Anda di halaman 1dari 33

PERIODE

BAPA-BAPA BANGSA

Kurun waktu ini ditandai oleh perpindahan secara besar-besaran dan pengembaraan
banyak kaum di Timur Dekat. Perpindahan-perpindahan ini membuat bangsa-bangsa yang berbeda
saling berhubungan, baik secara damai maupun melalui perang. Dengan segera mereka belajar dari
hubungan-hubungan ini dan pengetahuan mengenai ilmu perang makin bertambah.

ABRAHAM :KEJADIAN 12-22


Abraham adalah generasi ke-20 dari Adam. Dia hidup kira-kira 2000 tahun sesudah Adam
dan 2000 tahun sebelum Yesus. Posisinya dalam sejarah manusia sangat penting. Abraham adalah
bapa bangsa Israel dan juga bapa segala orang yang percaya. Dia adalah sahabat Allah.
Abraham berasal dari kota Ur-Kasdim (Irak). Ia dipanggil untuk meninggalkan negerinya,
sanak saudaranya, dan rumah orangtuanya untuk pergi ke negeri yang akan ditunjukkan
kepadanya. Ia menjadi musafir, orang asing dan pendatang. Dalam perjalanan itu di manapun ia
berhenti, ia melakukan tiga hal: mendirikan tenda,mendirikan mezbah serta memanggil nama
Tuhan,dan menggali sumur untuk mencari air. Semua hal ini menjadi ciri khas manusia yang hidup
dan berjalan dengan Allah: selalu maju dan siap ikut Tuhan, hidup dalam penyembahan, doa dan
mencari sumber air kehidupan.
Allah berangsur-angsur menyatakan perjanjian kepada Abraham. Perjanjian itu diteguhkan
lewat berbagai pengalaman selama bertahun-tahun. Waktu Abraham meninggalkan Ur-Kasdim, ia
diberikan berkat, keturunan dan negeri. Semua bangsa di bumi akan diberkati oleh sebab
keturunannya (Kejadian12:1-3). Didasarkan perjanjian itu Abraham berangkat dan mulai berjalan
dengan “tidak mengetahui tempat yang ia tujui.” (Ibrani 11:8-10).
Abraham membawa kemenakannya Lot dalam perjalanannya. Namun hal ini menimbulkan
banyak persoalan, dan karena perselisihan antara gembala mereka yang mengurus ternak-ternak
yang dibawa, terpaksa merekapun berpisah, dan sesudah itu Tuhan menyuruhAbraham
mengarahkan pandangan matanya melihat seluruh negeri.Tuhan janji ia akan memiliki seluruh
tanah itu dan keturunannya akan menjadi seperti debu tanah banyaknya (Kejadian13:14-17).
Lot memilih tinggal di Sodom, namun Lot dan keluarganya ditangkap dan ditawan. Abraham
turun dan berperang untuk membebaskannya. Sesudah perang itu, perjanjian berkat diteguhkan
oleh perjumpaannya dengan Melkisedek, dengan pemberian perpuluhan dan penerimaan roti dan
anggur oleh Abraham (Kejadian14:18-20).
Dan setelah itu Abraham mengadakan korban dan Tuhan menyatakan diriNya dengan
perapian yang berasap lewat di antara potongan-potongan daging korban itu sebagai tanda Allah
sendiri meneguhkan perjanjian dengan bersumpah demi diriNya sendiri (Ibrani 6:13-14). Tuhan
berjanji keturunan Abraham akan seperti bintang di langit (Kejadian 15:1-21).
Pada waktu Abraham berumur 99 tahun, Tuhan menampakkan diri kepada Abraham sekali
lagi, dengan janji bahwa keturunannya akan menjadi banyak bangsa, dan dari keturunannya-lah
akan berasal raja-raja, juga mengenai Kanaan yang akan menjadi miliknya selama-lamanya. Sebagai
tanda dan meterai perjanjian itu Abraham dan seluruh keturunannya harus disunat (Kejadian17:1-
27).

1
Abraham harus sabar menunggu. Hanya waktu ia sudah berumur 100 tahun dan Sara
istrinya sudah 90 tahun dimana Sara sudah lewat masa subur untuk seorang wanita dapat
mengandung anak, barulah janji Allah digenapi dan Ishak lahir. Tuhan sendiri turun dalam bentuk
manusia untuk mengunjungi Abraham dan Sara dengan memberitahukan mereka berdua tentang
waktu kelahiran Ishak (Kejadian18:1-21).
Pada waktu yang sama Abraham diberitahukan tentang kehancuran yang akan datang atas
Sodom. Abraham berdoa syafaat bagi Sodom karena Lot tinggal di Sodom (Kejadian 18:22-33).
Abraham pun berkomunikasi dan mengajukan beberapa permintaan kepada Tuhan mengenai
orang-orang dikota itu, tetapi pada akhirnya karena tidak ada sampai sepuluh orang benar di sana,
hukuman Allah harus dilaksanakan sampai Sodom binasa dan Lot lari dengan dua anaknya tetapi
isteri Lot menjadi tiang garam karena menoleh ke belakang. Lot kehilangan segala sesuatu.
(Kejadian19).
Setelah Ishak sudah semakin bertumbuh besar, iman Abraham dicobai dan ia disuruh
mengorbankan Ishak anaknya. Abraham taat, dan Allah melihat bukti iman Abraham dengan
menyediakan seekor anak domba ganti Ishak dan sekali lagi Allah meneguhkan perjanjian dengan
janji berkat dan keturunan yang banyak kepada Abraham(Kejadian22:15-18).
Allah memberi janjiNya dengan sumpah oleh diriNya. Dari pihak Abraham ada iman. Dia
dibenarkan oleh iman bukan oleh perbuatan (Kejadian15:16). Abraham memiliki janji Allah lewat
iman dan kesabaran (Ibrani 6:12). Dalam hal ini, ia menjadi contoh dan teladan bagi kita.
Namun Abraham melakukan beberapa hal yang menunjukkan kelemahannya. Ia pergi ke
Mesir waktu masa kelaparan dan menyuruh Sara mengatakan kalau Sara adalah adiknya, bukan
isterinya (Kejadian13:10-20). Ia melakukan hal yang sama waktu bertemu dengan Abimelekh.
(Kejadian20:1-18). Abraham juga tunduk kepada usulan Sara untuk mengambil Hagar dalam
sebuah usaha ‘membantu Tuhan’ menggenapi janjiNya (Kejadian 16). Hasilnya adalah Ismael,
seorang anak yang dicintai Abraham tetapi yang akhirnya harus diusir dari rumah. (Kejadian 21:9-
21). Semua pahlawan iman juga ada kegagalannya, tetapi mereka akhirnya menang sebab mereka
tetap percaya kepada anugerah Tuhan dan dengan tekun terus berpegang kepada janjiNya.

ISHAK : KEJADIAN 21-24


Ishak disebut “anak yang tunggal”. Ini menjadi kiasan dan bayangan Yesus sebagai Anak
Allah yang tunggal. Ishak lahir secara mujizat waktu ibunya berumur 90 tahun dan ayahnya 100
tahun. (Kejadian 21:1-7). Abraham mengasihi anaknya seperti Bapa mengasihi AnakNya yang
tunggal. Ishak harus pikul kayu seperti Yesus memikul salib. Perjalannya tiga hari menuju tempat
korban persembahannya, seperti Yesus mati tiga hari. Ishak diikat di mezbah korban bakaran
seperti Yesus diikat di salib. Dalam kiasan Ishak bangkit, sebagaimana Yesus bangkit dari kematian
(Kejadian 22; Ibrani 11:17-19).
Juga dalam pencarian isteri untuk Ishak ada banyak kiasan. Hamba Abraham mencari
pengantin untuk Ishak seperti Roh Kudus bekerja untuk menemukan dan mempersiapkan
pengantin bagi Kristus. Calon pengantin Ishak yaitu Ribkah, ditemukan di sumur, tempat sumber
air. Hal itu menggambarkan sumur keselamatan, tempat orang haus mencari Tuhan. Ribkah harus
melewati percobaan, harus rela berkorban demi menyenangkan Tuhan. Ia harus rela meninggalkan
keluarganya untuk mengikut hamba itu, seperti kita juga harus rela ikut Tuhan. Ia diberi hadiah-
hadiah dari hamba itu, seperti Roh Kudus memberi karunia kepada kita (Kejadian 24).

2
YAKUB : KEJADIAN 25-36
Ishak dan Ribkah melahirkan dua anak kembar yaitu Esau dan Yakub. Esau memiliki hak
sulung tetapi ia menjualkannya untuk mendapat sedikit sup kacang merah. Dia menjadi gambaran
dan bayangan orang yang hidup menurut daging, yaitu hawa nafsu. Esau tidak menghargai hak
kesulungannya. Ia menggangap ringan dan menghina warisan dan perjanjian Allah dan sebagai
akibatnya ia kehilangan haknya. Yakub menggambarkan orang rohani yang menghargai hak
kesulungan. Walaupun ia menipu saudaranya, hatinya merindukan Tuhan. Karena itu ia didisplin
dan dibentuk oleh pengalaman hidupnya. Ia harus lari tinggalkan rumahnya demi menghindari
kemarahan Esau (Kejadian 25:21-34).
Tuhan menemukan Yakub di Betel, di tempat inilah ia menerima visi tentang tangga yang
naik ke sorga dan malaikat naik turun. Inilah gambar tubuh Kristus, rumah Allah (Yohanes 1:51). Di
situlah perjanjian yang diadakan oleh Tuhan dengan Abraham dan Ishak diteguhkan juga kepada
Yakub. Tiga bapa tersebut masing-masing secara pribadi mengalami perjumpaan dengan Tuhan.
(Kejadian 28).
Yakub kemudian bertemu Rahel di sumur dan Yakub jatuh cinta dan hendak menikah
dengan Rahel. Namun Yakub harus bekerja tujuh tahun untuk dapat menikah dengan Rahel, tetapi
sebagaimana ia sudah menipu ayahnya, ia juga ditipu oleh ayah Rahel. Ketika seharusnya Ia
menikah dengan Rahel, ternyata bukan Rahel yang menjadi isterinya, tetapi ia mendapati Lea kakak
Rahel yang diserahkan oleh mertuanya untuk menjadi istri Yakub. Selanjutnya ia harus bekerja
tujuh tahun lagi untuk Rahel. Untuk mendapatkan upah, yaitu kawanan domba dan kambing, ia
harus kerja tujuh tahun lagi dan ternyata sekali lagi ia ditipu oleh Laban, mertuanya, Laban
mengubahkan gajinya sepuluh kali. Yang menipu sudah ditipu! Kita menuai apa yang
ditabur!(Kejadian 29-31).
Yakub mendapat dua belas anak yang menjadi bapa dari dua belas suku Israel. Ada
multiplikasi yang mulai terjadi. Dasar sudah diletakkan untuk membentuk bangsa (Kejadian 29:31-
35 dan Kejadian 30:1-24).Lewat semua pengalaman hidupnya, karakter Yakub dibentuk. Yakub
ketemu dengan Tuhan dan bergumul dengan malaikat Tuhan dan namanya diubah dari Yakub
(artinya: ‘penipu’) menjadi Israel (berkuasa sebagai raja di hadapan Allah)(Kejadian 32:28). Yakub
juga harus kembali ke Betel di mana Tuhan sekali lagi meneguhkan perjanjian dengannya (Kejadian
35).

NABI MUSA
Musa adalah anak Amram bin Kehat bin Lewi, anak Yakub bin Ishak. Ia diangkat menjadi
nabi sekitar tahun 1450 SM. Ia memiliki 2 orang anak (Gersom dan Eliezer) dari istrinya, Zipora. Ia
wafat di Tanah Tih (Gunung Nebo) sekitar sebulan sebelum bangsa Israel memasuki tanah Kanaan
setelah 40 tahun mengembara di padang gurun sesudah keluar dari Mesir.
Musa adalah seseorang yang diutus oleh Allah untuk pergi membebaskan bangsa Israel dari
perbudakan Mesir, dan menuntun mereka pada tanah perjanjian yang dijanjikan Allah kepada
Abraham, yaitu tanah Kanaan.
Musa harus melewati berbagai macam rintangan sebelum akhirnya benar-benar menerima
mandat sebagai orang yang diutus oleh Allah untuk membebaskan bangsa Israel, misalnya: hampir
dibunuh ketika ia masih bayi, dikejar-kejar oleh Firaun, sampai harus menjalani hidup sebagai
gembala di tanah Midian selama 40 tahun. Itu semua diijinkan Tuhan untuk membentuk

3
karakternya, sampai akhirnya Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dalam peristiwa
semak duri yang menyala, tetapi tidak dimakan api.
Ketika Musa sudah menerima mandat untuk membebaskan bangsa Israel, kuasa Tuhan
mulai menyertai Musa, ditandai dengan adanya mujizat-mujizat yang diadakan oleh Tuhan melalui
Musa, baik ketika masa pembebasan Israel dengan tulah-tulah, maupun ketika masa perjalanan
bangsa Israel ke Kanaan.
Pada akhirnya, Musa tidak sampai memimpin bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan, oleh
karena kesalahan perkataan Musa di Mara yang disebabkan oleh betapa pahit hati Musa
menghadapi orang Israel. Musa hanya mengantarkan orang Israel sampai ke tepi timur sungai
Yordan, sebelum menyeberang ke tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan tersebut. Musa akhirnya
digantikan oleh abdinya yang setia yaitu Yosua bin Nun, yang akhirnya berhasil memimpin bangsa
Israel masuk dan menduduki tanah Kanaan. Menurut catatan Alkitab, silsilah keluarga Musa
dari Lewi adalah sebagai berikut:

4
PENGELOMPOKAN
KITAB SUCI PERJANJIAN LAMA (KSPL)

Perjanjian Lama adalah bagian pertama dari Alkitab Kristen, yang utamanya berdasarkan
pada Alkitab Ibrani, berisikan suatu kumpulan tulisan keagamaan karya bangsa Israel kuno. Bagian
ini merupakan pasangan dari Perjanjian Baru, bagian kedua dari Alkitab Kristen.
Perjanjian Lama terdiri dari banyak kitab berbeda yang ditulis, disusun, dan disunting oleh
berbagai penulis. selama kurun waktu berabad-abad. Alkitab Ibrani merupakan dasar dari
Perjanjian Lama Kristen, namun tidak ada kejelasan sepenuhnya pada titik mana parameter-
parameter dari Alkitab tersebut ditetapkan. Beberapa ahli berpendapat bahwa kanon Alkitab Ibrani
ditetapkan pada sekitar abad ke-3 M, atau bahkan setelahnya.
Semua kitab dalam Perjanjian Lama ditulis sebelum kelahiran Yesus, yang mana 97% isinya
ditulis dalam bahasa Ibrani dan sisanya dalam bahasa Aram. Kitab-kitab Perjanjian Lama secara
umum dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
Kelima kitab pertama atau Taurat (Pentateukh, Torah)
1. Kitab sejarah yang menceritakan sejarah bangsa Israel sejak penaklukan Kanaan
sampai pembuangan ke Babilonia.
2. Kitab puisi dan hikmat yang dalam beragam bentuknya berhubungan dengan
masalah kebaikan dan kejahatan di dunia ini.
3. Kitab nubuat atau para nabi yang berisi peringatan-peringatan terkait konsekuensi
jika berpaling dari Allah.
Kalangan Katolik, mengikuti Kanon Trente (1546), mendeskripsikan kitab-kitab ini sebagai
deuterokanonika, sedangkan kalangan Ortodoks Yunani, mengikuti Sinode Yerusalem (1672),
menggunakan nama tradisional anagignoskomena (artinya "yang harus dibaca"). Kitab-kitab
tersebut terdapat dalam versi-versi Protestan historis; Alkitab Luther berbahasa Jerman
menyertakan kitab-kitab tersebut, sebagaimana juga Alkitab Raja James tahun 1611 yang
berbahasa Inggris.

Sel-sel yang kosong pada tabel menunjukkan bahwa suatu kitab tidak termasuk dalam kanon
tersebut.

Tanakh
Terjemahan
(Alkitab Ibrani)
Baru
(24 kitab)[c]
Protestan Katolik Ortodoks Timur Perjanjian Lama
Kitab-kitab
Perjanjian Perjanjian Perjanjian + Bahasa
dalam huruf
Lama Lama Lama Deuterokanonik asli
tebal
(39 kitab) (46 kitab) (51 kitab) a
merupakan
(Bahasa
bagian
Indonesia)
dari Ketuvim

Torah Taurat, Pentateukh, atau Lima Kitab Musa

Bereishit Genesis Genesis Genesis Kejadian Ibrani


Shemot Exodus Exodus Exodus Keluaran Ibrani

5
Vayikra Leviticus Leviticus Leviticus Imamat Ibrani
Bamidbar Numbers Numbers Numbers Bilangan Ibrani
Devarim Deuteronom Deuteronomy Deuteronomy Ulangan
Ibrani
y
Nevi'im (Nabi-
Kitab-kitab sejarah
nabi)
Yehoshua Joshua Joshua (Josue) Joshua (Iesous) Yosua Ibrani
Shofetim Judges Judges Judges Hakim-hakim Ibrani
Rut[d] Ruth Ruth Ruth Rut Ibrani
1 Samuel (1 1 Samuel (1
1 Samuel 1 Samuel[e] Ibrani
Kings)[e] Kingdoms)[f]
Shemuel
2 Samuel (2 2 Samuel (2
2 Samuel 2 Samuel[e] Ibrani
Kings)[e] Kingdoms)[f]
1 Kings (3 1 Kings (3
1 Kings 1 Raja-raja[e] Ibrani
Kings)[e] Kingdoms)[f]
Melakhim
2 Kings (4 2 Kings (4
2 Kings 2 Raja-raja[e] Ibrani
Kings)[e] Kingdoms)[f]
1 Chronicles (1 1 Chronicles (1
1 Chronicles Paralipomenon Paralipomenon 1 Tawarikh Ibrani
Divrei ) )
Hayamim[d] 2 Chronicles (2 2 Chronicles (2
2 Chronicles Paralipomenon Paralipomenon 2 Tawarikh Ibrani
) )
1 Esdras Ibrani
Ibrani
Ezra (2
Ezra Ezra (1 Esdras) Ezra dan
Ezra– Esdras)[f][g]
Aramaik
Nehemiah[d]
Nehemiah (2 Nehemiah (2
Nehemiah Nehemia Ibrani
Esdras) Esdras)[f][g]
Aramaik
Tobit (Tobias) Tobit (Tobias) Tobit[h] (dan
Ibrani?)
Judith Judith Yudit[h] Ibrani
Esther[d] Esther Esther[i] Esther[i] Ester[i] Ibrani
1 Maccabees (1
1 Maccabees 1 Makabe[h] Ibrani
Machabees)[j]
2 Maccabees (2
2 Maccabees 2 Makabe[h] Yunani
Machabees)[j]
3 Maccabees Yunani

6
4 Maccabees[k] Yunani
Ketuvim (Tulisan
Kitab-kitab Hikmat
-tulisan)
Iyov[d] Job Job Job Ayub Ibrani
Tehillim[d] Psalms Psalms Psalms[l] Mazmur Ibrani
Prayer of
Yunani
Manasseh
Mishlei[d] Proverbs Proverbs Proverbs Amsal Ibrani
Qoheleth[d] Ecclesiastes Ecclesiastes Ecclesiastes Pengkhotbah Ibrani
Song of Songs Song of Songs
Song of
Shir Hashirim[d] (Canticle of (Aisma Kidung Agung Ibrani
Solomon
Canticles) Aismaton)
Wisdom Wisdom Kebijaksanaan[h] Yunani
Sirach
Sirach Sirakh[h] Ibrani
(Ecclesiasticus)
Nevi'im (Nabi-
Nabi-nabi Besar
nabi Akhir)
Yeshayahu Isaiah Isaiah (Isaias) Isaiah Yesaya Ibrani
Ibrani
Jeremiah
Yirmeyahu Jeremiah Jeremiah Yeremia dan
(Jeremias)
Aramaik
Lamentation
Eikhah[d] Lamentations Lamentations Ratapan Ibrani
s
Baruch[m] Ibrani[9]
Baruch[m] Letter of Barukh Yunani[o
Jeremiah[n] ]

Ezekiel
Yekhezqel Ezekiel Ezekiel Yehezkiel Ibrani
(Ezechiel)
Daniel[p] Daniel[p] Ibrani
Daniel[d] Daniel Daniel[p] dan
Aramaik
Dua Belas Nabi Kecil
Hosea Hosea (Osee) Hosea Hosea Ibrani

Joel Joel Joel Yoel Ibrani


Trei Asar
Amos Amos Amos Amos Ibrani
Obadiah
Obadiah Obadiah Obaja Ibrani
(Abdias)

7
Jonah Jonah (Jonas) Jonah Yunus Ibrani
Micah
Micah Micah Mikha Ibrani
(Micheas)
Nahum Nahum Nahum Nahum Ibrani
Habakkuk
Habakkuk Habakkuk Habakuk Ibrani
(Habacuc)
Zephaniah
Zephaniah Zephaniah Zefanya Ibrani
(Sophonias)
Haggai
Haggai Haggai Hagai Ibrani
(Aggeus)
Zechariah
Zechariah Zechariah Zakharia Ibrani
(Zacharias)
Malachi
Malachi Malachi Maleakhi Ibrani
(Malachias)

8
PENTATEUKH
Kelima Kitab Musa
Kita tahu bahwa kata "Pentakosta" (Yunani: πεντήκοντα - PENTEKONTA, artinya adalah:
(hari) ke lima-puluh, yaitu, hari perayaan Israel, hari kelima puluh setelah perayaan Paskah. Kata
"lima" dalam bahasa Yunani adalah πεντε - PENTE, artinya adalah "lima." Kata ΠΕΝΤΑΤΕΥΧΟΣ -
PENTATEUKHOS terdiri dari 2 kata: πεντα - PENTA, artinya: lima, dan τευχος - TEUKHOS, artinya:
gulungan/ buku/ kitab. Seperti yang sering Anda lihat dalam gambar kuno dan sampai hari ini, kita
banyak melihat orang Yahudi membaca Lima Kitab Musa (Taurat) di Sinagoga dari sebuah
gulungan perkamen yang telah ditulis tangan dengan tinta khusus oleh juru tulis yang resmi
bersertifikat di dalam keagamaan Yahudi.

Kata ΠΕΝΤΑΤΕΥΧΟΣ - PENTATEUKHOS terdiri dari 2 kata: πεντα - PENTA, artinya: lima,
dan τευχος - TEUKHOS, artinya: gulungan/ buku/ kitab. Seperti yang sering Anda lihat dalam
gambar kuno dan sampai hari ini, kita banyak melihat orang Yahudi membaca Lima Kitab Musa
(Taurat) di Sinagoga dari sebuah gulungan perkamen yang telah ditulis tangan dengan tinta khusus
oleh juru tulis yang resmi bersertifikat di dalam keagamaan Yahudi.

Kitab Taurat (Ibrani: ‫ּתֹורה‬,


ָ Torah, "Instruksi") adalah lima kitab pertama Tanakh/Alkitab
Ibrani dan bagian Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam bahasa Yunani kumpulan 5 kitab ini
disebut Pentateukh ("lima wadah" atau "lima gulungan"). Taurat adalah bagian terpenting
dari kanon/kitab suci orang Yahudi.[1]

Kelima kitab dalam Taurat adalah:

 Kitab Kejadian, bahasa Latin: Genesis, bahasa Ibrani: beresyit (‫)בראשית‬,


 Kitab Keluaran, bahasa Latin: Exodus, bahasa Ibrani syemot (‫)שמות‬,
 Kitab Imamat, bahasa Latin: Leviticus, bahasa Ibrani wayiqra (‫)ויקרא‬,
 Kitab Bilangan, bahasa Latin: Numerii, bahasa Ibrani bemidbar (‫)במדבר‬,
 Kitab Ulangan, bahasa Latin: Deuteronomium, bahasa Ibrani debarim (‫)דברים‬.

ISI

Pentateukh menceritakan tindak kebijakan Allah terhadap dunia, dan terutama terhadap
keluarga Abraham sejak penciptaan sampai kepada kematian Musa.

Ada enam bagian utama: Pertama, asal mula dunia ini dan asal mula bangsa-bangsa (Kejadian 1-
11). Bagian ini menceritakan penciptaan, kejatuhan manusia ke dalam dosa, permulaan peradaban
manusia, air bah, Daftar Bangsa-bangsa dan menara Babel. Kedua, zaman Bapak-bapak leluhur
(Kejadian 12-50) melukiskan pemanggilan Abraham, permulaan perjanjian dengan Abraham,
kehidupan Ishak, Yakub dan Yusuf, dan bermukimnya keluarga perjanjian di Mesir.

Ketiga, Musa dan Keluaran dari Mesir (Keluaran 1-18). Keempat, pemberian hukum di Sinai
(Keluaran 19:1 -- Bilangan 10:10), mencakup pemberian hukum Taurat, pembuatan Kemah Suci,
penetapan golongan Lewi, dan akhirnya persiapan untuk meneruskan perjalanan dari Sinai ke

9
tanah Kanaan. Kelima, pengembaraan di padang gurun (Bilangan 10:11-36:13). Bagian ini
menceritakan keberangkatan dari Sinai, menerima laporan utama dari para pengintai, hukuman
Allah yg keras, nubuat nabi Bileam, Yosua ditetapkan mengganti Musa, dan pembagian tanah
Kanaan kepada kedua belas suku Israel. Keenam, kata perpisahan terakhir dari Musa (Ulangan 1-
34) yg meringkaskan peristiwa-peristiwa Keluaran, mengulangi dan meluaskan hukum-hukum yg
diberikan di Sinai, menerangkan apa yg dimaksud dengan ketaatan dan pengingkaran, dan
memberkati suku-suku Israel yg siap untuk memasuki tanah Kanaan. Bagian ini diakhiri dengan
keterangan tentang kematian Musa dan cara penguburannya.

PENULIS & KESATUAN

Berabad-abad lamanya orang Yahudi maupun Kristen tanpa ragu-ragu menerima tradisi
bahwa Musa adalah penulis Pentateukh. Ben-Sira (Ekklus 24:23), Filo (Life of Moses, 3.39), Yosefus
(Ant. 4.326), Misynah (Pirge Aboth 1.1) dan Talmud (Baba Bathra 14b) sepakat
menerima Musa sebagai penulisnya. Satu-satunya perdebatan ialah mengenai berita tentang
kematian Musa dalam Ul 34:5 dab. Filo dan Yosefus menerima bahwa Musa sendirilah yg memberi
keterangan tentang kematiannya, sedang Talmud percaya, bahwa Yosua menulis delapan ayat dari
kitab Taurat, barangkali delapan ayat terakhir.

KITAB KEJADIAN
Latin: Genesis, Ibrani: beresyit (‫)בראשית‬,

Kitab Kejadian adalah kitab pertama dari Alkitab dan kitab Taurat Musa atau Tanakh.
Dalam bahasa Ibrani kitab ini disebut Beresyit yang berarti “pada mulanya”, sesuai dengan kata
pertama dari kitab ini dalam bahasa Ibrani. Dalam bahasa Inggris, kitab ini disebut dengan
nama Genesis. Nama ini diambil dari terjemahan bahasa Latin Santo Hieronimus yang
mengambilnya dari Septuaginta (LXX), terjemahan bahasa Yunani (Γένεσις, Genesis). Nama ini
merujuk pada Kejadian 2:4 “Demikianlah riwayat penciptaan langit dan bumi”. Kata ‘’riwayat’’
dalam bahasa Ibrani ’’toledot’’ yang berarti memperanakkan atau keturunan. Kitab ini
menceritakan permulaan segala sesuatu, baik itu asal usul alam semesta dan juga bangsa Israel.

Penulisnya tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam Alkitab
menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu, kelima kitab PL pertama)
dan oleh karenanya juga Kejadian (mis. 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal
4:4; Mr 12:26; Luk 16:29,31; Yoh 7:19-23; Kis 26:22; 1Kor 9:9; 2Kor 3:15). Demikian pula para
penulis Yahudi kuno dan para bapa gereja semuanya menyatakan bahwa Musa menjadi
penulis/penyusun Kejadian.

Berdasarkan isinya, kitab ini terbagi dalam dua bagian yaitu:


1. bagian pertama: Kejadian 1:1-11:26 menceritakan sejarah zaman permulaan; awal mula
dari dunia, manusia dan dosa dan juga merupakan pengantar kepada sejarah keselamatan.

10
2. bagian kedua: Kejadian 11:27-50:26 memuat sejarah bapa leluhur bangsa Israel;
pemilihan Allah terhadap bapa leluhur, yaitu Abraham, Allah memanggil satu umat yang
menjadi pilihan-Nya dan Ia berjanji atas tanah dan keturunan ini.

KITAB KELUARAN
bahasa Latin: Exodus, bahasa Ibrani syemot (‫)שמות‬
"Keluaran" adalah judul kitab Musa yang kedua dalam Perjanjian Lama. Sebenarnya penggambaran
mengenai keluarnya bangsa Israel dari Mesir hanya sebagian dari isi kitab itu.

Kitab Keluaran terdiri dari tiga bagian penting.

1. Riwayat Musa: bagaimana ia diselamatkan waktu masih bayi; bagaimana ia dibesarkan di


istana Firaun; bagaimana ia dipanggil oleh Allah dari semak belukar yang menyala;
bagaimana ia menantang Firaun untuk membebaskan bangsanya dari perbudakan; dan
bagaimana akhirnya ia memimpin bangsanya dengan penuh kemenangan menyeberangi
Laut Merah menuju ke padang belantara Gunung Sinai.
2. Bagian kedua dari Kitab Keluaran berisi komunikasi Allah dengan Musa di Gunung Sinai,
pemberian Sepuluh Perintah Allah dan perintah-perintah lainnya.
3. Bagian terakhir terutama menceritakan tiga hal, yaitu: pembuatan Tabut Perjanjian tempat
menyimpan loh batu yang berisi Sepuluh Perintah Allah; pembuatan Kemah Suci untuk
tempat menyimpan kotak Tabut Perjanjian; dan aturan-aturan terinci tentang peribadatan.

Garis Besar

[1] BANGSA ISRAEL DI MESIR Kel 1:1-22


[2] MUSA SI PEMBEBAS Kel 2:1-4:3
[3] PEMBEBASAN DARI PERBUDAKAN Kel 5:1-18:27
[4] PERATURAN DAN PERJANJIAN Kel 19:1-31:18
[5] KEGAGALAN DAN PEMBARUAN Kel 32:1-40:38

Tema-tema Kunci

 Kemerdekaan
Keluaran dimulai dengan gambaran mengenai bagaimana bangsa Israel menggeliat di
bawah kuk perbudakan.
 Peraturan
Para budak yang baru dibebaskan diingatkan bahwa Allah mengharapkan ketaatan dari
umat-Nya.
 Penyembahan
Setelah bangsa Israel dibebaskan, mereka segera diberi petunjuk mengenai bagaimana
mereka harus menyembah Allah. Kemah Suci merupakan peringatan nyata dari kehadiran
Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bangsa Israel menemukan sifat-sifat kesucian Allah,
dan bahwa orang berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan seenaknya.

11
Pesan

1. Pembebasan dari perbudakan.


2. Keluaran membawa kita kepada asal mula keberadaan Israel sebagai suatu bangsa. Kel 1:1-
12:36. Catatan penting dari Keluaran ialah mengenai pembebasan atau penyelamatan.
Dalam pasal-pasal pertama kita diceritakan bagaimana bangsa itu dipersiapkan untuk
dibebaskan dan bagaimana Allah bangkit dalam diri Musa, seorang pembebas. Kemudian
orang Israel dipimpin keluar dari Mesir dan setelah itu dibentuk menjadi suatu bangsa di
Sinai. Kel 12:37-19:25. Sisa kitab itu menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan
kelanjutan Israel sebagai bangsa yang mempunyai hubungan perjanjian dengan Allah. Kel
20:1-40:38.
3. Penebusan dosa.
 Kitab Keluaran dapat dibagi menjadi tiga bagian:
Kebutuhan bangsa itu akan kebebasan terlihat dari penderitaan mereka di bawah
tekanan bangsa Mesir. Hal ini dapat juga dilihat sebagai gambaran dari perbudakan
manusia oleh dosa dan karenanya mereka sungguh-sungguh perlu dibebaskan.
 Tempat pembebasan digambarkan. Tidak pernah diragukan bahwa pada akhirnya
mereka akan berhasil, tetapi sementara itu terdapat banyak kekecewaan. Puncak
peristiwa ialah pengorbanan Domba Paskah. Darah di ambang pintu rumah-rumah
bangsa Israel merupakan jaminan keselamatan mereka. Bagi orang Kristen, Kristus
adalah Domba Paskah yang darah-Nya menjamin pengampunan dosa dan kehidupan
yang baru.
 Setelah penyelamatan tibalah penyucian. Allah akan memasuki suatu perjanjian dengan
umat-Nya yang harus menjadi saksi-saksi-Nya yang istimewa di dalam dunia ini.
Sebagai bangsa yang sudah ditebus oleh Allah, mereka terpanggil untuk taat kepada-
Nya. Sepuluh Perintah merupakan peraturan Allah mengenai moralitas. Mereka juga
perlu berhubungan terus dengan Allah melalui penyembahan secara teratur. Oleh
karenanya, mereka diberi petunjuk-petunjuk mengenai apa yang harus mereka
lakukan. Kemah suci merupakan tempat mereka bertemu dengan Allah dan yakin akan
kehadiran-Nya di situ.

KITAB IMAMAT
bahasa Latin: Leviticus, bahasa Ibrani wayiqra (‫)ויקרא‬,

Sebagian besar isinya menyangkut imam-imam bangsa Lewi, tetapi pengulangan


kata-kata, "Berbicaralah kepada orang Israel..." menunjukkan bahwa kitab itu juga
diperuntukkan bagi semua orang. Kitab itu harus dianggap sebagai bagian dari Pentateukh,
lima kitab pertama dari Alkitab. Keluaran menceritakan bagaimana Allah membebaskan
bangsa Israel dari Mesir dan membuat perjanjian dengan mereka. Imamat menerangkan
bagaimana kehidupan dan penyembahan bangsa perjanjian itu diatur.

12
Tak ada nama penulis disebut dalam Imamat. Sebagian besar bahan tulisan
diberikan oleh Allah kepada Musa di Sinai, tetapi kita tidak dapat mengatakan kapan atau
oleh siapa semua bahan tulisan itu pada akhirnya disatukan dan disusun.

Imamat terutama terdiri dari hukum-hukum dan peraturan-peraturan, tetapi


terdapat kerangka cerita dan ilustrasi yang menunjukkan bahwa semua peraturan ini
cocok dengan sejarah yang sebenarnya. Secara umum kitab itu terbagi atas dua bagian,
pasal-pasal mengenai Hari Penebusan Dosa terdapat di bagian tengah. Bagian pertama
adalah mengenai pemulihan hubungan dengan Allah -- peraturan mengenai korban dan
penyucian. Bagian akhir adalah tentang hidup sebagai umat Allah.

HUKUM

Sebagian besar hukum dalam Imamat adalah mengenai upacara keagamaan, tetapi
terdapat juga hukum mengenai kebersihan dan sikap moral yang serupa dengan Sepuluh
Perintah. Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara hukum-hukum yang berbeda-beda
itu; semuanya mencerminkan maksud Allah terhadap bangsa Israel dan semuanya harus
dipatuhi. Dalam Perjanjian Baru pengorbanan Kristus membawa penyucian yang
menyeluruh, oleh karena itu hukum-hukum mengenai korban dan upacara penyucian tidak
lagi berlaku. Kendati demikian, semua hukum itu sangat berguna untuk menjelaskan apa
arti kematian Kristus bagi kita.

KORBAN
Ada enam korban yang digambarkan dalam Imamat, yang digolongkan ke dalam tiga jenis.

1. KORBAN PERSEMBAHAN. Bertujuan untuk memuliakan Allah dan


mempersembahkan diri kepada-Nya. korban bakaran: binatang utuh dibakar
korban sajian: termasuk di dalamnya persembahan bukan binatang
2. KORBAN KESELAMATAN. Tujuannya ialah untuk menjaga hubungan dengan Allah.
korban perdamaian: sebagian korban dibakar, sisanya dimakan dalam suatu acara
makan bersama
3. KORBAN PENYUCIAN. Tujuannya untuk menghapus dosa dan memperbarui
hubungan dengan Allah. korban penghapus dosa: untuk dosa-dosa terhadap Allah
korban penebus salah: di mana ada ganti rugi yang harus dibayar
korban pentahbisan: bagi para imam.

Tema-tema Kunci

 Kekudusan
Kenyataan bahwa Allah itu kudus merupakan hal yang sudah selayaknya demikian dalam
Imamat dan menjadi dasar dari semua peraturan (Ima 11:44, 45; 19:2-4; 20:7, 8, 24-26).
 Keadilan
Kekudusan dan keadilan Allah berjalan bersama-sama. Allah berlaku adil terhadap umat-

13
Nya dan mereka pun harus berlaku adil terhadap sesama. Peraturan yang diberikan dalam
pasal Ima 19 menunjukkan bagaimana keadilan harus diberlakukan di Israel.
 Perjanjian
Oleh karena bangsa Israel adalah umat yang dengannya Allah telah membuat perjanjian
istimewa, maka mereka harus hidup sesuai dengan pola yang telah diatur-Nya. Tidak ada
pilihan lain bagi bangsa Israel selain mematuhi semua peraturan itu, dan Imamat
merupakan kitab pertama dari Alkitab yang dipelajari oleh anak-anak Israel.
 Ucapan Syukur

Israel perlu menyadari, bahwa segala sesuatu yang mereka peroleh diberikan kepada
mereka oleh Allah, termasuk semua hukum dan korban yang memungkinkan mereka
memperbarui hubungan dengan-Nya yang telah rusak akibat dosa.

KITAB BILANGAN
bahasa Latin: Numerii, bahasa Ibrani bemidbar (‫)במדבר‬,

Nama kitab ini dalam Alkitab Ibrani berarti "di padang gurun" dan judul itu mencakup
semua peristiwa yang dilukiskan dalam kitab itu. Judul "Bilangan" dipakai oleh karena kitab itu
mencatat "penjumlahan" bangsa itu pada tahun kedua (pasal Bil 1) setelah mereka meninggalkan
Mesir dan tahun keempat puluh (pasal Bil 26). Sebagian isi kitab menceritakan pengalaman bangsa
Israel selama empat puluh tahun sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian. Dalam banyak hal
Bilangan menjadi bacaan yang menyedihkan, oleh karena banyak dari penderitaan bangsa Israel
adalah akibat langsung dari ketidaksetiaan dan ketidaktaatan. Orang boleh mengatakan bahwa
Bilangan merupakan catatan mengenai kegagalan manusia terhadap kesetiaan ilahi.

Salah satu cirinya ialah bahwa kitab ini tidak mencoba untuk menyajikan kepada kita suatu
narasi penuh atau kisah bersambung yang ketat. Sebagai perbandingan, hanya sedikit yang
diceritakan mengenai masa-masa yang dilewati di padang gurun, tetapi peristiwa-peristiwa
tertentu ditonjolkan dan digambarkan secara panjang lebar. Kesan keseluruhan ialah bahwa Allah
tetap berkuasa melawan pemberhalaan dan imoralitas bangsa Israel. Sebagian Kitab Bilangan
bersifat sejarah dan sebagian lagi bersifat undang-undang.

TOKOH-TOKOH UTAMA YANG DISEBUT DALAM KITAB BILANGAN


Sudah jelas bahwa Musa banyak sekali disebut dalam kitab ini -- perhatian Musa terhadap Hobab
(Bil 10:29-32); doanya di Tabera (Bil 11:10-15); reaksinya terhadap kecaman (Bil 12); imannya
yang kurang (Bil 13); keprihatinannya terhadap kehormatan Allah (Bil 14:13-19);
ketidakikutsertaannya masuk ke dalam Tanah Perjanjian (Bil 20:2-13). Harun juga disebut,
terutama dalam hubungannya dengan pemberontakan Korah (Bil 16). Miryam, saudara perempuan
Musa, juga merupakan salah seorang tokoh dalam kitab ini. Pasal Bil 12 menceritakan bagaimana ia
dihukum oleh karena iri hati. Nama-nama lain yang disebut termasuk Yosua dan Kaleb, dua orang
mata-mata yang berani percaya kepada Allah dan hanya mereka berdua dari generasi itu yang
diizinkan masuk ke Kanaan. Kisah mengenai Bileam dan Balak juga dicatat dalam kitab itu (pasal Bil
22-24).

14
Tema-tema Kunci

 Pemeliharaan Allah
Kita menemukan beberapa ilustrasi dalam Bilangan mengenai bagaimana Allah memenuhi
kebutuhan umat-Nya. Contoh: Bil 20:1-11; 21:1-9; 27:1-11, (lihat Bil 36:1-12); Bil 27:12-23;
35:1-5; 35:6-28.
 Ketidaksenangan Allah
Salah satu aspek yang menyedihkan dalam Bilangan ialah kenyataan bahwa Allah sering kali
murka kepada umat-Nya. Lihat Bil 11:1-3; 11:33; 12:1-16; 14:20-23; 14:36-38; 16:31-35; 25:1-
3.
 Keteraturan Allah
Allah adalah Allah yang teratur dan tertib. Lihat pasal Bil 1; 2; 3; 4; 26; 32 mengenai
penjumlahan umat-Nya, pengaturan perkemahan suku-suku. Lihat juga Bil 7:1-19:14; pasal Bil
15; 18; 19; 28; 29 mengenai tata-cara ibadah.
 Pimpinan Allah
Patut dicatat bahwa, kendatipun terjadi pembangkangan yang terus menerus, Allah masih
memimpin umat-Nya dalam pengembaraan mereka dengan tiang awan dan api (Bil 9:15-23).
Sampai saat ini Allah masih memimpin umat-Nya

KITAB ULANGAN
bahasa Latin: Deuteronomium, bahasa Ibrani debarim (‫)דברים‬
Nama Ibrani untuk Kitab Ulangan dirangkum dalam baris pembukaan yang berbunyi "inilah
perkataan-perkataan itu". Nama Ulangan diambil dari kata Yunani yang berarti "hukum kedua"
yang merupakan terjemahan yang sedikit kurang tepat dari "salinan dari hukum ini" (Ula 17:18).

STRUKTUR KITAB ULANGAN

Dalam Ulangan kita membaca pengulangan dan penekanan kembali dari perjanjian yang
dibuat antara Allah dan bangsa Israel di Sinai. Bentuk perjanjian dibuat sesuai dengan pola umum
naskah perjanjian di daerah Asia Timur Dekat kuno yang terdiri dari latar belakang historis, daftar
kewajiban, uraian mengenai berkat dan kutuk, serta pengaturan untuk menyimpan dan membaca
dokumen perjanjian. Dalam Ulangan pola ini ditampilkan dalam bentuk tiga pidato Musa di depan
bangsa Israel sebelum ia wafat untuk mengingatkan mereka apa artinya menjadi umat Allah.

PENULIS DAN WAKTU PENULISAN

Tidak ada alasan untuk meragukan bahwa sebagian besar bahan didapat langsung dari
Musa sendiri. Pendapat bahwa seluruh kitab ini dibuat selama masa reformasi Hizkia atau Yosia,
atau bahkan setelah masa pengasingan tidak dapat didukung, karena tidak ada isi kitab yang
berhubungan dengan tradisi Raja Daud atau Bait Allah; kedua fakta ini amat penting di kemudian
hari. Pada kenyataannya pola hidup yang digambarkan cocok dengan latar belakang kehidupan
bangsa Israel sebelum adanya kerajaan. Namun demikian, rupanya telah terjadi beberapa
penyuntingan dan penyusunan kembali sehingga sangat sukar untuk menentukan kapan akhirnya
kitab itu diterbitkan. Contoh-contoh perjanjian dan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Keluaran

15
seringkali dikemukakan secara berbeda di dalam Ulangan. Mungkin hal ini dilakukan untuk
memenuhi situasi yang berbeda, tetapi andaikata uraian itu disesuaikan untuk kebutuhan zaman
yang kemudian, itu tidak berarti bahwa tidak seluruh isi kitab didasarkan pada bahan-bahan dari
Musa.

MENGAPA ULANGAN DITULIS?

Tujuan utama dari pidato-pidato Musa ialah untuk meyakinkan bangsa Israel sebagai umat
Allah sebelum ia menyerahkan tampuk pimpinan kepada Yosua dan bangsa itu berjuang melawan
orang Kanaan. Secara keseluruhan Ulangan mengajarkan isi dan arti agama Israel, menantang
mereka untuk melaksanakan peraturan-peraturannya dan mendorong bangsa itu untuk
menyerahkan diri sekali lagi pada pelayanan kepada Allah. Kitab itu menggambarkan "kehidupan
berbahagia" dalam persekutuan dengan Allah sambil menikmati segala berkat-Nya, dan
membandingkannya dengan akibat yang akan terjadi jika mereka melalaikan perjanjian. Kitab itu
hampir dapat digambarkan sebagai suatu kitab "undang-undang" bagi bangsa Israel dan bukan
hanya sebagai buku pegangan bagi para pemimpin mereka.

Pesan

Allah perjanjian

 Allah merupakan pusat pesan Ulangan. Oleh karena Dia adalah Dia, maka perjanjian itu ada.
- Dialah satu-satunya Allah. Ula 4:35; 6:4
 Dia adil dan benar. Ula 16:18; 32:4
 Dialah penguasa yang berdaulat. Ula 10:17. Dia pencemburu dan tidak ingin disaingi. Ula
5:9; 6:15. Dia lemah lembut dan murah hati. Ula 6:24; 28:1-14. Dia adalah Bapa orang
Israel. Ula 1:31; 32:6

Kewajiban-kewajiban dalam perjanjian

Jika Israel ingin mengadakan hubungan dengan Allah, maka mereka harus mengakui
kedaulatan-Nya dan menjadi bangsa yang kudus, sehingga layak bagi Allah yang kudus. Ini berarti
melaksanakan tuntutan Allah. Ketaatan mutlak dalam segala bidang. Ula 8:1, 11; 11:1. Kasih yang
bulat dan teguh. Ula 6:5. Percaya penuh hanya kepada Allah. Ula 6:13; 13:1-18. Selalu ingat kepada
Allah -- siapa Dia, apa yang telah dilakukan-Nya, dan apa yang diharapkan dari umat-Nya. Ula
11:18-20. Pendidikan bagi anak-anak. Ula 4:9; 11:19

Berkat bagi yang taat kepada perjanjian

Kemakmuran bangsa termasuk kemenangan atas musuh-musuh. Ula 7:22; 28:1, 7, 13.
Kemakmuran negeri -- termasuk kesuburan tanaman dan ternak serta keadaan cuaca yang baik. Ula
28:3, 5, 11, 12. Kemakmuran bagi keluarga -- mereka akan mempunyai banyak anak-anak sehat. Ula
28:4, 11; 7:14. Kemakmuran bagi tiap orang -- termasuk kesehatan yang baik dan panjang
umur. Ula 5:16; 7:15

Akibat-akibat dari ketidaktaatan pada perjanjian

16
Malapetaka bagi bangsa. Mereka akan menderita banyak kekalahan dan pada akhirnya
dimusnahkan. Ula 28:20, 25; 4:26.Malapetaka bagi negeri. Akan terjadi kekeringan yang dahsyat
dan tanaman serta binatang akan binasa. Ula 28:22-24; 28:38-40. Malapetaka bagi rakyat. Akan
terjadi epidemi yang menakutkan, keluarga akan terpecah-belah dan tidak ada keamanan. Ula
28:21, 22, 28, 32, 42

Hubungan dengan Allah tidak boleh dilaksanakan dengan sewenang-wenang. Daftar berkat
dan kutuk menekankan kesungguhan dari perjanjian dengan Allah. Ulangan menegaskan bahwa
Allah sungguh-sungguh mempunyai kuasa untuk mendatangkan semua berkat dan kutuk itu.

KITAB-KITAB
SEJARAH

Kumpulan kitab dalam KSPL yang menceritakan tentang sejarah bani Israel mulai dari
masuknya mereka ke tanah Kanaan. Kitab Sejarah merupakan lanjutan dari kitab pentateukh atau
kelima kitab musa. Ke-12 Kitab-kitab Sejarah adalah Yosua, Hakim-Hakim, Rut, 1Samuel, 2
Samuel, 1Raja, 2 Raja, 1Tawarikh, 2Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Esther.

KITAB YOSUA
Kitab ini dinamakan demikian menurut nama tokoh yang memegang peran utama yang
diceritakan yaitu Yosua (Ibrani4:8).
Yosua (Ibrani, ‫ יהושוע‬- YEHOSYUA') berarti 'YHVH Penyelamat' (bhs. Yunani = ιησους -
IÊSOUS) yang adalah seorang keturunan Efraim (Bilangan 13:8) dan lahir di Mesir (Keluaran
33:11). Pada masa Musa ia memimpin umat Israel waktu berperang dengan orang Amalek
(Keluaran 17:9), dan menyertai Musa di atas bukit Allah (Keluaran 24:13). Yosua juga termasuk
pengintai yang diutus untuk mengumpulkan informasi mengenai tanah perjanjian (Bilangan 13:8,
16), dan pada akhir hidupnya ia dimakamkan di Timnathserah (Yosua 24:29-30).

Penulis Kitab
Tidak ada petunjuk langsung yang menceritakan siapa yang menulis kitab ini, tetapi
kemungkinan sebagian besar ditulis oleh Yosua sendiri (Yosua 24:26) dan dilengkapi oleh Tua-Tua
Israel maupun para Imam. Ditulis pada abad ke-14 SM dengan tema Menaklukkan Kanaan. Inti
dari kitab ini Kitab ini menyatakan penggenapan Tuhan akan janjiNya untuk menganugerahkan
tanah perjanjian kepada keturunan Israel (Kejadian, 17:8).

KITAB HAKIM-HAKIM

Nama kitab ini dalam bahasa Ibrani disebut ‫ שופטים‬- SYOFETIM yang berarti Hakim-hakim (Hakim
2:16;11:27), dalam Septuaginta disebut dengan istilah Κριται - KRITAI, dan dalam Vulgata disebut
'Judicum'.

17
Tema
Kemurtadan dan Pembebasan. Isi kitab ini menunjukkan ketidak taatan Israel dan penyembahan
berhala menimbulkan masa yang gelap dalam kehidupan umat Israel, dan dalam situasi demikian,
pertolongan Allah dinyatakan dengan mengirim Hakim-hakim.

Hakim-hakim merupakan kitab yang penting karena memberikan gambaran mengenai


hubungan antara Yosua, yang memimpin bangsa Israel masuk ke Kanaan, dengan Saul, Daud dan
raja-raja Israel lainnya. Selama masa hakim-hakim, Israel lambat laun belajar untuk menjadi suatu
bangsa dan bukan lagi sebagai dua belas suku yang berdiri sendiri-sendiri.

PENULISNYA
Kita tidak tahu siapa penulis kitab itu. Mungkin juga dikumpulkan dari catatan-catatan pada masa
itu dan lama sesudahnya baru diterbitkan. Tiga kali dinyatakan dalam kitab itu bahwa "pada masa
itu Israel tidak mempunyai raja" (Hak 17:6; 18:1; 21:25), hal ini mengisyaratkan bahwa kitab itu
diterbitkan beberapa waktu sesudah kerajaan dibentuk.

SIAPA HAKIM-HAKIM ITU?

Judul kitab itu agak membingungkan, karena kedua belas "hakim-hakim" itu tidak semata-
mata mengurusi masalah hukum; mereka adalah para pangeran yang diilhami oleh Roh Kudus
untuk memberikan semacam kepemimpinan karismatis pada saat-saat diperlukan. Ada dua belas
hakim, dan yang menarik ialah bahwa Yefta menyebut Allah sebagai "Tuhan, Hakim" (Hak 11:27),
memakai panggilan yang sama seperti yang diberikan kepada para hakim. Mereka menyadari
bahwa mereka dipimpin oleh kuasa ilahi dan bukan semata-mata pilihan manusia.

Pesan

Lingkaran dosa digambarkan dalam Hak 6:1-8:35


1. Tujuh tahun di bawah penindasan. Perhatikan bagaimana kondisi bangsa Israel yang merosot
tajam, hidup bagaikan orang gua di gunung-gunung sebelum mereka bersedia memohon
pertolongan Allah. Hak 6:1-6
2. Tugas tanpa pamrih Para hakim mendapatkan kemuliaan sebagai penyelamat dan menerima
pernyataan terima kasih dari umat Allah. Nabi yang tak bernama ini mendapat tugas tidak enak
untuk menyampaikan pesan Allah tentang penghakiman. Tetapi, ia melakukan apa yang
diperintahkan Allah kepadanya. Hak 6:7-10
3. Tuhan menampakkan diri kepada Gideon. Apabila Allah menyelamatkan, hal itu harus
dianggap sebagai penyelamatan Allah, bukan manusia (lihat Ula 7:6-11), dan oleh karenanya Allah
memilih seorang yang tidak terkenal, Gideon, seorang yang dapat dipakai-Nya, yang tidak akan
memegahkan dirinya. Hak 6:11-24
4. Suatu keputusan yang amat penting. Gideon masih harus menyatakan siapa dirinya. Dia harus
membuat langkah yang pantang surut: ia menantang Baal dan berpihak kepada Allah. Perhatikan
bagaimana pembelaan ayahnya ketika penduduk kota akan menghukum Gideon karena telah
menghancurkan altar Baal: "Jika Baal itu allah, biarlah ia berjuang membela dirinya sendiri, setelah
mezbahnya dirobohkan orang!". Tetapi, ia tidak dapat melakukannya karena ia bukan Allah. Hak
6:25-32

18
5. Peletakan guntingan bulu domba. Tetapi, dapat dimengerti jika Gideon mempunyai keraguan.
Lihatlah betapa sabar Allah terhadapnya, dan dorongan semangat yang diperlukan Gideon. Hak
6:33-40
6. Orang Midian dikalahkan. Prajurit mereka seperti belalang banyaknya (Hak 7:12). Gideon
hanya mempunyai 32.000 tentara. Jumlah ini cukup besar bagi pasukan Israel. Dikurangi hingga
menjadi 10.000 ketika orang-orang yang takut pulang. Dikurangi lagi sampai mencapai 300 ketika
mereka yang tidak waspada dikirim pulang. Tetapi, 300 tentara disertai Allah sudah cukup. Hak
7:1-25
7. Gideon menghadapi lebih banyak masalah. Suku Efraim ingin diikutsertakan dalam
kemenangan (meskipun mereka mungkin tidak terlalu bersemangat sebelum pertempuran
dimulai). Catatlah bagaimana Gideon mengendalikan reaksinya terhadap provokasi langsung itu.
Dan, orang Sukot tidak membantu Gideon. Mereka ingin memastikan hasil peperangan sebelum
memihak kepada salah satu pasukan. Oleh karena itu, Gideon berjuang tanpa mereka. Tetapi,
mereka kehilangan kesukaan berada di pihak yang menang. Hak 8:1-21
8. Gideon menjadi masalah. Tragedi: kemenangan telah memalingkan kepalanya. Ataukah emas
yang telah memalingkan kepalanya; emas yang merebut kedudukan Allah? Hak 8:22-27
9. Kematian Gideon. Rakyat kembali menyembah Baal. Hak 8:28-35

KITAB
RUT
Latar Belakang

Secara historis, kitab ini menguraikan berbagai peristiwa dalam kehidupan suatu keluarga
Israel pada zaman para hakim (Rut 1:1; sekitar 1375-1050 SM). Secara geografis, latar belakang 18
ayat pertama kitab ini adalah di tanah Moab (di sebelah timur Laut Mati). Sisa kitab ini terjadi dekat
atau di Betlehem di Yehuda. Secara liturgis, kitab ini menjadi salah satu dari lima gulungan dari
bagian ketiga Alkitab Ibrani, yaitu _Hagiographa_ ("Tulisan-Tulisan Kudus"). Tiap-tiap tulisan ini
dibacakan di depan umum pada salah satu hari raya Yahudi tahunan. Karena drama inti dalam kitab
ini terjadi pada waktu panen, kitab ini biasanya dibaca pada Hari Raya Panen (Pentakosta).

Karena kitab ini hanya merunut keturunan Rut sampai Raja Daud (Rut 4:21-22), mungkin
sekali kitab ini ditulis pada zaman pemerintahan Daud. Penulis kitab ini tidak pernah disebutkan
dalam Alkitab, sekalipun tradisi Yahudi (mis. Talmud) menyebutkan Samuel sebagai penulisnya.

Tujuan

Rut ditulis untuk menguraikan bagaimana melalui kasih yang berkorban dan pelaksanaan hukum
Allah yang benar, seorang wanita muda Moab yang saleh menjadi buyut raja Israel, Daud. Kitab ini
juga ditulis untuk melestarikan sebuah kisah indah dari zaman hakim-hakim mengenai sebuah
keluarga saleh yang kesetiaannya dalam penderitaan sangat kontras dengan kemerosotan rohani
dan moral yang umum di Israel pada masa itu

Ciri-ciri Khas

Enam ciri utama menandai kitab Rut.

19
1. Kitab ini merupakan salah satu dari dua kitab dalam Alkitab yang memakai nama seorang
wanita (yang satunya adalah Ester).
2. Kitab ini ditulis dengan latar belakang gelap dari ketidaksetiaan dan kemurtadan Israel
sepanjang masa hakim-hakim, sambil menguraikan sukacita dan kesusahan sebuah
keluarga yang saleh di Betlehem selama masa yang kacau-balau itu.
3. Kitab ini menunjukkan bahwa rencana penebusan Allah juga mencakup orang bukan Israel
yang pada masa PL, ditempatkan dalam persemakmuran Israel setelah bertobat dan
beriman kepada Tuhan.
4. Penebusan adalah tema inti sepanjang kitab ini dengan peranan penebus-kerabat Boas
sebagai salah satu gambaran atau lambang PL yang paling jelas mengenai pelayanan syafaat
Yesus Kristus.
5. Ayat yang paling terkenal dalam kitab ini adalah pernyataan Rut kepada Naomi ketika
masih berada di Moab, "Ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi ... bangsamulah
bangsaku dan Allahmulah Allahku" (Rut 1:16).
6. Kitab ini memberikan suatu gambaran hidup yang realistis dengan pergumulan dan
kesedihan, namun menjelaskan bagaimana iman dan kesetiaan dari umat yang saleh
memungkinkan Allah mengubah suatu tragedi menjadi kemenangan dan kekalahan menjadi
penebusan.

Penggenapan dalam Perjanjian Baru

Ada empat kebenaran PB yang dijelaskan dalam kitab ini.

(1) Kesengsaraan yang dialami manusia menjadi kesempatan bagi Allah untuk memajukan
maksud-maksud penebusan-Nya yang akbar (bd. Fili 1:12).
(2) Termasuknya Rut dalam penebusan menunjukkan bahwa keikutsertaan dalam Kerajaan
Allah bukanlah karena keturunan, tetapi karena menyesuaikan kehidupan dengan
kehendak Allah oleh ketaatan yang tumbuh karena iman (Rom 1:5; bd. Rom 16:26).
(3) Kedudukan Rut dalam daftar keturunan Daud dan Yesus (lih. Mat 1:5) menandakan bahwa
semua bangsa akan diwakili di dalam kerajaan "Putera Daud" (Wahy 5:9; Wahy 7:9).
(4) Boas sebagai penebus-kerabat adalah lambang dari Penebus agung, Yesus Kristus (Mat
20:28; lih. Rut 4:10).

KITAB
1 SAMUEL
KISAH TENTANG TIGA ORANG

Pada mulanya 1 dan 2 Samuel merupakan satu kitab. Namun demikian, karena kitab kedua
melulu bercerita mengenai raja Daud, maka yang pertama mengisahkan ketiga orang tokoh yang
hidupnya saling berkaitan satu sama lain yaitu Samuel, Saul dan Daud. Riwayat yang diceritakan
tidak utuh; siapapun yang mengumpulkan seluruh kisah itu tentu mengambilnya dari beberapa

20
sumber. Hal itu tidak menjadi masalah asal kita ingat bahwa bagi para penulis kuno arti suatu
kejadian lebih penting daripada ketepatan waktu. Kitab Samuel bukan hanya semata-mata sebagai
sejarah, tetapi merupakan cerita tentang bagaimana Allah menangani umat-Nya. Dalam pada itu
riwayat yang diceritakan sungguh-sungguh terjadi. Bahkan, pahlawan bangsa seperti Daud
digambarkan sebagai orang yang bermasalah dan seorang manusia biasa.

"KAMI MENGINGINKAN SEORANG RAJA"

Kitab Hakim-hakim menyimpulkan bahwa anarki merajalela di Israel pada masa itu, karena
"Israel tidak mempunyai raja" (Hak 21:25). Samuel, hakim terakhir, walauoun terkenal tetapi
pengaruhnya hanya setempat dan terbatas. Umat Israel memerlukan seorang pemimpin bangsa.
Oleh karena itu, permohonan mereka untuk mendapat seorang raja bukanlah semata-mata sebagai
suatu kecaman terhadap kepemimpinan Samuel, tetapi menunjukkan betapa manusiawinya
pengharapan mereka. Pada kenyataannya hanya Allah yang dapat memimpin mereka untuk
memperoleh kemenangan; kekalahan-kekalahan mereka tidak disebabkan karena mereka tidak
mempunyai seorang raja, tetapi oleh karena mereka telah melupakan perjanjian dengan Allah (1Sa
10:18,19; 12:6-15). Mereka telah mengikuti cara-cara penyembahan orang kafir. Gagasan mengenai
pembentukan kerajaan itu sendiri tidak salah, tetapi mereka menginginkan seorang raja seperti
bangsa-bangsa kafir yang ada di sekitar mereka. Samuel memperingatkan mereka bahwa raja-raja
mempunyai potensi untuk kebaikan dan kejahatan, seperti yang akan mereka lihat sendiri di
kemudian hari.

BANGSA FILISTIN

Oleh karena bangsa Israel tidak membinasakan orang Filistin ketika mereka menduduki
Kanaan, maka negara tetangga Israel ini terus menerus menjadi ancaman bagi keamanan mereka.
Kita membaca mengenai bangsa Amori, Amalek dan Amon, tetapi kebanyakan mengenai bangsa
Filistin. Bangsa-bangsa ini tinggal di lima kota pantai yaitu Asdod, Gat, Ekron, Gaza dan Askelon,
dan mereka mengurung Israel (1Sa 13:19-21). Saul dan Yonatan memulai suatu revolusi, tetapi raja
Daudlah yang akhirnya menumpas bangsa Filistin dan yang lainnya secara tuntas.

Pesan

1. Samuel, seorang hamba Tuhan

Samuel adalah jawaban dari doa, dan dedikasi ibunya yang saleh memberikan kepadanya
permulaan kehidupan yang terbaik. Ini mungkin berarti bahwa ia harus hidup sebagai seorang
Nazir, walaupun biasanya hal ini berarti disumpah sementara dan tidak seumur hidup. 1Sa
1:10,11,27,28; 2:26; Bil 6:1-21. Pada waktu suara Tuhan tidak terdengar di Israel. Samuel menonjol
sebagai seorang yang kepadanya Tuhan menampakkan diri dan yang mempunyai karunia sebagai
peramal -- ia dapat melihat apa yang tidak tampak oleh orang lain. 1Sa 3:1-10, 19-21; 9:9.. Samuel
ternyata seorang hamba Allah yang jujur dan dapat dipercaya. Ia tidak mau melakukan sesuatu
yang dapat menguntungkan dirinya, tidak seperti anak-anaknya. Reaksinya terhadap kemunduran
Saul menunjukkan bahwa ia lebih mementingkan Allah. 1Sa 9:6; 12:3-5; 15:11,35.

2. Saul, raja yang gagal

21
Saul adalah seorang raja yang memulai pemerintahannya dengan baik dan penuh
pengharapan yang besar. Dia diurapi sebagai tanda bahwa Allah telah memilihnya dan ia pun
rendah hati, berjiwa besar dan penuh kuasa roh serta dapat mengambil keputusan besar pada saat-
saat kritis. 1Sa 10:1, 10:22; 11:6, 12, 13. Namun demikian, kita dapat melihat kemundurannya yang
berangsur-angsur pada saat ia mulai menangani berbagai masalah seorang diri, mengucapkan
sumpah dengan gegabah dan tidak taat kepada perintah-perintah Allah. Anaknya, Yonatan,
mempermalukannya dengan kebangsawanannya yang sederhana. Sebaliknya, Saul menjadi
cemburu, getir dan tertekan dan ia menghabiskan waktu dan tenaganya untuk memburu Daud.

Dalam keputusasaannya mencari bimbingan, ia jatuh ke dalam spiritualisme yang


sebelumnya dilarang olehnya dan akhirnya ia menjadi salah satu kasus bunuh diri yang langka
dalam Alkitab. 1Sa 13:8-14; 14:24; 15:9-29; 16:14; 18:8-12; 28:6, 7; 31:4.

3. Daud, pilihan Tuhan. Sebagai orang yang dipilih Allah untuk menggantikan Saul, Daud adalah
seorang yang lurus hati dan yang kesetiaannya besar. Tidak mengherankan jika Yonatan tertarik
untuk bersahabat dengannya. Daud yang dalam pekerjaannya diurapi oleh Roh secara istimewa
dapat membentuk rakyat jelata menjadi suatu kekuatan tempur yang efektif atau melawan seorang
raksasa seorang diri. Ia menunggu saat Allah akan menuntut balas baginya, dan ia dengan setia
memohon pimpinan-Nya dan percaya bahwa Allah akan meluputkannya dari bahaya. Ia seorang
pemimpin besar yang akan menjadi seorang raja Israel yang terbesar. 1Sa 16:7,13,18; 17:26,34-37,
45-51; 18:1-4; 22:5-15; 23:2,4,9-12; 24:12; 30:6-8, 23-25.

Daud juga tidak terlepas dari sifat-sifat manusiawi. Ia juga dapat menjadi marah dan
tergoda untuk melakukan tindakan yang gegabah dan ia juga dapat berdusta. Perlakuan Allah
kepadanya sama dengan apa yang dilakukan kepada kita, yaitu dengan penuh kasih. 1Sa 25:32-34;
27:10-12.

Tema-tema Kunci

1. Doa dan pujian

Kitab ini banyak bercerita tentang doa dan pujian. Khususnya, kita melihat bagaimana orang pilihan
Allah mencari pimpinan-Nya sebelum mengambil keputusan-keputusan besar

2. Syarat-syarat pengabdian

Ada beberapa persyaratan pokok yang tidak boleh dilupakan jika kita ingin mengenal berkat-berkat
Allah.

3. Karunia roh

Seperti halnya dalam kitab Hakim-hakim, kita melihat bahwa Allah secara khusus mengaruniakan
kuasa roh kepada mereka yang melayani Dia. Apabila Roh Allah turun atas mereka, mereka dapat
melakukan apa yang pada umumnya tidak dapat mereka lakukan sebelumnya.

22
KITAB
2 SAMUEL
Karena Kitab 1 dan 2 Samuel pada mulanya menjadi satu kitab dalam PL Ibrani, latar
belakang 2 Samuel dibahas secara lebih terinci pada permulaan 1 Samuel. Perlu diperhatikan di sini
bahwa jikalau 1 Samuel meliputi sejarah selama hampir satu abad, dari kelahiran Samuel hingga
kematian Saul (sekitar tahun 1105-1010 SM), maka 2 Samuel hanya mencatat pemerintahan Daud,
suatu masa yang lamanya 40 tahun (sekitar 1010-970 SM).

Tujuan

2 Samuel melanjutkan sejarah yang bersifat nubuat dari sifat teokratis kerajaan Israel. Kitab
ini secara mendalam mengilustrasikan dari kehidupan pribadi dan pemerintahan Daud syarat-
syarat perjanjian sebagaimana dikemukakan Musa dalam kitab Ulangan: ketaatan pada perjanjian
menghasilkan berkat-berkat Allah; pengabaian hukum Allah mengakibatkan kutukan dan hukuman
(lih. Ul 27:1--30:20).

Ciri-ciri Khas

Lima ciri utama menandai 2 Samuel.

1. 2 Samuel mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam pemerintahan Daud selama 40


tahun, termasuk perebutan Yerusalem dari suku Yebus dan penetapannya sebagai pusat
politik dan keagamaan Israel. Hidupnya ada di tengah-tengah kurun waktu kehidupan
Abraham dengan Yesus Kristus.
2. Titik pusat kitab ini (pasal 11; 2Sam 11:1-27) yang sangat penting mencatat dosa Daud yang
tragis yang melibatkan Batsyeba dan suaminya Uria. Nabi yang mencatat sejarah kitab ini
menekankan bahwa sekalipun perzinaan dan pembunuhan oleh Daud telah dilakukan
dengan diam-diam, dosa itu dihukum secara terang-terangan oleh Allah pada setiap
tingkatan kehidupan Daud -- pribadi, keluarga, dan nasional.
3. Hal ini menyatakan sebuah prinsip kepemimpinan yang penting dan abadi dalam kerajaan
Allah: makin besar perkenan dan urapan Allah atas hidup sang pemimpin, makin besar pula
hukuman Allah apabila ia melanggar kepercayaan Allah dengan melakukan pelanggaran
moral atau etis. Sekalipun di dalam Alkitab Daud dipuji sebagai orang yang berkenan
kepada hati Allah, perkenan Allah berubah menjadi hukuman dan berkat-berkat-Nya
berubah menjadi kutukan setelah Daud berbuat dosa, sebagaimana tercantum dalam
peringatan Musa kepada Israel (bdk. Ul 28:1-31).
4. Pasal-pasal yang menggambarkan dampak-dampak beriak yang terus-menerus dari dosa
atas keluarga dan seluruh negeri itu (pasal 12-21; 2Sam 12:1--21:22) menunjukkan betapa
terikatnya kesejahteraan seluruh bangsa dengan keadaan rohani dan moral pemimpinnya.
5. Kitab ini menyoroti pelajaran moral abadi bahwa keberhasilan dan kemakmuran sering
mendatangkan kelemahan moral, yang akhirnya menimbulkan kegagalan moral. Kehidupan
dan pemerintahan Daud yang mengagumkan secara tragis tercemar dengan perzinaan dan
pembunuhan ketika ia mencapai puncak keberhasilan dan kuasa sebagai raja.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

23
Pemerintahan Daud sebagai raja dalam pasal 1-10 (2Sam 1:1--10:19) melambangkan Raja
Mesias. Penetapan Yerusalem sebagai kota kudus, karunia pemberian Allah akan perjanjian Daud,
dan penerimaannya akan janji nubuat bahwa kerajaannya akan menjadi kerajaan kekal, semua
menunjuk ke depan kepada "Anak Daud" terakhir, Yesus Kristus, dan kerajaan-Nya yang sekarang
dan yang akan datang sebagaimana dinyatakan dalam PB (bd. Yes 9:7; Mat 21:9; Mat 22:45; Luk
1:32-33*). Untuk keterangan selanjutnya tentang penerapan PB sehubungan dengan Daud

KITAB
I RAJA-RAJA
ISI KITAB

I Raja-raja merupakan bagian pertama dari kisah yang pada mulanya merupakan satu kitab yang
menceritakan mengenai kehidupan bangsa Israel selama empat abad sesudah kematian Daud dan
pembuangan bangsa Israel ke Babel. Kitab itu menceritakan bagaimana suatu negara yang kuat dan
bersatu terpecah menjadi dua; bagaimana kerajaan utara yang lebih besar yang terus menerus
berpaling dari Allah akhirnya dimusnahkan; bagaimana Yehuda juga gagal untuk memelihara
perjanjian dengan Allah dan bagaimana negeri itu juga dilanda bencana, yang mencapai puncaknya
pada penghancuran Yerusalem dan pembuangan besar-besaran ke Babel. I Raja-raja merangkum
120 tahun pertama dari kisah yang lengkap.

SIAPA PENULISNYA?

Kitab ini mungkin ditulis oleh seorang nabi atau sejumlah nabi yang menulis di Babel selama masa
pembuangan, sekitar tahun 550 SM. Bahan tulisan diambil dari berbagai sumber, seperti catatan
resmi pemerintah atau kumpulan kisah-kisah tentang para nabi yang kemudian disatukan
sedemikian rupa untuk memberikan tekanan pada pokok-pokok yang ingin diungkapkan oleh si
penulis.

TUJUAN PENULISAN

Dalam I dan II Raja-raja penulis tidak ingin mencoba untuk memberikan suatu kisah yang lengkap
dari seluruh peristiwa yang terjadi pada masa itu. Ia menceritakan dengan panjang lebar mengenai
peristiwa dan tokoh-tokoh yang dianggapnya penting seperti Salomo atau Elia, tetapi tokoh lainnya
hanya diceritakan secara sepintas. Raja-raja hanya menulis mengenai pentingnya peristiwa yang
terjadi dalam hubungannya dengan perkembangan kehidupan rohani manusia.

PANDANGAN PENULIS

Masalah yang ditunjukkan oleh penulis ialah betapa pentingnya bagi umat Allah untuk menjaga
perjanjian mereka dengan-Nya. Manusia dan bangsa-bangsa keduanya dinilai sampai seberapa jauh
mereka mencari dan mengikuti kehendak Allah. Jika mereka mengasihi Allah dan patuh pada
perintah-perintah-Nya, maka Allah akan memberkati mereka; jika mereka berpaling dari-Nya,
maka bencara akan menimpa mereka. Dalam banyak hal sikap seorang raja dianggap sebagai
gambaran dari sikap bangsa itu secara keseluruhan; dalam satu segi seorang raja merupakan wakil
dari rakyatnya.

24
METODE PENULISAN

Kisah mengenai kedua bangsa Israel dan Yehuda mudah diikuti jika kita tahu metode penulisan
yang dipakai. Kita selalu diberi kisah baru mengenai setiap negeri secara berurutan. Sebagai
contoh, gambaran peristiwa yang terjadi dalam kehidupan seorang raja Israel diikuti oleh kisah
raja-raja Yehuda yang naik takhta selama pemerintahannya dan seterusnya.

Tema-tema Kunci

1. Kedaulatan Allah

Tema ini bergema dalam keseluruhan isi kitab yang menceritakan bagaimana Allah terlibat dalam
sejarah umat manusia. Bacalah 1Ra 8:14-61; 19:9-18; 20:1-30. Apa yang diceritakan oleh pasal-
pasal ini mengenai Allah dan kedaulatannya?

2. Kebenaran

Allah mengharapkan umat-Nya taat dan setia. Setelah negeri itu terpecah, I Raja-raja
menggambarkan mengenai pemerintahan delapan raja Israel dan empat raja Yehuda. Buatlah
daftar raja-raja ini. Berapa orang dari mereka yang melayani Tuhan? Berdasarkan atas apa penulis
kitab Raja-raja membuat penilaian terhadap mereka?

3. Kelemahan

I Raja-raja tidak pernah mencoba untuk memberikan kepada kita gambaran yang sempurna
mengenai hamba-hamba Allah. Kita melihat keburukan maupun kebaikan mereka dan Allah
menerima serta memakai mereka seperti apa adanya.Pelajari 1Ra 1:1-3:1; 11:1-13; 19:1-21.

KITAB
II RAJA-RAJA
II Raja-raja melanjutkan kisah tentang kerajaan Israel dan Yehuda beberapa saat sebelum
kematian Elia, dan diteruskan sampai Israel dihancurkan dan Yehuda dibuang ke Babel.
Diceritakannya kembali kisah Elia dalam II Raja-raja mengingatkan kita bahwa kitab ini merupakan
bagian kedua dari satu kitab Raja-raja yang utuh. Tidak ada alasan yang jelas mengenai pembagian
kitab menjadi I dan II Raja-raja, tetapi oleh karena panjang kedua kitab hampir sama,
kemungkinannya ialah hal itu dilakukan untuk mempermudah penulisan dalam dua gulungan.
Beberapa kisah yang kita temukan dalam Raja-raja juga terdapat dalam Tawarikh, walaupun
penulis Tawarikh menulis dari sudut yang agak berbeda dan hanya menulis tentang kerajaan
selatan, yaitu Yehuda.

MENGAPA KITAB ITU DITULIS?

II Raja-raja meliputi kurun waktu kurang lebih 270 tahun, dua kali lebih panjang daripada
periode yang meliputi I Raja-raja. Namun, sebagian besar kisah menceritakan kehidupan Elisa.
Seperti juga dalam I Raja-raja, tokoh-tokoh yang memegang peranan penting dalam kerohanian
bangsa, seperti Hizkia dan Yosia diceritakan dengan panjang lebar. Sedangkan yang lain, walaupun

25
mereka memerintah dalam jangka waktu yang lama dan membawa kemakmuran, hanya
diceritakan secara sepintas saja. Orang Yahudi mengakui bahwa semua kitab sejarah sungguh-
sungguh mempunyai maksud rohani, dan mereka mengelompokkan kitab-kitab tersebut dalam
"nabi-nabi terdahulu".

PARA NABI

Banyak dari nabi-nabi penulis (yang dikenal dalam Kitab Suci bangsa Ibrani sebagai "nabi-
nabi yang belakangan") melayani dalam periode yang terangkum dalam II Raja-raja, dan kitab-kitab
yang mereka tulis memberikan kepada kita banyak informasi mengenai seberapa jauh korupsi yang
terjadi dalam kedua negeri itu. Namun demikian, hanya sedikit sekali yang kita pelajari mengenai
karya Raja-raja dan pengaruh mereka. Diceritakan bahwa Hizkia pergi menemui Yesaya, tetapi
Amos, Hosea, Mikha dan Yeremia tidak disebut-sebut sama sekali. Penulis kitab Raja-raja lebih
menekankan mengenai bagaimana para raja dan rakyatnya menanggapi pesan-pesan Allah
daripada menulis tentang bagaimana dan dari mana mereka menerima pesan itu.

RAJA-RAJA

Sukar untuk membuat suatu daftar tentang semua raja dan masa pemerintahan mereka,
karena waktu kurang setahun selalu dihitung sebagai setahun. Yang sering terjadi ialah seorang
putra menjabat sebagai pejabat sementara bersama-sama sang ayah, kemudian waktu
pemerintahan itu dihitung sebagai masa pemerintahan mereka berdua. Hal yang sering
membingungkan ialah mengenai nama-nama raja. Ada seorang Raja Yehoram dan Raja Yoahas, baik
di Israel maupun di Yehuda, dan karena kedua nama ini sering disingkat sebagai Yoram dan Yoas,
maka kita harus berhati-hati dalam membedakan mereka.

Tema-tema Kunci

1. Tanggapan

Allah berdaulat, tetapi raja-raja tidak pernah menganggap bahwa itu berarti tindakan dan doa-doa
manusia tidak penting. Allah benar-benar memberikan tanggapan kepada manusia dan apa yang
dilakukan-Nya terhadap mereka tergantung kepada sambutan mereka kepada-Nya. Allah
menjawab doa Raja Hizkia (2Ra 19:14-19).

2. Pembaruan

Hizkia dan Yoas, keduanya mencoba untuk membawa bangsa mereka kembali kepada Allah (2Ra
18:1-20:21; 22:1-23:30).

3. Kebenaran

Allah memberkati kebenaran dan menghukum kejahatan. 2Ra 17:7-18 merupakan ringkasan pesan
dari II Raja-raja, dan dianggap sebagai berita kematian bagi bangsa Israel. Yehuda kembali dari
pengasingan, tetapi bangsa Israel tidak.

4. Tanggung jawab

26
Hamba-hamba Allah yang disebutkan dalam Raja-raja bukanlah hanya Elia dan Elisa. Lihatlah 2Ra
11:1-12:21; 22:1-23:30.

KITAB
I TAWARIKH

I Tawarikh merupakan buku sejarah yang khususnya menceritakan pemerintahan Raja


Daud (1000-961 SM). Pasal-pasal pembukaan (1Ta 1-9) merupakan ringkasan tentang sejarah
mula-mula bangsa Israel dengan menuliskan silsilah keturunan yang dimulai dari Adam dan
seterusnya. Kitab ini secara singkat juga menyebutkan kejatuhan Saul dan kenaikan Salomo. Tetapi,
sisanya melulu bercerita mengenai Daud.

BAGAIMANA CARA PENULISAN I TAWARIKH?

I Tawarikh tidak ditulis oleh seorang penulis, tetapi oleh seorang penyusun tulisan yang dengan
pandainya menggabungkan sejumlah tulisan yang terdahulu (lihat 1Ta 9:1; 29:29,30) untuk
dijadikan suatu kesatuan sejarah. Tradisi Yahudi menegaskan bahwa si penyusun itu ialah Ezra.
Kitab ini merupakan bagian dari suatu karya yang terdiri dari empat jilid, yang termasuk di
dalamnya 2 Tawarikh, Ezra dan Nehemia. Ada beberapa usul mengenai masa penyusunan kitab itu.
Jika Ezra dianggap sebagai penyunting, maka kitab itu boleh jadi disusun dalam abad keempat
sebelum Masehi.

MENGAPA I TAWARIKH DITULIS?

Kisah sejarah yang terdapat dalam I Tawarikh ditulis dengan suatu tujuan tertentu; tidak hanya
mencatat fakta-fakta sejarah, tetapi juga mengemukakan arti dari apa yang terjadi. 1 Tawarikh
merupakan kitab sejarah yang ditulis menurut pandangan Tuhan. Kitab ini ditulis pada waktu umat
Allah hidup dalam lingkungan yang bersiifat sangat duniawi. Negeri mereka telah hancur karena
perang, akibatnya banyak dari mereka yang runtuh imannya. Mereka tidak lagi dapat melihat
campur tangan Allah dalam masalah-masalah mereka atau percaya bahwa Dia adalah Allah yang
menepati apa yang telah dijanjikannya. I Tawarikh menjelaskan mengapa peristiwa sejarah
berjalan sedemikian rupa dan mengapa masih mungkin menekuni iman.

APAKAH 1 TAWARIKH DAPAT DIPERCAYA?

Si penyusun seakan-akan memilih peristiwa sejarah untuk membuktikan argumentasinya, dan


sebagai akibatnya banyak fakta sejarah bangsa Israel yang terlewatkan dan gambaran sejarah yang
disusunnya agak berbeda dengan yang ditemukan dalam Samuel atau Raja-raja. Dari kisah-kisah
yang dihilangkan terdapat kisah Elia dan peristiwa-peristiwa yang kurang berkenan dalam
kehidupan Daud. Walaupun demikian, tidak dapat dikatakan bahwa I Tawarikh tidak akurat. Si
penyusun tidak mengada-ada, ia semata-mata memakai apa yang ada untuk menarik pelajaran
tertentu untuk masa itu. Sejarah masih ditulis dengan cara seperti itu. Sebenarnya, sukar untuk
menulis sejarah tanpa memilih fakta yang dapat dibuktikan. dan itulah yang dilakukan oleh si
Penyusun.

27
Tema-tema Kunci

1. Apa yang dapat kita pelajari tentang doa

Pelajarilah doa-doa Daud (1Ta 16:8-36; 17:16-27; 29:10-19).

2. Apa yang dapat kita pelajari tentang pelayanan

Mudah saja untuk menghilangkan daftar nama-nama yang ada, tetapi dengan berbuat demikian
berarti kita akan kehilangan beberapa fakta penting. Lihatlah beberapa daftar nama itu
(misalnya 1Ta 12:23-37; 25:1-8) dan catatlah apa yang dapat kita pelajari tentang pelayanan
Kristen melalui cara orang-orang ini melayani Daud.

3. Apa yang dapat kita pelajari tentang kegagalan

Dosa Daud dengan mengadakan sensus menunjukkan kepada kita bahwa kita harus selalu waspada
godaan. Pelajarilah insiden itu (1Ta 21:1-22).

4. Apa yang dapat kita pelajari mengenai pembangunan

Orang Kristen dewasa ini sangat menekankan masalah pembangunan. Pelajarilah penolakan Allah
untuk mengizinkan Daud membangun Rumah Tuhan (1Ta 17:3-15) dan persiapan yang dilakukan
oleh Daud untuk Rumah Tuhan (1Ta 22:2-19).

5. Apa yang dapat kita pelajari mengenai pemilihan

Tema utama dari 1 Tawarikh ialah bahwa Allah memilih Daud dan keluarganya untuk memerintah
Israel di Yerusalem (1Ta 16:13; 28:4-6,10; 29:1).

6. Apa yang dapat kita pelajari mengenai member

Prinsip apa yang diajarkan berkenaan dengan memberi bagi pekerjaan Allah (1Ta 29:3-5)?
Telusurilah pengajaran dalam Perjanjian Baru (1Ko 16:1,2; 2Korintus 8 dan 2Ko 9) dan tulislah
prinsip-prinsip lain yang Anda temukan disitu.

KITAB
II TAWARIKH

ISI II TAWARIKH
II Tawarikh menceritakan kisah umat Allah dengan pemeritahan Raja Salomo. Kitab itu
menelusuri berbagai kejadian yang menimpa Yehuda selama hampir empat ratus tahun sampai
akhirnya negeri itu hancur, rakyatnya dibuang dan ibukotanya dihancurkan (587 SM). Kisah
kehancuran ini bukan merupakan kata akhir Tawarikh. Kalimat-kalimat terakhir dari kitab ini
menunjuk kepada masa depan yang penuh harapan ketika bangsa ini dipulihkan melalui maklumat
raja Kores (2Ta 36:23).

28
MENGAPA KITAB INI DITULIS
Si penyusun mempunyai tiga alasan untuk menyusun kitab ini:
1. Untuk menafsirkan jalannya sejarah. Ia menerangkan mengapa beberapa raja memerintah
dengan damai dan sejahtera sedangkan yang lain memerintah dalam pergolakan. Rahasia
keberhasilan itu terletak pada kesetiaan kepada Allah.
2. Untuk mengajar. Si penyusun tidak puas hanya dengan menguraikan masa lalu dalam
tulisannya. Ia ingin menghimbau umat Allah untuk belajar dari kesalahan-kesalahan yang
terjadi sepanjang sejarah, dan setia kepada-Nya sekarang.
3. Untuk menggugah iman. Banyak orang Yahudi merasa Allah telah meninggalkan mereka.
Dengan menjelaskan sebab-sebab dari penderitaan mereka, si penyusun mendorong
mereka untuk kembali percaya kepada Allah yang besar dan berkuasa. Untuk komentar
terinci mengenai mengapa 2 Tawarikh ditulis bacalah komentar mengenai 1 Tawarikh.
CIRI KHUSUS
1. Si penyusun setia kepada keluarga Daud dan memperlihatkan bagaimana Allah tetap setia
memenuhi janji-Nya bahwa takta Daud akan tetap aman (2Ta 21:7) kendati Ia mempunyai
alasan untuk tidak melakukannya.
2. Kerajaan Israel Utara dianggap melakukan kesalahan, karena memisahkan diri dari takta
Daud (2Ta 13:1-12). Dalam seluruh kitab tindakan bangsa israel dianggap jahat
(misalnya 2Ta 21:6,13). Sejarah bangsa Israel diabaikan kecuali kisah yang dapat dipakai
sebagai peringatan untuk tidak melakukan kesalahan.
3. Peristiwa dalam sejarah dipakai sedemikian rupa sehingga arti kerohaniannya dapat
ditonjolkan. Si penyusun tidak mengada-ada maupun memutarbalikkan sejarah; ia juga
bukannya tidak teliti. 1 dan 2 Raja-raja memberikan gambaran sejarah yang lebih lengkap
tentang kisah bangsa Israel dan Yehuda, tetapi kedua kitab itu tidak menunjukkan motivasi
yang sama untuk menggunakan sejarah guna mengajar masalah rohani.

Tema-tema Kunci
 Kebijaksanaan. Pelajarilah permohonan Salomo, dan perhatikan mengapa Allah berkenan
atas permohonan itu dan apa yang kemudian terjadi (2Ta 1:7-17).
 Rumah Tuhan Tulislah pelajaran apa saja yang dapat dipelajari dari cara Salomo
membangun Rumah Tuhan; hal-hal yang dikatakannya kepada Allah dan apa yang
dikatakan Allah kepadanya (2Ta 2:1-7:22).
 Dukungan rohani Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman beberapa raja (2Ta 22:3;
24:17-19; 26:5) tentang berkat dan bahaya dari persekutuan dengan orang-orang Kristen
yang lebih dewasa?
 Penderitaan Penderitaan dapat merupakan pembawa pesan dari Tuhan (2Ta 16:12;
32:24,25; 33:10-13); masalah yang penting ialah bagaimana reaksi kita terhadap
penderitaan.
 Perubahan Kitab ini berisi banyak contoh mengenai raja-raja yang berubah menjadi jahat
dan seorang raja yang menjadi baik.
 Pujian. Pelajarilah ajaran yang beguna tentang memuji Allah (2Ta 5:11-14; 6:14-42; 20:15-
30).

29
 Bimbingan. Kesalahan apa yang terdapat pada cara yang dipakai oleh Ahab dalam mencari
bimbingan (2Ta 18:1-34)
 Memberi
Pelajaran penting apa yang diajarkan dalam 2 Tawarikh mengenai memberi (2Ta 24:10;
31:2-21)?
 Iman
Tulislah segi apa dalam kehidupan Anda yang memerlukan latihan iman Anda, seperti yang
dilakukan oleh Yosafat (2Ta 20:20).

KITAB
EZRA
LATAR BELAKANG
Yerusalem dihancurkan oleh tentara Babel pada tahun 587 S.M. dan bangsa Yehuda dibuang
ke pengasingan. Peristiwa itu terjadi hampir lima puluh tahun sebelum Kerajaaan Babel
ditumbangkan oleh bangsa Persia. Penguasa mereka, Koresy, mengambil suatu kebijaksanaan baru
dengan mengizinkan orang-orang buangan kembali ke tanah air mereka, memberikan segala
bantuan yang diperlukan untuk membangun kembali rumah-rumah ibadah dan menyelenggarakan
ibadah mereka kembali. Banyak orang Yahudi yang sudah betah tinggal di pengasingan dan mereka
tidak ingin kembali ke tanah air mereka. Kitab Ezra dimulai dengan kembalinya orang-orang
Yahudi kurang lebih tahun 538 S.M.
Pasal Ezr 1-6 menceritakan apa yang terjadi dua puluh dua tahun kemudian ketika di
bawah pimpinan Zerubabel mereka menghadapi banyak kekecewaan, tetapi akhirnya mereka dapat
menyelesaikan pembangunan kembali Rumah Tuhan. Ezra sendiri tidak diperkenalkan sampai
pasal Ezr 7:1. Ia memimpin serombongan orang buangan kembali ke tanah air mereka pada tahun
458 S.M. Pasal Ezr 7-10 menceritakan cara Ezra membangun kembali bangsa itu menjadi bangsa
yang hidupnya berkenan kepada Allah. Perlu dicatat bahwa ada masa tenang selama hampir enam
puluh tahun di antara pasal Ezr 6:22 dan Ezr 7:1.
KITAB ITU
Kitab Ezra merupakan bagian dari suatu kisah bersambung yang dimulai dari permulaan I
Tawarikh sampai pada akhir Nehemia. Perhatikan:
1. Ezra mungkin tidak menulis kitab itu sendiri, walaupun bagian kedua kisah itu diambil dari
catatan hariannya.
2. Seringkali sukar untuk menentukan berbagai tahun kejadian. Kisah mengenai perlawanan
di bawah Artahsasta (Ezr 4:7-24) menunjuk pada masa yang kemudian dibandingkan
dengan apa yang terjadi pada bagian permulaan kitab ini.
3. Ezra bukanlah semata-mata catatan sejarah. Si Penulis menggunakan sejarah untuk
mengajar kita bagaimana Allah menangani umat-Nya. Pengajaran-pengajaran itu masih
berlaku sampai saat ini.
EZRA
Ezra adalah seorang terpelajar yang menjadi Menteri Negara urusan orang Yahudi dalam
pemerintahan Artahsasta. Kehidupannya yang boleh jadi sangat mengesankan di hadapan raja

30
ditandai dengan tiga sifat, yaitu: ia berdedikasi tinggi mempelajari kitab suci (Ezr 7:10); ia
memperagakan keberanian untuk percaya kepada Allah (Ezr 8:21-23) dan ia dengan rendah hati
menunjukkan solidaritas terhadap bangsanya (Ezr 9:6-15).

KITAB
NEHEMIA

LATAR BELAKANG SEJARAH


Setelah kematian Salomo, kerajaan Israel terpecah menjadi dua -- kerajaan utara dan
selatan. Ibukota kerajaan utara ialah Samaria, dan dalam tahun 722 SM kota itu direbut oleh bangsa
Asyur dan banyak rakyatnya dijadikan tawanan. Hal yang hampir sama terjadi juga terhadap
kerajaan selatan, Yehuda, ketika Yerusalem direbut oleh bangsa Babel pada tahun 586 SM. Dalam
tahun 539 SM bangsa Babel sendiri dikalahkan oleh bangsa Persia -- dan raja Persia mendorong
sebagian orang Yahudi untuk kembali ke tanah air mereka. Kira-kira 50.000 orang kembali dan
memulai tugas untuk membangun kembali Rumah Tuhan, tetapi kemudian mereka menjadi kecil
hati dan hanya mampu membangun fondasinya saja. Sejarah selanjutnya agak ruwet, tetapi
rupanya kira-kira enam belas tahun kemudian Allah mengirimkan dua orang nabi, Hagai dan
Zakharia, untuk menggugah semangat rakyat. Mereka sudah menempati rumah mereka masing-
masing, tetapi mengabaikan pembangunan kembali Rumah Tuhan. Sebagai akibatnya, pekerjaan
pembangunan dimulai lagi dan kali ini Rumah Tuhan dapat diselesaikan.
Dalam tahun 486 SM serombongan lagi orang Yahudi kembali ke Yerusalem di bawah
pimpinan Ezra. Ezra berusaha sebaik mungkin untuk membangun semangat bangsanya dan
mengangkat moral serta kehidupan rohani mereka, tetapi ia banyak menemui kekecewaan.
Beberapa tahun kemudian, sekitar tahun 445 SM Allah berbicara kepada seorang lain, yaitu
Nehemia dan menugaskannya untuk secara khusus menekuni pembangunan kembali tembok kota
yang sudah hancur itu. Beberapa orang menempatkan kisah kembalinya Ezra sesudah Nehemia,
tetapi keterangan tersebut tidak meyakinkan.
SIAPAKAH NEHEMIA?
Sebagai pengurus minuman raja, Nehemia mencicipi lebih dahulu anggur yang akan disajikan
kepada raja untuk membuktikan bahwa minuman itu tidak mengandung racun. Hanya orang yang
paling dipercaya dapat menduduki posisi tertinggi ini dalam istana raja Persia. Namun demikian,
hati Nehemia lebih cenderung untuk melakukan tugas yang Allah bebankan kepadanya. Ia
digambarkan sebagai seorang pengusaha yang hidupnya penuh diwarnai doa. Nehemia tidak
melupakan bangsanya sendiri. Ia bersedia meninggalkan kehidupan mewah dalam istana dan pergi
ke Yerusalem untuk membangun kembali kota itu. Ketika pada akhirnya ia pergi ke Yerusalem, ia
bertugas sebagai gubernur sipil dengan kuasa dari raja Persia.

Tema-tema Kunci
Nehemia dengan jelas dianggap sebagai seorang pekerja Allah yang ideal -- "seorang patriot
yang berani, tidak mengenal takut, penuh semangat dan berinisiatif, seorang pendoa dan pekerja
keras dan seorang yang takut kepada Allah dan yang selalu mencari berkat-Nya". Kehidupannya

31
ditandai dengan keseimbangan yang sehat antara berdoa dan kerja keras. Pelajarilah dalam kitab
ini hal-hal yang berhubungan dengan kedua unsur ini. Bandingkan penemuan Anda dengan studi
yang serupa mengenai kehidupan Paulus.
1. Patriotisme
Patriotisme itu sendiri tidak salah. Paulus mempunyai beban berat bagi bangsanya (Rom 10:1).
Kristus mendorong murid-murid-Nya untuk memberikan kepada Kaisar apa yang menjadi haknya
(Mat 22:21). Nehemia menaruh perhatian yang besar terhadap rakyatnya (Neh 1:3-11). Patriotisme
sejati adalah rasa prihatin terhadap keadaan bangsa.
2. Doa
Nehemia berdoa setiap saat dan dalam segala keadaan (Neh 1:4; 2:4; 4:4; 5:19; 6:9,14; 13:14,
22,29,31). Bandingkan ini dengan perintah Paulus kepada orang-orang di Filipi 4:6,7.
3. Dedikasi
Nehemia menerima tugas yang diberikan oleh Allah dengan sungguh-sungguh -- ia sangat teliti. Ia
bertekad untuk menyelidiki perkara yang sebenarnya (Neh 2:12). Ia tahu akan kesucian
pekerjaannya (Neh 6:3). Ia menjadi teladan bagi orang lain untuk bekerja seperti dia (Neh 2:17,18;
4:6,23).
4. Ketekunan
Nehemia tidak undur menghadapi tentangan, baik dari dalam maupun dari luar. Ia diejek dan
dicaci, karena bergantung kepada Allah (Neh 2:19,20). Ia tidak bersedia mengalihkan perhatiannya
dari tugas yang sedang dihadapinya (Neh 6:2,3). Carilah keterangan mengenai mereka yang
menderita bagi Kristus di bawah rezim yang kejam, dan pakailah hal ini untuk merangsang doa
yang teratur. Pikirkan juga situasi Anda sendiri sehubungan dengan tantangan yang Anda hadapi.

KITAB
ESTER

RINGKASAN CERITA
Ester, anak angkat pamannya, Mordekhai dijadikan ratu oleh Raja Persia Xerxes, yang juga
dikenal dengan nama raja Ahasyweros. Perdana menterinya, Haman, membenci orang Yahudi dan
bersekongkol untuk melenyapkan mereka. Sasaran utamanya ialah Mordekhai. Ester dengan
kepintarannya membuat raja mengalihkan keputusannya terhadap bangsa Yahudi, dan Haman
akhirnya digantung. Mordekhai kemudian diberi kekuasaan dan bangsa Yahudi memperingati
peristiwa itu dengan perayaan.
TEMPAT KEJADIAN
Kisah ini terjadi di ibu kota Persia, Susan, pada masa pemerintahan Raja Ahasyweros yang
memerintah pada tahun 486-465 S.M.
TUJUAN KITAB ESTER
Ada tiga alasan mengapa kitab ini ditulis:

32
1. Alasan yang paling utama ialah untuk menerangkan kepada bangsa Yahudi mengenai asal
mula Perayaan Purim yang mereka rayakan antara tanggal 13 dan 15 bulan Adar (Februari-
Maret). Lihat Ester 9:20-32 dan Est 3:7.
2. Alasan lain yang jelas mengapa kitab itu ditulis ialah untuk memperingatkan umat terhadap
anti-Semitisme. Bangsa Yahudi adalah umat Allah yang istimewa, yang menduduki tempat
yang unik dalam sejarah dan mempunyai kuasa untuk bertahan melawan segala yang jahat.
Ester merupakan salah satu episoda sejarah yang menarik.
3. Kitab ini juga memperlihatkan kuasa Allah untuk mengendalikan peristiwa dan memelihara
umat-Nya, bahkan pada saat segala sesuatu tampaknya tak bersahabat dengan mereka.
CIRI-CIRI ISTIMEWA
1. Kitab ini tidak pernah sekali pun menyebut-nyebut Allah, namun kehadiran-Nya terasa di
mana-mana.
2. Kitab ini menggambarkan istana Persia dan adat-istiadatnya secara mendetail.
3. Kitab ini merupakan salah satu dari dua kitab dalam Alkitab yang judulnya diambil dari
nama wanita.
4. Banyak orang meragukan nilai kitab ini, karena nasionalisme Yahudinya yang sangat kuat
dan kurangnya acuan kepada Allah. Namun kisah dan pesan yang disampaikan tidak boleh
diabaikan.

33

Anda mungkin juga menyukai