Anda di halaman 1dari 5

Cerita Awal Hidup Martin Luther King Jr

Lahir di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat pada 15 Januari 1929, Martin


besar sebagai orang berpendidikan dan religius. Ayah Martin yang
benama sama, adalah seorang pendeta di Atlanta. Adapun ibunya
bernama Alberta Williams King.

Martin Luther King Jr. adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ia memiliki
seorang kakak perempuan bernama Willie Christine King dan seorang adik
laki-laki bernama Alfred Daniel Williams King.

Dibesarkan di keluarga yang religius malah membuat Martin cukup kritis


dengan keadaan sekitar. Pada saat ia menjadi Pastur di gereja
Montgomery Atlanta, ia selalu mengajarkan bahwa semua manusia itu
satu derajat. Meski keluarganya adalah penganut Kristen yang taat, Martin
Luther King Jr. Semasa remaja, Martin Luther King Jr. disekolahkan di
Booker T. Washington High School. Ia sangat cepat dewasa dan cerdas,
sehingga kelas 9 dan 12 dilewatkannya begitu saja dan langsung ia masuk
ke kampus Morehouse College saat usianya baru 15 tahun, tanpa perlu
lulus SMA terlebih dahulu. Di tahun 1948, ia lulus dari Morehouse dengan
gelar Sarjana Sosiologi. Lantas ia mendaftarkan diri ke Seminari
Keagamaan Crozer di Chester, Pennsylvania. Dari sekolah keagamaan itu
ia lulus dengan gelar sarjana Teologi di tahun 1951.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada 18 Juni 1953, Martin Luther King Jr.
menikahi Coretta Scott. Sebuah pernikahan sederhana dilakukan di rumah
sang mempelai wanita di Heiberger, Alabama. Lantas keduanya dikaruniai
4 orang anak, Yolanda King, Martin Luther King III, Dexter Scott King, dan
Bernice King.

Martin Luther King Jr. menjadi pastur di gereja baptis Dexter Avenue di
bilangan Montgomery, Alabama saat usianya 25 tahun pada tahun 1954.
Lalu ia mulai melanjutkan pendidikannya ke jenjang doktoral di bidang
teologi sistematis di Universitas Boston. Setelah lulus pada tahun 1955,
diraihnya gelar Doktor di bidang Filosofi.

Kegelisahan dan Idealisme

Upaya yang dilakukan Martin dalam memerangi rasisme adalah dengan


perdamaian. Ia tidak pernah melawan ketidakadilan dengan kekerasan
lagi. Martin sangat paham, kekerasan hanya akan menimbulkan sebuah
penindasan baru. Memang tidak semua masyarakat kulit hitam setuju,
tapi Martin tetap yakin bahwa dengan perdamaian masalah ras bisa
diselesaikan. Ini yang mengidentikannya dengan Mahatma Gandhi,
bahkan beberapa orang memberinya julukan "Black Gandhi".

Pemikiran dan gagasan-gagasannya tidak timbul begitu saja. Ia mendapat


pengaruh dari beberapa orang tokoh dunia. Salah satunya adalah Howard
Thurman, seorang pembela hak-hak sipil, agamawan, dan pendidik.
Thurman adalah teman sekelas ayah Martin Luther King Jr. Semasa kecil,
King dan teman-temannya menimba ilmu dari Thurman. Pekerjaannya

sebagai misionaris membuatnya berkeliling dunia, bahkan ia sudah


pernah bertemu dan berdiskusi dengan Mahatma Gandhi. Saat menjadi
mahasiswa, Martin Luther King Jr. kerap kali mendatangi Thurman untuk
berdiskusi dan menambah ilmunya.

Mahatma Gandhi pun merupakan salah satu tokoh yang menginspirasi


Martin Luther King Jr. Ia bahkan pernah mengunjungi tempat kelahiran
Gandhi di India pada tahun 1959. Perjalanannya ke India memengaruhi
cara berpikir Martin Luther King Jr. Ia semakin memperdalam
pemahamannya akan pembelaan diri tanpa melalui jalan kekerasan. Ia
pun semakin mantap bersikap bahwa Amerika Serikat harus menegakkan
hal-hak sipil rakyatnya. Segala hal yang dipikirkan dan direnungkannya ia
tuangkan melalui beragam judul pidato dan ceramah yang menggugah
pendengarnya.

Martin Luther King Jr.: "I Have A Dream"

Martin sangat pandai dalam memberikan ucapan yang menyentuh ketika


berpidato. Apa yang dia katakan selalu bisa menyentuh banyak orang.
Salah satu pidatonya yang terkenal adalah "I Have A Dream". I Have A
Dream diutarakan oleh Martin pada saat ia melakukan gerakan anti rasis
pada 1963. Ia berpidato di depan monumen Abraham Lincoln. Ia berteriak
dengan keras, tanpa teks dan tanpa dibuat-buat. Sebagian ucapannya
kira-kira begini bunyinya:

".... Saya punya mimpi bahwa suatu saat nanti di Alabama, bocah kulit
hitam dan seorang gadis kulit hitam bisa berpegangan tangan dengan
gadis dan lelaki kulit putih ...."

".... Dan ketika semua hal itu terjadi, ketika kita membiarkan kebebasan
itu terjadi, di setiap desa, di setiap kota, di setiap negara, maka kita akan
melihat anak-anak Tuhan baik itu negro, kulit putih, Yahudi, Katolik
ataupun Protestan berpegangan tangan sambil bernyanyi: Akhirnya, kita
bebas! Terima kasih, Tuhan. Akhirnya, kita semua mendapatkan
kebebasan"

Pidato ini merupakan pidato yang dianggap paling menyentuh dari


biografi Martin Luther King. Bahkan, pidato ini masuk ke dalam sepuluh
pidato terbaik yang pernah ada di dunia. Martin memang telah tiada. Tapi,
semangatnya masih tetap hidup bersama orang-orang yang bermimpi,
bahwa suatu saat seluruh umat manusia akan saling berpegangan tanpa
merasa risih dan jijik. Martin benar, memandang manusia dari penampilan
luar merupakan sebuah hal yang bodoh.

Akhir Hayat Martin Luther King Jr.

Setelah melakukan berbagai kampanye anti-rasisme selama lebih dari


sepuluh tahun, Martin meninggal dengan tragis pada 1968. Ia ditembak
mati setelah melakukan aksi di Memphis. Ia ditembak di kamar hotelnya.
Tampaknya Martin sudah punya firasat tentang ini, sehari sebelum
penembakan ia berkata:

"Saya melihat sebuah tanah impian, Mungkin saya tidak bisa pergi ke
sana bersama kalian. Tapi, saya ingin malam ini kalian semua tahu, kita
sebagai manusia, akan pergi ke tempat impian yang kita inginkan. Saya
sangat bahagia sekali malam ini. Saya tidak merisaukan apapun, saya
tidak takut pada siapapun. Mata saya telah melihat kejayaan dari Tuhan."

Kematian Martin Luther King Jr. menyebabkan gelombang riot di


Washington D. C., Chicago, Louisville, Baltimore, Kentucky, Kansas City,
dan kota-kota lain di Amerika Serikat. Saat itu kandidat calon presiden
Robert F. Kennedy sedang dalam perjalanan ke Indianapolis untuk
melakukan kampanyenya. Ia segera menyampaikan pidato singkat yang
berisi ucapan belasungkawa terhadap tragedi yang menimpa Martin
Luther King Jr. Seisi Amerika Serikat berduka, bahkan Presiden Lyndon B.
Johnson yang sedang menjabat pun menghadiri pemakaman Martin
Luther King Jr.

PENCAPAIAN

Sepanjang hidupnya, Dr. King tidak pernah berhenti untuk menyuarakan


keadilan dan kesetaraan hak-hak manusia. Meskipun hidupnya harus
berakhir di tangan pembunuh gelap, jerih lelahnya bukannya tidak
menghasilkan apa-apa. Semenjak gerakan pertama pada tahun 1955, ia
berhasil memperjuangkan hak-hak kaum Negro. Dengan
kepemimpinannya yang kuat, dibarengi juga dengan kemampuan
berpidato yang belum pernah ada sebelumnya, ia memberi kekuatan bagi
banyak warga Negro yang selama bertahun-tahun menerima
ketidakadilan. Upayanya ini membuka jalan bagi penerapan hukum baru
yang jauh lebih adil.

Biografi Martin Luther King Jr. Kegelisahan dan Idealisme

Setidaknya, ada tiga wadah yang ia gunakan dalam pergerakannya:


mimbar gereja, Montgomery Improvement Association, dan Southern
Christian Leadership Conference. Montgomery Improvement Association
merupakan organisasi yang dibentuk oleh warga kulit hitam untuk
mengorganisir pemboikotan menyusul penahanan Rosa Parks. Sedangkan
wadah terakhir merupakan organisasi yang dibentuk oleh Dr. King pada
tahun 1957 yang bertujuan mempersiapkan para pemimpin baru bagi
gerakan yang kini tengah berkembang itu. Ia sendiri terpilih menjadi
presiden organisasi tersebut.

berkat usaha kerasnya yang tentu saja didukung oleh begitu banyak
warga kulit hitam lain, Perjanjian Birmingham akhirnya disepakati pada 10
Mei 1963. Perjanjian tersebut mengakhiri praktik pengucilan (segregasi)
yang selama ini diberlakukan bagi kaum Negro di toko-toko, sekolah-
sekolah, dan restoran-restoran.

Dr. King juga menjadi penerima hadiah Nobel Perdamaian termuda --


dalam usia 34 tahun. Uang hadiah yang ia peroleh -- $54.123 -- ia
sumbangkan untuk perjuangan persamaan hak.

Hari Nasional Martin Luther King Jr

Hari Martin Luther King Jr. adalah hari libur di Amerika Serikat untuk
memperingati hari ulang tahun dan jasa-jasa Pendeta Martin Luther King,
Jr. Hari libur ini jatuh pada hari Senin ketiga bulan Januari, sekitar hari
ulang tahunnya tanggal 15 Januari. Hari Martin Luther King adalah satu-
satunya hari libur federal di Amerika Serikat yang memperingati orang
Afrika-Amerika.

Martin Luther King Jr. adalah juru bicara gerakan non-kekerasan untuk
memperjuangkan hak-hak sipil. King melakukan protes atas diskriminasi
rasial dalam hukum federal dan negara bagian hingga tewas dibunuh di
Memphis, Tennessee pada tahun 1968.

Usaha menjadikan hari ulang tahun Dr. King sebagai hari libur federal
dimulai empat hari setelah terjadi peristiwa pembunuhan atas dirinya.
Namun baru menjadi hari libur federal setelah Presiden Ronald Reagan
menandatangani undang-undang Hari Martin Luther King Jr. pada 2
November 1983. Pada hari Senin 20 Januari 1986, Hari Martin Luther King
Jr. pertama kalinya diperingati di Amerika Serikat sebagai hari libur
nasional.

Anda mungkin juga menyukai