Anda di halaman 1dari 3

RIBUT-RIBUT SOAL OMNIBUS1 Adanya tumpang tindih perundang-

undangan saat ini terlihat tidak akan selesai


Salam demokrasi!
hanya pada waktu yang cepat dikarenakan
Menjadi hal yang lumrah saat penyesuaian regulasi yang ada di atas kertas
seorang politikus ingin naik ke singgasana dan peraturan teknis harus disesuaikan agar
kekuasaannya, berjanjilah Ia setinggi langit. tak ada tumpang tindih regulasi. Di
Pada pidato pelantikan presinden Joko Indonesia sendiri, pemerintah berencana
Widodo, Ia memberikan janji akan membuat menerbitkan omnibus law yang
suatu perubahan undang-undang yang menggabungkan 79 UU dengan 1.244 pasal,
disebut sebagai Omnibus Law. Sungguh wow.
janji yang mungkin akan Ia tepati, tetapi
Sebelum membahas lebih lanjut dan
sepertinya menjadi jalan yang tidak mudah.
lebih mendalam mengenai isi dari Omnibus
Banyak orang mengira-ngira dan
Law yang belejit dan juga musingin itu,
menanyakan arah angin apa yang akan
makan sebelum itu faedahnya kita mengenal
diberikan oleh Omnibus law. Mulaid dari
istilah Omnibus Law. Kata omnibus diambil
UU cipta kerja, investasi, farmasi, dan lain-
dari bahasa latin yang artinya “for
lain dicompress seperti file komputer dan
everything”, jika diartikan secara harfiah
dijadikan sebuah paket yang entah akan
maka omnibus law berarti konsep hukum
berisi hadiah natal ala Jokowi atau sekedar
yang mengatur segalanya.3 Implementasi
prank jahat yang akan menyulitkan banyak
konsep omnibus law dalam peraturan
orang.
perundang-undangan ini biasanya dilakukan
Perihal Omnibus Law oleh negara dengan sistem Common Law.
Diambil dari laman hukumonline.com4 maka
Indonesia saat ini dalam keadaan
ciri sistem civil law dan common law
hiper regulasi, maksudnya adalah banyaknya
sebagai berikut.
regulasi yang digodog oleh negara ini mulai
dari peraturan pemerintah, daerah dan Ciri dari sistem civil law:
lainnya. Terhitung oleh PSHK di dalam 1. Adanya sistem kodifikasi
laman kompas.com2 sudah mencapai 2. Hakim tidak terikat dengan preseden
perkiraan 10.000 regulasi. Hiper regulasi ini atau doktrin stare decicis, sehingga
akan berdampak kepada efekivitas kinerja undang-undang menjadi rujukan
dan efisiensi birokrasi dalam menjalankan hukumnya yang utama.
atau mengimplementasikan aturan tertentu 3. Sistem peradilannya bersifat
dan juga penganggaran yang terbilang boros inkuisitorial
sebab for your info dalam pembahasan 1
RUU menghabiskan dana 4 sampai 5 miliar.
3
https://www.hukumonline.com/berita/baca/
1
Paper disampaikan pada selasaanoleh Zalba lalana lt5e2c1e4de971a/menelusuri-asal-usul-konsep-
2
omnibus-law/
https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/16/21 4
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/
0556065/menelaah-fenomena-hiper-regulasi-apa- ulasan/lt58f8174750e97/perbedaan-karakteristik-
sebabnya?page=all sistem-icivil-law-i-dengan-icommon-law-i/
Karakteristik dari Sistem Common Law 2. Menunjukan insensitivitas pemerintah
akan kondisi regulasi Indonesia.
1. Yurisprudensi sebagai sumber hukum 3. Substansi peraturan yang bertabrakan
utama dengan putudan MK dan UU 12/2011
2. Dianutnya Doktrin Stare Decicis/Sistem tentang hirarki peraturan perundang-
Preseden undangan.
3. Adversary System dalam proses
peradilan Sampai saat ini ada empat UU yang
menjadi topik hangat di masyarakat, yaitu
RUU cipta kerja (yang sebelumnya bernama
Jika dilihat, maka omnibus law ini RUU cipta lapangan kerja)6 , UU fasilitas
sebenarnya suatu kejadian yang jarang perpajakan untuk penguatan perekonomian,
terlihat di Indonesia yang menggunakan RUU kefarmasian, dan RUU ibu kota
sistem civil law, maka adanya omnibus law negara. Kontradiksi yang diciptakan
sendiri disebut-sebut sebagai momentum pemerintah terlihat di RUU cipta kerja dan
dan kesempatan yang jarang terjadi di juga RUU perpajakan yang mengadukan
perundang-undangan Indonesia. antara kemudahan investasi, gaji buruh,
Yang Panas Menyoal Omnibus penanaman modal, dan jam kerja fleksibel
buruh. Menko polhukam Mahfud MD7
Ada yang panas tetapi bukan gehu mengungkapkan bahwa saat ini pihak yang
mang Ujang, seperti itulah yang terjadi ingin berinvestasi harus melalui serangkaian
mengenai omnibus law di Indonesia. prosedur dan syarat untuk dapat memperoleh
Belakangan ini pemerintah seperti sales izin, lalu juga menegaskan bahwa omnibus
rokok yang menjajakan istilah dan produk law juga membuka lapangan kerja bagi
omnibus law yang sedang digodog dan masyarakat Indonesia, yang mana sangat
(kabarnya) sudah masuk ke dapur DPR. menggetirkan bahwa kita bisa melihat secara
Prioritas yang mendesak sekali oleh jelas kebutuhan pemerintahan Jokowi yang
pemerintah mengingat janji bahwa omnibus sangat bergantungan kepada Investor bagai
law ini harus beres pada 100 hari kerja, ternak bergantung kepada pakan. Narasi
sungguh menakjubkan! UKSK mengenai perjanjian GATS dengan
Penerbitan UU ini tidak lepas dari membuka sektor yang harus
permasalahan yang muncul dalam segi dikomersialisasikan salah satunya adalah
pemunculannya, ada tigas masalah dasar ekonomi, pada bagian investasi dan
yang dipaparkan oleh PSHK5 yaitu. monopoli pasar.
6
1. Melanggar asas pembentukan Diubah dikarenakan cipta lapangan kerja (cilaka)
langsung mendapat respon yang negatif dan
perundang-undangan yaitu asas pelesetannnya dijadikan alat propaganda untuk
kejelasan rumusan dan asas tidak dapat melawan.
7
dilaksanakan.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200122
5
Dipaparkan pada diskusi yang diinisiasi oleh YLBHI 194415-32-467812/mahfud-md-jelaskan-asal-usul-
pada tanggal 14 Februari 2020 omnibus-law
Sudah hampir dari kisaran pada Januari Kemanakah harus berjalan di prahara yang
sampai Februari 2020 buruh melakukan aksi brengsek ini? Mari kita berdiskusi.
massa yang ditujukan di depan gedung DPR.
Tuntutannya pun beragam, tetapi yang
paling ditekankan adalah RUU cipta kerja Salam Demokrasi!
dan juga RUU investasi. Pada aksi massa
yang terjadi belakangan ini, pokok hal yang
dituntut adalah mengenai UU cipta kerja
yang juga tidak berpihak pada buruh, lebih
buruknya lagi bahwa di dalam
penyusunannya mencatut nama 3 organisasi
buruh.8
Masalah atau Bukan Masalah
Keadaan yang membelit Indonesia
saat ini tak luput daripada masalah-masalah
terdahulu dan saat ini. Kebijakan yang
diberikan pemerintah tak kunjung
memberikan rasa aman dan bahagian bagi
rakyat yang membutuhkan, tetapi menjadi
lanjutan-lanjutan penderitaan yang tak
pernah selesai adanya. Para pemangku
kebijakan sepertinya tak melihat rakyat
sebagai salah satu bagian dari demokrasi
yang sampai sekarang (untungnya) masih
menjadi bagian dari politik Indonesia,
semoga saja. Mari kita bersuudzon saja
sepertinya pemerintah melihat rakyat
sebagai bagian kecil dari sistem yang
dikhususkan bagi para babi pembangunan
dan kapitalis, bagai baut yang mudah sekali
digantikan.
Dengan banyaknya permasalahan
yang terjadi ini, rakyat sendiri banyak
dibingungkan oleh keadaan yang tak pernah
jelas dan gamblang, seperti ditutup-tutupi.
Lalu, bagaimana dengan mahasiswa?
8

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200213
131624-32-474273/tiga-serikat-buruh-dicatut-tim-
pengkajian-omnibus-law

Anda mungkin juga menyukai