Anda di halaman 1dari 7

TRANSGENDER DALAM PANDANGAN IMAN KRISTEN

Pengertian Transgender Secara Umum


Transseksualisme, yang juga dikenal sebagai transgender, gangguan identitas jenis
kelamin, atau disforia gender, adalah keinginan untuk merubah jenis kelamin atau berperan
sebagai kelamin yang berbeda dari alaminya. Para transseksual biasanya menggambarkan dirinya
"terpenjara" di dalam tubuh yang lain dari "kelamin" yang mereka miliki. Kemungkinan besar
mereka akan berdandan seperti waria dan mungkin juga melaksanakan terapi hormon atau
operasi bedah untuk menyesuaikan tubuh mereka sesuai kelamin yang mereka dambakan.
Orang transgender adalah orang yang memiliki identitas gender atau ekspresi gender
yang berbeda dengan seksnya yang ditunjuk saat lahir. Orang transgender juga terkadang disebut
sebagai orang transseksual jika ia menghendaki bantuan medis untuk transisi dari satu seks ke
seks lainnya. Transgender juga merupakan sebuah kata umum. Selain mencakup orang yang
identitas gendernya berlawanan dengan seksnya yang ditunjuk (pria trans dan wanita trans),
istilah transgender juga dapat mencakup orang-orang yang tidak secara spesifik maskulin atau
feminin (orang-orang genderqueer seperti bigender, pangender, genderfluid, atau
agender). Definisi transgender lainnya juga mencakup orang-orang yang termasuk ke
dalam gender ketiga atau memiliki gender ketiga transgender. Dalam kasus yang lebih jarang,
istilah transgender digunakan hingga mencakup cross-dresser, tanpa memperhatikan identitas
gender. (Wikipedia)

Faktor Penyebab
Interaksi antara biologi dan lingkungan :

BIOLOGI LINGKUNGAN
1. Susunan Kromosom > Sind 1. Budaya
Kinefelter xxy 2. Pola Asuh
2. Ketidakseimbangan hormone > 3. Figur orang yang berjenis
Testosteron, Estrogen, dam kelamin sama dan relasinya
Progesteron dengan lawan jenis
3. Struktur Otak 4. Riwayat kekerasan seksual
4. Kelainan susunan syaraf pusat

Orang orang yang merasa dirinya terperangkap dalam tubuh/kelamin yang salah memiliki
beberapa faktor penyebab sebagai berikut :
1. Riwayat kekerasan seksual (bisa jadi di alami saat anak anak atau masa remaja sehingga
mengganggu pemahaman seksualitas).
2. Ayah yang keras (misal suka memukul, memaki, dll), jauh secara emosional, absen (tidak
ada misal karena meniggal atau tidak tinggal bersama; sudah bercerai dengan ibu).
3. Ibu yang terlalu mendominasi dan overprotektif (mungkin di antara teman teman ada
yang memiliki teman berjenis kelamin pria namun perilakunya seperti wanita yang lemah
lembut dan lebih senang bergaul dengan wanita).

Kesehatan Jiwa
Kondisi transgender bukan merupakan suatu penyakit ataupun gangguan
jiwa. Kebanyakan masalah yang dialami oleh orang transgender ada pada diskriminasi yang
dapat kemudian menimbulkan stres, depresi, dan ansietas. Mayoritas ahli kesehatan jiwa
merekomendasikan terapi terhadap konflik internal mengenai identitas gender atau
ketidaknyamanan terkait peran gender, terutama jika seseorang memiliki keinginan untuk
melakukan transisi. Orang yang mengalami ketidaksesuaian antara gendernya dengan ekspektasi
orang lain atau orang yang identitas gendernya bertentangan dengan tubuhnya dapat merasa lebih
baik dengan berbicara mendalam soal perasaannya.
Kesehatan Psikis
Prosedur medis termasuk operasi tersedia bagi individu transgdender dan transseksual.
Terapi penyulihan hormon untuk pria trans akan memicu pertumbuhan janggut serta
mempengaruhi kulit, pertumbuhan rambut, suara, dan distribui lemak pada tubuh. Terapi
penyulihan hormon untuk wanita trans mempengaruhi distribusi lemak tubuh dan
payudara. Laser atau elektrolisis digunakan untuk menghilangkan rambut/bulu berlebih untuk
wantia trans. Prosedur operasi yang ada untuk wanita trans meliputi
feminisasi suara, kulit, wajah, jakun, payudara, pinggang, bokong, serta organ genitalia. Prosedur
operasi untuk pria trans meliputi maskulinisasi dada dan organ genitalia,
pengangkatan uterus, ovarium, dan oviduk. Istilah terapi penentuan ulang seks (sex
reassignment therapy, SRT) digunakan sebagai istilah umum untuk prosedur-prosedur fisik
dalam transisi. Penggunaan istilah ganti kelamin menuai kritik karena dinilai menitikberatkan
masalah pada sisi operasi. Penggunaan kata transisi lebih disarankan. Pelaksanaan prosedur-
prosedur tersebut terkait dengan tingkat disforia gender seseorang, ada atau tidaknya ganngguan
identitas gender, serta standar pelayanan medis yang berbeda-beda di setiap daerah.

Resiko Yang Dihadapi

Eksternal
Internal
Berkaitan > Hukum, norma, dan nilai
1. Ganti ganti pasangan
nilai, stereotip yang berlaku
2. Melakukan hubungan seks
yang tidak aman
3. Melakukan anal seks
4. Minum alcohol
5. Narkoba
Transgender Menurut Alkitab dan Pandangan Iman Kristen
Kejadian 1 : 27
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Kejadian 1 : 28
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka; “Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Alkitab tidak secara harafiah membahas transgenderisme ataupun menyebut ada mereka
yang merasa dirinya salah kelamin. Akan tetapi Alkitab tidak kekurangan membahas topik
seksualitas manusia. Pengertian yang paling sederhana mengenai seks adalah bahwa Allah
menciptakan dua (dan hanya dua) jenis kelamin: "laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya
mereka" (Kejadian 1:27). Spekulasi yang tengah menjalar pada jaman ini tentang berbagai jenis
kelamin — ataupun keadaan kelamin yang tidak terbatas — adalah tidak alkitabiah.
Kemungkinan ayat yang membahas di seputar topik ini adalah kecaman terhadap
hubungan homoseksual sesama jenis (Roma 1:18-32; 1 Korintus 6:9-10) dan orang banci
(Ulangan 22:5). Kata Yunani yang sering diterjemahkan sebagai "pemburit" atau "banci" di
dalam 1 Korintus 6:9 secara harafiah mengandung arti "pria yang bertingkah laku seperti
perempuan." Jadi, walaupun Alkitab tidak secara langsung membahas transgenderisme, dimana
Alkitab membahas kasus "kekalutan" kelamin lainnya, selalu dengan jelas dituding sebagai hal
yang berdosa.
Bagaimana dengan kemungkinan jika kaum transgender mempunyai fungsi otak
selayaknya satu jenis kelamin, namun secara fisik ia berkelamin beda? Alkitab tidak membuka
kemungkinan bagi hal itu. Namun perlu dikatakan bahwa Alkitab tidak mengutip adanya
hermafrodit (suatu kondisi dimana seseorang dilahirkan dengan dua alat kelamin sekaligus),
yang benar-benar ada (walaupun sangat jarang). Selebihnya, orang dapat dilahirkan dengan
berbagai masalah dan kekurangan pada fungsi dan kinerja otaknya. Bagaimana mungkin kita
mengabaikan kemungkinan adanya otak wanita berada di dalam tubuh pria (atau sebaliknya)?
Dengan bukti adanya hermafrodit, tidak dapat dikatakan bahwa jika Alkitab tidak
membahas sesuatu maka hal itu tidak pernah ada. Dengan demikian, ada kemungkinan bahwa
seseorang dapat dilahirkan dengan fungsi otak yang cenderung akan mengalami disforia jenis
kelamin. Penjelasan ini dapat menjawab kasus-kasus homoseksual tertentu juga. Akan tetapi,
walaupun suatu hal ada kemungkinan terjadi secara biologis, bukan berarti bahwa kita harus
menerimanya sebagai hal yang lumrah dan benar. Ada orang yang lahir dengan libido yang
sangat tinggi. Kondisi tersebut tidak mengizinkan mereka bertindak cabul. Telah dibuktikan
secara klinis bahwa psikopat/sosiopat mempunyai otak yang daya penahan impuls diri.
Walaupun demikian, mereka tidak diperbolehkan melakukan setiap tindakan jahat yang melintas
dalam benak mereka.
Bagaimana Pandangan Alkitab tentang Transgender?
Tuhan Yesus pernah menyinggung tentang “Transgender” (kaum kebiri/kembiri):
Matius 19:12
Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya,
dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat
dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang
dapat mengerti hendaklah ia mengerti.
Dalam Matius 19:12, Tuhan Yesus mengemukakan ada 3 kelompok orang yang kembiri
(tidak dapat kawin). Dalam naskah bahasa asli Yunani disini mencatat bahwa Yesus
mempergunakan 3 kali kata Yunani ευνουχος - eunoukhos, kata darimana kita mengenal
“eunuch” dalam bahasa Inggris, yaitu orang kasim/sida-sida (orang yang tidak dapat kawin)
yang digolongkan sebagai berikut :
1. Ada orang yang terlahir dalam keadaan "kebiri" (bawaan lahir); itu adalah orang yang
mempunyai salah satu kekurangan pada tubuhnya sehingga mereka tidak dapat kawin.
2. Seorang "kebiri" yang karena ia dijadikan demikian yaitu orang lelaki yang
kemaluannya dipotong (biasanya dikenal di kalangan istana kerajaan zaman dulu, mereka
berfungsi sebagai pembantu/pengurus istana raja-raja), mereka ini dikenal dengan istilah
khusus "orang kasim/sida-sida",
3. Seorang yang atas kehendaknya sendiri karena "Kerajaan Sorga" atau karena (tugas
agamawi), mereka mengorbankan dirinya untuk "tidak kawin" (selibat). Supaya mereka
bebas dari segala gangguan didalam pekerjaannya bagi Kerajaan Tuhan. Kelompok ini
adalah orang-orang yang atas kemauannya sendiri memutuskan keinginan alami mereka
yang sah demi Kerajaan Sorga atau demi pelayanan bagi Tuhan.
Tentang Kelompok Kebiri 1 dan 2 :
Agama Yahudi hanya mengenal 2 golongan "kebiri" (kasim/sida-sida), yaitu yang secara
alami terlahir demikian ( ‫ס ִָריס ַח ָּמה‬ - SARIS KHAMAH) dan golongan "kebiri" (kasim/sida-sida)
yang dibuat manusia ( ‫ס ִָריס ָאדָ ם‬ - SARIS 'ADAM).
‫ס ִָריס חַמָּ ה‬ - SARIS KHAMAH, yaitu golongan "kebiri" alami, mungkin bisa kita mengerti
inilah yang disebut "banci" bawaan lahir. "Banci" menurut kamus besar bahasa Indonesia; laki-
laki yang besifat perempuan, atau perempuan yang mempunyai perangai seperti laki-laki. Kata
sinonim lainnya : waria, wadam. Dengan demikian, Alkitab menulis, memang ada kaum yang
mempunyai "cacat bawaan" mungkin juga yang dikenal dengan "banci genetik", yaitu orang
yang genitalnya bermasalah sejak lahir, atau yang disebut seorang waria bawaan. Ada juga
seorang "kebiri yang dibuat manusia" ( ‫ס ִָריס ָאדָ ם‬ - SARIS 'ADAM). Seorang tokoh
dari Etiopia yang dilayani oleh Filipus kemungkinan adalah seorang "SARIS 'ADAM":
Kisah 8:27 - Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida,
pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke
Yerusalem untuk beribadah.
Tentang Kelompok Kebiri ke-3 :
Ada 2 penafsiran mengenai kelompok ke-3 ini:
1. Origenes menafsirkan kelompok ke-3 ini adalah orang-orang yang "mengebiri dirinya
sendiri" dalam artian "memotong kemaluannya" atas kemauannya sendiri demi pelayanan
kepada Kerajaan Sorga.
2. Menurut Matthew Henry : Mereka tidak mengebiri dirinya sendiri, melainkan mereka
hanya membaktikan dirinya demi "pelayanan" dan memilih untuk 'tidak-kawin' alias
hidup ber-selibat tanpa memotong kemaluannya. Kita bisa melihat contohnya,
yaitu "Yohanes Pembabtis" adalah salah satu orang yang membaktikan dirinya
bagi Kerajaan Sorga sepenuhnya dengan memilih tidak kawin (selibat). Dalam artian ini
seseorang bukan berarti "kebiri" secara bawaan lahir ataupun kemaluannya rusak
sehingga tidak dapat kawin, namun dalam artian seseorang itu dengan sukarela
menjadikan dirinya tidak menikah karena tugas pelayanan yang diemban.
Kita memilih penafsiran yang ke-2 sebagai yang lebih tepat. Ajaran Yesus terhadap
golongan ke-3 ini, lebih dalam daripada ajaran para rabi Yahudi. Dalam tradisi Yahudi, seorang
laki-laki wajib menikah. Tuhan Yesus menganggap pernikahan sebagai sesuatu hal yang suci
(reff. Matius 19:3-9), namun dalam ada kasus-kasus tertentu yang menyebabkan orang "tidak
kawin" atau "tidak dapat kawin". Tuhan Yesus mengatakan bahwa ada orang yang dalam situasi
tertentu merasa terpanggil untuk "tidak kawin" (selibat) demi Kerajaan Sorga (contoh Yohanes
Pembabtis, atau juga Rasul Paulus, reff. 1 Korintus 7:7,8,26,32-35). Namun panggilan ini dapat
dimengerti serta dijalankan hanya oleh orang-orang yang mempunyai pengertian
tentang Kerajaan Allah/Kerajaan Sorga tentang suatu tugas bagi Kerajaan Allah (inilah makna
dalam frasa terakhir ayat 12 ini). Panggilan hidup/ pilihan hidup secara selibat seperti Rasul
Paulus ini dijalani oleh para rahib/ biarawan dari kalangan Katolik. Mereka adalah "kaum sida-
sida karena Kerajaan Surga."

Bagaimana jikalau ada anggapan bahwa "banci" tidak diterima didalam Kerajaan Sorga?
Ya, banyak orang menggunakan ayat dalam Korintus 6:9-10 untuk dipakai
"menghakimi" kaum banci bahwa mereka tidak diterima didalam Kerajaan Sorga. Namun tentu
saja kita tidak boleh men-generalisir bahwa orang-orang "banci" seperti itu diberikan "vonis"
bahwa mereka tidak layak masuk kedalam "Kerajaan Surga". Terhadap orang yang terlahir
demikian, patutkah kita menghakimi mereka bahwa mereka "tidak layak" menerima berkat
sorga?
Seorang "banci" sepanjang ia tidak melakukan pelanggaran seksual, seyogyanya ia tidak
di-cap demikian. Karena Alkitab senantiasa menghubungkan kaum homo dan lesbian dengan
tindakan "pelacuran" dan atau "seks tidak wajar". Jadi, bukan keadaan "banci-nya" yang
menjadikan seorang itu berdosa, melainkan "tindakan dosa seksualnya" yang menjadikan
seseorang itu berdosa, kita kaji ayat-ayatnya:
Ulangan 23:17
“Di antara anak-anak perempuan Israel janganlah ada pelacur bakti, dan di antara anak-
anak lelaki Israel janganlah ada semburit bakti.”
1 Raja-raja 14:24
"Bahkan ada pelacuran bakti di negeri itu. Mereka berlaku sesuai dengan segala
perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari orang Israel."
1 Raja-raja 15:12
"Ia menyingkirkan pelacuran bakti dari negeri itu dan menjauhkan segala berhala yang
dibuat oleh nenek moyangnya."
"Pelacuran bakti" atau "semburit bakti" di atas adalah tindakan yang berhubungan
dengan "sodomi", dan hal itu dikutuk oleh Alkitab. Praktek semacam ini lazim dikenal di
kalangan penyembah berhala, misalnya dalam kuil Ba'al dijumpai disana terdapat praktek
seksual dalam penyembahan dewa Ba'al baik yang heteroseksual maupun homoseksual.
Sekarang kita bahas Korintus 6:9-10 secara kata-per-kata, dan terjemahannya secara
kontekstual, demikian:
1 Korintus 6:9-10
6:9 LAI TB, Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah
berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
6:10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian
dalam Kerajaan Allah.
Perhatikan ayat 9, yang disoroti oleh rasul Paulus bukan orang-Banci-nya, melainkan
perbuatan yang melakukan hubungan seks secara tidak wajar. Dosa-dosa seksual ini (yang
homoseksual ataupun yang heteroseksual) dipandang sama beratnya dengan dosa-dosa lain:
penyembah berhala; orang2 yg tidak adil; mencuri; tamak; mabuk; pemfitnah; perampok; penipu
dll. Orang-orang yang melakukan dosa-dosa itu dan jika tidak mau bertobat, tidak mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah.
Berkat Kemurahan :
Kekristenan tidak memusuhi seorang "banci" atau "kebiri", jiwa mereka tetap berharga
bagi Allah. Atas penginjilan Rasul Filipus, seorang kasim/sida-sida dari Etiopia bertobat. Pada
zaman kuno adalah lazim bagi para sida-sida menjadi penjaga Ratu, dan gundik-gundik Raja,
kadang kaum kasim ini bisa menjadi pejabat yang berpengaruh.
Dalam Agama Yahudi, seorang kasim/sida-sida dilarang mengikuti ibadah (reff Ulangan
23:1). Namun sida-sida dari Etiopia ini cukup tertarik dengan kitab suci orang Yahudi. Ia
membaca kitab Yesaya, dan kesempatan ini dipakai oleh Rasul Filipus untuk memperkenalkan
"nabi yang dinubuatkan" dalam kitab Yesaya ini, yaitu Yesus Kristus kepada sida-sida itu.
Dalam kesempatan ini, ia menjadi orang yang percaya dan dibabtis (Kisah 8:37-38 ). Buah dari
pertobatannya berlanjut, dalam tradisi Etiopia menyatakan dia adalah penginjil di negerinya yang
pertama.

Kesimpulan
Tanpa mempedulikan apakah penyimpangan kelamin disebabkan oleh hal genetika,
hormon, keadaan jasmani, psikis,atau rohani, hal itu dapat dikalahkan dan dipulihkan melalui
iman dalam Kristus dan dengan terus mengandalkan kuasa Roh Kudus. Penyembuhan dapat
diterima, dosa dapat diatasi, dan kehidupan dapat diubahkan oleh keselamatan yang disediakan
Yesus, meskipun ada faktor biologis/jasmani. Para orang percaya di Korintus adalah teladan
perubahan yang Kristus adakan: "Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi
kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam
nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita" (1 Korintus 6:11). Ada sebuah harapan
bagi orang berdosa, orang transseksual, transgender, mereka yang mengalami gangguan dengan
identitas kelamin mereka, termasuk waria dan banci, karena pengampunan dari Allah tersedia
dalam Yesus Kristus.
Seorang bisa saja "dilahirkan sebagai banci" atau "terlanjur menjadi banci/dijadikan
banci" namun akan selalu ada kesempatan bagi golongan ini menerima kasih karunia
keselamatan dari Allah. Namun demikian bukan berarti Alkitab "memperbolehkan" perkawinan
"homoseksual" (sesama jenis), karena Alkitab dengan jelas sekali melarang hubungan seks yang
tidak wajar.

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17)

Anda mungkin juga menyukai