Anda di halaman 1dari 14

Doktrina: Journal of Law, 4 (1) April 2021 ISSN 2620-7141 (Print) ISSN 2620-715X (Online)

DOI: https://doi.org/10.31289/doktrina.v4i1.4482

Doktrina: Journal of Law


Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/doktrina
Penolakan Masyarakat Terhadap Pengesahan Omnibus Law Cipta
Kerja dalam Perspektif Sosiologi Hukum
Community Rejection of the Ratification Omnibus Law on Job Creation
in the Perspective of Legal Sociology
Hesty Kartikasari*, Agus Machfud Fauzi**
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universias Negeri Surabaya, Indonesia
*Coresponding Email: hesty.19003@mhs.unesa.ac.id, agusmfauzi@unesa.ac.id
Diterima: November 2020; Disetujui: April 2021; Dipublish: April 2021
Abstrak
Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui bagaimana respon masyarakat terhadap UU
Cipta Kerja yang terlah disahkan oleh DPR RI. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif.
Menjelaskan dan mengggambarkan kondisi yang ada apa adanya. Karena sedang berada di masa
pandemi di mana setiap individu menjaga satu sama lain dan harus mengikuti protokol kesehatan yang
ada maka kurang dimungkinkan untuk mengumpulkan data secara lasngung atau mengumpulkan data
primer dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi literatur. Hasil pembahasan
menyatakan bahwa pengesahaan RUU yang disahkan dalam sidang Paripurna pada 5 Oktober 2020
menuai beragam reaksi dari masyarakat. Banyak elemen masyarakat yang tidak setuju dengan
pengesahaan UU Cipta Kerja tersebut. UU Cipta Kerja dinilai tidak memihak pada masyarakat terutama
kaum buruh. Beberapa pasal dalam UU Cipta Kerja dinilai merugikan kaum buruh. Salah satunya
mengenai uang pesangon dan nilai santunan yang diturunkan. Masyarakat, terutama yang berasal dari
elemen buruh dan mahasiswa melakukan aksi demo di berbagai wilayah untuk menolak pengesahaan
UU Cipta Kerja.
Kata Kunci: Pengesahan, UU Cipta Kerja, Masyarakat

Abstract
The purpose of writing this article is to find out how the public responds to the UU Cipta Kerja which has
been legalized by the Indonesian Legislative Assembly. The data collection technique that being used
literature review. The results of the discussion stated that the ratification of the RUU which was passed in
Sidang Paripurna October 5, 2020, attracted various reactions from the public. Many elements of society
expressed their with the passage of the UU Cipta Kerja. UU Cipta Kerja is considered to be impartial to the
community, especially the workers. Several articles in the UU Cipta Kerja are considered to be detrimental
to workers. One of them is regarding severance pay and lowered compensation value. The community,
especially those from labor and student elements, held demonstrations in various regions to reject the
ratification Creation of the UU Cipta Kerja.
Keywords: Legalized, UU Cipta Kerja, Society

How to Cite: Kartikasari, H., Agus Machfud Fauzi. (2021). Penolakan Masyarakat Terhadap Pengesahan Omnibus
Law Cipta Kerja dalam Perspektif Sosiologi Hukum. Doktrina: Journal of Law. 4 (1): 39-52

39
Hesty Kartikasari, Agus Machfud Fauzi. Penolakan Masyarakat Terhadap Pengesahan Omnibus Law Cipta
Kerja dalam Perspektif Sosiologi Hukum

PENDAHULUAN Program Legislasi Nasional (Prolegnas)


Presiden Jokowi dalam pidato 2020-2024. Pada 12 Desember 2019, DPR
pelantikannya sebagai presiden Indonesia RI menentukan 248 Rancangan Undang-
untuk periode kedua tahun 2019 Undang yang disingkat RUU menjadi
menyampaikan akan ada lima hal yang prioritas utama. Dari daftar tersebut, ada
akan dikerjakannya selama lima tahun tiga RUU yang disebut sebagai Omnibus
masa jabatannya. Salah satunya yakni Law, di antaranya RUU tentang Cipta
menyederhanakan segala bentuk masalah Lapangan Kerja, RUU tnentang Ketentuan
regulasi. Melalui pidatonya, presiden dan Fasilitas Perpajakan untuk Penguatan
Jokowi menyampaikan jika ada dua Pereknomian, dan RUU Pengembangan
Omnibus Law yang akan disiapkan. dan Penguatan Sektor Keuangan
Pertama, UU Cipta Lapangan Kerja dan (Lararenjana,
kedua UU Pemberdayaan UMKM. Presiden https://m.merdeka.com/jatim/mengenal-
Jokowi mengatakan pemerintah mengajak apa-itu-omnibus-law-beserta-konsep-dan-
DPR untuk merealisasikan dua Undang- sejarah-perkembangannya-kln. Diakses 15
Undang besar. Ada dua Undang-Undang Oktober 2020).
yang disipakan. Pertama, UU Cipta Hal-hal yang melatarbelakangi
Lapangan Kerja dan kedua, UU pemerintah untuk menetapkan RUU
Pemberdayaan UMKM. Masing-masing UU dikarenakan adanya perlambatan ekonomi
tersebut akan menjadi Omnibus Law. global, potensi stagnasi keadaan
Omnibus Law merupakan konsep baru perekonomian di Indonesia, dan belum
yang digunakan dalam sistem perundang- optimalnya daya saing Indonesia dengan
undangan di Indonesia. Perundang- negara-negara lainnya. Tujuan
undangan dalam sistem Omnibus Law dirancannya UU ini adalah untuk
dapat mengganti bebearapa norma mengembangkan iklim usaha yang
undang-undang ke dalam satu peraturan kondusif dan aktraktif bagi investor,
atau dengan kata lain satu UU yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
merevisi beberapa UU (Kurniawan, Jurnal Indonesia, menarik minat Warga Negara
Panorama Hukum , Juni 2020). Asing (WNA) untuk bekerja di Indonesia
Program Presiden mengenai agar dapat membantu pengetahuan bagi
perundang-undangan ini kemudian kualitas SDM Indonesia, serta mendorong
ditindaklanjuti dalam penyusunan

40
Doktrina: Journal of Law, 4 (1) April 2021: 39-52

kepatuhan sukarela Wajib Pajak (WP) pembahasan Klaster Ketenagakerjaan


(Kemenkeu.go.id). karena mendapat perintah dari Presiden
Omnibus Law mungkin bisa menjadi Jokowi pada 24 April 2020. Hal ini guna
jawaban bagi pemerintah untuk merespon tuntutan buruh yang keberatan
membangun ilkim investasi yang kondusif dengan sejumlah pasal yang ada
dan memberikan fasilitas yang memadai Dalam proses perancangannya,
untuk meningkatkan investasi di banyak sekali opini masyarakat yang tidak
Indonesia. Instrument yang tepat untuk menyetujuinya. Masyarakat menilai
melahirkan iklim investasi yang kondusif terdapat beberapa pasal yang bermasalah
ialah hukum. Dibutuhkan humum yang dan menimbulkan kontroversi. Salah
dapat mengelola keingingan investor satunya adalah pemotongan pesangon
namun juga tidak mengabaikan pada buruk yang di PHK oleh
kepentingan nasional. Pemerintah sudah perusahannya. Penolakan masyarakat
berusaha dengan menerbitkan beberapa terhadap UU Omnibus Law ini terus
PP, Perpres maupun Permen untuk memanas. Walaupun pemerintah
meninjau pertumbuhan investasi di mengklaim bahwa pihaknya telah
Indonesia. Sayangnya hal itu saja tidak melakukan Roadshow di beberapa kota di
cukup. Perlu adanya suatu peraturan yant Indonsia guna menyerap aspirasi
terintegrasi sehingga dapat memberikan masyarakat. Daerah-daerah lokasi
kepastikan hukum dan menghindari Roadshow merupakan daerah-daerah
adanya disharmoni peraturan di kemudian yang dinilai mempunyai stakeholder
hari (Suriadinata, Jurnal Ilmu Hukum, paling banyak juga jumlah perusahaan dan
2019). jumlah pekerjanya (Nugroho,
Pengerjaan RUU Cipta Kerja terbilang https://amp.kompas.com/tren/read/2020
cukup cepat jika dibandingkan dengan /10/05/210012965/rekam-jejak-
pembahasan RUU lainnya. Pembahasan pembahasan-omnibus-law-uu-cipta-kerja-
RUU yang dikebut ini dinilai demi hingga-disahkan, diakses 15 Otkober
kemudian investasi di Indonesia. Siding- 2020).
sidang pembahasannya diselenggarakan Pada tanggal 5 Oktober 2020
siang hingga lahur malam, walaupun diselenggarakan Sidang Parnipurna untuk
sedang berada pada kondisi pandemi. mengesahkan RUU Omnibus Law Cipta
Pemerintah memang sempat menunda Kerja. Undang-undang Omnibus Law terus

41
Hesty Kartikasari, Agus Machfud Fauzi. Penolakan Masyarakat Terhadap Pengesahan Omnibus Law Cipta
Kerja dalam Perspektif Sosiologi Hukum

mendapatkan penolakan dari masyarakat. secara lasngung atau mengumpulkan data


mulai dari mahasiswa, buruh, pakar, primer. Oleh karenanya, teknik
hingga organisasi keagamaan. Merekapun pengumpulan data menggunakan studi
menggelar aksi dengan berdemo. literatur. Data-data dikumpulkan
Meskipun sedang berada pada kondisi merupakan data sekunder yang diambil
pandemi tidak melunturkan semangat dari jurnal atau penelitian sebelumnya.
mereka untuk menggelar aksi penolakan Serta berita-berita yang diakses dari web
(CNN Indonesia, resmi. Mesikpun tidak langsung turun
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20 lapangan untuk mengumpulkan data,
201007080539-2--555272/ramai-ramai- daerah yang menjadi rujukan penelitian
tolak-omnibus-law-cipta-kerja, diakses 16 adalah daerah Sidoarjo dan Surabaya.
Oktober 2020).
Kidaksetujuan masyarakat terhadap HASIL DAN PEMBAHASAN
UU Cipta Kerja ditengarai karena Konsep Ombibus Law
pemerintah masih belum melibatkan waga Omnibus Law diperoleh dari kata
seacara optimal dalam kasus ini Omnibus dan Law. Omnibus berasal dari
terutamanya adalah para serikat buruh kata Omnis yang memiliki arti “semua”
dalam pembentukan kebijakan dan atau “banyak”. Sementara Law memiliki
pengambilan keputusan terkait arti “hukum”, dari sini dapat disimpulkan
perumusan Undang-Undang di berbagai bahwa Omnibus Law merupakan hukum
bidang yang akan berpengaruh terhadap yang mengatur segala hal dalam satu
kehidupan mereka. bidang. Menurut Menteri Agraria dan Tata
ruang Sofyan Djalil, Omnibus Law
METODE PENELITIAN merupakan langkah untuk
Metode yang digunakan adalah memublikasikan satu Undang-Undang
kualitatif deskriptif. Menjelaskan dan yang dapat memperbaiki banyak UU yang
mengggambarkan kondisi yang ada apa selama ini dianggap tumpang tindih
adanya. Karena sedang berada di masa mengekang proses kemudahan untuk
pandemi di mana setiap individu menjaga berusaha. Dengan adanya satu Undang-
satu sama lain dan harus mengikuti Undang yang mempebaiki dari banyak
protokol kesehatan yang ada maka kurang Undang-Undang diharapkan akan menjadi
dimungkinkan untuk mengumpulkan data jalan penyelesaian permasalahan di

42
Doktrina: Journal of Law, 4 (1) April 2021: 39-52

bindang ekonomi. Omnibus Law juga sejarah-perkembangannya-kln. Diakses 15


sering dikenal sebagai Undang-Undang Oktober 2020).
Sapu Jagat yang dapat menyerdehanakan Konsep Ombibus Law lebih sering
beberapa UU atau memperbaiki banyak digunakan oleh negara-negara yang
UU (Kurniawan, Jurnal Panorama Hukum , memakai sistem hukum Anglo Saxon
Juni 2020). Common Law. Negara-negara tersebut di
Dari segi hukum. Kata Omnibus antaranya ada Amerika, Kanada, Irlandian,
kerap kali disandingkan dengan kata Law Suriname yang sudah memakai
dan Bill. Artinya adalah suatu peratiran pendekatan Omnibus Law. Irlandia pada
yang diciptakan berdasarkan hasil tahun 2008 menerbitkan sebuah UU yang
kompilasi atau hasil penggabungan dari mencabut kurang lebih 3.225 Undang-
beberapa aturan dengan subtansi dan Undang (hukumonline,
tingkatan yang berbeda. Konsep Omnibus https://m.hukumonline.com/berita/baca/
Law menyarankan perbaikan lt5e2c1e4de971a/menelusuri-asal-usul-
permasalahan yang disebabkan oleh konsep-omnibus-law, diakses 15 Oktober
praturan yang terlalu banyak atau over 2020).
regulasi dan menjadi tumpang tindih. House of Commons Procedure and
Salah satu negara yang menggunakan Practice memprediksi konsep Omnibus
konsep Omnibus Law adalah Serbia pada Bill telah dimulai sejak 1888, hal ini
tahun 2002. Serbia menggunakan konsep ditenggarai oleh sebuah usul RUU yang
ini untuk mengatur status otonomi diajukan dengan tujuan memohon
Provinsi Vojvodina. Undang-Undang yang persetujuan terhadap dua perjanjian jalur
dibuat dengan menggunakan konsep ini kereta api yang terpisah. Salah satu
meliputi yuridiksi Pemerintah Vojvodina Omnibus bill yang populer di Kanada
tentang budaya, pendidikan, bahasa, adalah perubahan terhadap Criminal Code.
kesehatan, sanitasi, media, pensiunan, Undang-Undang ini mengganti hal-hal
perlindungan sosial, pertambangan, yang bermacam-macam, yakni masalah
pertanian, pariwisata, dan olahraga homoseksual, prostitusi, perjudian, aborsi,
(Lararenjana, pengawasan senjata dan juga berkendara
https://m.merdeka.com/jatim/mengenal- dalam kondisi mabuk (Lararenjana,
apa-itu-omnibus-law-beserta-konsep-dan- https://m.merdeka.com/jatim/mengenal-
apa-itu-omnibus-law-beserta-konsep-dan-

43
Hesty Kartikasari, Agus Machfud Fauzi. Penolakan Masyarakat Terhadap Pengesahan Omnibus Law Cipta
Kerja dalam Perspektif Sosiologi Hukum

sejarah-perkembangannya-kln. Diakses 15 Cipta Kerja ini atau dapat disingkat


Oktober 2020). menjadi Ciptaker. Berbagai elemen
Omnibus Law juga telah diadaptasi masyarakat melontarkan penolakan
oleh beberapa negara Asia Tenggara. terhadap pengesahaan Undang-Undang
Vietnam menggunakan Omnibus untuk tersebut. Elemem masyarakat ini di
implementasi perjanjian WTO pada tahun antaranya adalah para mahasiswa, buruh,
2006. Perdana Menteri Vitenam pakar, dan juga organisasi keagamaan
memerintahkan Kementrian Hukum untuk yang memandang bahwa UU Cipta Kerja
menyelenggarakan penelitian mengenai ini tidak berdampak baik bagi kehidupan
kemungkinan penerapan konsep Omnibus masyarakat. Undang-Undang yang
di Vitenam. Hasil penelitian diusulkan oleh Presiden Joko Widodo yang
mengungkaokan bahwa mungkin saja rencanakan dapat menarik investasi asing
untuk menerapkan konsep Omnibus dan menciptakan lapangan kerja ini
karena tidak ada aturan yang membuat masyarakat menilai bahwa
melarangnya. Dengan meninjau penerapan pemerintah tidak pro terhadap suara
konsep Omnibus Law di Vietnam, rakyat (CNN Indonesia, 2020).
pemerintahan Indonesia ingin Tentu bukan tanpa alasan berbagai
menggunakan konsep itu juga dengan elemen masyarakat ini tidak menyetujui
tujuan memperbaiki kondisi pengesahan UU Cipta Kerja. Seperti yang
perekonomian di Indonesia (Kurniawan, dijelaskan sebelumnya bahwa UU ini
Jurnal Panorama Hukum , Juni 2020). dibuat untuk menciptakan iklim investasi
yang kondusif di Indonesia dan
Pengaturan Pasal-Pasal Kontroversial memajukan pereknomian negara. Melalui
dalam Undang-Undang Cipta Kerja Omnibus Law Pemerintah akan merevisi
RUU Cipta Kerja telah disahkan UUK No. 13 Tahun 2003. Poin-poin yang
menjadi Undang-Undang dalam Sidang akan direvisi di antaranya; ketentuan upah
Parnipurna yang digelar pada Senin 5 minimum, outsourcing, TKA, pesangon,
Oktober 2020 menuai beragam reaksi dari jam kerja, dan saksi, terutama sanksi
masyarakat. Terdapat respon positif dan pidana bagi pengusaha.
negatf dari masyarakat Indonesia. Kendati UU Cipta Kerja terdiri dari 15 bab
yang terlihat mencolok adalah respon dan 174 pasal. Masyarakat menyoroti
negatif masyarakat dalam menaggapi UU pasal kontroversial yang di dalamnya

44
Doktrina: Journal of Law, 4 (1) April 2021: 39-52

mengatur tentang ketenagakerjaan hingga diatur dala pasal 81 angka 23 UU Cipta


lingkungan hidup. Pasal-pasal yang Kerja yang mengganti Pasal 79 UU
dianggap kontroversial atau bermasalah Ketenagakerjaan. Pasal 79 ayat (2) huruf
tersebut di antaranya sebagai berikut (b) UU Ciptaker mengatur bahwa pekerja
(Kompas.com, 2020). wajib diberikan waktu istirahat mingguan
Pasal 59: UU Cipta Kerja menghapus satu hari untuk enam hari kerja dalam satu
aturan tentang jangka waktu Perjanjian minggu. Pasal 79 UU Ciptaker ini juga
Kerja Waktu tertentu (PKWT) atau pekerja meniadakan kewajiban perusahaan untuk
kontrak. Pasal 81 angka 15 UU Cipta Kerja memberikan istrirahat panjang dua bulan
menggantu ketentuan pasal 59 ayat (4) bagi pekerja yang sudah bekerja selama
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 enam tahun. Berturut-turut. Ini berlalu
tentang Ketenagakerjaan. UU Ciptaker setiap kelipatan masa kerja enam tahun.
menngganti Pasal 59 ayat (4) UU Pasal 79 ayat (3) mengatur oemberian cuti
Ketenagakerjaan mengelola ketentuan tahunan paling sedikit 12 hari kerja
lebih lanjut tentang jenis dan sifat setelah pekerja bekerja selama 12 bulan
pekerjaan, jangka waktu, hingga batas secara terus-menerus.
waktu perpanjangan Perjanjian Kerja Pasal 88: UU Ciptaker merubah
Waktu Tertentu (PKWT) yang diatur kebijakan mengenai pengupaan pekerja.
dengan peraturan pemerintah. Sedangkan Ketentuan ini di atur dalam pasal 81 angka
UU Ketenagakerjaan mengatur bahwa 24 UU Cipta Kerja yang mengganti Pasal
PKWT dapat diadakan paling lama dua 88 UU Ketenagakerjaan. Pasal 88 ayat (4)
tahun dan hanya diperbolehkan yang termuat dalam Bab Ketenagakerjaan
diperpanjang sebanyak satu kali untuk hanya mengungkapkan tujuh kebijakan
jangka waktu paling lama satu tahun. pengupahan yang sebelumnya ada sebelas
Ketentuan baru ini berpeluang dalam dalam UU Ketenagakerjaan. Tujuh
memberikan kekuasan bagi penguasahan kebijakan itu di antaranya upah minimum,
untuk mempertahankan status para buruh struktur dan skala upah, upah kerja
atau pekerja tanpa adanya batasan. lembur, upah tidak masuk kerja, bentuk
Pasal 79: Hak pekerja mendaoatkan dan cara pembayaran upah, hal-hal yang
hari libur dua hari dalam satu pekan yang diperhitungkan dengan upah, dan upah
sebelumnya diatur dalam UU sebagai dasar perhitungan atau
Ketenagakerjaan dipangkas. Ketentuan pembayaran hal dan kewajiban lainnya.

45
Hesty Kartikasari, Agus Machfud Fauzi. Penolakan Masyarakat Terhadap Pengesahan Omnibus Law Cipta
Kerja dalam Perspektif Sosiologi Hukum

Pasal 88 ayat (4) menyatakan bahwa dan tanpa batas, penyederhanaan proses
“Kentuan lebih lanjut mengenai kebijakan PHK, peniadaaan cuti panjang, cuti haid,
pengupahan diatur dengan Peraturan dan lain sebagainya. Mereka khawatir jika
Pemerintah” omnibus law Cipta Kerja ini hanya akan
Poin-poin lain yang menjadi sorotan semakin menambah keuntungan para
masyarakat terutama golongan buruh atau investor saja, terutama investor asing yang
pekerja di antaranya, Upah Minimum akan bebas tanpa hambatan. Sedangkan
didasarkan pada Upah Minimum Provinsi perlindungan bagi para pekerja atau buru
(UMP), Pada pasal 95 tidak ada denda bagi di Indonesia semakin melemah (Safitri,
pengusaha yang terlambat membayar Jurnal Dialog Kebijakan Publik, 2020).
upah kepada, pekerja yang diPHK karena
surat peringatan ketiga tidak Penolakan Masyarakat terhadap
mendapatkan pesangon, pekerja yang Omnibus Law
diPHK karena ada perubahan status, Dari poin-poin Omnibus Law yang
penggabungan, peleburan, atau perubahan dianggap tidak pro dengan rakyat sipil
kepemilikan perusahaan tidak memicu aksi demonstrasi masyarakat.
mendapatkan pesangon, pekerja yang Tidak hanya itu, bentuk penolakan
diPHK karena perusahaan mengalami pengesahaan UU juga disampaikan melalui
kerugian selama dua tahun atau keadaan tagar #mositidakpercaya kepada
memaksa tidak mendapatkan pesangon, pemerintah dan DPR yang menjadi
pekerja yang diPHK karena memasuki usia trending di media sosial Twitter.
pensiun tidak lagi diberikan pesangon, Gelombang penolakan juga datang dari
pekerja yang diPHK karena sakit perkumpulan pemuka agama. Mereka
berkepanjangan atau ketika mengalami bahkan membuat sebuah petisi melalui
cacat akibat kecelakaan kerja tidak lagi situs change.org. Petisi tersebut sudah
memperoleh pesangon, membaskan kerja ditandatangai oleh 1,2 juta orang pada 7
kontrak di semua jenis pekerjaan, Oktober 2020. Yang tidak tertianggal,
outsourcing bebas digunakan di segala mahasiswa di berbagai daerah juga
jenis pekerjaan dan tidak ada batas waktu. melakukan aksi turun ke jalan untuk
Buruh pun menjadi resah karena menolak UU Cipta Kerja. Begitu pula
poin-poin yang disoroti tersebut. Buruh dengan kaum buruh. Ribuan buru
menilai aka nada PKWT yang lebih bebas disejumlah daerah telah menggelar aksi

46
Doktrina: Journal of Law, 4 (1) April 2021: 39-52

mogok kerja sebagai aksi penolakan jalan sehingga seluruh badan jalan
terhadap UU Cipta Kerja (CNN Indonesia, dipenuhi oleh para demostran. Dalam
2020) orasinya, mereka menyampaikan tuntutan
Di Sidoarjo, Jawa Timur, kelompok pencabutan RUU Omnibus Law yang telah
buruh dan mahassiwa melakukan aksi disahkan oleh DPR RI. Dede Satriaji yang
demo menolak UU Cipta Kerja pada Selasa merupakan salah satu korlap aksi
6 Oktober 2020 dengan bergerak menuju mengatakan bahwa UU Cipta Kerja hanya
gedung DPRD dan Kantor Dinas Tenaga menjadi alat untuk merampas dan
Kerja Sidoarjo. Para buruh tersebut mengambil hak rakyat. Para korporasi
kemudian menggelar orasi di depan berkolaborasi dengan pemerintah dengan
Gedung DPRD. Mereka menjelaskan mudah merampas tanah dan sumber daya
beberapa pasal dalam UU Ciptaker tidak alam yang dimiliki oleh rakyat. Dede juga
berpihak pada buruh dan merugikan menyampaikan bahwa seharusnya DPRD
buruh. Tidak hanya menolak UU Ciptaker memiliki hak angket untuk menolak
saja, buruh juga menuntut instansi unyuk Undang-Undang Omnibus Law.
segera merancang upah minimum Sidoarjo DPRD Sidoarjo secara langacang
tahun 2021 dan menyelesaikan segala menyatakan penolakannya terhadap UU
permasalahan ketenagakerjaan yang Cipta Kerja, seperti apa yang disampaikan
melibatkan buruh dan pengusaha dan dinginkan oleh para mahasiswa yang
(medcom.id, berdemo di depan Gedung DPRD. Zahlul
https://m.medcom.id/nasional/daerah.Rk Yussar sebagai Wakil Ketua Komisi D
jl5PEN-demo-menolak-uu-ciptaker-di- DPRD Sidoarjo menyatakan bahwa DPRD
dprd-sidoarjo-berujung-ricuh, diakses 20 Sidoaro telah menerima aspirasi dari
Oktober 2020). mahasiswa dan akan dibawa ke Jakarta
Berbagai elemen mahasiswa yang (Suparno, https://news.detik.com/berita-
tergabung dalam aksi turun ke jalan jawa-timur/d-5207621/dprd-sidoarjo-
memenuhi jalanan. Mass berangkat dari akan-perjuangkan-penolakan-omnibus-
GOR sekitar pukul 08.45 WIB mereka dari-mahasiswa, diakses 15 Oktober
berjalan menuju Gedung DPRD Sidoarjo 2020).
dengan melalui Jalan Pahlawan, Thamrin, Begitu juga dengan ketua DPRD
dan Jalan Ahmad Yani. Para demonstran Kabupaten Sidoarjo H. Usman yang
melakukan berbagai orasi di sepanjang menyambut baik aksi demo yang

47
Hesty Kartikasari, Agus Machfud Fauzi. Penolakan Masyarakat Terhadap Pengesahan Omnibus Law Cipta
Kerja dalam Perspektif Sosiologi Hukum

dilakukan oleh seirkat pekerja di pihak yang hadir dalam acara deklarasi
Kabupaten Sidoarjo yang menuntut tersebut di antaranya perwakilan dari PC
pembatalan UU Cipta Kerja. Usman Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah,
menjelaskan bahwa sudah ada Pemuda Pancasila, FKPPI, Mahasiswa,
kesepakatan antara forkopnida dengan pelajar, dan perwakilan dari FKUB
serikat pekerja di Sidoarjo. Salah satunya (Suparno, https://news.detik.com/berita-
yaitu mengenai penolakan UU Cipta Kerja. jawa-timur/d-5215967/sidoarjo-
Namun Usman mengatakan bahwa deklarasi-sepakat-tolak-omnibus-law,
pemerintah daerah tidak bisa mengambil diakses 15 Oktober 2020).
kebijakan apapun karena UU Cipta Kerja Sedangkan di Surabaya, aksi demo
merupakan kewenangan dari pusat dari berbagai elemen masyarakat berhasil
(https://sidoarjoterkini.com/2020/10/06 melumpuhkan Kota Surabaya. Mulai pagi
/didemo-ratusan-buruh-ketua-dprd- massa sudah berkumpul di Bundaran
sidoarjo-sepakat-menolak-omnibus-law/, Waru. Baik dari kelangan buruh maupun
diakses 2 November 2020). mahasiswa. Beberapa mahasiswa dari
Aksi penolakan UU Cipta Kerja di beragam Universitas di Surabaya turun ke
Sidoarjo memang sempat mengalami jalan untuk melaksankan aksi penolakan
kericuhan. Pagar DPRD Sidoarjo terhadap UU Cipta Kerja.massa bergerak
dirobohkan oleh para mahasiswa yang menuju titik utama demostrasi di Gedung
berdemo di depan gedung. Orator yang Negara Grahadi, Kantor DPRD Jatim, dan
berdiri di atas mobil komando mencoba Kantor Gurbernur Jatim. Aksi sempat
menenangkan para pendemo agar suasana menimbulkan kerincuhan. Massa
tetap kondusif. Akibat dari kejadian melakukan sejumlah perusakan dan
tersebut. Pada saat itu petugas berusaha pelmparan. Petugas berusaha meredam
memukul mundur massa. Terjadi aksi kericuhan dengan mendembaki gas air
dorong-menorong antara petugas dengan mata (Meilisa,
pendemo. Forum Kerukunan Umat https://news.detik.com/berita-jawa-
Bergama (FKUB) dan elemen timur/d-5206033/demo-tolak-omnibus-
masyaratakat se-Sidoarjo berdeklarasi law-surabaya-lumpuh-hingga-
bahwa mereka akan menolak kerusuhan. mencekam/4, diakses 18 Oktober 2020).
Deklarasi tersebut digelar di Mapolresta Pada 27 Oktober 2020 massa
Jalan Raya Cemengkalan Sidoarjo. Pihak- kembali melakukan aksi demo. Mass

48
Doktrina: Journal of Law, 4 (1) April 2021: 39-52

mendatangi kantor gurbernur Jalan law-di-surabaya, diakses 1 November


Pahlawan Surabaya untuk menolak 2020).
Omnibus Law dan memperjuangkan Penolakan buruh terhadap Omnibus
kenaikan upah minimum tahun 2021. Law Cipta Kerja ini tidak jauh dari konsep
Massa berkumpul di Bundaran Waru, alienasi yang dipaparkan oleh Karl Marx.
Kebun Binatang Surabaya, dan Kawasan Pekerjaan upahan yang menyebabkan
Industri Margomulyo pada pukul 12.00 alienasi. Karena pekerjaan tersebut
WIB. Kemudian mereka bersama-sama dilakukan untuk mendapatkan upah,
menuju kantor Gurbernur Jawa Timur. bukan untuk merealisasikan dirinya.
Para pendemo sepakat untuk melakukan Pergolakan buruh ditenggarai karena
aski secara tertib. Beberapa tuntutan Omnibus Law Cipta Kerja ini dinilai lebih
dalam aksi demo tersebut di antaranya, berpihak pada perusahaan sebagai pemilik
Menolak Omnibus Law Tentang Cipta alat-alat produksi. Hal ini akan
Kerja dan mendeksat Preseiden RI untuk menyiptakan kesenjangan kelas antara
menerbitkan Peraturan Pemerintah perusahan sebagai kaum borjuis dan
Pengganti Undang-Undang guna buruh sebagai kaum proletar. Perusahaan
membatalkan UU Cipta Kerja, menolak akan berusaha untuk meraup keuntungan
penurunan kualitas komponen kebutuhan sebanyak-banyak mungkin dan itu dapat
hidup layah (KHL) dalam Permenaker No. diperoleh dari nilai lebih (keuntungan
18 Tahun 2020 tentang Perubahan atas yang diperoleh dari kelebihan jam yang
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 21 dilakukan oleh pekerja. Selain itu UU
Tahun 2016 tentang kebutuhan hidup Omnibus Law yang berusaha menarik
layak, menetaptkan upah minimum investor asing juga menyebabkan alienasi.
provinsi (UMP) sesuai dengan nilai rata- Uang sebagai tanda alienasi manusia
rata UMK di 38 Kabupaten /Kota di Jawa menempatkan investor sebagai siapa yang
Timur tahun 2020, tetapkan upah dapat memperoleh apa saja dan dapat
minimum Kabupaten / Kota (UMK) dan mengambil peran banyak dalam
upah minimum sektoral Kabupaten / Kota perekonomian. Sedangkan buruh yang
tahun 2021 di Jawa Timur (Widiyana, tidak berdaya dalam hal uang tidak akan
https://news.detik.com/berita-jawa- berimbas banyak dalam kegiatan ekonomi
timur/d-5230110/ribuan-buruh-jatim- karena buruh tidak berpotensi
kembali-turun-ke-jalan-tolak-omnibus- menghasilkan banyak uang.

49
Hesty Kartikasari, Agus Machfud Fauzi. Penolakan Masyarakat Terhadap Pengesahan Omnibus Law Cipta
Kerja dalam Perspektif Sosiologi Hukum

Penetapan upah yang didasarkan Jeremy Betham dalam aliran


pada jam kerja, peniadaan sanksi bagi utilitarianism bahwa manusia betindak
perusahaan yang tidak memenuhi hak untuk memperbanyak kebahagian dan
pekerja, dan sistem outsourcing akan mengurangi penderitaan. Melalui hukum
memicu eksploitasi kerja secara bebas. yang diwujudkan dalam Undang-Undang
Sistem upah dengan satuan jam ini diharapkan dapat mencapai kebahagiaan
memberi peluang perusahaan yang diimpikan. Pada hakikatnya Undang-
memberikan upah yang murah. Semakin Undang diciptakan untuk memperoleh
rendah upah buruh yang diberikan akan kebaikan, ketentraman , dan ketertiban
semakin untung bagi perusahaan dan dalam kehidupan. UU Cipta Kerja ini
begitupula sebaliknya, semakin tinggi menuai pro dan kontra. Para pemegang
upah buru akan merugikan perusahaan. kekuasaan berpikiran bahwa UU tersebut
Di dalam buku Pokok-Pokok akan membawa kebahagiaan dan
Sosiologi Hukum yang ditulis Oleh mengurangi penderitaan walaupun
Soerjono Soekanto (2016: 110) sepertinya masyarakat tidak sepakat
menjelaskan teori gerakan sosial yang mengenai hal tersebut. Betham
menyatakan bahwa adanya menyatakan bahwa pembentuk hukum
ketidakpuasaan terhadap bidang-bidang harus membuat hukum yang adil bagi
kehidupan tertentu sehingga memicu segenap masyarakat secara individual.
keadaan menjadi tidak tentram untuk Menanggapi seruan masyarakat yang
mengadakab perubahan-perubayan. menyatakan bahwa pemerintah tidak
Sering kali perubaan tersebut berwujud benar-benar pro dengan suara rakyat
hukum baru. Dari sini dapat dilihat bahwa dapat dipandang melalui ajaran Eugen
masyarakat tidak puas atas hasil sidang Ehrich pada aliran sociological
pengesahaan RUU Cipta kerja, masyarakat jurisprudence, pusat perkembangan
menganggap bahwa UU tersebut tidak hukum tidak terletak pada badan-badang
berpihak pada rakyat sipil. Oleh karenanya legislatif, keputusan-keputusan bada
mereka melakukan serangkaian aksi untuk yudikatif, namun terleltai di dalam
menolaknya. Masyarakat menginginkan masyarakat itu sendiri. Saat ini tata tertib
agar pemerintah tidak mengesahkan RUU dalam masyarakat didasarkan pada
tersebut menjadi UU yang nantinya akan peraturan yang dipaksakan oleh negara.
diberlakukan. Penolakan masyarakat terhadap UU Cipta

50
Doktrina: Journal of Law, 4 (1) April 2021: 39-52

Kerja sebagaimana yang dikatakan oleh mengembangkan iklim usaha yang


Roscoe Pond bahwa hukum akan selalu kondusif dan aktraktif bagi investor serta
menghadapi tantangan dari pertentangan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
kepnetingan-kepentingan. Di sini Indonesia. Di berbagai daerah ditemukan
kepentingan pemerintah dengan pergolakan dari masyarakat, setiap elemen
masyarakat berbeda. Pemerintah ingin masyarakat berdemo menolak UU Cipta
memajukan perekonomian negara namun Kerja yang dinilai terdapat pasal-pasal
di sisi lain masyarakat merasa dirugikan yang kontroversial. Pasal-pasal yang ada
dengan Undang-Undang baru yang akan dalam UU Cipta Kerja dinilai tidak
mengangkat perekonomian negara berpihak pada masyarakat terutama para
tersebut. buruh. Pasal-pasal tersebut diantaranya
Walaupun UU Cipta Kerja ini Upah Minimum didasarkan pada Upah
mendapatkan penolakan dari masyarakat, Minimum Provinsi (UMP), tidak ada denda
UU ini telah disahkan oada 2 November bagi pengusaha yang terlambat membayar
2020. UU ini sudah ditandatangani oleh upah kepada, Mahasiswa dan buruh
Presiden Joko Widodo. Pada tanggal berbondong-bondong melalukan demo. Di
tersebut juga UU ini ditandatanagni oleh Sidoarjo, mahasiswa dan buruh berdemo
Menteri Hukum dan HAM Yasona H Laoly. di depan gedung DPRD. Zahlul Yussar
UU ini menejadi UU Nomer 11 Tahun 2020 sebagai Wakil Ketua Komisi D DPRD
tenang Cipta Kerja. Meskipun banyak Sidoarjo menyatakan bahwa DPRD Sidoaro
masyarakat yang belum mengetahui isi UU telah menerima aspirasi dari mahasiswa.
tersebut, UU ini sudah disahkan dan harus Undang-undang sejatinya dibuat untuk
dijalankan dan dipatuhi oleh seluruh mewujudkan impian masyarakat untuk
masyarakat Indonesia. hidup dengan bahagian, tentram dan
tertib. Namun pembentukan Undang-
SIMPULAN Undang tidak akan lepas dari
Berdasarkan uraian di atas, maka pertentangan-pertentangan yang
penulis dapat ditarik simpulan bahwa mengirinya. Akan selalu ada pertentangan
Pengesahan RUU Cipta Kerja oleh DPR kepentinga dalam pembentukan hukum
menjadi Undang-Undang membawa atau Undang-Undang.
penolakan besar-besaran dari masyarakat.
UU Cipta Kerja dibuat dengan tujuan

51
Hesty Kartikasari, Agus Machfud Fauzi. Penolakan Masyarakat Terhadap Pengesahan Omnibus Law Cipta
Kerja dalam Perspektif Sosiologi Hukum

DAFTAR PUSTAKA (Online). Jurnal Dialog Kebijakan Publik.


Edisi 23.
CNN Indonesia. 2020. “Ramai-Ramai Tolak Soekanto, Soerjono. 2016. Pokok-Pokok Sosiologi
Omnibus Law”. (Online). Hukum. Depok: PT RAJAGRAFINDO
(https://m.cnnindonesia.com/nasional/202 PERSADA
01007080539-2--555272/ramai-ramai- Suparno. 2020. “DPRD Sidoarjo Akan Perjuangkan
tolak-omnibus-law-cipta-kerja, diakses 16 Penolakan Omnibus Law dari Mahasiswa”.
Oktober 2020). (Online). (https://news.detik.com/berita-
Hukumonline. 2020. “Menelusuri Asal-Usul Konsep jawa-timur/d-5207621/dprd-sidoarjo-akan-
Omnibus Law”. (Online). perjuangkan-penolakan-omnibus-dari-
(https://m.hukumonline.com/berita/baca/lt mahasiswa, diakses 15 Oktober 2020).
5e2c1e4de971a/menelusuri-asal-usul- Suriadinata, Vincent. 2019. “Penyusunan Undang-
konsep-omnibus-law, diakses 15 Oktober Undang Di Bidang Investasi: Kajian
2020). Pembentukan Omnibus Law Di Indonesia”.
Kurniawan, Fajar. 2020. “Problematika (Online). Jurnal Ilmu Hukum. Vol. 4, No. 1.
pembentukan RUU Cipta Kerja Dengan Oktober 2019.
Konsep Omnibus Law Pada Klaster Widiyana, Esti. 2020. “Ribuan Buruh Jatim Kembali
Ketenagakerjaan Pasal 89 Angka 45 Tentang Turun ke Jalan Tolak Omnibus Law di
Pemberian Pesangon Kepada Pekerja Yang Surabaya”. (Online).
Di PHK”. (Online). Jurnal Panorama Hukum. (https://news.detik.com/berita-jawa-
Vo. 5, No. 1, Juni 2020. timur/d-5230110/ribuan-buruh-jatim-
Kompas.com. 2020, “Ini Pasal-Pasal Kontroversial kembali-turun-ke-jalan-tolak-omnibus-law-
dalam Bab Ketenagakerjaan UU Cipta Kerja”. di-surabaya, diakses 1 November 2020).
(Online).
(https://nasional.kompas.com/read/2020/1
0/06/09090351/ini-pasal-pasal-
kontroversial-dalam-bab-ketenagakerjaan-
uu-cipta-kerja, diakses 16 Oktober 2020)
Lararenjana, Edelweis. 2020. “Mengenal Apa itu
Omnibus Law Beserta Konsep dan Sejarah
Perkembangannya” (Online).
(https://m.merdeka.com/jatim/mengenal-
apa-itu-omnibus-law-beserta-konsep-dan-
sejarah-perkembangannya-kln. Diakses 15
Oktober 2020).
Medcom.id. 2020. “Demo Menolak UU Ciptaker di
DPRD Sidparjo Berujung Ricuh”. (Online).
(https://m.medcom.id/nasional/daerah.Rkjl
5PEN-demo-menolak-uu-ciptaker-di-dprd-
sidoarjo-berujung-ricuh, diakses 20 Oktober
2020).
Meilisa, Hilda. 2020. “Demo Tolak Omnibus Law,
Surabaya Lumpuh Hingga Mencekam”.
(Online). (https://news.detik.com/berita-
jawa-timur/d-5206033/demo-tolak-
omnibus-law-surabaya-lumpuh-hingga-
mencekam/4, diakses 18 Oktober 2020).
Nugroho, Rizal Setyo. 2020. “Rekam Jejak
Pembahasan Omnibus Law UU Cipta Kerja
hingga Disahkah”. (Online).
(https://amp.kompas.com/tren/read/2020/
10/05/210012965/rekam-jejak-
pembahasan-omnibus-law-uu-cipta-kerja-
hingga-disahkan, diakses 15 Otkober 2020)
Safitri, Dini. 2020 “Omnibus Law RUU Cipta
Lapangan Kerja dalam Perspektif
Komunikasi Pembangunan Partisipatf”.

52

Anda mungkin juga menyukai