Krisis ekonomi Indonesia pada tahun 1997 berdampak sangat buruk bagi
perekonomian bangsa. Hampir seluruh sektor termasuk sektor industri baik kecil maupun
besar merasakan dampak langsungnya. Bahkan sangat memengaruhi faktor keberlanjutannya.
Tidak sedikit bisnis yang bangkrut atau gulung tikar karena tidak mampu bertahan dan
bersaing, termasuk juga para investor asing. Satu persatu para investor asing pergi
meninggalkan negeri ini saat itu. Dampak dari peristiwa itu adalah bertambahnya jumlah
pengangguran akibat banyaknya tenaga kerja yang di-PHK. Banyak perusahaan melakukan
pengetatan ikat pinggang yang akhirnya berdampak pada pengurangan tenaga kerja. Ini
semakin menegaskan bahwa saat itu Indonesia mengalami kejatuhan ekonomi. Mahalnya
bahan baku dan tidak lakunya sektor barang dan jasa yang diproduksi membuat sektor mikro
dan makro sulit bertahan. Sebab, percuma barang diproduksi jika kemampuan beli
masyarakat saat itu rendah.
Untuk itu, pemahaman hukum bisnis dewasa ini dirasakan semakin penting, baik oleh
pelaku bisnis dan kalangan pembelajar hukum, praktisi hukum maupun pemerintah sebagai
pembuat regulasi kebijakan yang berkaitan dengan dunia usaha. Hal ini tidak terlepas dari
semakin intens dan dinamisnya aktifitas bisnis dalam berbagai sektor serta mengglobalnya
sistem perekonomian.
Berdasarkan hal diatas sangatlah terlihat bahwa hukum sangat penting dalam dunia
ekonomi/bisnis sebagai alat pengatur bisnis tersebut. Kemajuan suatu ekonomi/bisnis tidak
akan berarti kalau kemajuan tidak berdampak pada kesejahteraan dan keadilan yang
dinikmati secara merata oleh rakyat. Negara harus menjamin semua itu. Agar tidak ada
terjadi pengusaha kuat menindas pengusaha lemah, yang kaya semakin kaya yang miskin
semakin miskin, sehingga tidak ada keseimbangan dalam tatanan kehidupan masyarakat.
Disinilah peran hukum membatasi hal tersebut. Maka dibuat perangkat hukum yang mengatur
dibidang bisnis tersebut (hukum bisnis).
Dengan lahirnya hukum bisnis yang adil diharapkan mampu menjaga dan melindungi
hak dan kewajiban. Dengan begitu, hak dan kewajiban para pelaku bisnis dan masyarakat
pengguna barang atau jasa dapat terlindungi. Pada dasarnya kegiatan bisnis adalah interaksi
manusia dalam hal pemenuhan kebutuhan ekonomi. Interaksi tersebut diwujudkan dengan
menjalankan hak dan kewajiban. Sehingga tidak tertutup kemungkinan adanya kecurangan-
kecurangan yang bisa mencederai hak dan kewajiban. Disinilah peran konkret pemerintah
melalui hukum bisnis.
Hukum bisnis mengatur dan melindungi para pelakunya agar tidak melakukan praktik
kecurangan seperti monopoli persaingan usaha, penggelapan pajak dan sebagainya. Selain itu
juga untuk melindungi masyarakat. Sebab, masyarakat sebagai konsumen atas barang dan
jasa juga harus diperhatikan. Dalam dunia bisnis masyarakat sering menjadi korban.
Beberapa pelaku bisnis menciptakan dan memasarkan produk-produk dibawah standar.
Belum lagi di bidang jasa, tak sedikit pelaku bisnis di bidang ini yang berbuat curang.
Maka disinilah peran dan fungsi pemerintah sebagai penyelenggara negara
melindungi warganya. Pemerintah dituntut mampu menciptakan dunia usaha yang sehat yang
jauh dari praktik-praktik kecurangan yang merugikan pelaku bisnis itu sendiri, juga
masyarakat sebagai konsumen. Maka hadirnya hukum bisnis sudah tepat. Hukum bisnis yang
memuat berbagai bidang seperti, hukum kontrak, perusahaan, perlindungan konsumen, surat
berharga, pasar modal serta hak dan kekayaan intelektual dan bidang bisnis lainnya.
Aturan atau hukum bisnis ini diperlukan karena pihak yang terlibat dalam bisnis
memerlukan sesuatu yang lebih resmi bukan hanya janji atau iktikad baik saja. Selain itu
hukum bisnis diperlukan karena kebutuhan untuk menciptakan upaya hukum yang bisa
digunakan sebagaimana mestinya jika salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban atau
melanggar perjanjian yang sudah disepakati maka hukum bisnis dapat diperankan
sebagaimana mestinya.
1. Untuk menjamin berfungsinya keamanan mekanisme pasar secara efisien dan lancar.
2. Untuk melindungi berbagai jenis usaha, khususnya untuk jenis Usaha Kecil
Menengah (UKM).
3. Untuk membantu memperbaiki sistem keuangan dan sistem perbankan.
4. Memberikan perlindungan terhadap pelaku ekonomi atau pelaku bisnis.
5. Untuk mewujudkan sebuah bisnis yang aman dan adil untuk semua pelaku bisnis.
Mata Kuliah Hukum Ekonomi dan Bisnis ini bertujuan serta memiliki fungsi untuk
sejauh mungkin mengkaji dan memperoleh pemahaman ketentuan peraturan perundang-
undangan dan kepatutan tentang bisnis, penerapannya melalui bentuk dan kegiatan bisnis.
Dengan cara demikian, akan diperoleh pemahaman yang komprehensif secara teoritis dan
praktis, yang sangat bermanfaat bagi pengembangan ilmu hukum (law science),
pengembangan bisnis dan praktik hukum bisnis (business legal practice).