Anda di halaman 1dari 3

c&J.(4/J/ g.

Direksi Perseroan

Dalam perusahaan perseroan, direksi adalah pihal< yang paling memiliki


peranan penting, baik dalam mengatur perusahaan, mengelola, maupun untuk
memajukannya. Direksi ini diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham
(RUP5). Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) Nomor 1 Tahun
1995, Pasal 80 ayat 1, untul< pertama kali pengangkatan direksi dilakukan dengan
mencantumkan susunan dan nama anggota direksi dalam akta pendirian. Mereka
itu diangkat untukjangka waktu tertentu dengan kemungkinan diangkat kembali.
Yang dapat diangkat menjadi anggota direksi adalah orang perseorangan yang

104
BAB 4: BENTUK-BENTUK ORGANISASIBISNIS

mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidal< pernah dinyatakan pailit atau
menjadi anggota direksi atau komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan
suatu perseroan dinyatakan pailit, atau orang yang pernah dihukum karena
melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dal.am waktu lima
tahun sebelum pengangkatan.

Direksi ini bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untul<


kepentingan dan tujuan perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Anggota direksi sendiri tidal< berwenang mewakili perseroan apabila:

a. Terjadi perkara di depan pengadilan antara perseroan dan anggota direksi


yang bersangkutan.

b. Anggota direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang berten-


tangan dengan kepentingan perseroan.

Setiap anggota direksi wajib pula dengan iktikad bail< dan penuh tanggung
jawab dalam menjalankan tugasnya untul< kepentingan dan usaha perseroan.
Menurut Pasal 85 ayat 2 UUPT, setiap anggota direl<si bertanggung jawab penuh
secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan
tugasnya sesuai dengan ketentuan. Ayat 3-nya sendiri menegaskan bahwa atas
nama perseroan, pemegang saham yang mewal<ili paling sedil<it sepersepuluh
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hal< suara yang sah bisa mengajukan
gugatan ke pengadilan negeri terhadap anggota direl<si yang karena kesalahan
atau kelalaiannya menimbull<an kerugian pada perseroan.

Direl<si juga diwajibl<an untul< membuat dan memelihara daftar pemegang


saham, risalah RUPS, risalah rapat direksi, dan menyelenggarakan pembukuan
perseroan. Dan atas permohonan tertulis dari pemegang saham, direl<si memberi
izin kepada pemegang saham untul< memeriksa dan mendapatl<an salinan daftar
pemegang saham, risalah, dan pembukuan. Pasal 87 UUPT menegaskan pula
bahwa anggota direksi juga diwajibl<an melaporkan kepada perseroan mengenai
kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada perseroan tersebut dan
perseroan lain.

Menurut Pasal 88 UUPT, direl<si juga wajib meminta persetujuan RUPS untul<
mengalihkan atau menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar kekayaan
perseroan. lika ini dilal<ul<an, maka perbuatan tersebut tidal< boleh merugikan
pihak ketiga yang beril<til<ad baik.

Direl<si juga dapat memberi kuasa tertulis kepada satu orang karyawan
perseroan atau lebih atau orang lain untuk dan atas nama perseroan melakukan
perbuatan hul<um tertentu. Khusus dalam hal kepailitan, direksi hanya dapat
mengajul<an permohonan ke pengadilan negeri agar perseroan dinyatal<an pailit

MIL1K PERPUSTAKAAN U
FAKLTA LKO 1\ON11 105
I TNEVERSI TAS NEClik l h ' I A L A N / 2
BAGIAN 2: ORGANISASI BISNIS

berdasarkan keputusan RUPS. Dalam hal kepailitan terjadi karena kesalahan atau
kelalaian direksi dan kekayaan perseroan tidal< cukup untuk menutup kerugian
akibat kepailitan tersebut, maka setiap anggota direksi secara renteng bertanggung
jawab atas kerugian itu. Bagi anggota direksi yang dapat membuktikan bahwa
kepailitan bukan karena kesalahan atau kelalaiannya, tidak bertanggung jawab
secara renteng atas kerugian tersebut.

Anggota direksi sendiri dapat sewaktu-waktu diberhentikan berdasarkan


keputusan RUPS dengan menyebutkan alasannya. Keputusan untuk memberhentikan
anggota direksi ini hanya dapat diambil setelah yang bersangkutan diberi
kesempatan untul< membela diri dalam RUPS. Dengan keputusan pemberhentian
tersebut, maka kedudukannya sebagai anggota direksi berakhir.

Anggota direksi juga dapat diberhentikan untuk sementara oleh RUPS


atau komisaris dengan menyebutkan alasannya. Pemberhentian sementara ini
diberitahukan secara tertulis kepada direksi yang bersangkutan, dan anggota
direksi yang diberhentikan sementara itu tidal< berwenang melakukan tugasnya.
Sementara itu, dalam jangka waktu paling lambat tiga puluh hari setelah tanggal
pemberhentian sementara haruslah diadakan RUPS. Dalam RUPS ini, anggota
direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untul< membela diri.

Sumber: Business Law, No. 05, Th. I, Desember 2002.

PERTANYAAN KASUS

1. lelaskan langkah-langkah prosedur yang harus ditempuh untuk mendirikan


PT!
2. Terhitung sejal< kapan PT berstatus badan hukum?

3. Dalam tertentu tanggung jawab seorang direksi menjadi tidal< ter -


batas, sebutkan hal-hal atau peristiwa yang mengakibatkan tanggungjawab
direksi menjadi tidak terbatas!

4. Bila salah seorang direksi melakukan penggelapan aset PT, dapatkah ia


diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir dan siapa yang berhak
memberhentikan direksi tersebut dari jabatannya selaku direktur?

Anda mungkin juga menyukai