OLEH :
NAMA : JOGI MICHAEL PARLAMBASAN SAGALA
NO.AK : 17.015
AKADEMI KEPOLISIAN
SEMARANG
2020
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada hari Senin tanggal 5 Oktober 2020,Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah
mengetok palu tanda disahkannya Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadi undang-
undang.Pengesahan tersebut dilakukan dalam Rapat Paripurna ke-7 masa persidangan I
2020-2021 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Pengesahan RUU Cipta Kerja ini
bersamaan dengan penutupan masa sidang pertama yang dipercepat dari yang
direncanakan, pada 8 Oktober 2020 menjadi 5 Oktober 2020.
Konsep omnibus law yang dikemukakan oleh Presiden Jokowi banyak berkaitan dengan
bidang kerja pemerintah di sektor ekonomi.Diberitakan Kompas.com, 21 Januari
Omnibus Law RUU Cipta Kerja, yaitu: penyederhanaan perizinan tanah,persyaratan
investasi,ketenagakerjaan,kemudahan dan perlindungan UMKM,kemudahan
berusaha,dukungan riset dan inovasi,administrasi pemerintahan,pengenaan sanksi,
pengendalian lahan,kemudahan proyek pemerintah,kawasan ekonomi khusus (KEK).
Berkaitan dengan UMKM itu sendiri,kita semua sadar bahwa UMKM adalah tulang
punggung dari perekonomian negara kita. UMKM adalah roda penggerak perekonomian
Indonesia. Ketika berbicara tentang bisnis dan ekonomi, apalagi tentang dunia usaha
terkadang kita dihadapkan pada satu istilah yang sangat berperan terhadap perekonomian
yaitu UMKM.Bahkan dari segi usaha pengelolaan, masih memiliki hubungan erat dengan
perekonomian masyarakat di berbagai lapisan. Tetapi dalam bentuk usaha ekonomi yang
non korporasi.Di Indonesia sendiri bidang usaha semacam ini pada tahun 2016 ke atas
justru mengalami peningkatan. Ini menjadi bukti kalau masyarakat masih berminat untuk
menjalankan usaha UMKM dengan baik.
1
B. PERUMUSAN MASALAH
Law ?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori.
Secara teori, Terdapat empat poin terkait UMKM yang dibahas dalam RUU Omnibus
Law Cipta Kerja ini. Poin pertama, soal penyederhanaan perizinan bagi UMKM. Poin ini
menyangkut kegiatan UMKM yang berdampak lingkungan akan dibantu pemerintah
pusat dan daerah untuk menyusun Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).
Basis data tunggal UMK sebagai dasar pengambilan kebijakan dan menggunakan data
pokok dari Kementerian dan Lembaga di sistem OSS (One Single Submission). Selain
itu, UMKM juga akan dimudahkan mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang
merupakan perizinan tunggal yang berlaku bagi semua kegiatan usaha seperti perizinan
usaha, izin edar, SNI dan sertifikasi jaminan produk halal
Poin kedua, soal membangun kemitraan bagi Koperasi dan UMKM. Kemitraan antara
usaha menengah dan besar dengan usaha mikro dan kecil (UMK) menyentuh bisnis
inti melalui pemberian pembinaan dan pendampingan.
Lalu, terdapat pengecualian upah minimum bagi UMK sehingga diharapkan dapat
kompetitif dan mendorong usaha besar bermitra dengan UMK. Melalui RUU tersebut,
sektor UMKM akan mendapat kepastian lokasi usaha di rest area jalan tol yang selama
ini didominasi usaha besar.
2
Poin ketiga, kemudahan akses pembiayaan. Hal ini mengatur kegiatan usaha mikro dan
kecil dapat dijadikan jaminan kredit program, ketersediaan Dana Alokasi Khusus (DAK)
untuk mendanai kegiatan pemberdayaan dan pengembangan UMK. Lalu, lembaga
pembiayaan berorientasi pada kelayakan usaha dan tidak lagi berorietntasi jaminan
(collateral). Dalam RUU tersebut juga mengatur kemudahan dan penyederhanaan
administrasi perpajakan UMK.
Poin keempat, perluasan akses pasar. RUU ini akan memberikan kepastian terhadap
pemasaran produk dan jasa UMKM dan Koperasi dalam pengadaan barang dan jasa
pemerintah atau kementerian dan lembaga serta BUMN.
B. Tinjauan Konsep.
Dari teori di atas,dan fakta yang terjadi di lapangan,pelaku UMKM tidak serta
yang baru ini ada banyak hak mereka yang digondol,contohnya cuti dikurangi,hak
istirahat dikurangi jamnya,upah cuti juga tidak ada lagi yang biasanya diberikan untuk
pekerja yang sudah menetap diatas tujuh tahun,upah minimum juga dilimpahkan kepada
masyarakat bahwa ada hak masyarakat yang digondol itu tidak benar adanya.Malah
Omnibus Law ini menjadi jawaban dari kekurangan bagi pelaku UMKM.Dikatakan
bahwa dengan adanya Omnibus ini,sektor kerja Indonesia yang selama ini didominasi
3
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran.
Tapi pun niat baik bagaimanapun yang dibuat oleh pemerintah tidak selamanya
dianggap benar oleh masyarakat.Karena ada banyak bagian dari Omnibus Law yang rancu(dapat
dimaknai luas),dari situ dapat dikatakan bahwa terdapat kecacatan formil dan materiil di UU
ini.Jika katakanlah ada banyak masyarakat yang memaknai ini dan pemerintah mengatakan itu
hoax.Baginya itu tidak hoax,karena setiap pasal dapat diinterpretasi secara berbeda beda dan
tidak ada yang salah atas itu.
B. Upaya Masyarakat
Seperti yang dikatakan sebelumnya,bahwa masyarakat tidak selalu bisa sekaca mata
dengan pemerintah,utamanya buruh dan pelaku UMKM.Ada banyak sekali gejolak di daerah
daerah dengan membuat tagar “mosi tidak percaya” kepada pemerintah.Mereka juga merespons
ini dengan sangat cepat dengan langsung mengumpulkan berbagai kalangan untuk segera
bahwa ada banyak yang harus dibenahi dari UU ini.Pun ini semata mata mereka lakukan demi
4
C.Upaya pemerintah
Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo memberikan respon terhadap apa yang telah
dilakukan masyarakat dengan memberikan klarifikasi sesaat setelah dilakukan rapat terbatas
internal yang dilakukan oleh jajaran mereka.Ia mengatakan bahwa ada ribuan angkatan kerja
yang timbul setiap tahunnya,terlebih lagi di era pandemi ini ada banyak sekali
Pemerintah juga mengatakan bahwa unjuk rasa ini terjadi karena adanya disinformasi dan salah
persepsi yang diterima oleh masyarakat.Seperti kabar bahwa dengan adanya UU ini maka hak
cuti,hak kematian,hak haid dan sebagainya itu tidak benar.Juga kabar bahwa dihapusnya Amdal
dan jaminan sosial itu tidak benar,seluruhnya ada dan sangat dijamin.
Pada akhirnya pemerintah mengambil langkah untuk tetap legowo terhadap unjuk rasa yang
menunjukkan apa yang kami maksud dari UU ini.Izinkanlah pemerintah untuk menjalankan UU
Omnibus Law,sehingga kita semua sama sama mengetahui apa sebenarnya tujuan dan maksud
dari UU ini.
5
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Kita pun tidak bisa serta merta menyalahkan adanya unjuk rasa dan demo dimana
mana.Kita juga tidak bisa langsung memvonis bahwa langkah yang dilakukan pemerintah
itu salah.Pada hakikatnya kita semua mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk
menjadikan negara ini lebih baik,hanya saja cara yang dilakukan itu berbeda.Masyarakat
melakukannya dengan meminta agar UU ini dipertimbangkan lagi,pemerintah
melakukannya dengan memberikan penjelasan terhadap maksud dan niat baik dari
dibentuknya UU ini.
B. Saran.
Pepatah bahwa tiada gading yang tak retak itu benar adanya,seperti yang kita
ketahui bersama kalau ada banyak sekali pelanggaran yang dilakukan masyarakat pada
Untuk itu marilah kita mengawal secara komprehensif terhadap apa yang terjadi
saat ini.Marilah kita serukan agar masyarakat tetap melaksanakan unjuk rasa sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan.Juga tetap mengawal jalannya pemerintahan agar
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.youtube.com/watch?v=mQEAxTOLoCo&t=3s
https://news.detik.com/kolom/d-4768623/menyongsong-era-baru-umkm-dengan-
omnibus-law
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5e660f6988a3f/ini-5-poin-ruu-omnibus-law-
cipta-kerja-klaster-umkm/