Anda di halaman 1dari 53

PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR BADAN

HUKUM PERSEROAN TERBATAS, YAYASAN DAN


PERKUMPULAN

Aulia Taufani, SH, SpN, MKn.


(Notaris, PPAT, Kota Administrasi Jakarta Selatan )

Pembekalan Ujian Pengangkatan Notaris Bagi Anggota Luar Biasa


PENGURUS PUSAT IKATAN NOTARIS INDONESIA
Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta
Senin, 9 April 2018
Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar
Badan Hukum (PT, Yayasan dan
Perkumpulan)
Pembekalan Ujian Pengangkatan Notaris Bagi Anggota Luar Biasa
PENGURUS PUSAT IKATAN NOTARIS INDONESIA
Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta
Senin, 9 April 2018
PT - Dasar Hukum
Pendirian, Akta Pendirian dan Anggaran Dasar
NOMOR BENTUK SETORAN DOKUMEN PENDUKUNG PENDIRI PERUBAHA
AN N
1 Benda tidak bergerak atau a. Pengumuman dalam 1 surat kabar harian yang memuat mengenai penyetoran saham v v
inbreng saham dari Perseroan dalam bentuk benda tidak bergerak, dalam waktu 14 hari setelah Akta Pendirian atau
yang memiliki aset benda RUPS;
tidak bergerak b. Bukti Penilaian oleh ahli yang tidak terikat pada perseroan.
c. Akta Inbreng

2 inbreng saham, benda bergerak a. Bukti Penilaian oleh ahli yang tidak terikat pada perseroan. v v
atau CV b. Neraca

3 Persero (BUMN) atau fotokopi Peraturan Pemerintah dan/atau Keputusan Menteri Keuangan bagi Perseroan v v
BUMD Persero atau Peraturan Daerah dalam hal pendiri adalah Perusahaan Daerah atau
Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota; atau

4 Cara Kompensasi Bentuk- 1. Pengumuman dalam 1 (dua) surat kabar harian yang memuat mengenai penyetoran v
bentuk Tagihan Tertentu saham yang dilakukan dengan cara kompensasi bentuk-bentuk tagihan tertentu; dan
2. Surat perjanjian yang timbul akibat terjadinya penyetoran saham yang dilakukan
dengan cara kompensasi bentuk-bentuk tagihan tertentu.

5 Kapitalisasi Laba Ditahan Dan Neraca Akhir Perseroan yang telah diaudit oleh Akuntan. v
Atau Kapitalisasi Cadangan
Umum
6 Penilaian Kembali Aktiva Keputusan Direktur Jenderal Pajak Tentang Pengesahan Neraca Penyesuaian dalam rangka v
Tetap penilaian kembali aktiva tetap. Neraca akhir perseroan yang telah di audit oleh Akuntan.
Rapat Umum Pemegang Saham
Kuorum Kehadiran dan Kuorum Pemungutan Suara
RUPS
RUPS Tahunan/Biasa RUPS Perubahan AD Penggabungan/Pelengambi
lalihan dsb
paling sedikit paling sedikit
lebih dari
2/3 bagian dari 3/4 bagian dari
Kehadiran RUPS Pertama 1/2 bagian seluruh
seluruh PS dgn seluruh PS dgn
PS dgn hak suara
hak suara hak suara
paling sedikit 1/3 dari paling sedikit 3/5 dari seluruh paling sedikit 2/3 dari
Kehadiran RUPS Kedua
seluruh PS dengan hak suara PS dgn hak suara seluruh PS dengan hak suara

paling sedikit 2/3 bagian dari paling sedikit 3/4 bagian dari
Persetujuan RUPS lebih dari 1/2 bagian jumlah
jumlah suara yang jumlah suara yang
Pertama dan Kedua suara yang dikeluarkan
dikeluarkan dikeluarkan

Kehadiran dan
Penetapan PN Penetapan PN Penetapan PN
Persetujuan RUPS Ketiga

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 84/PUU-XI/2013


Pasal 86 ayat 9 UUPT :
“RUPS kedua dan ketiga dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh
satu) hari setelah RUPS yang mendahuluinya dilangsungkan atau dalam hal RUPS dilaksanakan berdasarkan penetapan
pengadilan jangka waktu tersebut adalah paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah diperolehnya penetapan pengadilan
negeri”;
Keputusan Pemegang Saham
(diluar RUPS)
Persetujuan Perubahan AD
Pemberitahuan Perubahan AD
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan meliputi:
Pemindahan Hak atas Saham
Direksi
Perseroan
Dewan
Komisaris
Perseroan
 berdasarkan keputusan RUPS;
Pembubaran  karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran
Perseroan terjadi dasar telah berakhir;
 berdasarkan penetapan pengadilan;
:  dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan
niaga yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit
Perseroan tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan;
 karena harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan pailit berada
dalam keadaan insolvensi sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang; atau
 karena dicabutnya izin usaha Perseroan sehingga mewajibkan
Perseroan melakukan likuidasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Yayasan - Dasar Hukum
Organ Yayasan
 Yayasan wajib menyesuaikan Anggaran Dasarnya berdasarkan
ketentuan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang
Yayasan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2004, agar tetap diakui sebagai badan hukum.
Latar Belakang  Namun sampai saat ini banyak Yayasan yang belum
menyesuaikan Anggaran Dasarnya berdasarkan Undang-Undang
PP 2/2013 tersebut. Oleh karena itu perlu diberikan kesempatan kepada
Yayasan-Yayasan yang ada untuk segera menyesuaikan dengan
ketentuan Undang-Undang Yayasan melalui perubahan PP
Nomor 63 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
tentang Yayasan,
1. Yayasan yang diakui sebagai Badan Hukum yaitu :
a. telah didaftarkan di Pengadilan Negeri dan diumumkan
dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia; atau
b. telah didaftarkan di Pengadilan Negeri dan mempunyai
izin melakukan kegiatan dari instansi terkait;
Wajib menyesuaikan dalam jangka waktu paling lambat 3 tahun
sejak UU 2004 berlaku (6 Oktober 2008). Dan paling
lambat 1 tahun setelah pelaksanaan penyesuaian tersebut,
perubahan AD wajib diberitahukan ke Menteri (6 Oktober
Pasal 71 UU 2.
2009).
Yayasan yang telah didirikan dan tidak diakui sebagai Badan Hukum,
Yayasan dapat memperoleh status badan hukum dengan cara menyesuaikan
Anggaran Dasarnya dengan ketentuan Undang-undang Yayasan, dan
mengajukan permohonan kepada Menteri dalam jangka waktu paling
2004 lambat I tahun terhitung sejak tanggal Undang-undang ini mulai berlaku (6
Oktober 2006).
(berlaku 6 3. Yayasan yang tidak menyesuaikan Anggaran Dasarnya dalam jangka
waktu tersebut, tidak dapat menggunakan kata "Yayasan" di depan
Oktober namanya.

2005).
Perubahan AD dapat dilakukan dengan ketentuan harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1.paling sedikit selama 5 (lima) tahun berturut-turut sebelum penyesuaian Anggaran
Dasar masih melakukan kegiatan sesuai Anggaran Dasarnya; dan
2.belum pernah dibubarkan.

Perubahan Anggaran Dasar Yayasan dilakukan dengan cara mengubah seluruh


Anggaran Dasar Yayasan dan mencantumkan:
1.seluruh kekayaan Yayasan yang dimiliki pada saat penyesuaian, yang dibuktikan
dengan:
Pasal 37A PP a. laporan keuangan yang dibuat dan ditandatangani oleh
Pengurus Yayasan tersebut;
2/2013 b. Atau
(Kategori 1) c. laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik
bagi Yayasan yang laporan keuangannya wajib diaudit
sesuai dengan ketentuan Undang-Undang;
2.data mengenai nama dari anggota Pembina, Pengurus, dan Pengawas yang diangkat
pada saat perubahan dalam rangka penyesuaian Anggaran Dasar tersebut.
Pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar Yayasan disampaikan kepada Menteri oleh Pengurus Yayasan
atau kuasanya melalui notaris dengan dilampiri:
a.salinan akta perubahan seluruh Anggaran Dasar yang dilakukan dalam rangka penyesuaian dengan
ketentuan Undang-Undang;
b.Tambahan Berita Negara Republik Indonesia yang memuat akta pendirian Yayasan atau bukti pendaftaran
akta pendirian di pengadilan negeri dan izin melakukan kegiatan dari instansi terkait;
c.laporan kegiatan Yayasan selama 5 (lima) tahun berturut-turut sebelum penyesuaian Anggaran Dasar yang
ditandatangani oleh Pengurus dan diketahui oleh instansi terkait;
d.surat pernyataan Pengurus Yayasan bahwa Yayasan tidak pernah dibubarkan secara sukarela atau
berdasarkan putusan pengadilan;
Pasal 37A e.fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak Yayasan yang telah dilegalisir oleh notaris;
f.surat pernyataan tempat kedudukan disertai alamat lengkap Yayasan yang ditandatangani oleh Pengurus
PP 2/2013 Yayasan dan diketahui oleh lurah atau kepala desa setempat;
g.neraca Yayasan yang ditandatangani oleh semua anggota organ Yayasan atau laporan akuntan publik

(lanjutan)
mengenai kekayaan Yayasan pada saat penyesuaian;
h.pengumuman surat kabar mengenai ikhtisar laporan tahunan bagi Yayasan yang sebagian kekayaannya
berasal dari bantuan negara, bantuan luar negeri, dan/atau sumbangan masyarakat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 72 Undang-Undang; dan
i.bukti penyetoran biaya pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar Yayasan dan pengumumannya.
Dalam hal permohonan pengesahan akta pendirian Yayasan dan kekayaan awal Yayasan berasal dari
Yayasan yang sudah tidak dapat menggunakan kata“Yayasan” di depan namanya, permohonan
pengesahan dilampiri:
a.salinan akta pendirian Yayasan yang dalam premise aktanya menyebutkan asal-usul pendirian
Yayasan termasuk kekayaan Yayasan yang bersangkutan;
b.laporan kegiatan Yayasan paling sedikit selama 5 (lima) tahun terakhir secara berturut-turut yang
ditandatangani oleh Pengurus Yayasan dan diketahui oleh instansi terkait;
c.surat pernyataan Pengurus Yayasan bahwa Yayasan tidak pernah dibubarkan secara sukarela atau
berdasarkan putusan pengadilan;
Pasal 15A d.fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak Yayasan yang telah dilegalisir oleh notaris;

PP 2/2013 e.surat pernyataan tempat kedudukan disertai alamat lengkap Yayasan yang ditandatangani oleh
Pengurus Yayasan dan diketahui oleh lurah atau kepala desa setempat;

(Kategori 2) f.pernyataan tertulis dari Pengurus Yayasan yang memuat keterangan nilai kekayaan pada saat
penyesuaian Anggaran Dasar;
g.surat pernyataan Pengurus mengenai keabsahan kekayaan Yayasan; dan
h.bukti penyetoran biaya pengesahan dan pengumuman Yayasan.”
Pasal 47 UU Ormas, dalam hal pendiri Orang Asing atau bersama Orang Asing
wajib memenuhi persyaratan paling sedikit:
a.warga negara asing yang mendirikan ormas tersebut telah tinggal di Indonesia
selama 5 (lima) tahun berturut-turut;
b.pemegang izin tinggal tetap;
Yayasan yang c.jumlah kekayaan awal yayasan yang didirikan oleh warga negara asing atau
didirikan warga negara asing bersama warga negara Indonesia, yang berasal dari pemisahan
harta kekayaan pribadi pendiri paling sedikit senilai Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah) yang dibuktikan dengan surat pernyataan pengurus badan hukum
oleh/bersama-sama pendiri mengenai keabsahan harta kekayaan tersebut;

Orang Asing d.salah satu jabatan ketua, sekretaris, atau bendahara dijabat oleh warga negara
Indonesia; dan
e.surat pernyataan pendiri bahwa kegiatan yayasan yang didirikan tidak
merugikan masyarakat, bangsa, dan/atau negara Indonesia.
f.melampirkan surat pertimbangan dari Tim Perizinan sebagaimana dimaksud
dalam PP Nomor 59 Tahun 2016.
Dalam hal yayasan yang didirikan oleh badan hukum asing sebagaimana
Yayasan yang dimaksud dalam Pasal wajib memenuhi persyaratan paling sedikit:
a.badan hukum asing yang mendirikan yayasan tersebut telah beroperasi di
didirikan oleh Indonesia selama 5 (lima) tahun berturut-turut;
b.jumlah kekayaan awal yayasan yang didirikan badan hukum asing yang
Badan Hukum berasal dari pemisahan sebagian harta kekayaan pendiri yang dijadikan
kekayaan awal yayasan paling sedikit senilai Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah) yang dibuktikan dengan surat pernyataan pengurus badan
Asing hukum pendiri mengenai keabsahan harta kekayaan tersebut;
c.salah satu jabatan ketua, sekretaris, atau bendahara dijabat oleh warga negara
Indonesia; dan
d.surat pernyataan pendiri bahwa kegiatan ormas berbadan hukum yayasan
yang didirikan tidak merugikan masyarakat, bangsa, dan/atau negara
Indonesia.
e.melampirkan surat pertimbangan dari Tim Perizinan sebagaimana
dimaksud dalam PP Nomor 59 Tahun 2016.
Peraturan Menteri Hukum  Dilakukan melalui SABH
Dan Hak Asasi  Dokumen pendukung untuk Penggabungan Yayasan :
Manusia Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun  rancangan akta Penggabungan;
2017 Tentang Tata Cara  persetujuan rancangan akta Penggabungan dari masing-masing
Pengajuan Permohonan pembina Yayasan yang akan melakukan dan yang menerima
Penggabungan Dan Penggabungan;
Pemberitahuan  akta Penggabungan;
Berakhirnya Status Badan
Hukum Yayasan   pengumuman surat kabar harian berbahasa Indonesia mengenai
hasil Penggabungan;
 fotokopi kartu nomor pokok wajib pajak dan laporan penerimaan
surat pemberitahuan tahunan 2 (dua) tahun terakhir dari masing-
masing Yayasan yang melakukan penggabungan dan Yayasan
yang menggabungkan diri.
 Mengunggah akta Pembubaran Yayasan. 
 Dokumen pemberitahuan Berakhirnya Status Badan
Hukum Yayasan meliputi: 
 notulen rapat pembina tentang pembubaran Yayasan; 
 pengumuman pembubaran pada surat kabar yang berbahasa
Indonesia paling lambat 5 (lima) Hari sejak ditunjuknya
Pembubaran

likuidator; dan 
pengumuman hasil likuidasi pada surat kabar yang berbahasa
Yayasan
Indonesia paling lambat 30 (tiga puluh) Hari sejak tanggal
proses likuidasi berakhir. 
Perkumpulan - Dasar Hukum
PermenkumHam NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG
TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN PENGESAHAN BADAN
HUKUM DAN PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
PERKUMPULAN
Permenkumham 3/2016 :

Pasal 17:
(1)Perubahan anggaran dasar harus mendapat persetujuan Menteri.
(2)Perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. nama Perkumpulan;
b. kegiatan Perkumpulan;
c. organ Perkumpulan;
d. kedudukan dan/atau alamat Perkumpulan; dan/atau
e. data lainnya yang tercantum dalam anggaran dasar Perkumpulan.
(3)Perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimuat atau dinyatakan dalam akta Notaris dalam
Bahasa Indonesia.

Pasal 18
Perubahan anggaran dasar yang diputuskan di luar rapat anggota atau nama lainnya harus dinyatakan dalam akta
Notaris.

Pasal 4 S. 1970 nomor 64:


“Perubahan atau penggantian statuta yang telah disetujui memerlukan persetujuan lebih lanjut.”
Nama dan Lambang Perkumpulan
Tempat Kedudukan
Ormas dilarang:
•Alamat lengkap diuraikan dalam Akta
(Pasal 59 ayat 1 Perppu Ormas) Pendirian
a.menggunakan nama, lambang, bendera, atau atribut yang sama dengan nama,
lambang, bendera, atau atribut lembaga pemerintahan; •Dokumen pendukung terkait:
b.menggunakan dengan tanpa izin nama, lambang, bendera negara lain atau • surat pernyataan tempat kedudukan
lembaga/badan internasional menjadi nama, lambang, atau bendera Ormas;
dan/atau disertai alamatlengkap Perkumpulan
c.menggunakan nama, lambang, bendera, atau tanda gambar yang mempunyai yang ditandatanganipengurus
persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan nama, lambang, Perkumpulan dan diketahui oleh
bendera, atau tanda gambar Ormas lain atau partai politik. lurah/kepala desa setempat atau
dengan namalainnya;
(Pasal 59 ayat 4 Perppu Ormas)
a.menggunakan nama, lambang, bendera, atau simbol organisasi yang
mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan nama,
lambang, bendera, atau simbol organisasi gerakan separatis atau organisasi
terlarang;
ASAS, TUJUAN, DAN FUNGSI
Asas Ormas tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(Pasal 2 UU Ormas)
Contoh dalam Akta :
- Perkumpulan ini berasaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 (seribu sembilan ratus empat puluh lima).

Ormas bertujuan untuk:


a. meningkatkan partisipasi dan keberdayaan masyarakat; Ormas berfungsi sebagai sarana:
b. memberikan pelayanan kepada masyarakat; a. penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingan anggota
c. menjaga nilai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha dan/atau tujuan organisasi;
Esa; b. pembinaan dan pengembangan anggota untuk
d. melestarikan dan memelihara norma, nilai, moral, etika, dan mewujudkan tujuan organisasi;
budaya yang hidup dalam masyarakat;
c. penyalur aspirasi masyarakat;
e. melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup;
d. pemberdayaan masyarakat;
f. mengembangkan kesetiakawanan sosial, gotong royong, dan
toleransi dalam kehidupan bermasyarakat; e. pemenuhan pelayanan sosial;
g. menjaga, memelihara, dan memperkuat persatuan dan kesatuan f. partisipasi masyarakat untuk memelihara, menjaga,
bangsa; dan/atau dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa;
h. mewujudkan tujuan negara. dan/atau
(Pasal 5 UU Ormas jo Putusan MK Nomor 82/PUU-XI/2013) g. pemelihara dan pelestari norma, nilai, dan etika dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, danbernegara.
 Kepengurusan Ormas dipilih secara musyawarah dan
mufakat atau dengan suara terbanyak (Putusan MK hak dan kewajiban anggota;
nomor 3/PUU-XII/2014)
Pasal 34 UU Ormas
 Kepengurusan Ormas paling sedikit terdiri atas: (1) Setiap anggota Ormas memiliki hak dan kewajiban yang sama.
a. 1 orang ketua atau sebutan lain;
(2) Hak dan kewajiban anggota Ormas diatur dalam AD dan/atau
b. 1 orang sekretaris atau sebutan lain; dan
ART.
c. 1 orang bendahara atau sebutan lain.
 Kepengurusan Ormas bertugas dan bertanggung jawab Hak Anggota, antara lain :
atas pengelolaan Ormas.
1.Mengikuti semua kegiatan-kegiatan Perkumpulan
(Pasal 29 UU Ormas)
2.Hadir, menyatakan pendapat dan turut mengambil keputusan dalam
Rapat Umum Anggota (RUA)
Struktur kepengurusan, sistem pergantian, hak dan kewajiban • Setiap anggota mempunyai 1 suara dalam RUA.
pengurus, wewenang, pembagian tugas, dan hal lainnya
yang berkaitan dengan kepengurusan diatur dalam AD
3.Memilih dan dipilih menjadi pengurus Perkumpulan.
dan/atau ART.
(Pasal 30 UU Ormas) Kewajiban Anggota, antara lain :
1.Mengikuti semua ketentuan AD-ART serta peraturan lain terkait
Pengurus pertama kali ditunjuk berdasarkan kesepakatan
pendiri (dalam bentuk notulen rapat) dan diberi kuasa dengan Perkumpulan.
untuk menandatangani Akta Pendirian. 2.Membayar iuran yang ditetapkan oleh Perkumpulan.
3.Mengikuti kegiatan/agenda Perkumpulan
Pengelolaan Keuangan • Kinerja dan akuntabilitas Ormas pengawasan internal dan
eksternal. (Pasal 53 ayat 1)
Pasal 37 UU Ormas
Keuangan Ormas dapat bersumber dari:
• Pengawasan internal …dilakukan sesuai dengan
a. iuran anggota;
mekanisme organisasi yang diatur dalam AD/ART. (Pasal
53 ayat 2)
b. bantuan/sumbangan masyarakat;
c. chasil usaha Ormas; • Pengawasan internal antara lain berfungsi berfungsi untuk
d. bantuan/sumbangan dari orang asing atau lembaga menegakkan kode etik organisasi dan memutuskan
asing; pemberian sanksi dalam internal organisasi. (Pasal 54 ayat
e. kegiatan lain yang sah menurut hukum; dan/atau 2)
f. anggaran pendapatan belanja negara dan/atau anggaran
pendapatan belanja daerah. • Pengawasan eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat
Dalam hal Ormas menghimpun dan mengelola dana dari iuran
(1) dilakukan oleh masyarakat, Pemerintah dan/atau
anggota Ormas wajib membuat laporan pertanggungjawaban Pemerintah Daerah.
keuangan sesuaidengan standar akuntansi secara umum atau sesuai
dengan AD dan/atau ART. Mekanisme Penyelesaian Sengketa
Dalam hal terjadi sengketa internal, Ormas berwenang
menyelesaikan sengketa melalui mekanisme yang diatur
dalam AD
dan ART. (Pasal 57 ayat 1)

Pembubaran Perkumpulan, dapat terjadi antara lain :


-secara surakela melalui keputusan RUA
-dibubarkan oleh Pemerintah (Pasal 60, 61 dan 80A Perppu Ormas)
Terima Kasih
Aulia Taufani
ataufani@gmail.com
@ataufani
+628161972218

Anda mungkin juga menyukai