Disusun Oleh:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan berkat dan rahmatNya sehingga makalah ini terselesaikan
dengan waktu sesingkat-singkat nya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Ujian Akhir Semester (UAS) pada mata kuliah Hukum Ketenagakerjaan dan
Perselisihan Industrial .
Makalah resume ini juga di harapkan dapat bermanfaat dan berguna pada
saat ini atau pun dikemudian hari . Penyusun menyadari masih adanya
kekurangan dalam penyusunan makalah ini ,mudah mudahan dengan adanya
tersebut penulis ataupun pembaca dapat memperbaikinya dengan memberikan
kritik dan saran sehingga ada kemajuan yang lebih baik dari sebelumnya .
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan untuk penyempurnaan makalah
ini. Terimakasih
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………....i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….......ii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG .........................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................3
1.3 MANFAAT ...........................................................................................4
1.4 TUJUAN PENULISAN ........................................................................4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Agar setiap orang mengetahuinya. Pertimbangan Undang-Undang
Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, adalah:
2
dalam menjamin percepatan cipta kerja, sehingga diperlukan
terobosan hukum yang dapat menyelesaikan berbagai
permasalahan dalam beberapa Undang-Undang ke dalam satu
Undang-Undang secara komprehensif; bahwa berdasarkan
pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf
c, huruf d, dan huruf e, perlu membentuk Undang-Undang tentang
Cipta Kerja;
1. Pasal 4, Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B,
Pasal 20, Pasal 22D ayat (2), Pasal 27 ayat (2), Pasal 28D
ayat (1) dan ayat (2), dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
3
1.3 Manfaat
Saya membuat makalah ini dengan maksud dan tujuan untuk lebih
menjelaskan apa itu “ UU RI No 11 Tahun 2020 menjamin setiap warga
negara memperoleh pekerjaan serta mendapat imbalan dan perlakuan yang
adil dan layak dalam hubungan kerja ” . Saya juga ingin pembaca atau
pendengar akan lebih mendapat Ilmu baik dari yang sebahagian maupun
keseluruhan mengenai makalah ini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1) jumlah angkatan kerja yang bekerja tidak penuh atau tidak bekerja
masih cukup tinggi yaitu sebesar 45,84 juta yang terdiri dari: 7,05 juta
pengangguran, 8,14 juta setengah penganggur, 28,41 juta pekerja
paruh waktu, dan 2,24 juta angkatan kerja baru (jumlah ini sebesar
34,3% dari total angkatan kerja, sementara penciptaan lapangan kerja
masih berkisar sampai dengan 2,5 juta per tahunnya);
2) jumlah penduduk yang bekerja pada kegiatan informal sebanyak 70,49
juta orang (55,72% dari total penduduk yang bekerja) dan cenderung
5
menurun, dengan penurunan terbanyak pada status berusaha dibantu
buruh tidak tetap;
3) dibutuhkan kenaikan upah yang pertumbuhannya sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan produktivitas pekerja.
6
c) Permasalahan Ekonomi dan Bisnis
Dengan kondisi yang ada pada saat ini, pendapatan per kapita baru
sebesar Rp4,6 juta per bulan. Dengan memperhitungkan potensi perekonomian
dan sumber daya manusia ke depan, maka Indonesia akan dapat masuk ke
dalam 5 besar ekonomi dunia pada Tahun 2045 dengan produk domestik bruto
sebesar $7 triliun dolar Amerika Serikat dengan pendapatan per kapita sebesar
Rp27 juta per bulan.
7
2.3 Cakupan UU Cipta Kerja
8
yang didasarkan alih daya, perlindungan kebutuhan layak kerja melalui upah
minimum, perlindungan pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja,
dan kemudahan perizinan bagi tenaga kerja asing yang memiliki keahlian
tertentu yang masih diperlukan untuk proses produksi barang atau jasa.
9
2.4 Ruang Lingkup UU ini
2. ketenagakerjaan;
4. kemudahan berusaha;
6. pengadaan tanah;
7. kawasan ekonomi;
10
2.5 Hak Karyawan Perusahaan dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan
Tiga hal di atas adalah sedikit kutipan mengenai hak yang dimiliki
perusahaan atau pengusaha. Jelas, setiap poinnya memiliki penjabaran yang
rinci jika dilihat pada regulasi baku yang tertulis.
Hak ini tercantum dalam UU Nomor 13 tahun 2003 Pasal 104, terkait
serikat pekerja dan UU Nomor 21 tahun 2000 mengenai serikat pekerja.
11
Jaminan sosial dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
12
Kerja memiliki kewenangan untuk mengubah aturan-aturan yang telah diatur
dalam peraturan perundang-undangan sebelumnya. Salah satunya adalah
mengenai pengupahan, yang sebelumnya tertuang dalam UU Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan. UU Ketenagakerjaan memiliki aturan turunan
tentang pengupahan, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015
tentang Pengupahan.
13
Sebelumnya, dalam UU Ketenagakerjaan, Pasal 88 ayat (3) berbunyi
sebagai berikut. Ketenagakerjaan, termasuk yang berkaitan dengan
pengupahan. Dalam UU Cipta Kerja, terdapat beberapa poin yang hilang dari
UU Ketenagakerjaan, yaitu poin tentang upah karena tidak masuk kerja karena
berhalangan, upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya, upah
untuk pembayaran pesangon, dan upah untuk perhitungan pajak penghasilan.
14
3. Masa kerja tidak dipertimbangkan
15
Dalam ketentuan 124 UU No.13 Tahun 2003, Ketentuan dalam
perjanjian kerja bersama tidak boleh bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Di dalam penjelasannya disebutkan, Yang
dimaksud tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. berlaku adalah kualitas dan kuantitas isi perjanjian kerja
bersama tidak boleh lebih rendah dari peraturan perundangan-undangan. PKB
juga memiliki sifat Dirigisme untuk mengatur syaker dan perlindungan bagi
pekerja yang ada di lingkup perusahaan, termasuk para Pekerja PKWT, harian,
magang, OS dan lainnya sehingga harapannya dapat melaksanakan fleksibitas
hubungan kerja di perusahaan yang eksploitatif.
secara normatif hal ini kita juga dapat melihat dalam ketentuan berikut
ini:Pasal 118 UU No.13 Tahun 2003, Dalam 1 (satu) perusahaan hanya dapat
dibuat 1 (satu) perjanjian kerja bersama yang berlaku bagi seluruh
pekerja/buruh di perusahaan. Pasal 127 UU No.13 Tahun 2003, Perjanjian
kerja yang dibuat oleh pengusaha dan pekerja/buruh tidak boleh bertentangan
dengan perjanjian kerja bersama.
Pasal 128 UU No.13 Tahun 2003, Dalam hal perjanjian tidak memuat
aturan-aturan yang diatur dalam perjanjian kerja bersama maka yang berlaku
adalah aturan-aturan dalam perjanjian kerja bersama.
16
Hak Atas Perlindungan Keputusan PHK Tidak Adil
Secara umum hak ini tercantum dalam UU Nomor 13 tahun 2003 Pasal
76 Ayat 2 yang menyatakan bahwa perusahaan atau pengusaha dilarang
memperkerjakan perempuan hamil yang bisa berbahaya bagi kandungannya
dan dirinya sendiri.
17
jam kerja minimal setengah jam setelah bekerja selama empat jam. Dengan
mengetahui hak setiap pihak, tentu bisa menentukan langkah strategis dan
pengambilan keputusan yang melibatkan perusahaan dan karyawan di
dalamnya. Seperti misalnya dalam pengaturan pemberian hak cuti dan libur,
bisa merundingkan serta mendiskusikan hak karyawan berkenaan dengan cuti
dan libur.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 menentukan bahwa “Tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”, oleh
karena itu negara perlu melakukan berbagai upaya atau tindakan untuk memenuhi
hak-hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak.
Pemenuhan hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak pada prinsipnya
merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan nasional yang
dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
UU 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja adalah upaya perubahan pengaturan yang
berkaitan kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan usaha
mikro, kecil, dan menengah, peningkatan ekosistem investasi, dan percepatan
proyek strategis nasional, termasuk peningkatan perlindungan dan kesejahteraan
pekerja dilakukan melalui perubahan Undang-Undang sektor yang belum
mendukung terwujudnya sinkronisasi dalam menjamin percepatan cipta kerja,
sehingga diperlukan terobosan hukum yang dapat menyelesaikan berbagai
permasalahan dalam beberapa Undang-Undang ke dalam satu Undang-Undang
secara komprehensif
3.2 SARAN
Demi kesempurnaan penulisan makalah ini, saya berharap bapak dosen dan atau
juga bagi pembaca makalah ini mau menyampaikan sumbangsih berupa saran
dan kritik terhadap makalah saya ini. Terimakasih.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/hak-pekerja-perempuan/cuti-haid
https://disnakertrans.ntbprov.go.id/hak-hak-perusahaan-dan-karyawan-dalam-
undang-undang-ketenagakerjaan/
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/uu-cipta-kerja-ketentuan-
waktu-kerja-lembur-istirahat-dan-cuti-tahunan
https://spkep-spsi.org/2021/08/22/perundingan-pkb-di-tengah-pemberlakuan-uu-
cipta-kerja/
20