(OMNIBUS LAW)
Tinjauan Hukum Tata Negara
z
Instrumentalis-Oligarkis
• merupakan evolusi sempurna dari tipologi pertama, pemerintah
mentransplantasi omnibus law semata sebagai pilihan pragmatis jangka
pendek untuk menghamparkan 'karpet merah' bagi investor.
Instrumentalis-Demokratis
• Hukum dan perundang-undangan omnibus law tetap dianggap sebagai
'alat', namun berorientasi pada pemenuhan dan penguatan nilai-nilai
negara hukum yang berorientasi jangka panjang sekaligus mencipta
iklim demokrasi-partisipatoris yang berkelanjutan.
(Mirza Satria Buana, “Mencari Rumusan Ideal Omnibus Law di Indonesia”, https://news.detik.com/kolom/d-
4858165/mencari-rumusan-ideal-omnibus-law-di-indonesia, diakses pada tanggal 16 Januari 2020)
Isu Krusial yang harus diakomodasi
z
& dilindungi dalam Omnibus Law
Keadilan
Lingkungan Sosial/
Hidup Kesejahteraan
Umum
Hak Asasi
Bisnis
Manusia Omnibus
Law
Bidang
Ekonomi
z
Rambu-Rambu Penuntun
Pembentukan Omnibus Law
?
dan pembentukan RUU Omnibus?
Yong-Shik Lee,
3 (tiga) elemen untuk mengukur dampak
suatu produk hukum terhadap
pembangunan, yaitu:
Ødesain regulasi
Økepatuhan terhadap regulasi
Økualitas implementasi.
Yong-Shik Lee, “General Theory of Law and Development”, Cornell International Law Journal, Vol. 50, No. 3, Article 2. (2017): 435-456.
z
Judicial Preview,
pelibatan MK sebagai
konsultan RUU, untuk
memastikan
Kajian mendalam konstitusionalitas RUU,
terhadap tiap materi
dan kesesuaiannya
muatan, dengan tidak dengan Tujuan Negara.
ambisi hanya untuk
Konfigurasi Politik harus kepentingan investasi,
ditata dan dipertahankan
tapi memerhatikan
agar tetap Demokratis. berbagai kepentingan
yang juga harus
dilindungi, selain bisnis.