Akhir-akhir ini Omibus Law Undang – undang Cipta Kerja telah disahkan oleh
DPR-RI sebagai payung hukum untuk mempermudah jalannya investasi di Indonesia
dengan berbagai penyederhanaan dan berbagai macam ketentuan yang tidak terlalu
memberatkan bagi para investor maupun pelaku usaha. Essay ini membahas tentang
“bagaimana UU Cipta Kerja dalam merangsang performa bisnis UMKM baik
dalam hal investasi maupun penyerapan tenaga kerja.”.
Investasi menurut Martono dan D.Agus Marjito (2002) adalah penanaman dana
yang dilakukan oleh suatu perusahaan kedalam suatu asset (aktiva) dengan
harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Sedangkan
pengertian investasi menurut Boediono adalah pengeluaran oleh sektor
produsen (swasta) untuk pembelian barang dan jasa untuk menambah stok yang
digunakan atau untuk perluasan pabrik. Hal ini berarti investasi erat halnya pada
penambahan sumber daya suatu usaha dengan harapan memperoleh
keuntungan yang lebih banyak, tentunya juga mampu berimbas pada
pendapatan suatu negara dimana kegiatan investasi tersebut dilaksanakan..
Birokrasi menurut Marx Weber adalah suatu bentuk organisasi yang
penerapannya berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai. Birokrasi ini
dimaksudkan sebagai suatu sistem otoritas yang ditetapkan secara rasional oleh
berbagai macam peraturan untuk mengorganisir pekerjaan yang dilakukan oleh
banyak orang. Organisasi yang menjalankan sistem birokrasi biasanya memiliki
prosedur dan aturan yang ketat sehingga dalam proses operasionalnya
cenderung kurang fleksibel dan kurang efisien. Meskipun ada anggapan bahwa
birokrasi identik dengan inefisiensi, pemborosan, dan kemalasan, faktanya
sistem birokrasi diperlukan agar proses operasional berjalan sesuai dengan
aturan yang telah ditentukan.
UMKM menurut M. Kwartono adalah kegiatan ekonomi rakyat yang punya
kekayaan bersih maksimal Rp 200.000.000,- dimana tana dan bangunan tempat
usaha tidak diperhitungkan. Atau mereka yang punya omset penjualan tahunan
paling banyak Rp1.000.000.000,- dan milik Warga Negara Indonesia.
Masalah Perizinan UMKM
Dilansir dari Detik.com, Omnibus Law Cipta Kerja mengatur soal kemudahan
berusaha hingga perlindungan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) dan koperasi. Semua itu tertera dalam bab 5 draft final UU tersebut.
Omnibus Law Cipta Kerja juga memberikan kemudahan bagi UMKM untuk
mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB). Caranya dengan memberikan kepastian
dan juga mempercepat proses perizinan saat melakukan pendaftaran melalui OSS
(Online Single Submission).
"Kalau saat ini ya, dalam pandemi dengan adanya Omnibus Law itu kan ada
terkait dengan izin cukup dengan KTP bisa masuk di OSS (Online Single Submission),
itu bisa dapat NIB," ujar Ikhsan kepada detikcom, Senin (12/10/2020).
NIB ini nantinya bisa dipakai untuk mengurus hal-hal lainnya terutama segala
urusan yang terkait dengan lembaga keuangan baik perbankan maupun non
perbankan.
"Setelah punya NIB itu bisa ke mana saja, bisa ke lembaga keuangan, bisa
sudah mempunyai izinlah berusaha, lebih memudahkan perizinan dan manfaat-manfaat
terkait lembaga keuangan baik perbankan atau non perbankan itu bisa diraih dengan
adanya izin itu," tambahnya.
Sistem perizinan melalui OSS ini memang sudah ada sebelum Omnibus Law
Cipta Kerja. Namun sebelumnya OSS masih terbentur oleh tumpang tindih aturan antar
kementerian/lembaga hingga antar pemerintah pusat dan daerah. Lewat Omnibus Law
Cipta Kerja, proses OSS bisa dipercepat.
"Yang sebelumnya kalau kita meminta perizinan kita harus melalui RT, RW,
Kelurahan, Kecamatan, baru dapat NIB diselingi dengan KTP dan macam-macam lah,
kalau sekarang hanya melalui OSS hanya dengan KTP dan menyebutkan usaha kita itu
langsung dapat NIB," tuturnya.
Lalu, terkait NIB, sebelumnya UMKM wajib memiliki yang namanya Izin usaha
mikro kecil (IUMK) yang membutuhkan lebih banyak persyaratan ketimbang pembuatan
NIB. Untuk memperoleh IUMK, pelaku usaha harus menyiapkan KTP, surat pengantar
dari RT atau RW terkait dengan lokasi usaha, foto kopi kartu keluarga, pas foto warna
berukuran 4×6 sebanyak 2 lembar, formulir IUMK yang telah diisi, meliputi nama, nomor
KTP, nomor telepon, alamat, kegiatan usaha, sarana usaha, dan jumlah modal usaha.
"Dengan adanya OSS sudah habis, sudah tidak perlu itu lagi, langsung NIB aja
secara online, kalau IUMK kan tidak online," ucapnya.
Masalah Permodalan
"RUU Cipta Kerja akan memberikan perlindungan yang lebih kepada UMKM dan
koperasi. Karena semuanya kan ada dikelola oleh pusat," ujar Trubus saat dihubungi.