelaku usaha, saksi,


R

si
saksi ahli, atau setiap orang sebagaimana dimaksud ada huruf g dan
huruf h yang tidak bersedia memenuhi panggilan badan penyelesaian

ne
ng

sengketa konsumen:
j) Mendapatkan, meneliti dan/atau menilai surat, dokumen atau alat bukti

do
gu

lain guna penyelidikan dan/atau pemeriksaan:


k) Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak
konsumen:
In
A

l) Memberitahukan putusan kepada pelaku usaha yang melakukan


pelanggaran terhadap perlindungan konsumen:
ah

lik

m) Menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang melanggar


ketentuan undang-undang ini;
m

ub

c. Bahwa menurut Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2010 pada Pasal (2)
yang menyatakan:
ka

ep

"Setiap konsumen yang dirugikan atau ahli warisnya dapat mengajukan


gugatan kepada Pelaku Usaha di Badan Penyelesaian Sengketa
ah

Konsumen (BPSK) tempat berdomisili Konsumen atau pada Badan


R

es

Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) terdekat"


M

ng

on
gu

Halaman 13 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Bahwa surat pernyataan Termohon Keberatan tentang memilih Arbitrase di

si
Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu Bara;
e. Bahwa dalam Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase,

ne
ng
Keputusan mencantumkan Irah-Irah "Demi Keadilan Berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa"
Sehingga Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BASK) berwenang mutlak

do
gu
menangani perkara ini.
Bahwa, terhadap keberatan tersebut, Pengadilan Negeri Pasaman Barat telah

In
A
memberikan putusan Nomor 47/Pdt.Sus-BPSK/2016/PN.Psb. tanggal 26 Januari 2017
yang amarnya sebagai berikut:
ah

lik
Dalam Eksepsi:
 Menolak Eksepsi Termohon Keberatan untuk seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara:
am

ub
 Menerima Keberatan Pemohon Keberatan;
 Membatalkan Putusan BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 1407/Arbitrase/BPSK-
ep
BB/X/2016 tanggal 5 Desember 2016;
k

MENGADILI SENDIRI
ah

 Menyatakan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kabupaten Batu Bara


R

si
tidak berwenang mengadili Perkara Nomor 1407/Arbitrase/BPSK-BB/X/2016
tanggal 5 Desember 2016;

ne
ng

 Menghukum Termohon Keberatan untuk membayar biaya perkara yang hingga


saat ini ditetapkan sebesar Rp304.000,00 (tiga ratus empat ribu rupiah);

do
gu

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri Pasaman Barat tersebut telah


diucapkan dengan hadirnya Pemohon Kasasi/Termohon Keberatan pada tanggal 26
Januari 2017, terhadap putusan tersebut, Pemohon Kasasi/Termohon Keberatan
In
A

mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 2 Februari 2017, sebagaimana ternyata


dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 02/Akta.K/II/2017/PN.Psb. yang dibuat oleh
ah

lik

Panitera Pengadilan Negeri Pasaman Barat, permohonan tersebut diikuti dengan


memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pasaman Barat pada
m

ub

tanggal 6 Februari 2017;


Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Termohon Kasasi dahulu
ka

Pemohon Keberatan pada tanggal 8 Februari 2017, kemudian Termohon Kasasi


ep

dahulu Pemohon Keberatan mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di


ah

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pasaman Barat pada tanggal 21 Februari 2017;


R

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah


es

diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu
M

ng

on
gu

Halaman 14 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, oleh karena itu permohonan

si
kasasi tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon

ne
ng
Kasasi dalam memori kasasinya adalah:
I. Tentang Keberatan
- Tentang tidak berwenang atau melampaui kewenangan;

do
gu - Bahwa Judex Facti telah membatalkan keputusan arbitrase Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Pemerintah Kabupaten Batu Bara

In
A
dalam perkara a quo, sedangkan menurut Pasal 6 ayat (3) Peraturan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2006 tentang Tata
ah

lik
Cara Pengajuan Keberatan Terhadap Putusan Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK) disebutkan:
“Keberatan terhadap Putusan Arbitrase Badan Penyelesaian Sengketa
am

ub
Konsumen (BPSK) dapat diajukan apabila memenuhi pernyataan Pembatalan
Putusan Arbitrase sebagaimana diatur dalam Pasal 70 Undang Undang Nomor
ep
30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa yaitu:
k

a) Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan setelah putusan


ah

dijatuhkan diakui palsu atau dinyatakan palsu;


R

si
b) Setelah Putusan Arbitrase BPSK diambil, ditemukan dokumen yang bersifat
menentukan yang disembunyikan pihak lawan;

ne
ng

c) Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan salah satu pihak
dalam pemeriksaan sengketa;

do
gu

- Bahwa menurut Undang Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang


Perlindungan Konsumen pada Pasal 28, berbunyi:
In
A

“Pembuktian terhadap ada tidaknya unsur kesalahan dalam gugatan


ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Pasal 22, dan Pasal
ah

23 merupakan beban dan tanggung jawab Pelaku Usaha”


lik

- Bahwa kemudian ternyata Judex Facti menjatuhkan Putusan yang isinya


sangat sederhana dan sempit serta tidak memenuhi rasa keadilan
m

ub

Pemohon Kasasi sebagai pencari keadilan, karena hanya


mempertimbangkan tentang eksepsinya Termohon Kasasi saja dengan
ka

ep

tidak mempertimbangkan fakta yang telah terungkap di Persidangan,


sehingga Putusan Judex Facti yang tidak mempertimbangkan hukum
ah

tersebut adalah cacat hukum dan harus dibatalkan (vernietigbaar) ; vide;


R

Jurisprudensi:
es
M

ng

on
gu

Halaman 15 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Putusan Mahkamah Agung R.I tanggal 16 Desember 1970

si
Reg. Nomor 492 K/Sip/1970;
- Putusan M.A.R.I tanggal 21 Februari 1980 Reg. Nomor

ne
ng
820.K/Sip/1977;
- Putusan M.A.R.I tanggal 26 Juni 2003 Reg. Nomor 2778.
K/Pdt/2000;

do
gu yang berbunyi: “Apabila Hakim (Judex Facti) kurang cukup
mempertimbangkan sehingga merupakan pertimbangan hakim

In
A
yang kurang cukup (onvoldoende gemotiveerd), maka putusan
adalah cacat hukum dan dapat dibatalkan (vernietigbaar)”
-
ah

lik
Bahwa terbukti dari uraian tersebut di atas yang berdasarkan bukti
serta keterangan saksi yang sah dan meyakinkan dimuka
persidangan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi, maka putusan
am

ub
Judex Facti yang demikian adalah tidak benar dan tidak tepat
pertimbangan hukumnya serta tidak sesuai azas keadilan,
ep
sehingga haruslah dibatalkan;
k

- Bahwa terlepas dari alasan-alasan kasasi, Judex Facti/


ah

Pengadilan Negeri Pasaman Barat salah dalam menerapkan


R

si
hukum karena menerima bukti baru yaitu bukti diluar putusan dan
berkas Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen

ne
ng

(BPSK) sehingga bertentangan dengan ketentuan Pasal 6 ayat (2)


PERMA Nomor 1 Tahun 2006;

do
gu

- Bahwa menurut Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang


Perlindungan Konsumen Kewenangan Badan Penyelesaian
In
Sengketa Konsumen (BPSK) adalah:
A

Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan


Konsumen:
ah

lik

a) Bahwa menurut Pasal 45 ayat (1) berbunyi:


“Setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku
m

ub

usaha melalui Lembaga yang bertugas menyelesaikan


sengketa konsumen dan pelaku usaha atau melalui peradilan
ka

yang berada di lingkungan peradilan umum”


ep

b) Bahwa menurut Pasal 52 tentang Tugas dan Wewenang Badan


ah

Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) yang menyatakan:


R

a. Melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa


es

konsumen, dengan cara melalui mediasi atau arbitrase atau


M

ng

konsiliasi;
on
gu

Halaman 16 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Memberikan konsultasi perlindungan konsumen;

si
c. Melakukan pengawasan terhadap pencantuman klausula baku;
d. Melaporkan kepada penyidik umum apabila terjadi

ne
ng
pelanggaran ketentuan dalam undang-undang ini;
e. Menerima pengaduan baik tertulis maupun tidak tertulis, dari
konsumen tentang terjadinya pelanggaran terhadap

do
gu perlindungan konsumen;
f. Melakukan penelitian dan pemeriksaan sengketa

In
A
perlindungan konsumen;
g. Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan
ah

lik
pelanggaran terhadap perlindungan konsumen;
h. Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan/atau
setiap orang yang dianggap mengetahui pelanggaran
am

ub
terhadap undang-undang ini;
i. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku
ep
usaha, saksi, saksi ahli, atau setiap orang sebagaimana
k

dimaksud pada huruf g dan huruf h, yang tidak bersedia


ah

memenuhi panggilan badan penyelesaian sengketa


R

si
konsumen;
j. Mendapatkan, meneliti dan/atau menilai surat, dokumen,

ne
ng

atau alat bukti lain guna penyelidikan dan/atau pemeriksaan;


k. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya

do
gu

kerugian di pihak konsumen;


l. Memberitahukan putusan kepada pelaku usaha yang
melakukan pelanggaran terhadap perlindungan konsumen;
In
A

m.Menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang


melanggar ketentuan undang-undang ini.
ah

lik

c) Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2010 yang


pada Pasal (2) nya menyatakan:
m

ub

“Setiap konsumen yang dirugikan atau ahli warisnya dapat


mengajukan gugatan kepada Pelaku Usaha di Badan
ka

Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) tempat berdomisili


ep

konsumen atau pada Badan Penyelesaian Sengketa


ah

Konsumen (BPSK) terdekat”


R

d) Bahwa dengan pengajuan permohonan “Parate Eksekusi” yang


es

dilakukan Termohon Kasasi yaitu dengan melalui Perantara


M

ng

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)


on
gu

Halaman 17 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukittinggi adalah cacat hukum dan tidak sah karena untuk

si
menjual objek Hak Tanggungan harus ada berdasarkan Pasal
26 Undang Undang Hak Tanggungan Nomor 4 Tahun 1996

ne
ng
yang mengaturnya dengan memperhatikan Pasal 14, Peraturan
mengenai Eksekusi Hyphoteek yang ada mulai berlakunya
Undang Undang ini, berlaku terhadap Eksekusi Hak

do
gu Tanggungan, Sehingga selama belum ada Peraturan yang
Mengatur tentang Pelaksanaan Pasal 6 Undang Undang Hak

In
A
Tanggungan tersebut, maka Eksekusi Hyphoteek yang berlaku
yaitu harus melalui Pengadilan Negeri setempat, atau dengan
ah

lik
kata lain “Pasal 6 Undang Undang Hak Tanggungan tidak
dapat berdiri sendiri karena Pasal 26 Undang Undang Hak
Tanggungan sebagai Pasal Pelaksananya” dan oleh karena
am

ub
Pelaksanaan atau hukum acaranya dari Pasal 26 Undang
Undang Hak Tanggungan adalah merujuk pada Pasal 224
ep
HIR/258 Rbg, Maka Pelaksanaan Eksekusinya maupun
k

Lelangnya harus melalui Fiat Eksekusi melalui Pengadilan


ah

Negeri, bukan melalui Perantara Kantor Pelayanan dan


R

si
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL);
e) Bahwa menurut Jurisprudensi Mahkamah Agung Republik

ne
ng

Indonesia Nomor 3210 K/PDT/1984 tanggal 30 Januari 1986


yang menyatakan bahwa pelaksanaan pelelangan yang tidak

do
gu

dilaksanakan atas Penetapan/Fiat Ketua Pengadilan Negeri,


maka lelang umum tersebut telah bertentangan dengan Pasal
224 HIR/258 RBG. Sehingga tidak sah, sehingga pelaksanaan
In
A

parate eksekusi harus melalui fiat Ketua Pengadilan Negeri,


Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
ah

lik

3210.K/PDT/1984 tanggal 30 Januari 1986 juga didukung oleh


buku II Pedoman Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
m

ub

KMA/002/SK/I/1994 tanggal 29 April 1994 yang menyatakan:


“Untuk menjaga agar tercapai maksud dan tujuannya, maka
ka

sebelum lelang dilaksanakan, terlebih dahulu kreditur dan


ep

debitur dipanggil oleh Ketua Pengadilan Negeri untuk mencari


ah

jalan keluarnya”;
R

f) Bahwa dengan tindakan Termohon Kasasi yang akan dan/atau


es

telah melaksanakan lelang eksekusi hak tanggungan yang


M

ng

menjadi jaminan konsumen di muka umum dan melakukan


on
gu

Halaman 18 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lelang melalui Perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara

si
dan Lelang (KPKNL) Bukittinggi adalah merupakan perbuatan
melawan hukum, karena bertentangan dengan:

ne
ng
1) Bertentangan dengan Pasal 26 Undang Undang Hak
Tanggungan (UUHT) Nomor 4 Tahun 1996 yang
mengharuskan eksekusi hak tanggungan menggunakan

do
gu Pasal 224 HIR/258 RBG yang mengharuskan ikut campur
Ketua Pengadilan Negeri, (bukan Peraturan Menteri

In
A
Keuangan Republik Indonesia Nomor 93/PMK.06/2010
juncto Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
ah

lik
Nomor 106/PMK.06/2013);
2) Bertentangan dengan Angka 9 Penjelasan Umum Undang
Undang Hak Tanggungan (UUHT) Nomor 4 Tahun 1996
am

ub
yang menyatakan “agar ada kesatuan pengertian dan
kepastian penggunaan ketentuan tersebut”, Maka ditegaskan
ep
lebih lanjut dalam undang-undang ini, bahwa sebelum ada
k

Peraturan Perundang-undangan yang mengaturnya, Maka


ah

Peraturan mengenai Eksekusi Hyphotek yang diatur dalam


R

si
HIR/RBG berlaku terhadap Eksekusi Hak Tanggungan;
3) Bertentangan dengan Pasal 1211 KUHPerdata yang

ne
ng

mengharuskan lelang melalui Pegawai Umum Pengadilan Negeri;


4) Bertentangan dengan Pasal 200 Ayat (1) HIR Yang

do
gu

Mewajibkan Ketua Pengadilan Negeri (dalam perkara a quo


Pengadilan Negeri Pasaman Barat) untuk memerintahkan
Kantor Lelang untuk menjualnya (bukan Pelaku Usaha yang
In
A

meminta kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan


Lelang/KPKNL);
ah

lik

5) Bertentangan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung


Republik Indonesia Nomor 3210 K/PDT/1984 tanggal 30
m

ub

Januari 1986 yang menyatakan bahwa Pelaksanaan


Pelelangan yang tidak dilaksanakan atas Penetapan/Fiat
ka

Ketua Pengadilan Negeri, maka lelang umum tersebut telah


ep

bertentangan dengan Pasal 224 HIR/258 RBG. Sehingga


ah

tidak sah, sehingga pelaksanaan parate eksekusi harus


R

melalui fiat Ketua Pengadilan Negeri;


es
M

ng

on
gu

Halaman 19 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6) Bertentangan dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun

si
2011 tentang Pembentukan Peraturan yang menyebutkan
jenis, hirarki peraturan perundang-undangan adalah:

ne
ng
1. Undang Undang Dasar tahun 1945;
2. Ketetapan MPR;
3. Undang-undang /Perpu;

do
gu 4. Peraturan Pemerintah;
5. Peraturan Presiden;

In
A
6. Peraturan Daerah Provinsi;
7. Peraturan Daerah;
ah

lik
Sedangkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (In
Casu) Nomor 93/PMK.06/2010 juncto Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 106/PMK.06/2013 tidak
am

ub
termasuk jenis peraturan Perundang-undangan, apalagi Pasal
26 Undang Undang Hak Tanggungan Nomor 4 Tahun 1996
ep
tidak ada memerintahkan bahwa peraturan pelaksanaannya
k

adalah Peraturan Menteri Keuangan;


ah

g) Bahwa dalam beberapa Pasal Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999


R

si
tentang Perlindungan Konsumen yang menjelaskan, yang berbunyi:
 Pasal 1 angka 1 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999

ne
ng

tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi:


“Bahwa perlindungan konsumen adalah segala upaya yang

do
gu

menjamin adanya kepastian hukum untuk memberikan


perlindungan kepada konsumen”
 Pasal 1 angka 2 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999
In
A

tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi:


“Bahwa konsumen adalah setiap orang pemakai barang
ah

lik

dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi


kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun
m

ub

mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan”


 Pasal 1 angka 3 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999
ka

tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi:


ep

“Bahwa pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan


ah

atau badan usaha, baik berbentuk badan hukum maupun


R

bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau


es

melakukan kegiatan dalam wilayah Hukum Negara


M

ng

Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama


on
gu

Halaman 20 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melalui perjanjian dalam menyelenggarakan kegiatan

si
usaha dalam berbagai bidang ekonomi”
 Pasal 1 angka 4 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999

ne
ng
tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi:
“Bahwa dalam setiap benda baik berwujud maupun tidak
berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat

do
gu dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat
untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau

In
A
dimanfaatkan oleh konsumen”
 Pasal 1 angka 4 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999
ah

lik
tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi:
“Bahwa dalam setiap benda baik berwujud maupun tidak
berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat
am

ub
dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat
untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau
ep
dimanfaatkan oleh konsumen”
k

 Pasal 7 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang


ah

Perlindungan Konsumen yang berbunyi:


R

si
“Kewajiban Pelaku Usaha adalah”
a. Beriktikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;

ne
ng

b. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai


kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi

do
gu

penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan;


c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar
dan jujur serta tidak diskriminatif;
In
A

d. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi


dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan
ah

lik

standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku;


e. memberi kesempatan kepada konsumen untuk
m

ub

menguji, dan/atau mencoba barang dan/atau jasa


tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas
ka

barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan;


ep

f. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas


ah

kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan


R

barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;


es
M

ng

on
gu

Halaman 21 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
g. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian

si
apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau
dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

ne
ng
 Pasal 45 ayat (1 ) Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi:
“Setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku

do
gu usaha melalui lembaga yang bertugas menyelesaikan
sengketa antara konsumen dan pelaku usaha atau merlalui

In
A
peradilan yang berada dilingkungan peradilan umum”
h) Bahwa dari bunyi beberapa pasal tersebut diatas, dapat
ah

lik
diperoleh suatu petunjuk atau kesimpulan bahwa Pelaku Usaha
berkewajiban melindungi terhadap setiap orang yang atau
memakai barang dan/atau jasa dari hasil kegiatan usahanya;
am

ub
i) Bahwa oleh karena itu Pelaku Usaha berkewajiban melindungi
setiap orang yang memakai barang dan/atau jasa dari hasil
ep
usahanya, maka Pelaku Usaha dilarang melakukan suatu
k

perbuatan sebagaimana diatur dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9,


ah

Pasal 10, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16,
R

si
Pasal 17, Pasal 18, Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen;

ne
ng

j) Bahwa secara umum (Notoir) diketahui masyarakat bahwa


kedudukan Konsumen sangatlah lemah bila berhadapan

do
gu

dengan Pelaku Usaha, sehingga Undang Undang Nomor 8


Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)nya diberi tugas dan
In
A

wewenang untuk pengawasan tentang pencantuman klausula


baku. Sedangkan yang dimaksud dengan klausula baku yang
ah

lik

dilarang undang-undang adalah:


“Pelaku Usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang
m

ub

ditujukan untuk diperdagangkan dilarang membuat atau


mencantumkan klausula baku pada setiap dokumen dan/atau
ka

perjanjian apabila:
ep

a). Menyatakan pengalihan tanggung jawab Pelaku Usaha;


ah

b). Menyatakan bahwa Pelaku Usaha berhak menolak


R

penyerahan kembali barang yang dibeli konsumen;


es
M

ng

on
gu

Halaman 22 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c). Menyatakan bahwa Pelaku Usaha berhak menolak

si
penyerahan kembali uang yang dibayarkan atas barang
dan/atau jasa yang dibeli oleh Konsumen;

ne
ng
d). Menyatakan pemberian kuasa dari Konsumen kepada Pelaku
usaha baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
melakukan segala tindakan sepihak yang berkaitan dengan

do
gu barang yang dibeli oleh Konsumen secara angsuran;
e). Mengatur perihal pembuktian atas hilangnya kegunaan

In
A
barang atau pemanfaatan jasa yang dibeli oleh Konsumen;
f). Memberi hak kepada Pelaku Usaha untuk mengurangi
ah

lik
manfaat jasa atau mengurangi harta kekayaan Konsumen
yang menjadi objek jual beli jasa;
g). Menyatakan tunduknya Konsumen kepada peraturan yang
am

ub
berupa aturan baru, tambahan, lanjutan dan/atau pengubahan
lanjutan yang dibuat sepihak oleh Pelaku Usaha dalam masa
ep
Konsumen memanfaatkan jasa yang dibelinya;
k

h). Menyatakan bahwa Konsumen memberi kuasa kepada


ah

Pelaku Usaha untuk Pembebanan hak tanggungan, hak


R

si
gadai, atau hak jaminan terhadap barang yang dibeli oleh
konsumen secara angsuran”;

ne
ng

Dan begitu juga dengan yang diperintahkan dan


diamanatkan oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

do
gu

Nomor 1/POJK.07/ 2013 tentang Perlindungan Konsumen


Sector Jasa Keuangan pada Pasal 22 butir (1) dan (3) juga
In
menyebutkan dan meng anulir Pasal 18 ayat (1) Undang
A

Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan


Konsumen, sedangkan pada ayat (2)-nya menyatakan:
ah

lik

“Pelaku usaha dilarang mencantumkan klausula baku yang


letak atau bentuknya sulit terlihat atau tidak dapat dibaca
m

ub

secara jelas, atau yang pengungkapannya sulit dimengerti”


Dan selanjutnya pada ayat (3) menyatakan pula:
ka

“Setiap klausula baku yang telah ditetapkan oleh Pelaku


ep

Usaha pada dokumen atau perjanjian yang memenuhi


ah

ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat


R

(2) dinyatakan batal demi hukum”


es

Sedangkan Sanksi Pidananya berdasarkan Undang


M

ng

Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan


on
gu

Halaman 23 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Konsumen pada Pasal 62 adalah “Pelaku usaha yang

si
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17

ne
ng
ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf e, ayat (2) dan Pasal
18 dipidana dengan Pidana Penjara Paling Lama 5
(lima) Tahun atau Pidana Denda Paling Banyak

do
gu Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah)”;
Sehingga, Judex Facti telah salah dalam menetapkan

In
A
hukum dan sepatutnya untuk dibatalkan;
Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung
ah

lik
berpendapat:
Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti
secara saksama memori kasasi tanggal 6 Februari 2017 dan kontra memori kasasi
am

ub
tanggal 21 Februari 2017 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal
ini Pengadilan Negeri Pasaman Barat tidak salah menerapkan hukum dengan
ep
pertimbangan sebagai berikut:
k

a. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 45 Undang Undang Perlindungan


ah

Konsumen juncto Pasal 1 butir 8 juncto Pasal 2 SK Menperindag Nomor


R

si
350/MPP/KEP/12/2001 tanggal 10 Desember 2001, kewenangan BPSK adalah
memeriksa dan memutus sengketa konsumen;

ne
ng

b. Bahwa pokok perkara a quo adalah mengenai pelaksanaan perjanjian kredit yang
ditanda tangani oleh Pemohon Kasasi atas persetujuan istrinya dengan

do
gu

Termohon Kasasi, dimana Pemohon Kasasi telah menerima fasilitas kredit dari
Termohon Kasasi dengan jaminan 2 bidang tanah milik Pemohon Kasasi, yang
dalam perjalanannya Pemohon Kasasi tidak membayar angsuran bulanan
In
A

sebagaimana ditentukan dalam perjanjian, sehingga pokok perkara a quo adalah


sengketa perdata murni in casu sengketa ingkar janji yang merupakan
ah

lik

kewenangan peradilan umum;


c. Bahwa terbukti Pemohon Kasasi telah mendapatkan manfaat ekonomi dari
m

ub

fasilitas kredit yang disediakan oleh Termohon Kasasi tetapi Pemohon Kasasi
tidak memenuhi kewajibannya sesuai isi perjanjian kredit sehingga pihak yang
ka

mengalami kerugian adalah pelaku usaha in casu Termohon Kasasi bukan


ep

konsumen in casu Pemohon Kasasi sehingga sengketa a quo bukan sengketa


ah

konsumen sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 1 angka 8 juncto Pasal


R

2 SK Memperindag Nomor 350/MPP/KEP/12/2001 tanggal 10 Desember 2001;


es
M

ng

on
gu

Halaman 24 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Bahwa karena itu telah benar sebagaimana dipertimbangkan oleh Judex Facti

si
bahwa BPSK in casu BPSK Kabupaten Batu Bara tidak berwenang memeriksa
dan memutus perkara a quo;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata
bahwa putusan Pengadilan Negeri Pasaman Barat Nomor Nomor 47/Pdt.Sus-
BPSK/2016/PN.Psb. tanggal 26 Januari 2017 dalam perkara ini tidak bertentangan

do
gu
dengan hukum dan/atau undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi yang
diajukan oleh Pemohon Kasasi: MAIHENDRI tersebut harus ditolak;

In
A
Menimbang, bahwa karena permohonan kasasi dari Pemohon
Kasasi/Termohon Keberatan ditolak, maka Pemohon Kasasi/Termohon Keberatan
ah

lik
harus dihukum untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi ini;
Memperhatikan, Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman,
am

ub
Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang
telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua
ep
dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan
k

lain yang bersangkutan;


ah

MENGADILI
R

si
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: MAIHENDRI tersebut;
Menghukum Pemohon Kasasi/Termohon Keberatan untuk membayar biaya perkara

ne
ng

pada tingkat kasasi yang ditetapkan sejumlah Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada hari Senin

do
gu

tanggal 15 Mei 2017 oleh Syamsul Ma’arif, S.H., LL.M., Ph.D., Hakim Agung yang
ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, I Gusti Agung
Sumanatha, S.H., M.H., dan Sudrajad Dimyati, S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung, masing-
In
A

masing sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum
pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-anggota tersebut dan
ah

lik

Rafmiwan Murianeti, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak.
m

ub

Hakim-Hakim Anggota: Ketua Majelis,


ttd. ttd.
ka

I Gusti Agung Sumanatha, S.H., M.H. Syamsul Ma’arif, S.H., LL.M., Ph.D.
ep

ttd.
ah

Sudrajad Dimyati, S.H., M.H.


R

es
M

ng

on
gu

Halaman 25 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Panitera Pengganti,

si
ttd.

ne
ng
Rafmiwan Murianeti, S.H., M.H.
Biaya-biaya:

do
gu
1. Meterai : Rp 6.000,00
2. Redaksi : Rp 5.000,00

In
A
3. Administrasi Kasasi : Rp 489.000,00 +
Jumlah : Rp 500.000,00
ah

lik
Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG RI
am

ub
a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus
ep
k

Rahmi Mulyati, SH.MH.


ah

NIP : 1959 1207 1985 12 2 002


R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 26 dari 26 hal Put. Nomor 457 K/Pdt.Sus-BPSK/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Anda mungkin juga menyukai