A. KASIH
Menurut KBBI, kasih berarti perasaan sayang, memberi, dan perasaan cinta atau suka kepada
seseorang atau sesuatu.Dalam bahasa Ibrani, abev, berarti dorongan yang dirasakan oleh dua insan
berbeda kelamin yang tidak ada hubungannya dengan dorongan seksual. Kitab Galatia
mengunakan kata agape untuk menggambarkan kasih yang akrab dan kesukaan untuk melakukan
hal-hal menggemberikan. Agape menggambarkan kasih Allah kepada manusia.kasih harus
diwujudkan dalam perbuatan praktis kepada mereka yang membutuhkannya.Kasih bukan sekedar
sebuah kebajikan yang dangkalkarena menuntut tanggapan yang mendasar dari hati seorang
terhadap kasih Allah yang mendahuluinya.
B. SUKACITA
Menurut KBBI, sukacita berarti suka hati, girang hati, kegirangan. Dalam bahasa Ibrani, kata
“simkha” berarti dalam keadaan gembira sekali. Dalam Yunani, kata “khara” sepadan dengan
“agalliasis” yang artinya sukacita besar. Seseorang yang memiliki sukacita dari Allah akan kuat
menghadapi segala situasi atau dalam hidupnya.
C. DAMAI SEJAHTERA
Menurut KBBI, damai berarti tidak ada perang, tidak ada kerusuhan, aman, tentram, tidak
bermusuhan, rukun. Sedangkan sejahtera berarti aman sentosa dan makmur, selamat, terlepas dari
segala macam gangguan. Kata damai sejahtera dalam bahasa Ibrani berasal dari kata “shalom”
yang artinya tidak sekadar damai atau hubungan yang harmonis dengan orang lain, tetapi juga
keutuhan, kesejahteraan, kesehatan, kesembuhan, bahkan pembebasan, keselamatan. Dalam
bahasa Yunani diterjemahkan dengan beberapa istilah yaitu eirene (kedamaian, kesejahteraan,
kesehatan), bugianinein (keadaan baik, sehat), dan soteria (pembebasan, keselamatan,
kesembuhan).
1. Damai sejati terjadi ketika kita diperdamaikan dengan Sumber Damai, yaitu pada saat
kebangkitan Tuhan Yesus
2. Damai sejati adalah damai yang mengalahkan segala kekuatan
3. Damai sejahtera Tuhan tidaklah bersifat pasif tetapi aktif, agresif, dan maju
4. Damai akan didapatkan kalau urusan dosa dibereskan.
D. KESABARAN
Kesabaran adalah ketenangan hati dalam menghadapi cobaan. Kesabaran dalam bahasa Ibrani,
erekh, dan dalam bahasa Yunani makrothumia. Kesabaran bukanlah sifat pasif, melainkan
penguasaan atau pengekangan atau pengendalian diri Allah menghadapi perlawanan manusia dan
hal-hal yang menimbulkan amarah-Nya.
E. KEMURAHAN
Baik dalam bahasa Ibrani maupun bahasa Yunani, kemurahan selalu dikaitkan dengan kasih dan
kebaikan. Bahasa Ibrani khesed dan khen, berarti kasih karunia. Sedangkan bahasa Yunani
oiktirmos atau krestotes dihubungkan dengan kebaikan hati. Kemurahan adalah sesuatu yang
mendalam dalam karakter kita. Orang yang rendah hati adalah orang yang peduli kepada orang
lain dan menganggap orang lain lebih utama daripada dirinya sendiri (Flp 2:3). Kemurahan
merupakan suatu tanda adanya kesalehan dalam hidup seseorang. Kesalehan yang dihasilkan oleh
Roh Kudus dalam buah kemurahan tidaklah pasif, tapi aktif. Ciri-ciri yang dapat dilihat adalah:
1. Suka memperhatikan
2. Suka menolong
3. Suka memberi
F. KEBAIKAN
Kamus Bebas Bahasa Indonesia mendefinisikan kata kebaikan dengan: 1. Sifat baik; perbuatan
baik; 2. Kegunaan; 3. Sifat manusia yang dianggap baik menurut sistem norma dan pandangan
umum yang berlaku. Dalam bahasa ibrani, ton artinya menyenangkan, menggembirakan, ramah.
Kebaikan menandakan sesuatu yang memberi kebahagiaan atau kepuasaan estetika atau moral.
Dalam bahasa Yunani, agathos, untuk menjelaskan gagasan yang baik sebagai kualitas jasmani
atau moral, dan kadang-kadang menerjemahkan dengan kalos, arti harfiahnya cantik. Baik bahasa
Yunani klasik maupun Alkitab mengartikan kata “kebaikan” dengan sesuatu yang mulia, terhormat,
mengagumkan, patut dipuji.
G. KESETIAAN
Kata setia dalam KBBI berarti berpegang teguh, tetap dan teguh hati, teguh dalam pendirian dan
janji. Kesetiaan artinya keteguhan hati, ketaatan dan kepatuhan. Kesetiaan digambarkan dengan
bahasa Yunani, pistis, yaitu bagian tabiat Allah. Kesetiaan dalam hal-hal kecil adalah ujian
karakter yang paling dapat dipercaya, seperti yang disebutkan dalam perumpamaan tentang talenta.
H. KELEMAHLEMBUTAN
Kata lemah lembut dalam bahasa Yunani adalah pra’is yang sering digunakan untuk menyebut
kuda jantan dewasa yang dijinakkan dan dapat ditunggangi. Paulus menggunakan bahasa Yunani,
proates untuk menjelaskan maksudnya tentang kelemahlembutan. Kelemahlembutan adalah
memberi perhatian kepada sesama dan selalu peka terhadap hak hak sesama. Ciri orang lemah
lembut yang ditunjukkan oleh Yesus adalah:
I. PENGUASAAN DIRI
Penguasaan diri diterjemahkan dari bahasa Yunani en kratos yang artinya kekuatan di dalam. Jadi,
penguasaan diri itu bukan sekadar norma atau aturan semata, tetapi kekuatan yang dibutuhkan
untuk melawan hasrat kedagingan. Bentuk lain dalam bahasa Yunani adalah eqkrateria yang
artinya menahan diri dan mengontrol diri sendiri. Seseorang yang dapat mengendalikan diri akan
mampu menguasai diri. Ini adalah buah dari Roh Allah yang mendiami umat-Nya yang percaya.
A. ARTI KEADILAN
Dalam KBBI, kata adil berarti tidak berat sebelah, sepatutnya, tidak sewenang-wenang. Keadilan
adalah sifat yang adil, keadaan adil bagi kehidupan dalam masyarakat.
Menurut Baron dan Byre, ada 3 bentuk keadilan, yaitu:
a) Keadilan distributif
b) Keadilan prosedural
c) Keadilan interaksional
Dalam perjanjian lama, kaum Lewi menerima hak keuntungan sebagai gaanti anak-anak sulung dari
antara orang israel.Suku Lewi ini berhak menerima penghidupan dari kesebelas suku Israel
lainnya.Dengan peraturan ini, Tuhan tidak mengizinkan suku Lewi memiliki tanah dan bekerja
seperti suku lainnya. Suku Lewi dikhususkan untuk melayani di Bait Allah,sedangkan suku-suku
lainnya memenuhi kebutuhan hidup suku Lewi.
A. PENGUDUSAN
Manusia cenderung hidup dala dosa karena terikat dosa. Oleh karena itu, manusia membutuhkan
keselamatan agar memperoleh hidup yang kekal di surga kelak. Pengudusan dalam bahasa
Yunani bagiasmos, memiliki dua arti, yaitu dipisahkan untuk Allah dan jalan hidup yang sesuai
dengan pemisahan tersebut. Pemisahan yang dimaksud adalah pemisahan dari dosa, dikhususkan,
dan dikuduskan bagi Allah, tidak boleh lagi menyerahkan diri pada kejahatan untuk memuaskan
kedagingan, tetapi harus menyerahkan diri kepada Allah untuk menyenangkan Dia. Setiap
manusia dibenarkan oleh Allah berdasarkan imannya kepada Kristus. Iman adalah jalan pembuka
bagi proses pengudusan hidup orang Kristen dan Allah. Salah satu peran utama roh kudus adalah
menguduskan. Manusia tidak dapat menguduskan dirinya sendiri. Roh kuduslah yang
menguduskannya.
B. PENGANGKATAN
Roh kudus berperan mengangkat orang-orang percaya menjadi anak-anak Allah. Kata Yunani
untuk pengangkatan adalah buiothesia yang artinya pemberian posisi yang sah sebagai anak. Kata
ini terdiri dari buios yang berarti anak dan thesis yang berarti menempatkan. Tindakan adopsi atau
pengangkatan seseorang menjadi anak adalah tindakan Allah yang menempatkan orang percaya
sebagai putra yang memiliki hak penuh atas kepunyaan Bapa. Diangkat menjadi anak-anak Allah
berarti melakukan semua hal yang menyenangkan hati Allah dan taat kepada-Nya. Kalau kita
diangkat menjadi anak-anak Allah itu semata karena kasih karunia. Oleh karena itu, kita harus
menerimanya dengan rendah hati dan penuh syukur.
C. MEMBERI PENGERTIAN
Roh kudus memberikan pengertian tentang arti Roh Kudus yang memampukan orang percaaa
memahami hall-hal mengenai Allah. Orang percaya tidak sanggup memahami apapun tentang Allah
tanpa pertolongan Roh Kudus. Iluminasi berasal dari bahasa Yunani photizo yang artinya menerangi,
memberi penerangan batin (Yoh 1:9; Luk 11:36; 1 Kor. 4:5; Ef 1:18). Berdasarkan pengertian ini
iluminasi didefinisikan sebagai perkerjaan Roh Kudus yang membantu membukakan pikiran dan
hati orang percaya agar mampu mengerti (menafsirkan) Alkitab dengan benar dan menerapkan
kebenaran itu dengan sunguh-sungguh dalam kehidupan mereka. Tidak ada lagi inspirasi (wahyu)
baru di luar alkitab karena Alkitab yang kita miliki sekarang sudah lengkap dan sempurna.
D. PEMBEBASAN
Pembebasan oleh Roh Kudus pada hakikatnya adalah pembebasan pikiran, kemerdekaan atas
perbuatan daging, tidak ada satupun manusia yang dapat mencapainya tanpa pertolongan Roh
Kudus. Allah tidak membiarkan orang percaya bergumul sendiri menghadapi dosa-dosanya. Ia
telah menyediakan senjata perlengkapan rohani yang dapat digunakan untuk berperang melawan
musuh-musuh rohani (EF. 6:10-13). Tidak itu saja, Allah juga memberikan Roh Kudus kepada
orang percaya. Roh Kudus mengarahkan watak manusia, melepaskan apa yang telah ada dari dunia
pada diri manusia, dan memperbarui watak manusia yang telah menyerahkan diri kepada Kristus.
Roh Kudus akan menuntun manusia agar dapat bertindak sesuai kebenaran.
E. PEMBERI PERTUMBUHAN
Dengan pertolongan Roh Kudus, kita memiliki buah Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Buah roh ini tidak
dapat dipisahkan satu dengan lainnya sebab merupakan satu kesatuan yang utuh dan sama
pentingnya. Hanya oleh Roh Kudus manusia bisa dipulihkan dan bertumbuh serupa dengan Kristus.
Pertumbuhan rohani orang percaya terjadi karena karya Roh Kudus yang diam di dalamnya. Orang
percaya membutuhkan pertolongan Roh Kudus agar dapat bertumbuh menjadi serupa dengan
Kristus. Pertumbuhan itu terjadi karena Roh Kudus memberi kekuatan yang mengubakan mental,
karakter, dan kepribadian manusia yang sebelunya telah rusak total menjadi manusia yang
memiliki mental, karakter, dan kepribadian yang sesuai dengan pertumbuhan yang mengarah
kepada Kristus. Jadi, Roh Kudus mempunyai peran yang sangat penting, yaitu memberi
pertumbuhan kepada setiap orang percaya dan kepada jemaat sebagai persekutuan, baik dalam hal
iman maupun kapasitas hidupnya.
Bab 12. Peran Roh Kudus dalam Memperbarui Kehidupan Orang Beriman
A. MEMPERSATUKAN
Peran Roh Kudus dalam mempersekutukan orang percaya terlihat dalam jemaat mula-mula.
Roh Kudus mempersekutukan orang percaya dengn orang percaya yang lain dan
mempersekutukan orang percaya dengan Allah, sehingga mereka mendengarkan kesaksian iman
para rasul dan bertekun dalam pengajarannya. Roh Kudus berperan mempersatukan orang percaya
yang berbeda-beda dalam satu persekutuan. Roh Kudus mengikat dan membuat mereka menjadi
sehati sepikir. Pola pikir yang ditetapkan Roh Kudus adalah pikiran Kristus. Persekutuan orang
percaya dengan latar belakang yang beragam justru memperkaya persekutuan tersebut. mereka
dapat saling melengkapi kekurangan orang lain dengan kelebihan yang dimilikinya. Oleh karena
itu, hendaklah kita dengan rendah hati saling berbagi, memberi diri dan talenta, serta saling
mendukung diantara saudara seiman.
B. MEMBERI KARUNIA
Karunia dalam bahasa Yunani adalah kharisma yang dalam bentuk jamaknya kharismata. Kata
kharisma ini cukup populer di dunia sekuler, sering diartikan sebagai sesuatu yang unik dalam diri
seseorang sehingga orang tertarik dengannya. Alkitab menghubungkan kharisma dengan Roh
Kudus. Karunia adalah pemberian khusus dari Roh Kudus kepada orang percaya. Karunia yang
beragam harus digunakan untuk saling memperlengkapi dan melayani dalam persekutuan tubuh
Kristus. Adalah salah bila kita beranggapan karunia dan kepenuhan Roh Kudus menjadi indikator
pencapaian rohani atau menggarisbawahi ranking kehidupan rohani seseorang. Lebih salah lagi,
bila dipakai untuk menghakimi oranglain. Karunia Roh Kudus bermuara pada kemuliaan Allah
bukan kemegahan pribadi manusia.
C. BERPACARAN
Pacaran selalu dihubungkan dengan rasa cinta. Menurut John Lee, ada enam bentuk dasar dari
cinta yaitu:
1. Eros. Bentuknya identik dengan romantisme cinta, dipenuhi hasrat fisik dan emosi, yang
berdasarkan kepuasan visual atau tampilan.
2. Ludus. Bentuknya adalah permainan, penuh perhitungan menang atau kalah, untung atau
rugi.
3. Storge. Bentuk cinta yang hangat, biasanya tumbuh perlahan-lahan dari persahabatan atas
dasar beberapa kesamaan yang dimiliki.
4. Pragma. Bentuk cinta yang didasari logika, bukan perasaan, cinta ini didasarkan pada
intelektual, spiritual, dan logika.
5. Mania. Bentuk cinta yang meledak-ledak, penuh obsesi, dan seringkali dipicu oleh
rendahnya rasa percaya diri.
6. Agape. Bentuk cinta yang tidak mementingkan diri sendiri, tanpa timbal balik dan tidak
menuntut balas, seperti cintaa kasih seorang ibu.
Tujuan pacaran yang benar adalah:
1. Mengenal karakter atau sifat masing masing
2. Belajar saling menghormati dan menghargai pasangannya
3. Belajar saling menerima
4. Belajar saling memotivasi
5. Belajar sama-sama meningkatkan perkembagan rohani
Pacaran yang sesuai dengan ajaran Kristen:
1. Berpacaran dengan sesama orang percaya
2. Dilandasi oleh kasih yang rela berkorban dan tulus
3. Dibangun dengan komunikasi yang terbuka dan jujur
4. Menjaga kekudusan, bertanggung jawab dalam perkataan, perbuatan, dan pikirannya
5. Saling membangun dalam pertumbuhan rohani, memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan,
setia dalam doa dan firman Tuhan
6. Memberi kesempatan pasangan untuk berkembang, berbeda pendapat adalah hal yang wajar,
menentukan pilihan yang berbeda, dan bergaul dengan orang lain.
D. BERMASYARAKAT
Sebagai makhluk sosial, kita hidup ditengah masyarakat yang majemuk. Identitas orang percaya
dalam hidup bermasyarakat akan tampak dalam caranya bersilahturami, menjalin relasi,
memperhatikan orang-orang di sekitarnya, menunjukkan prioritas hidup. Tuhan Yesus
menggambarkan situasi yang dialami orang percaya di tengah dunia ini bahkan dapat mengancam
kehidupan mereka. Hidup sebagai orang percaya akan menghadapi berbagai tantangan dalam
masyarakat. Namun, yang penting bukan berapa besar tantangan yang dihadapi, melainkan
bagaimana menyikapinya.
Karya pembaruan Allah dalam Perjanjian Baru mengurbankan Kristus sebagai penyelesaian dosa
manusia kepada Allah dengan tujuan: