Anda di halaman 1dari 15

Laporan Perancangan Informasi Infografis Kampanye Literasi

Omnibus law gemparkan media massa


Disusun untuk Memenuhi Tugas UTS Komunikasi Profesi PPA

Dosen Pengampu :

Tri Mega Asri, S.Sos., M.I.Kom.

Di susun oleh :
Mufidatul Aulia R
193141614111080
Perpustakaan Dan Arsip / 2B

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN & ARSIP


FAKULTAS PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019-2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam beberapa waktu terakhir, omnibus law memicu banyak perdebatan di tingkat nasional.
Istilah omnibus law di Indonesia pertama kali akrab di telinga setelah pidato pelantikan
Presiden Joko Widodo pada Oktober 2019 lalu. Omnibus law ini sejatinya lebih banyak
kaitannya dalam bidang kerja pemerintah di bidang ekonomi. Yang paling sering jadi
polemik, yakni ombinibus law di sektor ketenagakerjaan yakni UU Cipta Lapangan kerja.
Sebagaimana bahasa hukum lainnya, omnibus berasal dari bahasa latin omnis yang berarti
banyak. Artinya, omnibus law bersifat lintas sektor yang sering ditafsirkan sebagai UU
sapujagat. Ada tiga hal yang disasar pemerintah, yakni UU perpajakan, cipta lapangan kerja,
dan pemberdayaan UMKM. Omnibus law juga bukan barang baru. Di Amerika Serikat,
omnibus law sudah kerap kali dipakai sebagai UU lintas sektor. Ini membuat pengesahan
omnibus law oleh DPR bisa langsung mengamandemen beberapa UU sekaligus. Omnibus
law juga dikenal dengan omnibus bill. Pemerintahan Presiden Jokowi sendiri
mengidentifikasi sedikitnya ada 74 UU yang terdampak dari omnibus law. Artinya, omnibus
law merupakan metode atau konsep pembuatan regulasi yang menggabungkan beberapa
aturan yang substansi pengaturannya berbeda, menjadi satu peraturan dalam satu payung
hukum. Ditargetkan bisa dibahas di Desember 2019, draft RUU Omnibus Law molor dan
baru secara resmi diserahkan pemerintah pada DPR untuk dibahas pada pekan lalu. Artinya,
omnibus law merupakan metode atau konsep pembuatan regulasi yang menggabungkan
beberapa aturan yang substansi pengaturannya berbeda, menjadi satu peraturan dalam satu
payung hukum. Ditargetkan bisa dibahas di Desember 2019, draft RUU Omnibus Law molor
dan baru secara resmi diserahkan pemerintah pada DPR untuk dibahas pada pekan lalu. Di
dalam omnibus law, pemerintah juga berencana menghapus skema pemutusan hubungan
kerja (PHK), dimana ada penghapusan mengenai hak pekerja mengajukan gugatan ke
lembaga perselisihan hubungan industrial. Melalui draf RUU ini juga, pemerintah berencana
mewajibkan perusahaan besar untuk memberikan bonus kepada pekerjanya. Aturan mengenai
pemberian gaji ini diatur dalam Pasal 92 tentang penghargaan lainnya. Sementara itu,
Menterim Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut kalau kehadiran omnibus law bisa
meredam gejolak ekonomi global sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 6
persen.
B. Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas UTS Komunikasi Profesi PPA


2. Untuk mengetahui lebih dalam lagi apa itu omnibus law
3. Mengetahui sisi baik dan buruknya adanya omnibus law
4. Mengetahui alasan masyarakat menolak adanya omnibus law
5. Kegiatan ini bermaksud agar tidak mudah terprovokasi dalam menanggapi masalah
politik
BAB II

HASIL PEMBAHASAN

A. Perancangan Informasi 8 Tahap


1. Memilih Topik
Cara agar tidak mudah terprovokasi dalam menanggapi masalah politik
2. Melakukan Survey dan Riset
Berdasarkan sumber dari internet :
- Mojok.co
- Kompas.com
- Kompasiana
3. Mendapatkan Data
- Mojok.co

Panduan memahami Omnibus Law secara Sederhana

Panduan memahami Omnibus Law tanpa jargon-jargon atau terma-terma yang bikin
pusing dan ruwet biar siapa aja bisa ngerti pentingnya isu ini.
Senang sekali rasanya mendengar Omnibus Law sekarang banyak dikaji dan mulai
jadi pembicaraan. Itu artinya, lebih banyak orang yang mulai perhatian mengenai
nasib kelas pekerja—alias diri mereka sendiri—di mata negara. Tapi, sejauh yang
saya lihat, perdebatan mengenai isu ini masih didominasi oleh kelas menengah
terdidik yang memang sudah paham atas isu ini. Buktinya, perdebatan yang muncul
masih dibahas secara ndakik-ndakik. Padahal, isu ini penting sekali untuk dibicarakan
oleh semua kelas pekerja termasuk juga buruh-buruh pabrik industri, hingga lulusan
SD/SMP/SMA/SMK yang sedang mencari kerja karena merekalah kelompok yang
paling akan terdampak atas aturan ini karena tidak bisa mengadvokasi dan
mengorganisir diri.
Nah, biar ketubirannya bisa melibatkan lebih banyak orang, saya akan mencoba
membuat sebuah panduan memahami Omnibus Law tanpa jargon-jargon atau terma-
terma yang bikin mumet dan ruwet sehingga siapa pun bisa mengerti betapa
pentingnya isu ini. Omnibus Law adalah aturan baru yang sengaja dibikin untuk
menggantikan aturan-aturan yang ada sebelumnya. Bedanya sama aturan bukan
omnibus, yang bukan omnibus fokus mengurusi satu hal dalam satu undang-undang,
Kalau yang ada omnibus, dia mengatur buanyak hal dalam satu undang-undang
saja.Kalau Omnibus Law ini dibuat, dia akan jadi satu-satunya rujukan, mengalahkan
undang-undang yang sudah ada sebelumnya. Itulah sebabnya dia sangat kuat dan
disebut sebagai UU Sapu Jagad karena (((kehadirannya))) menyapu jagad raya yang
ada sebelumnya. Omnibus Law tentang kemudahan investasi di Indonesia. Yaitu
RUU Cipta Lapangan Kerja (Cilaka), RUU Perpajakan, dan RUU UMKM. Karena
menurut orang yang punya ide bikin aturan ini (dibaca: Pemerintah) aturan yang ada
sebelumnya dianggap terlalu kaku dan menghambat kedatangan investor yang bisa
menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di
Indonesia, makanya butuh aturan baru deh. Oh iya, penjelasan kenapa kita butuh
investor bisa dibaca
Ada 9 aturan yang bakal jadi substansi dalam RUU Omnibus Law:
Penyederhanaan perizinan berusaha, persyaratan investasi, ketenagakerjaan,
kemudahan dan perlindungan UMKM, kemudahan berusaha, riset dan inovasi,
administrasi pemerintahan, pengenaan sanksi (menghapus pidana), pengadaan lahan,
serta kemudahan proyek pemerintah dan kawasan ekonomi. Perkembangan terkait UU
ini Sudah mulai masuk DPR sejak rabu, 12 Februari 2020 kemarin. Yang jadi
masalah, Omnibus Law ini kontroversional bagi beberapa pihak. Jadinya bikin
berantem orang yang mendukung sama yang menolak undang-undang itu disahkan.
Ya karena ada yang diuntungkan dan dirugikan atas kehadiran aturan ini lahh. penting
untuk memahami bahwa Omnibus Law ini nggak hitam putih (jelek semua atau bagus
semua) keberpihakan orang untuk mendukung atau menolak RUU ini tergantung pada
seberapa banyak dia dirugikan dan seberapa banyak dia diuntungkan.Bagi pekerja,
aturan ini merugikan karena: banyak hak buruh yang tercerabut. Misalnya,
dimudahkannya PHK, dihapuskannya cuti-cuti penting seperti cuti haid dan
melahirkan, jumlah pesangon yang diturunkan, diperluasnya pekerjaan yang
menggunakan sistem kontrak dan alih daya yang bikin mereka rentan diputus kontrak
begitu saja, sampai tidak leluasa untuk berserikat karena merasa harus terus menerus
bekerja agar mencapai target yang ditentukan oleh perusahaan.Hal lain yang membuat
pekerja keberatan dengan aturan ini adalah perubahan upah menjadi per jam yang
membuat pekerja dilihat sebagai mesin produksi. Sementara bagi pengusaha dan
investor, aturan ini menguntungkan karena: mereka nggak harus menanggung risiko
dari apa yang ditakutkan oleh para pekerja wqwq. Kalau diperhatikan baik-baik,
sebenarnya terlihat sekali kalau pengusaha dan investor lebih banyak diuntungkan
dengan adanya aturan ini. Karena dari awal emang ditujukan untuk bikin ekosistem
usaha yang memberikan kenyamanan bagi investor, jadinya Isi RUU ini sangat kental
dengan kepentingan investor. Lagian wajar aja pengusaha yang paling diuntungkan,
lha wong satuan tugas yang menggodok Omnibus Law ini isinya pengusaha, pemilik
modal, dan investor kok.Dengan adanya Omnibus Law, pengusaha bisa mengurangi
banyak ongkos produksi. Mereka juga bisa berkelit dari banyak aturan tanpa harus
takut dipidanakan karena dalam RUU ini, pekerja tidak lagi bisa melaporkan
perusahaan dengan delik pidana karena sanksi yang diatur di sini hanya sanksi
administratif. Wow wow wow sangat melindungi para pengusaha.
- Kompas.com

Membaca Lagi 6 Alasan Menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja


Menurut Dody, sedikitnya ada 6 alasan menolak RUU Cipta Kerja banyak
bertentangan dengan asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan
sebagaimana diatur dalam Pasal 5 UU No 12 tahun 2011. Misalnya asas kejelasan
pembentukan, lembaga pembuat, asas kejelasan maksud dan tujuan. "Pada awal
munculnya RUU ini sama sekali tidak diketahui dari mana asal RUU ini, kementrian
mana yang membuat, tim ahli mana atau siapa tim ahli yang bertanggung jawab
terkait perumusan Naskah Akademis dan RUU Cipta Kerja, kata dosen Hukum Tata
Negara IAIN Purwokerto itu. Kedua, ada beberapa Pasal di RUU Cipta Lap Kerja
(Pasal 170 dan 166) yang menabrak dan melanggar konstitusi. Yaitu Pasal 170 RUU
Cipta Kerja yang mengatur bahwa Peraturan Pemerintah dapat digunakan untuk
mengubah Undang-undang. Hal itu bertentangan dengan Pasal 7 ayat (1) dan (2) UU
No. 12/2011 yang mengatur bahwa Peraturan Pemerintah memiliki kedudukan lebih
rendah dibandingkan Undang-undang sehingga tidak bisa membatalkan maupun
mengubah Undang-undang.
"Pasal 166 RUU Cipta Kerja menyebutkan bahwa Peraturan Presiden bisa
membatalkan Peraturan Daerah. Hal itu bertentangan dengan Putusan Mahkamah
Konstitusi No. 56/PUU-XIV yang menyebutkan bahwa kewenangan tersebut
bertentangan dengan konstitusi," ujar Dody.
Ketiga, RUU Cipta Kerja terlalu banyak memberikan delegasi kepada eksekutif
melalui pengaturan lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah (PP) dan/atau Peraturan
Presiden (Perpres).

Keempat, RUU Cipta Kerja banyak menegasikan hak-hak dasar buruh/pekerja.


Seperti Pada pasal 89 poin 20 tercantum, pengusaha dapat memberlakukan waktu
kerja yang melebihi ketentuan untuk jenis pekerjaan atau sektor usaha tertentu.
Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis pekerjaan atau sektor usaha tertentu serta
skema periode kerja diatur dengan Peraturan Pemerintah.
"Upah minimum tidak diatur secara nasional. Pada pasal 89 poin 24 disebutkan,
Gubernur menetapkan upah minimum sebagai jaring pengaman. Upah minimum
tersebut dihitung dengan mempertimbangkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Pasal
89 poin 30 disebutkan bahwa pengusaha melakukan peninjauan upah secara berkala
dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan produktivitas," beber Dody.
Kelima, RUU Cipta Lapangan Kerja ini, menurut Dody, minim partisipasi masyarakat
dan pelibatan masyarakat. Termasuk ahli-ahli HTN HAN seluas-luasnya dan
sebanyak-banyaknya.
"Keenam, Naskah Akademik RUU Cipta Lap Kerja yang tidak jelas memuat
informasi siapa tim ahli yang bertanggungjawab terhadap penyusunan Naskah
Akademik (NA). Sebagaimana diatur dalam lampiran UU No 12/2011. Dengan
demikian penyusunan NA RUU Cipta Kerja ini juga menyalahi dan tidak sesuai
dengan UU No 11/2012," pungkas Dody.
Sebagaimana diketahui, aksi demo menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja
bergejolak di berbagai penjuru. Menanggai itu, Menko Mahfud Md menyadari ada
kesalahan-kesalahan dalam draf omnibus law. Namun, dia meminta kepada
masyarakat untuk membaca terlebih dahulu draf tersebut lalu berdebat soal omnibus
law.
"Baca dulu, baru berdebat. Ya saya melihat ada kesalahan-kesalahan di UU itu, biar
diperbaiki, ada DPR kan nanti, masih lama ini. Belum apa-apa 'tolak, ini kapitalisme
baru' dan macem-macem," kata Mahfud.
- Kompasiana
Menyikapi Perang Politik dengan Cerdas
Tahun politik. Rasanya dua kalimat tersebut benar-benar menyayat hati. Bagaimana
tidak, ditahun politik berbagai fitnah muncul kepermukaan dengan berbagai cara. Adu
domba kian terasa dan kebencian ada dimana-mana. Tahun politik merupakan tahun
yang ganas. Bagaimana tidak? Banyak orang yang tidak tahu apa-apa hanya karena
terpancing berita yang belum tentu benar tiba-tiba menjadi orang yang paling tahu
segalanya. Membela suatu kelompok dengan sangat lantang padahal dia tidak tahu
apa yang menjadi dasar pembelaannya.
Bukankah Anda merasakan kekesalan ketika pagi hari berniat membuka sosial media
untuk membaca berita tetapi yang muncul adalah umpatan-umpatan kebencian? Ya,
banyak yang merasakannya dan hal ini tentu sangat mengganggu pikiran kita. Tapi,
mau tidak mau kita tetap harus melewati tahun politik ini. Sebab, tahun ini kita akan
memilih beberapa pemimpin yang kita harapkan dapat membawa suatu daerah atau
bahkan negeri ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Menyikapi tahun politik tidak bisa dengan kepala yang panas dan juga pengetahuan
yang dangkal. Kita harus mulai mempersiapkan tahun politik dengan sikap yang
cerdas dalam menyikapi suatu permasalahan. Bukan tidak mungkin akan ada gejolak
politik yang cukup mengguncang negeri ini ini, tapi sebagai orang yang cerdas kita
tidak harus gampang terprovokasi tanpa tahu informasi yang sebenarnya.
Jangan heran ditahun politik mereka yang akan melenggang maju ke pemilihan umum
memiliki banyak wajah yang berbeda-beda. Mungkin kita juga akan kaget ketika
mereka menjadi sangat baik dan seolah-olah paling mengerti isi hati rakyat. Ya wajar
saja, mereka sedang mencari simpati dari rakyat yang akan memilihnya dipemilihan
umum nanti. Olehkarena itu, sebagai rakyat yang cerdas hendaklah ketika kita akan
memilih seorang pemimpin kita harus tahu banyak mengenai tindak tanduk
perpolitikan orang tersebut. Jangan sampai kita malah memilih anggota dewan yang
merupakan mantan tersangka kasus korupsi.
Marilah menyikapi tahun politik dengan banyak membaca dan banyak mendengar
informasi-informasi yang jelas siapa penulisnya dan juga risetnya. Jangan sampai kita
malah menjadi bagian orang-orang yang justru menebar hoax yang bisa saja
menguntung satu kelompok atau bahkan merugikan satu kelompok.
Jangan anti dengan tahun politik dan jangan anti juga untuk menelaah terlebih dahulu
setiap permasalahan sebelum memberikan pendapat ke media sosial.
4. Menganalisis Data
Omnibus law menggemparkan media massa
1. Kamu tidak perlu ikut komentar yang aneh-aneh di media sosial
Tanpa kamu komentar pun kondisi udah panas, apalagi kalau kamu komentar apalagi
menjurus ke hal negatif atau mengejek pihak tertentu. Hal ini akan membuat kondisi
semakin buruk meskipun kamu cuma iseng untuk memberi komentar. Jadi? Jaga
komentarmu di semua media sekarang ini.
2. Cermati kebenaran info yang kamu terima
Sekarang banyak informasi yang bertebaran di berbagai media dan kebenarannya
diragukan. Kamu harus pintar-pintar menyaring semua informasi yang kamu dapatkan dan
jangan sampai kamu membagikan berita yang salah karena hal ini bisa memicu masalah
yang lebih besar nantinya. Intinya jangan percaya begitu aja
3. Cobalah Kendalikan Emosimu jangan mudah terpancing berita hoax
Kalau kamu melihat berita hoax yang tersebar di internet maka yang harus kamu
lakukan adalah kontrol emosimu dan tetap sabar. Karena berita ini terkadang menjadi
pemicu sebuah permusuhan yang dikobarkan oleh pihak tertentu ke pihak lainnya.
Biasakan dirimu buat berpikir dengan kepala dingin meskipun kamu melihat ataupun
mendapat berita yang salah.
4. Saatnya perbaikan diri, jauhkan hal-hal negatif yang mungkin kamu lakukan
Kamu bisa mencoba memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Dengan memperbaiki
diri setidaknya kamu menjaga dirimu sekedar ikut-ikutan hal negatif yang mungkin terjadi
di masa depan nanti. Percayalah, kamu itu tidak sempurna dan kamu harus terus berbenah
diri setiap saat.
5. Sebarkan hal positif ke sekitarmu, berhenti share berita atau status yang mungkin
memicu perselisihan
Setelah terus memperbaiki diri,kamu bisa mencoba berbagi hal positif dengan
sekitarmu. Kamu bisa menyebarkan semangat kebersamaan secara umum karena memang
hal-hal yang selama ini terjadi memungkinkan adanya perpecahan. Sehingga dengan
persatuan yang kamu tularkan dengan sekitarmu, diharapkan juga kamu akan mendapat
timbal balik positif dari lingkungan yang kamu sebarkan dan ke depannya kamu bisa ikut
menjaga kebersamaan yang udah kamu bangun.

5. Membuat Narasi
Sepanjang tahun 2019-2020 saat ini banyak sekali peristiwa yang menimbulkan gejolak
politik terkait pengesahan beberapa Undang-undang. Hal yang sangat terlihat adalah saling
provokasi sana sini untuk mengajak seseorang agar percaya dengan informasi yg kita
sebarkan. Ini sebenarnya bukanlah hal baru mengingat banyak hal serupa terjadi seperti
halnya pada kasus tahun 1998. Kejadian seperti ini sebenarnya muncul karena setiap orang
ingin kelompok mereka di akui dan banyak orang percaya atas informasi yg mereka sebar.
Akan tetapi, keinginan untuk menang yang terlalu besar membuat meraka merasa harus
melakukan sesuatu yang lebih, bisa dibilang apapun asal menang termasuk black
campaign. Setiap orang merasa bahwa mereka harus menang dan memenangkan
golongannya. Ini membuat sebuah perang politik terasa seperti perang yang ujungnya
berakhir seperti menang jadi abu dan kalah jadi arang.

Akan lebih baik kalau kita mencoba memperbaiki diri masing-masing, terutama
berkaca pada kejadian yang terjadi di atas. Keinginan untuk menang dan di akui oleh
beberapa anggota yang terlalu besar akhirnya berbuah menjadi keegoisan untuk
memenangkan kelompok sendiri. Mungkin banyak di antara kamu yang tidak terlalu peduli
dengan kondisi yang terjadi kali ini. Namun ada juga beberapa yang hanya sekedar
berkomentar melalui sosial media. Hal inilah yang justru menjadi titik awal untuk mulai
menunjukkan kepedulian bukan hanya untuk kondisi politik, tetapi juga masa depan
bangsa ini yang bisa jadi terancam karena kondisi ini. Peran yang dimulai dari diri sendiri
dapat dilakukan dengan menjaga diri untuk tidak mencoba memanaskan suasana dengan
ikut berkomentar yang condong untuk menjelekkan pihak tertentu.
6. Membuat sketsa/wireframe

7. Mengedit

Jenis Infografis yg saya buat berupa alur yaitu tips cara agar tidak mudah terprovokasi
dalam menyikapi masalah politik dengan 5 cara yaitu:

1. Kamu tidak perlu ikut komentar yang aneh-aneh di media sosial


Tanpa kamu komentar pun kondisi udah panas, apalagi kalau kamu komentar apalagi
menjurus ke hal negatif atau mengejek pihak tertentu. Hal ini akan membuat kondisi
semakin buruk meskipun kamu cuma iseng untuk memberi komentar. Jadi? Jaga
komentarmu di semua media sekarang ini.
2. Cermati kebenaran info yang kamu terima
Sekarang banyak informasi yang bertebaran di berbagai media dan kebenarannya
diragukan. Kamu harus pintar-pintar menyaring semua informasi yang kamu dapatkan dan
jangan sampai kamu membagikan berita yang salah karena hal ini bisa memicu masalah
yang lebih besar nantinya. Intinya jangan percaya begitu aja
3. Cobalah Kendalikan Emosimu jangan mudah terpancing berita hoax
Kalau kamu melihat berita hoax yang tersebar di internet maka yang harus kamu
lakukan adalah kontrol emosimu dan tetap sabar. Karena berita ini terkadang menjadi
pemicu sebuah permusuhan yang dikobarkan oleh pihak tertentu ke pihak lainnya.
Biasakan dirimu buat berpikir dengan kepala dingin meskipun kamu melihat ataupun
mendapat berita yang salah.
4. Saatnya perbaikan diri, jauhkan hal-hal negatif yang mungkin kamu lakukan
Kamu bisa mencoba memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Dengan memperbaiki
diri setidaknya kamu menjaga dirimu sekedar ikut-ikutan hal negatif yang mungkin terjadi
di masa depan nanti. Percayalah, kamu itu tidak sempurna dan kamu harus terus berbenah
diri setiap saat.
5. Sebarkan hal positif ke sekitarmu, berhenti share berita atau status yang mungkin
memicu perselisihan
Setelah terus memperbaiki diri,kamu bisa mencoba berbagi hal positif dengan
sekitarmu. Kamu bisa menyebarkan semangat kebersamaan secara umum karena memang
hal-hal yang selama ini terjadi memungkinkan adanya perpecahan. Sehingga dengan
persatuan yang kamu tularkan dengan sekitarmu, diharapkan juga kamu akan mendapat
timbal balik positif dari lingkungan yang kamu sebarkan dan ke depannya kamu bisa ikut
menjaga kebersamaan yang udah kamu bangun.
8. Mendesain

A. Saya menggunakan aplikasi canva


B. Sketsa

C. Tahapan Desain
- Tahap perancangan judul
- Tahap perancangan Tips Ke-1

- Tahap perancangan Tips Ke-2


- Tahap perancangan tips Ke- 3

- Tahap perancangan tips Ke-4


D. Hasil Infografis
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Politik memang tidak bisa di pisahkan dalam diri rakyat Indonesia tapi bagaimana cara
kita menyikapi masalah politik adalah yg penting dalam saat ini. Banyaknya masalah
politik di Indonesia kerapkali menjadi pertikaian sana-sini, adanya perpecahan yg
mengakibatkan koasnya kondisi Indonesia. Bahkan sampai berakibat fatal seperti
adanya pembunuhan dll, karena di dasari dengan kebencian di media sosialdari
beberapapihak yg menyebarkan berita hoax dan menyebar hal-hal yg berbau
provokatif. Alhasil akan terjadi banyak pertikaian sana sini, maka dari itu jika kita
ingin memcah rantai tali dari pertikaian ini perlu di bubuhkan semangat kebersamaan
dan stop berperilaku provokatif

B. Saran
Perkembangan Teknologi saat ini memang sangat pesat. Maka penyebaran berita
sangat cepat sehingga orang-orang dapat dengan mudah menerima berita kapan pun
dan dimanapun maka dari itu tidak rawan jika banyak terjadi berita-berita yg bersifat
provokasi hingga akhirnya menyebabkan pertikaian sana-sini. Terutama dalam hal-hal
yg berbau politik tentu saja politik saat ini tidak bisa di pisahkan dengan rakyat
Indonesia sudah menjadi cirri khas kusu tidak heran jika perkembangan berita yg
bersifat provokasi terjadi dalam menyikapi masalah politik budaya edukasi tentang
penyebaran berita hoax sangatlah penting terutama literasi tetang berita-berita yg
bersifat provokasi dan menyebabkan perpecahan.
C. Refrensi

https://money.kompas.com/read/2020/02/18/160300026/masih-bingung-apa-itu-omnibus-
law?page=all
https://mojok.co/nil/ulasan/pojokan/a-z-omnibus-law-panduan-memahami-omnibus-law/
https://www.kompasiana.com/via1203/5ae84110caf7db76ba627962/menyikapi-perang-
politik-dengan-cerdas
https://www.hipwee.com/list/5-hal-yang-bisa-kamu-lakukan-agar-tidak-mudah-terprovokasi-
berita-hoax/

Anda mungkin juga menyukai