KATA PENGANTAR
v
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
vi
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
vii
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
KATA PENGANTAR
M. Zhafir Galang
viii
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
ix
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
M. Zhafir Galang
x
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................. v
Kata Pengantar.......................................... viii
Daftar Isi..................................................... xi
Daftar Gambar.......................................... xiii
1. Analisis Yuridis Undang-Undang
“Omnibus Law” Nomor 11 Tahun 2020
Tentang Cipta Kerja................................1
2. Catatan Kritis Perumusan Sanksi Pidana
dan Ketentuan Penutup pada UU Cipta
Kerja.....................................................13
3. Implikasi Penghapusan Konsep Strick
Liability Dalam Undang-Undang Cipta
Kerja di Indonesia.................................25
4. Undang-Undang Cipta Kerja Mendorong
Perkembangan UMKM..........................41
5. Analisis Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
Mengenai Persyaratan Investasi............53
xi
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
xii
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
DAFTAR GAMBAR
xiii
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
P
erlindungan dan pengakuan terhadap
Hak Asasi Manusia merupakan salah
satu ciri-ciri negara yang berdasarkan
atas hukum.1 Indonesia merupakan negara
berdasarkan hukum, sesuai dengan Pasal 1
ayat (3) UUD NRI 1945 yang berbunyi :”Nega-
ra Indonesia adalah negara hukum.” Menurut
Soerjono Soekanto, tata hukum terdiri dari
struktur dan proses perangkat kaidah-kaidah
hukum yang berlaku pada suatu waktu dan
tempat tertentu serta berbentuk tertulis.2
Sebagai negara hukum, peraturan perun-
dang-undangan tertulis menjadi hal yang sub-
stansial untuk mengatur semua permasalah-
an-permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Sebagai sebuah produk hukum, peraturan
perundang-undangan dibuat dalam proses
1 Sri Rahayu Wilujeng, “Hak Asasi Manusia: Tinjauan dari Aspek
Historis dan Yuridis”, Jurnal Humanika, Vol. 18 No. 2 Edisi Juli-
Desember 2013, Fakultas Ilmu Budaya UNDIP: Semarang, hlm. 162
2 Soerjono Soekanto, Sosiologi Hukum Dalam Masyarakat, (Jakarta:
Rajawali, 1979), hlm. 43.
1
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
2
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
3
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
4
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
5
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
6
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
7
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
8
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
9
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
10
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
11
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
12
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
S
ejak terpilih kembali sebagai Presiden
RI, Joko widodo telah memiliki visi un-
tuk membuka pintu seluas-luasnya bagi
para Investor yang ingin melakukan investasi
di Indonesia.17 Hal tersebut ditujukan untuk
mendongkrak perekonomian nasional. Demi
menunjang tujuan tersebut, maka segala
suatu hal yang berpotensi menghambat ma-
suknya Investor pun diperbarui salah satun-
ya yaitu Produk Hukum. Hadirnya UU No. 11
tahun 2020 tentang Cipta Kerja merupakan
buah dari keinginan pemerintah tersebut. Se-
bab, Undang-undang yang dirumuskan meng-
gunakan metode Omnibus itu mengubah se-
bagian ketentuan pada 79 Undang-undang
yang telah berlaku di Indonesia. Penggunaan
metode Omnibus juga dijadikan sebagai mo-
mentum untuk memangkas beberapa norma
yang dianggap tidak sesuai dengan perkem-
1 7 h t t p s : / / w w w . k o m p a s . c o m / t r e n / r e a d
/2019/10/20/151257765/5-visi-jokowi-untuk-indonesia?page=all,
diakses pada 22 Maret 2021 pukul 10.35 WIB
13
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
14
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
15
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
16
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
17
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
18
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
19
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
20
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
21
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
22
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
23
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
24
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
IMPLIKASI PENGHAPUSAN
KONSEP STRICK LIABILITY
DALAM UNDANG-UNDANG CIPTA
KERJA DI INDONESIA
Pendahuluan
A
bsennya konsep strict liability mer-
upakan salah satu dari sekian banyak
alasan publik menolak UU Cipta Ker-
ja. Pasalnya pemerintah selalu menekankan
aspek investasi dan pertumbuhan ekonomi
dengan kurang memperhatikan aspek pemba-
hasan tentang perlindungan dan pengelolaan
eksistensi lingkungan hidup. Jika kita meli-
hat proses pembahasannya, pihak yang terli-
bat dalam proses pembahasan kebanyakan
dari kalangan investor atau pihak-pihak yang
memiliki kepentingan terhadap hal tersebut.
Sebagai bukti, menurut hasil penelurusan tim
riset Tirto27, dari 127 anggota Satuan Tugas
Omnibus Law, setidaknya ada 16 pengurusan
Kadin nasional maupun daerah dan sekitar 22
orang berasal dari ketua asosiasi bisnis. Se-
dangkan dari kalangan akademisi hanya ada
27 www.tirto.id
25
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
26
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
27
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
28
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
29
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
30
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
31
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
Pembahasan
Sebelum diubah dalam UU Cipta Kerja,
bunyi Pasal 88 UU PPLH adalah sebagai beri-
kut:
“Setiap orang yang tindakannya, us-
ahanya dan/atau kegiatannya meng-
gunakan B3, menghasilkan dan/atau
mengelola limbah B3, dan/atau yang
menimbulkan ancaman serius terh-
adap lingkungan hidup bertanggung
jawab mutlak atas kerugian yang ter-
jadi tanpa perlu pembuktian unsur ke-
salahan.”
Setelah diubah dalam UU Cipta Kerja,
bunyi pasal tersebut menjadi:
“Setiap orang yang tindakannya, us-
ahanya dan/atau kegiatannya meng-
gunakan B3, menghasilkan dan/atau
mengelola limbah B3, dan/atau yang
menimbulkan ancaman serius terh-
adap lingkungan hidup bertanggung
jawab mutlak atas kerugian yang terja-
di dari usaha dan/atau kegiatannya.”
Perbedaan dari kedua pasal tersebut
adalah pada UU Cipta Kerja frasa “... tanpa
perlu pembuktian unsur kesalahan.” diha-
puskan. Implikasinya adalah perbuatan kor-
porasi yang berdampak buruk kepada kese-
hatan lingkungan hidup tidak dapat dijerat
32
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
33
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
34
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
35
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
36
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
37
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
38
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
39
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
40
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
P
embangunan niscaya bergerak apabi-
la ekonomi juga turut bergerak. Ketika
ekonomi tidak bekerja dengan optimal
dan sumber daya tidak dapat dikelola dengan
baik maka yang lahir hanyalah hutang un-
tuk membangun semuanya. Tidak berlebihan
apabila ada dorongan secara terus menerus
terhadap pembangunan, memang sudah se-
harusnya negara melaksanakan hal tersebut.
Dengan pembangunan, secara dhohir mudah
sekali menilai kemajuan dan moralitas sebuah
negara. Untuk menopang itu semua maka
yang dibutuhkan secara tepat adalah men-
goptimalisasi sektor ekonomi mikro dengan
gaya ekonomi kerakyatan yang disampaikan
oleh Hatta. Dengan begitu, pembangunan ti-
dak hanya menjadi beban (hutang) tapi dapat
menjadi surplus bagi kemajuan ekonomi se-
cara menyeluruh.
Membangun kesejahteraan bagi seluruh
rakyat Indonesia merupakan konsekuensi lo-
41
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
42
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
43
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
44
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
45
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
46
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
47
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
48
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
49
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
50
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
51
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
52
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
ANALISIS UNDANG-UNDANG
NOMOR 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA
MENGENAI PERSYARATAN
INVESTASI
53
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
54
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
8. Pengenaan Sanksi;
9. Pengendalian Lahan;
10. Kemudahan Proyek Pemerintah;
11. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Selain penyerapan tenaga kerja dan
kemudahan dalam mendirikan badan usaha
maupun perusahaan, RUU Cipta Kerja juga
memiliki tujuan positif lainnya untuk mem-
permudah peningkatan investasi di Indonesia.
Dalam hal ini, target investasinya bukan ha-
nya dari Penanaman Modal Asing (PMA) saja,
tetapi juga Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN).66 Pertumbuhan investasi di sektor
riil yang merupakan salah satu fokus pemer-
intah untuk menggerakan ekonomi melalui
Omnibus Law ini.67 Sebelum adanya Omnibus
Law, memang terlihat bahwa realisasi Pena-
naman Modal Asing (PMA) dan Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) cenderung terus
bertumbuh setiap tahunnya. Akan tetapi, jika
dibandingkan terhadap Produk Domestik Bru-
to (PDB), kontribusi PMA sebagai persentase
dari PDB masih telihat kecil. Terakhir pada
2019, PMA hanya sebesar 2.2% dari PDB, dan
sejak 1975 belum mampu menembus 3%.
Angka ini bagi Indonesia, jika dibandingkan
66 Audrey O’Brien, GIMANA SIH DAMPAK OMNIBUS LAW
TERHADAP IKLIM INVESTASI DI INDONESIA?, https://
www.poems.co.id/htm/Freeducation/LPNewsletter/v90/vol90_
omnibuslawterhadapinvestasi.html, diakses pada tanggal 1 Februari
2021.
67 Ibid.
55
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
56
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
57
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
Landasan Teori
Teori ekonomi mengartikan atau mendefi-
nisikan investasi sebagai pengeluaran-penge-
luaran untuk membeli barang-barang modal
dan peralatan-peralatan produksi dengan tu-
juan untuk mengganti dan terutama menam-
bah barang-barang modal dalam perekonomi-
an yang akan digunakan untuk memproduksi
barang dan jasa di masa yang akan datang.
Dengan perkataan lain, investasi berarti ke-
giatan perbelanjaan untuk meningkatkan
kapasitas produksi sesuatu perekonomi-
an.71 Menurut Samuelson,72 investasi meli-
puti penambahan stok modal atau barang
disuatu negara, seperti bangunan peralatan
produksi, dan barang-barang inventaris da-
lam waktu satu tahun. Investasi merupakan
langkah mengorbankan konsumsi di waktu
mendatang.73
Berdasarkan jenisnya investasi dibagi
menjadi dua jenis, yaitu: Pertama investasi
pemerintah, adalah investasi yang dilakukan
oleh pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah. Pada umumnya investasi yang dilaku-
kan oleh pemerintah tidak dimaksudkan un-
tuk memperoleh keuntungan; Kedua investa-
si swasta, adalah investasi yang dilakukan
71 Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga.
Jakarta. Rajawali Pers, 2009, hlm. 34
72 Samuelson, Paul A. dan Nordhaus, William D. Ilmu Makroekonomi.
Jakarta: PT. Media Global Edukasi, 2004, hlm. 56
73 Fahmi Irham, Manajemen Investasi: Teori dan Soal Jawab,
Salemba Empat: Jakarta, 2012. Hlm 4
58
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
59
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
60
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
61
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
sia.82
Menurut Harjono,83 Penanaman modal
dalam negeri adalah penggunaan modal oleh
negara maupun swasta nasional atau swasta
asing yang berdomisili di Indonesia yang di-
gunakan untuk menjalankan kegiatan usaha
bagi usaha-usaha yang mendorong pemban-
gunan ekonomi pada umumnya.84
Pembahasan
Undang-Undang Omnibus Law Cipta
Kerja ini mengatur ulang kebijakan-kebija-
kan yang sebelumnya dinilai menghambat
masuknya investasi ke Indonesia. Hal ini
dilakukan sebagai upaya untuk mewujud-
kan perekonomian Indonesia yang semakin
kuat sehingga dapat menjadi salah satu dari
empat kekuatan ekonomi dunia pada 2030-
2035. Deregulasi peraturan dan kebijakan
terdahulu diharapkan dapat menciptakan
iklim penanaman modal yang lebih mudah
dan ramah. Perwujudan dari peraturan da-
lam Undang-Undang Omnibus Law Cipta Ker-
ja terkait investasi di Indonesia salah satun-
ya adalah penyederhanaan proses perizinan
investasi menjadi lebih sederhana dan cepat.
Hal ini menjadi salah satu fokus utama, kare-
82 Ibid. Hlm 20
83 Harjono, Dhaniswara K. Hukum Penanaman Modal : Tinjauan
Terhadap Pemberlakuan Undang-Undang No.25 Tahun 2007
Tentang Penanaman Modal.Pusat Pengembangan Hukum dan
Bisnis Indonesia, Jakarta, 2012, hlm. 45
84 Balfas Hamud, Hukum Pasar Modal, Tata Nusa: Jakarta, 2006.
Hlm 27
62
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
63
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
64
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
65
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
66
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
67
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
68
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
69
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
C
iri khas yang melekat pada Indonesia se-
lain kondisi alam dan sosialnya adalah
struktur institusi kenegaraanya yang
selalu di dasarkan pada Norma Hukum, ba-
rangkali sudah tidak asing. Soerjono Soekanto
dalam bukunya yang berjudul “Perihal Kaidah
Hukum”89 menjelaskan norma adalah suatu
kaidah yang harus di patuhi seseorang dalam
hubunganya dengan sesama pada lingkung-
anya. Dalam proses perkembanganya, kaidah
tersebut berkembang menjadi “Ordeel” atau
pandangan yang harus dipatuhi dan menja-
di cita-cita dari adanya norma tersebut, yaitu
sikap kepatuhan yang melahirkan rasa tertib
dan aman.90 Seiring dengan berkembangan-
ya peradaban masyarakat, maka norma tel-
ah bergerak sesuai dengan tujuan dan cita
secara umum, sehingga di Indonesia hari ini
mengenal ada 4 macam norma, yaitu norma
89 Soerjono Soekanto dan Purwadi Purbacaraka, Perihal Kaidah
Hukum, Bandung: PT.Citra Aditya Abadi, 1989, hal.6
90 Hans Kelsen, General Theory of Law and State, New York,
Russel and Russel, 1945, hal 35
71
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
72
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
73
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
74
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
75
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
76
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
77
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
78
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
79
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
80
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
81
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
82
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
DISHARMONISASI UNDANG-
UNDANG NOMOR 11 TAHUN
2020 TENTANG CIPTA KERJA
TERHADAP UNDANG-UNDANG
NOMOR 12 TAHUN 2011
TENTANG PEMBENTUKAN
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
P
emerintah telah mengesahkan Omnibus
Law UU Cipta Kerja pada 2 November
2020 dengan tujuan untuk meningkat-
kan lapangan kerja, meningkatkan indeks reg-
ulasi dan meningkatkan investasi asing dan
dalam negeri dengan mengurangi persyaratan
peraturan dalam izin usaha. Mengingat pera-
turan perundang-undangan sebagai produk
legislasi tentu tidak terlepas dari pengaruh
secara kelembagaan pembuat, yakni DPR dan
Presiden yang masing-masing memiliki fung-
si legislasi, ataupun kelembagaan lain yang
dapat mengeluarkan regulasi. Dengan ban-
yaknya kewenangan mengeluarkan produk
legislasi menyebabkan tingginya egosektoral
83
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
84
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
85
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
86
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
87
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
88
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
89
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
90
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
91
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
92
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
93
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
94
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
95
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
96
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
97
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
98
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
99
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
100
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
101
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Asshiddiqie Jimly. 2016. Konstitusi Ekonomi.
Jakarta: Kompas.
Bagir Manan. 1987. Peranan Peraturan Perun-
dang-undangan Dalam Pembinaan Hu-
kum Nasional. Bandung: Armico.
Balfas Hamud. 2006. Hukum Pasar Modal.
Tata Nusa: Jakarta.
C.F. Strong. 2010. Modern Political Constitu-
tions Konstitusi-Konstitusi Politik Modern
Studi Perbandingan tentang Sejarah dan
Bentuk. Bandung: Nusa Media.
Fahmi Irham. 2012. Manajemen Investasi:
Teori dan Soal Jawab. Jakarta: Salemba
Empat.
Fuady Munir. 2001. Pasar Modal Modern:
Tinjauan Hukum. Bandung: Citra Aditya
Bakti.
Hans Kelsen. 1945. General Theory of Law
and State. New York: Russel and Russel.
M. Yahya Harapa. 1997. Beberapa Tinjauan
tentang Permasalahan Hukum 21. Band-
ung: Citra Aditya Bakti.
102
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
103
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
JURNAL
Abdul Basyir. 2014. Pentingnya Naskah Ak-
ademik Dalam Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan untuk Mewujudkan
Hukum Aspiratif dan Responsif. IUS 285
Kajian Hukum dan Keadilan, Vol. 2, No.
5.
Achjani, Eva. 2011. Proporsionalitas Penjatu-
han Tindak Pidana. Jurnal Hukum dan
Pembangunan Vol. 41 No. 2.
Askin Mohammad. 2008. Politik Hukum Per-
lindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Jurnal Hukum No. 3 Vol 18.
Bayu Dwi Anggono. 2020. Omnibus Law Se-
104
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
105
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
106
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
SKRIPSI/TESIS/DISERTASI
Eva Novianty. 2011. Analisa Ekonomi dalam
Penggunaan Gugatan Strict Liability Ka-
sus Lumpur Lapindo. Tesis. Fakultas Hu-
kum, Universitas Indonesia.
MAKALAH
Chairul Huda. 2017. Beberapa Catatan ten-
tang Konsep Strict Liability dan Penera-
pannya dalam Praktek Penegakan Hu-
kum Lingkungan dan Hukum Kehutanan
dan Perkebunan. Indonesian Oil Palm
Research Institute (IOPRI).
ICEL. 2018. Strict Liability: Jurus Ampuh Hu-
kum Lingkungan Menjerat Korporasi Tan-
pa Buktikan Unsur Kesalahan.
Mas Achmad Santosa, dkk. 1998. Penerapan
Asas Tanggung Jawab Mutlak di Bidang
Lingkungan Hidup dalam UU No. 23 Ta-
107
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
PUSTAKA MAYA
Abdul Basith. 2020. UU Omnibus Law Ditar-
get Rampung 100 Hari Setelah Masuk
ke DPR. https://nasional.kontan.co.id/
news/uu-omnibus-law-ditarget-ram-
pung-100- hari-setelah-masuk-ke-dpr,
diakses pada 27 Februari 2021.
Anggita Rezki Amelia. 2019. 11 Perusa-
haan Migas dan Tambang Terke-
na Sanksi Pencemaran Lingkungan.
https://katadata.co.id/arnold/beri-
ta/5e9a5552efa2/11-perusahaan-mi-
gas-dan-tambang-terkena-sanksi-pence-
maran-lingkungan, diakses pada 27
Februari 2021.
Arasy Pradana. 2019. Mengenal Omnibus Law
dan Manfaatnya dalam Hukum Indone-
sia. https://www.hukumonline.com/
klinik/detail/ulasan/lt5dc8ee10284ae/
mengenal-iomnibus-law-i-dan-manfaat-
nya-dalam-hukum-indonesia/, diakses
pada 27 Februari 2021.
Agustiyanti. 2017. Jokowi Sebut 42 Ribu Atur-
an Hambat RI Ikuti Perubahan Global.
https://www.cnnindonesia.com/ekono
mi/20171024125609-92-250596/joko-
108
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
wi-sebut-42-ribuaturan-hambat-ri-iku-
ti-perubahan-global, diakses pada 27
Februari 2021.
Audrey O’Brien. 2020. Gimana Sih Dampak
Omnibus Law Terhadap Iklim Investasi Di
Indonesia?. https://www.poems.co.id/
htm/Freeducation/LPNewsletter/v90/
vol90_omnibuslawterhadapinvestasi.
html, diakses pada 27 Februari 2021.
BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal).
Indonesia Tetap Optimis. Investasi Penyo-
kong Ekonomi Kala Pandemi COVID-19.
https://www.bkpm.go.id/, diakses pada
31 Januari 2021.
BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal).
Data Penanaman Modal Asing dan Pena-
naman Modal Dalam Negeri yang kaitan-
nya dengan Produk Domestik Bruto (PDB)
di Indonesia. https://nswi.bkpm.go.id/
data statistik, diakses pada 31 Januari
2021.
DAN. 2017. Mencermati Perdebatan Uji Materi
UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkun-
gan Hidup. https://hukumonline.com/
berita/baca/lt592e94d38b63b/mencer-
mati-perdebatan-uji-materi-uu-perlind-
ungan-dan-pengelolaan-lingkungan-hid-
up/, diakses pada 30 Januari 2021.
Diana Kusumasari. 2011. Konsep dan Prak-
tik Strict Liability di Indonesia. https://
109
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
www.hukumonline.com/klinik/de-
tail/ulasan/lt4d089548aabe8/kon-
sep-dan-praktik-strict-liability-di-indo-
nesia, diakses pada 31 Januari 2021.
Desi Setyowati. 2017. Jelang Lawatan Tim
Survei Bank Dunia, Kemudahan Berbisnis
Digenjot. http://katadata.co.id/mar-
thathertina/finansial/5e9a5657c61d0/
jelang-lawatan-tim-survei-bank-dun-
ia-kemudahan-berbisnis-digenjot, diak-
ses pada 27 Februari 2021.
Dwi Hadya Jayani. 2019. Korupsi Penghambat
Utama Investasi di Indonesia. https://
katadata.co.id/ariayudhistira/in-
fografik/5e9a4e6183df7/korupsi-peng-
hambat-utama-investasi-di-indonesia,
diakses pada 27 Februari 2021.
Egi Adyatama. 2020. Jokowi Targetkan
Draf Omnibus Law Selesai Sebelum
100 Hari Kerja. https://bisnis.tem-
po.co/read/1295478/jokowi-target-
kan-draf-omnibus-lawselesai-sebe-
lum-100-hari-kerja, diakses pada 27
Februari 2021.
Faiq Hidayat. 2019. Ini 11 Cluster Omnibus
Law UU Cipta Lapangan Kerja. https://
news.detik.com/berita/d-4837745/ini-
11-cluster-omnibus-law-uu-cipta-lapan-
gan-kerja diakses 27 Februari 2021.
http://www.duhaime.org/LegalDictonary/
110
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
Category/ParliamentaryLaw.aspx, diun-
duh 9 Januari 2020; Michel Bédard, Om-
nibus Bills: Frequently Asked Questons,
Background Paper.
Irfan Kamil. 2020. Sebut RUU Cipta Ker-
ja Bermasalah, Komnas HAM: In-
donesia Tak Kenal Undang-undang
Payung. https://nasional.kompas.
com/read/2020/08/13/15312501/se-
but-ruu-cipta-kerja-bermasalah-kom-
nas-ham-indonesia-tak-kenal-undang,
diakses pada 30 Januari 2021.
Irwan Syambudi. 2020. 12 Rektor dari UGM,
UI, hingga ITB Masuk Anggota Satgas
Omnibus Law. https://tirto.id/12-rek-
tor-dari-ugm-ui-hingga-itb-masuk-ang-
gota-satgas-omnibus-law-f5Mj, diakses
pada 30 Januari 2021.
Komisi Pemberantasan Korupsi. Dampak
Masif Korupsi Terhadap Ekonomi.
https://aclc.kpk.go.id/materi/baha-
ya-dan-dampak-korupsi/infografis/
dampak-korupsi-terhadap-ekonomi,
diakses pada 30 Januari 2021.
Lona Olivia. 2020. Ditunggu-tunggu Inves-
tor, BKPM Berharap Omnibus Law
Segera Selesai. https://www.berita-
satu.com/ekonomi/ 676609/ditunggu-
tunggu-investor-bkpm-berharap-omni-
bus-law-segera-selesai, diakses pada 30
Januari 2021.
111
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
LAIN LAIN
. 2020. Kertas Kebijakan Catatan Kritis Terha-
dap UU NO 11 TAHUN 2020 Tentang Cip-
ta Kerja. Jogyakarta: Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada, 2020.
. 2020. PPT Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia pada
FGD mengenai Penyiapan Omnibus Law
Ekosistem Investasi (kemudahan Investa-
112
BUNGA RAMPAI
OMNIBUS LAW INDONESIA
si).
Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Lingkun-
gan Hidup Indonesia 2018.
file:///C:/Users/User44/Documents/Om-
nibus%20law/KONSEPTUALISASI%20
OMNIBUS%20LAW.pdf
Icel Indonesia. 2020. Hukum Dan Kebijakan
Lingkungan Dalam Poros Percepatan In-
vestasi: Catatan Terhadap Wacana Omni-
bus Law Cipta Lapangan Kerja.
Maria Farida Indrat. 2020. Dapatkah Un-
dang-Undang Omnibus menyelesaikan
Masalah Tumpang Tindihnya Peraturan
Perundang-undangan?. RDPU Baleg.
Mia Kusuma Fitriana. 2015. Peranan Politik
Hukum Dalam Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan Di Indonesia Se-
bagai Sarana Mewujudkan Tujuan Neg-
ara (Laws And Regulations In Indonesia
As The Means Of Realizing The Country’s
Goal).
113