Anda di halaman 1dari 3

HUKUM BISNIS INDONESIA

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dengan populasi jumlah


penduduk terbanyak se-dunia merupakan ladang untuk membuka usaha
seluas-luasnya mengingat pertumbuhan penduduk negeri yang semakin
bertambah begitu pula dengan kebutuhan hidupnya. Dan juga dengan
telah dimasukinya masa perdagangan bebas dalam MEA (Masyarakat
Ekonomi Asean). Tentunya kita sebagai anak negri harus turut serta
membangun dan mengembangkan perekonomian bangsa. Saat ini mulai
bermunculan sejumlah cara berbisnis dengan praktek yang lebih modern
yang tentunya semakin menyesuaikan dengan kondisi masyarakat saat
ini. Sebutlah penyedia layanan jasa antar-jemput seperti Go-Jek, Grab
Bike, Uber yang sedang digandrungi masyarakat terutama kalangan
pemuda karena proses pemesanannya secara online yang cukup mudah
yakni menggunakan smartphone saja juga dibagian pembiayaan selisih
biayanya yang cukup signifikan, ditambah lagi tingkat keamanan lebih
terpercaya dibandingkan Ojek pangkalan atau akrab disebut dengan ojek
pengkolan. Tak mau ketinggalan pula pemesanan tiket kereta api dan juga
pesawat yang sudah dapat diakses secara online bahkan terdapat
aplikasinya yang bisa didownload pada smartphone berbasis android, mac
atau windows. Sedangkan dibidang penyedia layanan barang jual-beli
online yang kita kenal dengan istilah olshop atau online shop. Pada saat
ini pun mulai berkembang toko toko online dengan berbagai macam nama
yang sudah sangat terkenal seperti : OLX, Tokopedia, Bukalapak, Lazada,
Bli-bli. Pada toko-online tersebut banyak sekali barang yang ditawarkan
mulai dari barang yang masih baru ataupun barang yang sudah second
(bekas). Untuk mengakses situs-situs belanja onlinenya pun sangatlah
mudah tanpa harus keluar rumah dan mencari fisik toko yang berjualan.
Mengingat masyarakat zaman sekarang yang lebih menyukai hal-hal yang
instan dan praktis.
Akan tetapi dibalik kemudahan-kemudahan yang didapatkan dari
pelayanan online tersebut masih terdapat kekurangan. Terbukti dari
seringnya kita temukan berita di media cetak atau elektronik tentang
bentrok antara ojek konvensional yang merasa dirugikan dengan
keberadaannya ojek online dikarenakan belum adanya aturan yang dibuat
untuk membatasi sepak terjang ojek online.
Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kegiatan berbisnis ini
tidak dapat terlepas dari aturan-aturan yang berlaku, guna mengatur
urusan bisnis agar berjalan dengan lancar, tertib, dan aman. Supaya tidak
ada pihak-pihak yang dirugikan akibat adanya kegiatan bisnis tersebut.
Karenanya dibuatlah aturan yang mengatur kegiatan perdangan tersebut
dikenal hukum bisnis, yang merupakan suatu perangkat hukum yang

mengatur tatacara dan pelaksanaan suatu urusan atau kegiatan


perdagangan, industri, ataupun keuangan yang berhubungan dengan
pertukaran barang dan jasa. Sedangkan menurut Munir Fuadi, Hukum
Bisnis memiliki pengertian suatu perangkat kaidah hukum yang
mengatur tentang tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang,
industri atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau
pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para
wirausahawan dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif
(dari wirausahawan tersebut) adalah untuk mendapatkan keuntungan
tertentu
Aspek pokok asas hukum bisnis meliputi. Pertama, Aspek kontrak
(perjanjian) yang menjadi sumber hukum utama dimana masing-masing
pihak tunduk pada perjanjian yang telah disepakati bersama. Kedua sspek
kebebasan membuat perjanjian dimana para pihak bebas membuat dan
menentukan isi dari perjanjian yang disepakati bersama. Sumber hukum
bisnis sesungguhnya sama dengan sumber hukum di Indonesia. Serupa
dengan bidang hukum lainnya, sumber hukum bisnis dapat disebutkan
sebagai berikut: Peraturan perundang-undangan, yaitu peraturan hukum
yang berlaku, seperti: Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan lain
sebagainya. Perjanjian atau kontrak, yaitu kesepakatan yang dibuat oleh
para pihak dalam transaksi bisnis. Ada juga pendapat yang menyatakan
bahwa perjanjian atau kontrak berlaku sebagai Undang-Undang terhadap
para pihak yang membuatnya. Kedua Traktat, yaitu ketentuan dalam
hubungan dan hukum internasional, baik berupa kesepakatan antara para
pemimpin negara di dunia, peraturan dalam hukum internasional,
pedoman yang dibuat oleh lembaga-lembaga dunia, dan lain sebagainya
yang diberlakukan di Indonesia. ketiga, Yurisprudensi, yaitu keputusan
hukum yang biasanya menjadi pedoman dalam merumuskan atau
menjadi pertimbangan dalam penyusunan peraturan atau keputusan
hukum berikutnya. Keempat, Kebiasaan-kebiasaan dalam bisnis, yaitu
kebiasaan yang dilakukan oleh pelaku bisnis pada umumnya. Doktrin,
yaitu pendapat pakar atau ahli hukum yang berkaitan dengan hukum
bisnis. Doktrin biasa pula disebut dengan pendapat para sarjana hukum.
Fungsi Hukum Bisnis adalah sebagai sumber informasi yang berguna bagi
praktisi bisnis, untuk memahami hak dan kewajibannya dalam praktek
bisnis, agar terwujud watak dan perilaku aktivitas di bidang bisnis yang
berkeadilan, wajar, dan dinamis (yang dijamin oleh kepastian
hukum).sedangkan Tujuan dari hukum bisnis adalah adanya rasa keadilan,
ketertiban, dan kepastian hukum bagi pelaku bisnis dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya. Mengingat hukum bisnis Indonesia lahir untuk
mengatur, mengawasi, melindungi kegiatan ekonomi, maka ruang lingkup
hukum bisnis juga berkaitan dengan kegiatan-kegiatan tersebut. Hampir
setiap sendi kegiatan bisnis di Indonesia sudah tersentuh oleh hukum

bisnis. Keberadaan hukum bisnis saat ini, telah berhasil mengisi ruang
kosong pada kegiatan bisnis. Adapun ruang lingkup hukum bisnis, antara
lain: Perjanjian dan Kontrak Bisnis, Badan Usaha dan Badan Hukum
(Perusahaan), Pembiayaan, Penanaman Modal/Investasi, Asuransi,
Kepailitan dan Likuidasi, Perlindungan Konsumen, Persaingan Usaha,
Pengangkutan, Pajak, Ketenagakerjaan, Surat Berharga, Hak atas
Kekayaan Intelektual, Penyelesaian Sengketa Bisnis, dan Kegiatan Bisnis
lainnya.
Pada penerapannya, hukum bisnis di Indonesia salah satu aturannya
tertuang dalam undang-undang perlindungan konsumen yang mewajibkan
pengusaha untuk mencantumkan tanggal kadaluarsa dan lebel halal resmi
MUI. Dari sini dapat dipahami bahwa betapa urgentnya hukum bisnis,
dengan kewajiban tersebut kesehatan konsumen dapat terjaga karena
ada jaminan perlindungan jika produk sudah kadaluarsa. Begitu juga
konsumen umat islam dengan adanya lebel halal akan terjamin dari
mengkonsumsi produk haram. Dibuatnya hukum bisnis yang ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan akan memberi keuntungan bagi
pengusaha atau pelaku bisnis. Mereka bisa mempelajari hukum bisnis
tersebut kemudian memulai usaha sesuai dengan koridor hukum dan
terhindar dari praktik bisnis tidak sehat yang merugikan masyarakat
umum sebagai konsumen.
Kemajuan suatu ekonomi/bisnis tidak akan berarti apabila belum
berdampak pada kesejahteraan dan keadilan yang dinikmati secara
merata oleh rakyat. Negara harus menjamin semua itu. Agar tidak ada
terjadi pengusaha kuat menindas pengusaha lemah, yang kaya semakin
kaya yang miskin semakin miskin, sehingga tidak ada keseimbangan
dalam tatanan kehidupan masyarakat. Disinilah peran hukum membatasi
hal tersebut.
Adanya pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat serta kompleks
melahirkan berbagai bentuk kerjasama bisnis. Kerjasama bisnis yang
terjadi sangat beraneka ragam tergantung pada bidang bisnis apa yang
sedang dijalankan. Keanekaragaman kerjasama bisnis ini tentu saja
melahirkan masalah serta tantangan baru yang sangat kompleks karena
itu hukum bisnis harus siap untuk dapat mengantisipasi setiap
perkembangan yang muncul.

Anda mungkin juga menyukai