Anda di halaman 1dari 20

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen pada tingkat kasasi memutus sebagai

do
gu berikut dalam perkara antara:
AHMAD PARWIS NASUTION (ahli waris dari Alm. Ibrahim

In
A
Nasution), bertempat tinggal di Desa Gunung Tua Baru,
Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara,
ah

lik
sebagai Pemohon Kasasi dahulu Termohon Keberatan;
Lawan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang
am

ub
Padangsidimpuan, yang diwakili oleh Pemimpin Murianto,
berkedudukan di Jalan Patrice Lumumba 1 Nomor 5
ep
Padangsidimpuan, dalam hal ini memberi kuasa kepada Agus
k

Suprianto, S.H., dan kawan-kawan, para Pegawai PT Bank


ah

Negara Indonesia (Persero) Tbk, berdasarkan Surat Kuasa


R

si
Khusus tanggal 30 Desember 2015,
sebagai Termohon Kasasi dahulu Pemohon Keberatan;

ne
ng

Mahkamah Agung tersebut;


Membaca surat-surat yang bersangkutan;

do
gu

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang


Termohon Kasasi dahulu sebagai Pemohon Keberatan telah mengajukan
keberatan terhadap Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Nomor
In
A

066/Arbitrase/BPSK-BB/II/2015, tanggal 5 Oktober 2015 yang amarnya sebagai


berikut:
ah

lik

1. Mengabulkan permohonan Konsumen seluruhnya;


2. Menyatakan ada kerugian di pihak Konsumen;
m

ub

3. Membatalkan perjanjian kredit yang telah ditanda tangani oleh Konsumen/


Alm. Ibrahim Nasution dan Pelaku Usaha;
ka

4. Menyatakan Konsumen telah memenuhi kewajibannya dengan membayar


ep

angsuran dan bunga setiap bulannya dan fasilitas kredit tersebut sebelum
ah

konsumen meninggal dunia selama 14 (empat belas) kali angsuran x


R

Rp18.407.000,00 (delapan belas juta empat ratus tujuh ribu rupiah) =


es

Rp257.698.000,00 (dua ratus lima puluh tujuh juta enam ratus sembilan
M

ng

puluh delapan ribu rupiah);


on
gu

Halaman 1 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Menyatakan Pelaku Usaha yang tidak memberi Perjanjian Pembiayaan

si
Konsumen, Polis Asuransi, Pemberian Hak Tanggungan maupun yang
lainnya yang berbentuk salinan/foto copy saja yang bertentangan dengan

ne
ng
Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;
6. Menghukum Pelaku Usaha untuk mengembalikan surat tanah yang menjadi
jaminan kepada ahli waris disebabkan Konsumen telah meninggal dunia

do
gu berupa:
1. Surat tanah berupa sebidang tanah berikut tanaman yang berdiri di

In
A
atasnya seluas 49.990 m2 berlokasi di Desa Gunung Tua Baru,
Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara atas nama
ah

lik
Ibrahim Nasution bukti kepemilikan surat pernyataan perolehan tanah
tertanggal 23/11/2011;
2. Surat tanah berupa sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri di
am

ub
atasnya seluas 15.2990 m2 dan bangunan yang berdiri di atasnya seluas
300 m² berlokasi di Desa Gunung Tua Baru, Kecamatan Padang Bolak,
ep
Kabupaten Padang Lawas atas nama Ibrahim Nasution bukti kepemilikan
k

SHM Nomor 1 tertanggal 13/04/2005;


ah

7. Menghukum Pelaku Usaha untuk menghapus denda, finalti, bunga berjalan,


R

si
maupun lainnya;
8. Menghukum Pelaku Usaha untuk membayar uang denda sebesar

ne
ng

Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) setiap harinya, apabila lalai atau tidak mau
mematuhi keputusan pada point 6 (enam) dan 7 (tujuh) di atas terhitung

do
gu

sejak keputusan ini berkekuatan hukum tetap (inkracht);


Bahwa, terhadap amar putusan Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen tersebut, Pemohon Keberatan telah mengajukan keberatan di depan
In
A

persidangan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan yang pada pokoknya sebagai


berikut:
ah

lik

- Bahwa Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Nomor


066/Arbitrase/BPSK-BB/II/2015 tanggal 5 Oktober 2015, telah dibacakan
m

ub

pada tanggal 5 Oktober 2015 oleh Ketua Mejelis yang dihadiri oleh
Termohon Keberatan (dahulu Pengadu) dan tanpa dihadiri oleh Pemohon
ka

Keberatan (dahulu Teradu);


ep

- Bahwa Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Nomor


ah

066/Arbitrase/BPSK-BB/II/2015 tanggal 5 Oktober 2015 telah diterima oleh


R

Pemohon Keberatan (dahulu Teradu) pada tanggal 6 Oktober 2015;


es

- Bahwa selanjutnya terhadap Putusan Badan Penyelesaian Sengketa


M

ng

Konsumen (BPSK) Nomor 066/Arbitrase/BPSK-BB/II/2015 tanggal 5 Oktober


on
gu

Halaman 2 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2015 tersebut, Pemohon Keberatan (dahulu Teradu) oleh pula mengajukan

si
Permohonan Keberatan pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2015, berikut
dengan memori keberatan tanggal 22 Oktober 2015;

ne
ng
- Bahwa oleh karena pengajuan permohonan keberatan dan memori
keberatan dalam perkara ini masih dalam tenggang waktu yang ditentukan
yakni 14 hari kerja dan menurut cara-cara yang ditetapkan Pasal 56 Undang

do
gu Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
A
Nomor 1 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan terhadap
Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, sehingga patut dan
ah

lik
beralasan kiranya menurut hukum permohonan keberatan dari Pemohon
Keberatan (dahulu Teradu) dinyatakan dapat diterima;
- Bahwa Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Nomor
am

ub
066/Arbitrase/BPSK-BB/II/2015 tanggal 5 Oktober 2015, secara nyata
tidaklah mencerminkan keadilan serta tidaklah sesuai dengan ketentuan-
ep
ketentuan hukum yang berlaku. Oleh karena itu Pemohon Keberatan (dahulu
k

Teradu) mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat untuk mengadili


ah

sendiri perkara a quo;


R

si
- Bahwa selanjutnya Pemohon Keberatan (dahulu Teradu) mengajukan
alasan-alasan permohonan keberatan dari Pemohon Keberatan (dahulu

ne
ng

Teradu) sebagaimana diatur dalam Bab III Pasal 6 ayat (5) Peraturan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2006 tentang Tata

do
gu

Cara Pengajuan Keberatan terhadap Putusan Badan Penyelesaian


Sengketa Konsumen, yakni sebagai berikut:
A. Majelis Hakim BPSK Batu Bara tidak berwenang mengadili perkara
In
A

antara Pemohon Keberatan (dahulu Teradu) dengan Termohon


Keberatan (dahulu Pengadu);
ah

lik

1. Bahwa hubungan hukum antara Pemohon Keberatan (dahulu Teradu)


dengan Sdr. Ibrahim Nasution (ayah Termohon Keberatan/dahulu
m

ub

Pengadu) berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor 2012/067 tanggal


11 April 2012 yang ditanda tangani oleh Para Pihak (Bukti P-1);
ka

2. Bahwa dalam pengaduan Termohon Keberatan (dahulu Pengadu)


ep

menyatakan mengakui telah ada perikatan antara Pemohon


ah

Keberatan (dahulu Teradu) dengan Sdr. Ibrahim Nasution (ayah


R

Termohon Keberatan/dahulu Pengadu) berdasarkan Perjanjian Kredit


es

Nomor 2012/067 tanggal 11 April 2012 yang ditanda tangani oleh


M

ng

Para Pihak (Bukti P-1) dan Pemohon Keberatan (dahulu Teradu) telah
on
gu

Halaman 3 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melakukan prestasinya yakni memberikan fasilitas kredit yang

si
dimohonkan oleh Sdr. Ibrahim Nasution (ayah Termohon Keberatan/
dahulu Pengadu);

ne
ng
3. Bahwa pengakuan dari Termohon Keberatan (dahulu Pemohon)
dalam pengaduannya menegaskan bahwa hubungan hukum yang
terjadi antara Sdr. Ibrahim Nasution (ayah Termohon Keberatan/

do
gu dahulu Pengadu) dengan Pemohon Keberatan (dahulu Teradu)
adalah hubungan hukum perdata yakni hutang piutang/kredit,

In
A
sehingga apabila terjadi perselisihan tentang Perjanjian Kredit
a quo yakni wanprestasi maka perselisihan tersebut merupakan
ah

lik
permasalahan perdata murni yang merupakan kewenangan dari
Pengadilan Negeri;
4. Bahwa dalam Pasal 17 Perjanjian Kredit Nomor 2012/067 tanggal
am

ub
11 April 2012 (Bukti P-1) yang ditandatangani oleh Para Pihak
disebutkan:
ep
“Tentang Perjanjian Kredit ini dan segala akibatnya, Para Pihak
k

memilih tempat kedudukan yang tetap dan umum di Kantor


ah

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan”;


R

si
Oleh karena itu mengenai isi kausal dimaksud merupakan pilihan
domisili hukum yang disepakati oleh Para Pihak (Pacta Sunt

ne
ng

Servanda) vide Pasal 1338 KUH Perdata yang menyebutkan:


“Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang

do
gu

berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”;


5. Bahwa dalam klausula Pasal 17 Perjanjian Kredit a quo secara
eksplisit/tegas menjelaskan bahwa segala akibat hukum yang timbul
In
A

dari Pelaksanaan Perjanjian Kredit a quo antara Pihak Pemohon


Keberatan (dahulu Teradu) dengan Sdr. Ibrahim Nasution (ayah
ah

lik

Termohon Keberatan/dahulu Pengadu) akan diselesaikan melalui


Pengadilan Negeri Padangsidimpuan bukan melalui BPSK Batubara;
m

ub

6. Bahwa berdasarkan hal tersebut, Badan Penyelesaian Sengketa


Konsumen Kabupaten Batubara tidak memiliki kewenangan
ka

(kompetensi) absolut dan relatif dalam menangani perkara tersebut,


ep

vide Pasal 17 huruf b Keputusan Menteri Perindustrian dan


ah

Perdagangan RI Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan


R

Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen


es

juncto Pasal 53 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 sebab yang


M

ng

berwenang memutus sengketa antara Sdr. Ibrahim Nasution (ayah


on
gu

Halaman 4 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon Keberatan/dahulu Pengadu) maupun ahli warisnya dengan

si
Pemohon Keberatan (dahulu Teradu) adalah Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan;

ne
ng
B. Majelis Hakim BPSK Batu Bara lalai memenuhi syarat-syarat yang
diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam
kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan;

do
gu 1. Bahwa surat panggilan pertama yang dikirimkan oleh Majelis Hakim
Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (selanjutnya disebut

In
A
BPSK) Nomor 860/PG/BPSK/BB/IV/2015 tanggal 13 April 2015 (Bukti
P-2) yang isi surat a quo pada intinya memanggil Pemohon Keberatan
ah

lik
(dahulu Teradu) untuk menghadiri persidangan pertama di BPSK Batu
Bara pada tanggal 16 April 2015 pukul 10.00 WIB sangat sulit bahkan
tidak memungkinkan untuk dipenuhi oleh karena Pemohon Keberatan
am

ub
(dahulu Teradu) sebab surat diterima oleh Pemohon Keberatan
(dahulu Teradu) pada tanggal 16 April 2015 yaitu pada hari yang
ep
sama dengan jadwal persidangan, sementara jarak antara Kota
k

Padangsidimpuan dengan Kabupaten Batu Bara adalah 8 jam


ah

perjalanan darat;
R

si
2. Bahwa surat panggilan pertama a quo (Bukti P-2) menyalahi
ketentuan Pasal 107 Reglement op de Rechtsvordering (RV) yang

ne
ng

mengatur bahwa surat panggilan bagi pihak Tergugat yang dimintai


jawabannya dilakukan sedikitnya 5 (lima) hari sebelum persidangan

do
gu

yang dijadwalkan;
3. Bahwa surat panggilan pertama a quo (Bukti P-2) juga menyalahi
Pasal 26 ayat (1) Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
In
A

RI Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan


Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen juncto Pasal 53
ah

lik

Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan


Konsumen yang mengatur bahwa surat panggilan kepada Pelaku
m

ub

Usaha (Pemohon Keberatan/dahulu Teradu) dibuat selambat-


lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak permohonan penyelesaian
ka

sengketa diterima oleh BPSK;


ep

4. Bahwa faktanya surat panggilan pertama a quo dibuat per tanggal


ah

13 April 2015 oleh BPSK sedangkan dalam Putusan Badan


R

Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Nomor 066/Arbitrase/


es

BPSK-BB/II/2015 (Bukti P-3) tanggal 5 Oktober 2015 pada halaman 1


M

ng

menyatakan bahwa permohonan penyelesaian sengketa diterima oleh


on
gu

Halaman 5 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
BPSK per tanggal 16 April 2015, yang mana hal ini menjelaskan

si
bahwa pemanggilan lebih dahulu dilaksanakan oleh BPSK
dibandingkan dengan menerima permohonan penyelesaian sengketa

ne
ng
sehingga surat panggilan a quo tidak memenuhi syarat formil;
5. Bahwa surat panggilan kedua dari Majelis Hakim BPSK juga sangat
sulit bahkan tidak memungkinkan untuk dipenuhi oleh Pemohon

do
gu Keberatan (dahulu Teradu) sebab surat panggilan kedua diterima oleh
Pemohon Keberatan (dahulu Teradu) pada tanggal 12 Mei 2015 yaitu

In
A
pada hari yang sama dengan jadwal persidangan, sementara jarak
antara Kota Padangsidimpuan dengan Kabupaten Batu Bara adalah
ah

lik
8 jam perjalanan darat;
6. Bahwa surat panggilan pertama a quo (Bukti P-2) dan surat panggilan
kedua tidak disertai/melampirkan copy permohonan penyelesaian
am

ub
sengketa konsumen sebagaimana diatur dalam Pasal 26 ayat (1)
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 350/
ep
MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang
k

Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen juncto Pasal 53 Undang


ah

Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,


R

si
sehingga surat panggilan a quo tidak jelas dasar pemanggilannya
secara materil dan menyalahi syarat formil sebagaimana diamanatkan

ne
ng

ketentuan hukum untuk itu;


7. Bahwa didalam surat panggilan pertama a quo (Bukti P-2)

do
gu

menyebutkan jadwal persidangan pertama adalah pada tanggal


16 April 2015 dan dalam surat panggilan kedua a quo menyebutkan
jadwal persidangan kedua adalah pada tanggal 12 Mei 2015, namun
In
A

pada Putusan BPSK a quo pada halaman 4 menyatakan bahwa


persidangan pertama dilakukan pada tanggal 12 Mei 2015 dan sidang
ah

lik

lanjutan dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2015, sehingga tidak ada


korelasi/kesamaan jadwal sidang pada surat panggilan pertama dan
m

ub

kedua dengan fakta sidang yang telah dilaksanakan oleh BPSK;


8. Bahwa Putusan BPSK Nomor 066/Arbitrase/BPSK-BB/II/2015 tanggal
ka

5 Oktober 2015 (Bukti P-3) dibuat melebihi jangka waktu 21 hari kerja
ep

sejak gugatan diterima yakni tanggal 16 April 2015, yang mana


ah

berdasarkan perhitungan Pemohon Keberatan (dahulu Teradu)


R

Putusan BPSK a quo dibuat dalam jangka waktu 117 hari kerja sejak
es

gugatan diterima. Oleh karena itu Putusan BPSK a quo tidak


M

ng

on
gu

Halaman 6 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memenuhi syarat formil sebagaimana diatur dalam Pasal 55 Undang

si
Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;
9. Bahwa dalam Putusan BPSK a quo pada halaman 4 dan 5 (Bukti P-3)

ne
ng
menyebutkan bahwa Majelis Hakim BPSK melaksanakan pra sidang
berdasarkan Pasal 43 Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdangan RI Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan

do
gu Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen,
yang dimana hal tersebut menyalahi ketentuan Pasal 43 a quo, sebab

In
A
didalam Pasal 43 a quo mengatur bahwa ketentuan teknis yang dapat
diatur lebih lanjut oleh Ketua BPSK adalah ketentuan teknis dalam
ah

lik
beracara persidangan bukan pra (sebelum) sidang;
10. Bahwa BPSK Batu Bara telag keliru menerapkan hukum dalam amar
Putusannya Nomor 066/Arbitrase/BPSK-BB/II/2015 tanggal 5 Oktober
am

ub
2015 (Bukti P-3) dan menyalahi Pasal 53 huruf k dan m Undang
Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen juncto
ep
Pasal 12 dan Pasal 14 Keputusan Menteri Perindustrian dan
k

Perdagangan RI Nomor 350/MPP/Kep/12/1001 tentang Pelaksanaan


ah

Tugan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen;


R

si
11. Bahwa didalam ketentuan hukum a quo pada intinya mengatur
Putusan BPSK hanya dapat mengatur mengenai ada atau tidaknya

ne
ng

kerugian yang dialami konsumen, ganti rugi (pengambilan barang/


penggantian barang/perawatan kesehatan) yang diharuskan bagi

do
gu

Pelaku Usaha dan sanksi administratif berupa ganti rugi sebesar


Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
12. Bahwa dalam pengaduan Termohon Keberatan (dahulu Teradu)
In
A

menyatakan bahwa Pemohon Keberatan (dahulu Teradu) telah


melakukan perbuatan melawan hukum namun Termohon Keberatan
ah

lik

(dahulu Pengadu) tidak ada menjelaskan hukum mana yang telah


dilanggar/dilawan oleh Pemohon Keberatan (dahulu Teradu);
m

ub

13. Bahwa dasar pengaduan Termohon Keberatan (dahulu Pengadu)


adalah perbuatan melawan hukum (vide poin 14 halaman 3 Putusan
ka

BPSK a quo), namun oleh BPSK Batu Bara perkara a quo dinyatakan
ep

sebagai sengketa konsumen. Yang mana hal tersebut menunjukkan


ah

kontradiktif antara pengaduan Termohon Keberatan (dahulu


R

Pengadu) dengan Putusan BPSK Batu Bara;


es

14. Bahwa Majelis Hakim BPSK Batu Bara dalam pertimbangannya pada
M

ng

halaman 7 Putusan BPSK a quo menyatakan bahwa Perjanjian Kredit


on
gu

Halaman 7 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 2012/067 tanggal 11 April 2012 yang ditanda tangani oleh

si
para pihak (Bukti P-1) mengandung klausula baku dan hurufnya kecil-
kecil, merupakan bukti adanya kontradiktif antara Termohon

ne
ng
Keberatan (dahulu Pengadu) yang menyatakan tidak menerima
rangkap perjanjian kredit a quo (vide halaman 4 BPSK a quo);
C. Dalam Pokok Perkara;

do
gu Bahwa sebagai pertimbangan bagi yang terhormat Majelis Pengadilan
Negeri Padangsidimpuan Pemohon Keberatan (dahulu Teradu)

In
A
menyampaikan fakta hukum yang sebenarnya yaitu sebagai berikut:
1. Bahwa Alm. Sdr. Ibrahim Nasution (ayah Termohon Keberatan/
ah

lik
dahulu Pengadu) mengajukan permohonan kredit BNI Griya
Multiguna kepada Pemohon Keberatan (dahulu Terdadu) tanggal
5 April 2012 (Bukti P-4);
am

ub
2. Bahwa permohonan kredit disetujui oleh Pemohon Keberatan (dahulu
Teradu) sebesar maksimum kredit Rp800.000.000,00 (delapan ratus
ep
juta rupiah), suku bunga 13% p.a. efektif fixed 12 bulan pertama
k

dengan jangka waktu 60 (enam puluh) bulan). Kemudian Pemohon


ah

Keberatan dan Alm. Ibrahim Nasution (ayah Termohon Keberatan/


R

si
dahulu Pengadu) sepakat dan secara sukarela mengikatkan diri
dalam Perjanjian Kredit Nomor 2012/067 tanggal 11 April 2012 yang

ne
ng

ditandatangani oleh Para Pihak (Bukti P-1);


3. Bahwa perjanjian kredit a quo (Bukti P-1) telah dilaksanakan sesuai

do
gu

dengan ketentuan hukum positif di Indonesia dan telah memenuhi


syarat-syarat sahnya perjanjian menurut Pasal 1320 Kitab Undang
Undang Hukum Perdata, sehingga perjanjian ini mengikat para pihak
In
A

yang mengikatkan diri dalam perjanjian kredit tersebut (Asas Pacta


Sunt Servanda);
ah

lik

4. Bahwa untuk menjamin pembayaran kredit, Alm. Sdr. Ibrahim


Nasution (ayah Termohon Keberatan/dahulu Pengadu) menyerahkan
m

ub

agunan kepada Pemohon Keberatan (dahulu Teradu) berupa:


a. Sebidang tanah seluas 15.292 m2 dan bagunan di atasnya yang
ka

terletak di Jalan Gunung Tua–Langga Payung, Desa Gunung Tua


ep

Baru, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara


ah

berdasarkan bukti kepemilikan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1


R

tanggal 13 April 2005 an. Ibrahim Nasution (Bukti P-5) dan telah
es

diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat Pertama senilai


M

ng

on
gu

Halaman 8 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) vide Sertifikat Hak

si
Tanggungan Nomor 876 tanggal 19 September 2012 (P-6);
b. Sebidang tanah perkebunan seluas 49.990 m2 yang terletak di

ne
ng
Jalan Gunung Tua–Langga Payung, Desa Gunung Tua Baru,
Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara
berdasarkan bukti kepemilikan Serifikat Hak Milik (SHM) Nomor

do
gu 111 tanggal 9 Agustus 2012 an. Ibrahim Nasution (Bukti P-7) dan
telah diikuti dengan Hak Tanggungan Peringkat Pertama senilai

In
A
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) vide Sertifikat Hak
Tanggungan Nomor 284 tanggal 21 Desember 2012 (P-8);
ah

lik
5. Bahwa fasilitas kredit a quo juga dicover Asuransi Jiwa Kredit BNI Life
Nomor PK/AJK-0001 yang manfaatnya adalah untuk pembayaran sisa
saldo hutang untuk resiko meninggal dunia atau cacat tetap total
am

ub
(Bukti P-9);
6. Bahwa selama 9 bulan pertama dalam jangka waktu pembayaran
ep
kredit Alm. Sdr. Ibrahim Nasution (ayah Termohon Keberatan/dahulu
k

Pengadu) masih melakukan pembayaran angsuran kredit tepat waktu,


ah

namun setelah itu yang bersangkutan menunggak angsuran,


R

si
sehingga Pemohon Keberatan (dahulu Teradu) memberikan teguran
tertulis kepada Alm. Sdr. Ibrahim Nasution (ayah Termohon

ne
ng

Keberatan/dahulu Pengadu) agar melaksanakan kewajibannya


dengan membayar angsuran kredit (Bukti P-10);

do
gu

7. Bahwa pada tanggal 30 November 2014 diketahui bahwa Sdr. Ibrahim


Nasution (ayah Termohon Keberatan/dahulu Pengadu) telah
meninggal dunia, dan hal tersebut diberitahukan oleh ahli waris yang
In
A

bersangkutan kepada Pemohon Keberatan (dahulu Teradu);


8. Bahwa selanjutnya pada tanggal 15 Desember 2014, Pemohon
ah

lik

Keberatan (dahulu Teradu) menyurati PT BNI Life Insurance untuk


melakukan klaim Asuransi Jiwa Kredit Alm. Sdr. Ibrahim Nasution
m

ub

(ayah Termohon Keberatan/dahulu Pengadu) (Bukti P-11), yang


mana pada saat itu rincian posisi hutang yang bersangkutan adalah:
ka

- Tunggakan Pokok : Rp604.091.877,00


ep

- Bunga : Rp104.615.400,00
ah

- Denda : Rp 57.631.962,00 (+)


R

Jumlah Hutang : Rp766.339.239,00 (tujuh ratus enam puluh


es

enam juta tiga ratus tiga puluh sembilan ribu dua ratus tiga puluh
M

ng

sembilan rupiah);
on
gu

Halaman 9 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa PT BNI Life Insurance menyetujui pembayaran klaim a quo

si
sejumlah Rp501.340.095,00 (lima ratus satu juta tiga ratus empat
puluh ribu sembilan puluh lima rupiah) (Bukti P-12);

ne
ng
10. Bahwa setelah dilakukan perhitungan tunggakan hutang Alm. Sdr.
Ibrahim Nasution (ayah Termohon Keberatan/dahulu Pengadu)
dikurangi dengan pembayaran klaim a quo, yang bersangkutan masih

do
gu menyisakan hutang sebesar Rp264.999.144,00 (dua ratus enam
puluh empat juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu seratus

In
A
empat puluh empat rupiah);
11. Bahwa jumlah tunggakan hutang a quo pada poin 11 sebesar
ah

lik
Rp264.999.144,00 (dua ratus enam puluh empat juta sembilan ratus
sembilan puluh sembilan ribu seratus empat puluh empat rupiah)
telah berkurang jauh dibandingkan jumlah hutang sebelum dilakukan
am

ub
klaim asuransi jiwa kredit yakni sebesar Rp766.339.239,00 (tujuh
ratus enam puluh enam juta tiga ratus tiga puluh sembilan ribu dua
ep
ratus tiga puluh sembilan rupiah) sebagaimana terinci pada poin 6 di
k

atas;
ah

12. Bahwa hal tersebut telah diberitahukan kepada ahli waris Alm. Sdr.
R

si
Ibrahim Nasution yang salah satunya adalah Termohon/dahulu
Pengadu, yang mana pada saat itu Pemohon Keberatan (dahulu

ne
ng

Teradu) menyerahkan agar para ahli waris mau melunasi sisa hutang
Alm. Sdr. Ibrahim Nasution, namun para ahli waris meminta waktu

do
gu

untuk merundingkan permasalahan tersebut dengan keluarganya;


13. Bahwa kemudian Pemohon Keberatan (dahulu Teradu) tiba-tiba
menerima panggilan sidang dari BPSK Batu Bara pada tanggal
In
A

16 April 2015 dan 12 mei 2015, padahal Termohon Keberatan/dahulu


Pengadu sebelumnya tidak ada memberikan somasi/teguran/
ah

lik

peringatan kepada Pemohon Keberatan (dahulu Teradu);


14. Bahwa oleh karena kedua panggilan sidang diterima pada hari yang
m

ub

sama dengan jadwal sidang sehingga sangat sulit bahkan tidak


memungkinkan untuk dipenuhi oleh Pemohon Keberatan (dahulu
ka

Teradu) mengingat jarak antara Kota Padangsidimpuan dengan


ep

Kabupaten Batu Bara adalah 8 jam perjalanan darat;


ah

15. Bahwa kemudian pada tanggal 6 Oktober 2015, Pemohon Keberatan


R

(dahulu Teradu) tiba-tiba menerima Putusan BPSK Nomor 066/


es

Arbitrase/BPSK-BB/II/2015 tanggal 5 Oktober 2015 yang dirasa tidak


M

ng

memenuhi asas keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum;


on
gu

Halaman 10 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Bahwa BPSK Batu Bara telah keliru menerapkan hukum dalam

si
amarnya Putusan Nomor 066/Arbitrase/BPSK-BB/II/2015 tanggal
5 Oktober 2015 (Bukti P-3) dan menyalahi Pasal 52 huruf k dan m

ne
ng
Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen juncto Pasal 12 dan Pasal 14 Keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 350/MPP/Kep/12/2001

do
gu tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen;

In
A
17. Bahwa didalam ketentuan hukum a quo pada intinya mengatur bahwa
Putusan BPSK hanya dapat mengatur mengenai ada atau tidaknya
ah

lik
kerugian yang dialami Konsumen, ganti rugi (pengembalian barang/
penggantian barang/perawatan kesehatan) yang diharuskan bagi
Pelaku Usaha dan sanksi administratif berupa ganti rugi sebesar
am

ub
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
Bahwa, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon Keberatan
ep
mohon kepada Pengadilan Negeri Padangsidimpuan agar memberikan putusan
k

sebagai berikut:
ah

1. Menerima dan mengabulkan Permohonan Keberatan dari Pemohon


R

si
Keberatan (dahulu Teradu) tersebut;
2. Menyatakan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kabupaten Batu

ne
ng

Bara tidak memiliki kewenangan (kompetensi) absolut dan relatif dalam


memutus perkara antara Termohon Keberatan (dahulu Pengadu) melawan

do
gu

Pemohon Keberatan (dahulu Teradu);


3. Membatalkan Putusan BPSK Nomor 066/Arbitrase/BPSK-BB/II/2015 tanggal
5 Oktober 2015;
In
A

Mengadili Sendiri:
1. Mengabulkan Keberatan dari Pemohon Keberatan (dahulu Teradu) untuk
ah

lik

seluruhnya;
2. Menyatakan Perjanjian Kredit Nomor 2012/067 tanggal 11 April 2012 beserta
m

ub

Perjanjian Accesoirnya sah dan berharga secara hukum;


3. Menyatakan Pemohon Keberatan (dahulu Teradu) adalah Pelaku Usaha
ka

yang beritikad baik;


ep

4. Menghukum Termohon Keberatan (dahulu Pengadu) untuk membayar


ah

jumlah tunggakan pokok sebesar Rp264.999.144,00 (dua ratus enam puluh


R

empat juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu seratus empat puluh
es

empat rupiah) kepada Pemohon Keberatan (dahulu Teradu);


M

ng

on
gu

Halaman 11 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Menghukum Termohon Keberatan (dahulu Pengadu) untuk membayar

si
dwangsom (uang paksa) sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) per hari
kepada Pemohon Keberatan (dahulu Teradu) apabila Termohon Keberatan

ne
ng
(dahulu Pengadu) tidak melaksanakan putusan yang terhormat Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Padangsidimpuan sejak putusan dibacakan;
6. Menghukum Termohon Keberatan (dahulu Pengadu) untuk membayar

do
gu semua biaya perkara yang timbul atas perkara ini;
Atau jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya

In
A
(ex aequo et bono);
Bahwa, terhadap keberatan tersebut, Pengadilan Negeri Padang-
ah

lik
sidimpuan telah memberikan Putusan Nomor 29/Pdt.Sus/2015/PN Psp., tanggal
2 Desember 2015 yang amarnya sebagai berikut:
1. Mengabulkan Permohonan Pemohon Keberatan (dahulu Teradu) untuk
am

ub
sebahagian;
2. Menyatakan Perjanjian Kredit Nomor 2012/067 tanggal 11 April 2012
ep
beserta Perjanjian Accesoirnya sah dan berharga secara hukum;
k

3. Membatalkan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen


ah

Pemerintah Kabupaten Batu Bara Nomor 066/Arbitrase/BPSK-BB/II/2015


R

si
tanggal 5 Oktober 2015;
4. Menyatakan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Pemerintah

ne
ng

Kabupaten Batubara tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili


perkara a quo;

do
gu

5. Menghukum Termohon Keberatan (dahulu Pengadu) untuk membayar


segala biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp496.000,00 (empat
ratus sembilan puluh enam ribu rupiah);
In
A

6. Menolak Permohonan Pemohon Keberatan (dahulu Teradu) untuk selain


dan selebihnya;
ah

lik

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan


tersebut telah diucapkan pada tanggal 2 Desember 2015, terhadap putusan
m

ub

tersebut Termohon Keberatan mengajukan permohonan kasasi pada tanggal


14 Desember 2015, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi
ka

Nomor 11/Pdt.Kas/2015/PN Psp., yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri


ep

Padangsidimpuan, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi


ah

yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan pada


R

tanggal 22 Desember 2015;


es

Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Pemohon Keberatan


M

ng

pada tanggal 23 Desember 2015, kemudian Pemohon Keberatan mengajukan


on
gu

Halaman 12 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

si
Padangsidimpuan pada tanggal 4 Januari 2016;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya

ne
ng
telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam
tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, oleh
karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima;

do
gu Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh
Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah:

In
A
1. Bahwa pada halaman 33, menimbang bahwa bersesuaian dengan pendapat
Prof. Subekti, S.H., mantan Hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia
ah

lik
dan mantan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam buku
karangannya yang berjudul Hukum Perjanjian Cetakan ke-XI Penerbit
PT Internusa 1987 dalam halaman 20 dimulai dari baris ke-1 dan 2 yaitu:
am

ub
“yang dimaksud sebab atau causa dari suatu perjanjian adalah isi perjanjian
itu sendiri” dan halaman 19 baris ke-21 sampai dengan baris ke-30 yaitu
ep
“Akhirnya oleh Pasal 1320 Kitab Undang Undang Hukum Perdata tersebut di
k

atas, tetapi sebagai syarat keempat untuk suatu perjanjian yang adalah
ah

suatu sebab yang halal. Dengan sebab (bahasa Belanda oorzaak, bahasa
R

si
latin causa) ini dimaksudkan tidak lain dari pada isi perjanjian. Dengan
segera harus dihilangkan suatu kemungkinan salah sangka, bahwa sebab itu

ne
ng

adalah sesuatu yang menyebabkan seseorang membuat perjanjian yang


termaksud. Bukan itu dimaksudkan oleh undang-undang dengan sebab yang

do
gu

halal itu. Sesuatu yang menyebabkan seorang membuat suatu perjanjian


pada asasnya tidak dipedulikan oleh undang-undang;
2. Bahwa pada halaman 33, menyatakan bahwa dalam Yurisprudensi
In
A

Mahkamah Agung RI Nomor 27 K/Pdt.Sus/2013 tanggal 26 Maret 2013 yang


kaidah hukumnya menyatakan didasarkan pada perjanjian pembiayaan
ah

lik

bersama dengan penyerahan milik secara fidusia, yang menerapkan


hubungan hukum perdata yang tidak termaksud sengketa konsumen,
m

ub

sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Undang Undang Nomor 8 Tahun


1999 tentang Perlindungan Konsumen tidak berwenang mengadilinya;
ka

Alasan keberatan atas Putusan Pengadilan Negeri Padang Sidimpuan;


ep

- Bahwa berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 18


ah

Tahun 2010 dalam konsiderannya menyebutkan bahwa untk melaksanakan


R

ketentuan Pasal 49 ayat (1) Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
es

Perlindungan Konsumen dipandang perlu menetapkan Keputusan Presiden


M

ng

tentang pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Pemerintah


on
gu

Halaman 13 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kabupaten Batu Bara. Selanjutnya dalam Pasal 2 menyebutkan bahwa

si
setiap Konsumen yang dirugikan atau ahli warisnya dapat menggugat
Pelaku Usaha melalui BPSK ditempat berdomisili Konsumen atau pada

ne
ng
BPSK yang terdekat;
- Bahwa Pasal 1 angka 11 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen menyatakan bahwa Badan Penyelesaian Sengketa

do
gu Konsumen (BPSK) adalah Badan yang bertugas menangani dan
menyelesaikan sengketa antara Pelaku Usaha dengan Konsumen,

In
A
selanjutnya Pasal 1 angka 8 Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan Republik Indonesia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang
ah

lik
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen, menyatakan bahwa Sengketa Konsumen adalah sengketa
antara Pelaku Usaha dengan Konsumen yang menuntut ganti rugi atas
am

ub
kerusakan, pencemaran dan/atau yang menderita kerugian akibat
mengkonsumsi barang dan/atau memanfaatkan jasa;
ep
- Bahwa berdasarkan ketentuan di atas, maka Sengketa Konsumen pada
k

pokoknya adalah sengketa antara Pelaku Usaha dan Konsumen. Oleh


ah

karena itu selanjutnya akan dipertimbangkan apakah Konsumen dan Pelaku


R

si
Usaha memenuhi criteria untuk disebut sebagai Konsumen dan Pelaku
Usaha;

ne
ng

- Bahwa Pasal 1 angka 2 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang


Perlindungan Konsumen menyatakan bahwa: “Konsumen adalah setiap

do
gu

orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik
bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan”, perlu dikemukakan dalam pengertian
In
A

Konsumen ini adalah dengan syarat “tidak untuk diperdagangkan” yang


menunjukan sebagai “Konsumen akhir” (end/ultimate consumer), dan
ah

lik

sekaligus membedakan dengan Konsumen antara (intermediated consumer)


Selain sebagai pemakai, pengguna dan/atau pemanfaat, yang termasuk
m

ub

pengertian Konsumen antara lain: Pembeli barang/jasa, termasuk keluarga


dan tamu-tamunya, peminjam, penukar, pelanggan atau nasabah, pasien,
ka

klien dan sebagainya;


ep

- Bahwa Pasal 1 angka 3 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang


ah

Perlindungan Konsumen menyatakan bahwa: “Pelaku Usaha adalah setiap


R

orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk hukum maupun
es

bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan


M

ng

on
gu

Halaman 14 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, baik sendiri

si
maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam berbagai bidang ekonomi”;

ne
ng
Selanjutnya Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menyebutkan ada tiga
kelompok Pelaku Usaha tersebut terdiri dari:
1) Investor, yaitu Pelaku Usaha penyedia dana untuk membiayai berbagai

do
gu kepentingan usaha, seperti Perbankan, Leasing dan penyedia dana
lainnya;

In
A
2) Produsen, yaitu Pelaku Usaha yang membuat, memproduksi barang
dan/atau jasa dari barang-barang dan/atau jasa-jasa lain, seperti usaha
ah

lik
Restoran, Catering, Garment/Konveksi, Develover perumahan dan lain-
lain;
3) Distributor, yaitu Pelaku Usaha yang mendistribusikan atau
am

ub
memperdagangkan barang dan/atau jasa kepada masyarakat, seperti
usaha Retai, Rumah Sakit/Klinik dan lain-lain;
ep
- Bahwa berdasarkan definisi di atas, meskipun Perjanjian Kredit yang
k

merupakan perjanjian pembiayaan ataupun pinjam meminjam, namun


ah

setelah memperhatikan isinya, perjanjian tersebut tidak sekedar perjanjian


R

si
pinjam meminjam dengan jaminan hak tanggunan, namun juga memenuhi
kualifikasi sebagai hubungan antara Pelaku Usaha dengan Konsumen, yang

ne
ng

mana Pelaku Usaha yang memberikan jasa pembiayaan kepada Konsumen.


Hal ini dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut:

do
gu

1) Bahwa Perjanjian yang ditandatangani oleh Pelaku Usaha dan


Konsumen disebut dengan kata-kata “Perjanjian Kredit”;
2) Bahwa kontruksi atau hubungan hukum antara Pelaku Usaha dan
In
A

Konsumen yaitu: Pelaku Usaha sebagai Kreditur, Konsumen sebagai


Debitur selanjutnya Pelaku Usaha mencairkan uangnya, dan selanjutnya
ah

lik

Konsumen akan membayar angsuran setiap per-bulannya kepada pihak


Pelaku Usaha;
m

ub

- Bahwa karena hubungan antara Konsumen dan Pelaku Usaha, maka


apabila terjadi sengketa di antara keduanya, sengketa tersebut merupakan
ka

sengketa Konsumen, yang menurut Pasal 45 ayat (1) Undang Undang


ep

Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang menyatakan:


ah

“Setiap Konsumen yang dirugikan dapat menggugat Pelaku Usaha melalui


R

lembaga yang bertugas menyelesaikan sengketa antara Konsumen dan


es

Pelaku Usaha atau melalui peradilan yang berada di lingkungan peradilan


M

ng

on
gu

Halaman 15 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
umum” dan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 18

si
Tahun 2010 Pasal 2 menyebutkan: “Setiap Konsumen yang dirugikan atau
ahli warisnya dapat mengajukan gugatan kepada Pelaku Usaha kepada

ne
ng
BPSK tempat berdomisili konsumen atau pada BPSK terdekat”. Sehingga
dapat diselesaikan melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
(BPSK);

do
gu - Bahwa dalam Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 3641 K/Pdt/2001
tanggal 11 September 2002, terdapat kaidah hukum sebagai berikut:

In
A
Bahwa azaz kebebasan berkontrak (membuat perjanjian) tidak bersifat
mutlak, yang berati dalam keadaan tertentu Hakim berwenang melalui
ah

lik
tafsiran hukum untuk meneliti dan menilai serta menyatakan, bahwa
kedudukan para pihak dalam suatu perjanjian berada dalam keadaan tidak
seimbang sedemikian rupa, sehingga salah satu pihak dianggap tidak bebas
am

ub
untuk menyatakan kehendaknya seolah-olah perjanjian terjadi secara
sepihak;
ep
Dan dengan mengingat sistem hukum perjanjian bersifat terbuka, maka pada
k

waktu terjadi suatu perjanjian, yang berlaku tidak hanya Kitab Undang
ah

Undang Hukum Perdata dan atau hukum adat saja, tetapi nilai-nilai hukum
R

si
lainnya yang hidup di kalangan rakyat lainnya sesuai dengan kepatutan,
keadilan, perikemanusiaan seperti penyalahgunaan keadaan/kesempatan

ne
ng

dan atau larangan saling mengisi sehingga merupakan suatu kesatuan, oleh
karena out nilai-nilai hukum yang dimaksud mempunyai suatu pengaruh

do
gu

yang dapat dipakai sebagai upaya perubahan terhadap ketentuan-ketentuan


yang telah disepakati dalam perjanjian tersebut;
- Bahwa dalam Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2356
In
A

K/Pdt/2008 tanggal 18 Februari 2009 terdapat suatu kaidah hukum yang


pada pokoknya menyatakan “Bahwa suatu perjanjian yang merupakan
ah

lik

“Misbruik van omstandigheiden” dapat mengakibatkan perjanjian dapat


dibatalkan karena tidak lagi memenuhi unsur-unsur Pasal 1320 KUH Perdata
m

ub

yaitu tidak ada kehendak bebas”;


Bahwa menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
ka

Republik Indonesia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan


ep

Tugas dan wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)


ah

Pasal 36 butir (3), yaitu: “Bilamana pada persidangan ke-II (kedua)


R

Konsumen tidak hadir, maka gugatannya dinyatakan gugur demi hukum,


es

sebaliknya jika Pelaku Usaha yang tidak hadir, maka gugatan Konsumen
M

ng

on
gu

Halaman 16 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikabulkan oleh Majelis tanpa kehadiran Pelaku Usaha” dan tidak ada satu

si
pasalpun dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen yang melarang BPSK untuk memutuskan perkara, dan oleh

ne
ng
karenanya sesuai dengan kewenangan yang ada, maka BPSK berwenang
menyelesaikan dan memutuskan perkara a quo. Sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 52 huruf (k) Undang Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8

do
gu Tahun 1999, sehingga gugatan Konsumen patut dikabulkan. Karena Pelaku
Usaha tidak pernah mengadiri persidangan di Badan Penyenyelesaian

In
A
Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu Bara, sehingga patutlah
Majelis Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu
ah

lik
Bara memutus perkara a quo;
- Bahwa Pasal 1 angka 11 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen menyatakan bahwa Badan Penyelesaian Sengketa
am

ub
Konsumen (BPSK) adalah badan yang bertugas menangani dan
menyelesaikan sengketa antara Pelaku Usaha dengan Konsumen.
ep
Selanjutnya Pasal 1 angka 8 Keputusan Menteri Perindustrian dan
k

Perdagangan Republik Indonesia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang


ah

Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa


R

si
Konsumen, menyatakan bahwa Sengketa Konsumen adalah sengketa
antara Pelaku Usaha dengan Konsumen yang menuntut ganti rugi atas

ne
ng

kerusakan, pencemaran dan/atau yang menderita kerugian akibat


mengkonsumsi barang dan/atau memanfaatkan jasa;

do
gu

- Bahwa, menurut Pasal 52 butir (g) tugas dan wewenang Badan


Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) adalah memanggil Pelaku Usaha
yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap Undang Undang
In
A

Perlindungan Konsumen, sedangkan Perjanjian yang diperbuat menurut


Pasal 1338 KUH Perdata walaupun tidak sepakat untuk menyelesaikan
ah

lik

sengketa di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). Akan tetapi


bukan menjadi alasan bagi Pelaku Usaha untuk tidak menghadiri
m

ub

persidangan sampai akhir dan mengikuti persidangan dengan memberikan


jawaban, eksepsi tentang keberatan tersebut, karena Badan Penyelesaian
ka

Sengketa Konsumen (BPSK) adalah lembaga Negara yang dibentuk


ep

berdasarkan undang-undang. Apalagi dalam Pasal 64 Undang Undang


ah

Perlindungan Konsumen yang menyatakan bahwa segala ketentuan


R

peraturan Perundang-undangan yang bertujuan melindungi konsumen yang


es

telah ada pada undang-undang ini diundangkan, dinyatakan tetap berlaku;


M

ng

on
gu

Halaman 17 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa, secara umum (notoir) diketahui masyarakat bahwa kedudukan

si
konsumen sangat lemah di hadapan Pelaku Usaha, sehingga Undang
Undang Perlindungan Konsumen dengan Badan Penyelesaian Sengketa

ne
ng
Konsumen (BPSK)-nya diberi wewenang untuk menguji tentang
pencantuman klausula baku yang dilarang oleh undang-undang itu.
Sedangkan yang dimaksud dengan klausula baku yang dilarang undang-

do
gu undang adalah:
a. Menyatakan pengalihan tanggung jawab Pelaku Usaha;

In
A
b. Menyatakan bahwa Pelaku Usaha berhak menolak penyerahan kembali
barang yang dibeli Konsumen;
ah

lik
c. Menyatakan bahwa Pelaku Usaha berhak menolak pernyerahan kembali
uang yang dibayarkan atas barang/jasa yang dibeli oleh Konsumen;
d. Menyatakan pemberian kuasa dari Konsumen kepada Pelaku Usaha baik
am

ub
secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan segala
tindakan sepihak yang berkaitan dengan barang yang dibeli oleh
ep
Konsumen secara angsuran;
k

e. Mengatur perihal pembuktian atas hilangnya kegunaan barang atas


ah

pemanfaatan jasa yang dibeli oleh Konsumen;


R

si
f. Memberi hak kepada Pelaku Usaha untuk mengurangi manfaat jasa atau
mengurangi harta kekayaan konsumen yang menjadi obyek jual beli jasa;

ne
ng

g. Menyatakan tunduknya Konsumen kepada peraturan yang berupa aturan


baru, tambahan, lanjutan, dan/atau pengubahan lanjutan yang dibuat

do
gu

sepihak oleh Pelaku Usaha dalam masa konsumen memanfaatkan jasa


yang dibelinya;
h. Menyatakan bahwa Konsumen memberi kuasa kepada Pelaku Usaha
In
A

untuk pembebanan hak tanggungan, hak gadai, atau jaminan terhadap


barang yang dibeli oleh konsumen secara angsuran;
ah

lik

Dan begitu juga dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor
1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan
m

ub

yang pada Pasal 22 butir (1) dan (3) juga menyebutkan dan menganulir
Pasal 18 ayat (1) Undang Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8
ka

Tahun 1999;
ep

Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah


ah

Agung berpendapat:
R

Bahwa keberatan-keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, karena


es

setelah meneliti secara saksama memori kasasi dan kontra memori kasasi
M

ng

dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti/Pengadilan Negeri


on
gu

Halaman 18 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Padangsidimpuan, ternyata putusan Judex Facti tidak salah dalam menerapkan

si
hukum, sebab telah benar bahwa pokok perkara a quo adalah tindakan
Termohon Keberatan tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar angsuran

ne
ng
sesuai dengan perjanjian kredit Griya Multiguna antara Termohon Keberatan
dan Pemohon Keberatan, sehingga perkara a quo merupakan perkara ingkar
janji bukan merupakan perkara sengketa konsumen sebagaimana dimaksud

do
gu dalam Pasal 1 butir 8 SK Menperindag Nomor 350/MPP/KEP/12/2001 tanggal
10 Desember 2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan

In
A
Penyelesaian Sengketa Konsumen, karena itu telah benar sebagaimana
dipertimbangkan Judex Facti bahwa gugatan a quo adalah kewenangan
ah

lik
peradilan umum bukan kewenangan BPSK untuk memeriksa dan memutus
perkara a quo;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata
am

ub
bahwa Putusan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan Nomor 29/Pdt.Sus/2015/
PN Psp., tanggal 2 Desember 2015 dalam perkara ini tidak bertentangan
ep
dengan hukum dan/atau undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi
k

yang diajukan oleh Pemohon Kasasi AHMAD PARWIS NASUTION (ahli waris
ah

dari Alm. Ibrahim Nasution) tersebut harus ditolak;


R

si
Menimbang, bahwa karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/
Termohon Keberatan ditolak, maka Pemohon Kasasi/Termohon Keberatan

ne
ng

harus dihukum untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi ini;
Memperhatikan, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

do
gu

Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang


Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang
In
A

Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3


Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
ah

lik

MENGADILI
1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi AHMAD PARWIS
m

ub

NASUTION (ahli waris dari Alm. Ibrahim Nasution) tersebut;


2. Menghukum Pemohon Kasasi/Termohon Keberatan untuk membayar
ka

biaya perkara pada tingkat kasasi yang ditetapkan sebesar Rp500.000,00


ep

(lima ratus ribu rupiah);


ah

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim


R

pada hari Selasa, tanggal 14 Juni 2016 oleh Syamsul Ma’arif, S.H., LL.M.,
es

Ph.D., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
M

ng

Ketua Majelis, Dr. Abdurrahman, S.H., M.H., dan I Gusti Agung Sumanatha,
on
gu

Halaman 19 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung, masing-masing sebagai Anggota, putusan

si
tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh
Ketua dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan Endang Wahyu

ne
ng
Utami, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak.

Hakim-Hakim Anggota: K e t u a,

do
gu ttd./
Dr. Abdurrahman, S.H., M.H.
ttd./
Syamsul Ma’arif, S.H., LL.M., Ph.D.
ttd./

In
I Gusti Agung Sumanatha, S.H., M.H.
A
Panitera Pengganti,
ttd./
Endang Wahyu Utami, S.H., M.H.
ah

lik
Biaya-biaya:
1. Meterai ........................ Rp 6.000,00
am

ub
2. Redaksi ....................... Rp 5.000,00
3. Administrasi Kasasi .... Rp489.000,00
Jumlah ......................... Rp500.000,00 ep
k
ah

Untuk Salinan
Mahkamah Agung RI.
R

si
a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus

ne
ng

do
RAHMI MULYATI, S.H., M.H.
gu

NIP: 19591207.1985.12.2.002
In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 20 dari 20 hal. Put. Nomor 313 K/Pdt.Sus-BPSK/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Anda mungkin juga menyukai