Diajukan untuk memenuhi tugas uas mata kuliah manajemen sumber daya
manusia yang di ampu oleh dosen:
Wandy Zulkarnaen.,SE.,SSy.,MM.,CHRA
‘‘Umnibus Law Cipta Kerja‘‘
Disusun Oleh:
5
KATA PENGANTAR
5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................................
1.1. Latar Belakang................................................................................................................
1.2 Tujuan
BAB II.......................................................................................................................................
PEMBAHASAN.......................................................................................................................
2.3 Apa yang di maksud dengan omnibus law?.....................................................................
2.3 Manfaat peraturan omnibus law
2.4 Manfaat Manfaat disahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
Tentang Cipta Kerja
2.5 Penerapan omnibus law dalam pengesahan Rancangan Undang-
Undang Cipta Kerja (RUU Cipta Kerja)
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB I
PENDAHULUAN
2. Ketenagakerjaan
4. Kemudahan berusaha
5
6. Pengadaan tanah
7. Kawasan ekonomi
1.2 Tujuan
5
Sebagai negara hukum, rakyat Indonesia menuntut pemerintah untuk
meningkatkan dan menyelenggarakan kinerja pemerintahanyang
baik, berkualitas dan tetap berlandaskan pada sebuah asas. Seperti
salah satu cita-cita perjuangan bangsa Indonesia ialah terwujudnya
masyarakat yang adil dan makmur yang berasaskan pada Pancasila
dan UUD NKRI 1945. Pembaharuan hukum yang dilakukan
pemerintah pada dasarnya merupakan sebuah keharusan untuk
memenuhi kebutuhan hidup berbangsa dan tututan jaman.
Omnibus Law merupakan Undang-Undang (UU) yang dibuat
untuk menyasar satu isu besar yang dapat mencabut atau mengubah
beberapa peraturan perundang-undangan sekaligus, sehingga menjadi
lebih sederhana. Menurut salah satu Peneliti Pusat Studi Hukum dan
Kebijakan (PSHK) Rizky Argama, sejumlah negara sudah
menerapkan Omnibus Law sebagai strategi untuk menyelesaikan
persoalan regulasi yang berbelit dan tumpang tindih. Regulasi yang
dimaksud adalah membuat satu Undang-Undang (UU) baru untuk
mengamandemenkan beberapa UU secara sekaligus. Dalam proses
pembuatannya, tidak ada perbedaan dengan proses pembuatan UU
pada umumnya, hanya saja isinya tegas mencabut atau megubah
beberapa UU yang terkait.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Omnibus law juga bisa disebut sebagai metode pembuatan regulasi yang
menghimpun sejumlah aturan di mana esensi setiap aturan berbeda-beda,
namun tergabung dalam satu paket hukum. Sementara itu, Omnibus Law
Ciptaker merupakan salah satu regulasi yang dibukukan dalam Omnibus
Law. Terdapat tiga aturan yang tercantum dalam metode hukum ini, selain
Ciptaker, ada juga regulasi terkait Ketentuan dan Fasilitas Perpajakan untuk
Penguatan Perekonomian, serta Pengembangan dan Penguatan Sektor
Keuangan. Namun, dari ketiganya, UU Ciptaker paling banyak menuai
sorotan publik lantaran dinilai banyak memuat pasal-pasal kontroversial
yang merugikan para buruh dan hanya mementingkan kepentinganinvestor.
5
1. Pencapaian Investasi yang Berkualitas
Omnibus Law Cipta Kerja juga mendorong investasi yang berkualitas
untuk mempercepat transformasi ekonomi. Sebab, untuk mempercepat
transformasi ekonomi, investasi perlu ditingkatkan sejalan dengan kenaikan
daya saing Indonesia di kancah internasional.
5
masyarakat, akademisi dan juga beberapa pihak yang terkait. Khususnya,
kehadiran Omnibus Law “Cipta Kerja” yang dinilai banyak merugikan
pekerja/buruh. Berdasarkan kebijakan Omnibus Law, pemerintah akhirnya
mengeluarkan 10 cluster dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
Tentang Cipta Kerja, yaitu sebagai berikut :
5
4. Kesejahteraan pekerja ditingkatkan
5. Pemerintah menjadi pusat investasi; dan
6. Proyek strategis nasional dipercepat.
5
Presiden Joko Widodo akhirnya menandatangani Omnibus Law “Cipta
Kerja” pada tanggal 2 November 2020. Dengan demikian, seluruh ketentuan
dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja mulai
berlaku sejak 2 November 2020. Undang-Undang Nomor 11.
5
Omnibus law yang diungkapkan oleh Presiden Jokowi merupakan
produk hukum yang berbentuk undang-undang. Pada undang-undang
tersebut mengatur berbagai hal dalam bermacam-macam bidang yang
kemudian digabungkan, dan hasilnya menghapuskan pengaturan yang ada
sebelumnya. Terlepas dari banyaknya pendapat yang mengungkapkan
mengenai maksud dari omnibus law ini, maka dapat diambil benang merah
bahwa apa yang termaktub dalam omnibus law merupakan substansi yang
bermacam-macam serta pembentukannya untuk
menyederhanakan peraturan-peraturan yang sudah ada.
5
apa yang diuraikan oleh Pemerintah alasan tersebut lebih mengacu kepada
rendahnya investasi dan rumitnya izin berusaha yang notabene lebih
ditujukan kepada golongan tertentu. Sehingga garis besar solusi yang
dilakukan yaitu mengamandemen dengan cara meringkas beberapa peraturan
terkait yang mentaurnya melalui konsep omnibus law.
5
Masyarakat di kalangan pekerja dan buruh merasa khawatir atas adanya
omnibus law ini. Kekhawatiran itu berkaitan dengan akan terkikisnya hak-
hak mereka dalam RUU Cipta Kerja tersebut. Setidaknya terdapat enam poin
yang dianggap merugikan pekerja dan buruh. Antara lain adalah;
penghapusan upah minimum, penghapusan pesangon, masuknya tenaga kerja
asing, tidak ada jaminan sosial, hilangnya sanksi bagi pengusaha pelanggar
serta fleksibilitas pasar kerja, dan perluasan outsourching. Hal inilah fakta
empiris di masyarakat yang sangat diperlukan sebagai pertimbangan
pemerintah dalam penyusunan omnibus law RUU Cipta Kerja yang
merupakan landasan sosiologis dalam pembentukan peraturan-perundang-
undangan. Apabila hak-hak tersebut diabaikan sama saja tidak
mengindahkan adanya hak asasi manusia karena dengan hak-hak tersebut
hak dasar mereka dapat terpenuhi.
5
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
5
3.2 Saran
5
DAFTAR PUSTAKA
https://accurate.id/marketing-manajemen/peraturan-omnibus
law/#:~:text=Tujuan%20Peraturan%20Omnibus%20Law,-Mengutip
%20buku%20berjudul&text=Tujuan%20UU%20Cipta%20Kerja
%20pun,Meningkatkan%20pertumbuhan%20ekonomi%20Indonesia