Anda di halaman 1dari 9

Nama : Nur Ayni

NIM : E2A019151
Kelas : Manajemen A1
Mata Kuliah : Aspek Hukum Dalam Bisnis

UAS
MATA KULIAH ASPEK HUKUM DALAM BISNIS
Dosen pengamampu : Dr. Teguh Hadi Prayitno, MH., MM., M.Hum.

1. Uraikan secara lengkap yang disebut dengan hukum bisnis.


2. Jelaskan keterkaitan bidang hukum dan bidang ekonomi.
3. Uraikan pengalaman pribadi tentang problem hukum yang dihadapi dalam
pekerjaan, bila belum bekerja maka problem hukum dalam kehidupan
terutama yang terkait dengan transaksi bisnis.
4. Buatlah surat perjanjian kerja sama dalam pengembangan usaha.

Selamat mengerjakan.

Jawaban :

1. Hukum bisnis adalah suatu perangkat kaidah hukum yang mengatur


tentang tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industry atau
keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau
jasa dengan menempatkan uang dari para entrepreneur dalam risiko
tertentu dengan usaha tertentu dengan motif dari entrepreneur tersebut
adalah untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Dalam undang-undang
perlindungan konsumen dalam pasal disebut diatur tentang kewajiban
pengusaha mencantumkan lebel halal dan kadaluarsa pada setiap produk
yang di keluarkan. Dengan kewajiban tersebut konsumen terlindungi
kesehatannya karena ada jaminan perlindungan jika produk sudah
daluarsa. Begitu juga dengan konsumen umat islam adanya lebel halal
akan terjamin dari mengkonsumsi produk haram.
Ruang jelajah dari hukum bisnis sangat beragam, mulai dari bidang-bidang
yang tergolong konvensional, seperti tentang kontrak, perusahaan, surat
berharga, hak milik intelektual, asuransi, perpajakan, dan lain-lain, sampai
dengan bidang-bidang popular yang bersifat nonkonvensional, seperti
merger dan akuisisi, anti monopoli, dan perlindungan konsumen. Adapun
fungsi dari hukum bisnis antara lain sebagai sumber informasi yang
berguna bagi praktisi bisnis, untuk memahami hak-hak dan kewajiban
dalam praktisi bisnis, agar terwujudnya watak dan perilaku aktivitas
dibidang bisnis yang berkeadilan, wajar, sehat dan dinamis.

2. Prof. DR. Abdul Manan mengatakan bahwa hubungan hukum dengan


ekonomi bukan hubungan satu arah tapi hubungan timbal balik dan saling
mempengaruhi. Bahkan sering disebutkan bahwa hubungan hukum dengan
ekonomi ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan dan saling
melengkapi. Kegiatan ekonomi yang didukung oleh hukum akan
menyebabkan terjadinya kekacauan sebab apabila pelaku ekonomi dalam
mengejar keuntungan tidak dilandasi dengan norma hukum maka akan
menimbulkan kerugian salah satu pihak dalam melakukan kegiatan
ekonomi. sementara itu, era globalisasi membuat pergaulan masyarakat
dunia semakin terbuka. Batas-batas Negara dalam pengertian ekonomi dan
hukum semakin erat. Kedua hal ini selalu berjalan bersamaan. Oleh karena
itu, segala hal yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi yang telah
dibahas di dalam GATT, WTO dan lembaga-lembaga ekonomi
internasional lainnya harus menjadi pertimbangan serius di dalam
membangun hukum ekonomi Indonesia.

Bidang Hukum dibuat agar ketertiban dan keteraturan tercipta dalam


sebuah lingkungan. Peraturan dan hukum ditetapkan oleh lembaga atau
badan yang berwenang untuk membuat dan menyusunnya. Dalam proses
penyusunan dan penulisan bidang hukum tentu melewati berbagai
pertimbangan agar tidak saling merugikan. Dalam kehidupan terdapat
beberapa bidang hukum yang berlaku, yaitu hukum pidana atau hukum
publik, hukum perdata atau hukum pribadi, hukum acara, hukum tata
negara, hukum administrasi negara atau hukum tata usaha negara, hukum
internasional, hukum adat, hukum islam, hukum agraria, hukum bisnis,
dan hukum lingkungan.Masing-masing bidang hukum memiliki perbedaan
yang membuat hukum tersebut berlaku pada ranahnya masing-masing.
Perbedaan bidang hukum ini juga yang membedakan hukum bidang satu
dengan bidang hukum yang lainnya. Meski berbeda-beda, pada dasarnya
hukum memiliki dasar yang sama yaitu bersifat memaksa dan juga
terdapat sanksi bagi pihak yang melanggarnya.

Bidang Ekonomi merupakan slah satu ilmu sosial yang mempelajari


aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi,distribusi, dan
konsumsi terhadap barang dan jasa. Bidang Ekonomi terdiri atas,sub
bidang ekonomi dan penanaman modal,bidang sumber daya alam dan
pertanian

3. Mengabaikan Masalah Perpajakan

Banyak pengusaha yang mengalami masalah besar, bahkan kegagalan


bisnis hanya karena mengabaikan masalah pajak. Jika Anda berharap
bisnis startup Anda bertahan lama dan terus berkembang, Anda harus
mulai dengan membuat NPWP perusahaan. NPWP ini juga menjadi syarat
yang Anda perlukan ketika ingin mengurus legalitas lainnya, seperti SIUP
dan TDP. Selain bisnis Anda, NPWP juga dibutuhkan Anda dan seluruh
karyawan Anda sebagai Wajib Pajak pribadi. Setelah memiliki NPWP,
Anda juga harus mengelola pajak bisnis Anda dengan tepat, mulai dari
hitung, bayar, dan lapor pajak. Ada beberapa jenis pajak yang harus Anda
bayarkan dan laporkan setiap bulannya, seperti PPh dan PPN. Anda juga
wajib melaporkan SPT Tahunan tiap tahunnya, dan jika lalai, Anda akan
dikenakan denda sebesar Rp1.000.000 berdasarkan Undang-Undang
No.28/2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang No.6/1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Selain itu, jika
perusahaan Anda mengabaikan kewajiban sebagai wajib pajak, perusahaan
Anda dapat mendapatkan hambatan atau masalah jika ingin mengurus hal
lainnya, seperti pengajuan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang
tidak dapat dilakukan jika Anda secara pribadi maupun perusahaan
melalaikan kewajiban sebagai wajib pajak.

4. Pada hari ini Rabu,13 januari 2022

kami yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nur Ayni, Grobogan 12 Desember 2001,warga negara indonesia,
Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan Banowati No.004,RT 007 RW
004,tanggungharjo,grobogan,purwodadi,jawa tengah pemegang kartu
tanda penduduk Nomor 3315125342789056

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri selaku Investor,
selanjutnya disebut sebagai "Pihak Pertama".

2. Ela Syakira,grobogan 04 mei 2001,warga negara


indonesia,swasta,bertempat tinggal di jalan diponegoro No.008,RT 007
RW 009,sidomulyo,krajan,grobogan pemegang kartu tanda penduduk
Nomor 33151268653859008

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri selaku Investor,
selanjutnya disebut sebagai "Pihak Kedua".

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut dengan


"Para Pihak". Pihak Pertama, berkehendak untuk melakukan kerja sama
dengan Pihak Kedua. Pihak Kedua, menjelaskan berkehendak pula untuk
bekerja sama dengan Pihak Pertama untuk mengelola dan
mengembangkan usaha Laudry dengan menggunakan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1

Bahwa perjanjian kerja sama pengembangan usaha ini adalah kesepakatan


para pihak untuk melakukan perbuatan hukum yakni Pihak Pertama
memberikan/melimpahkan kewenangan penuh kepada Pihak Kedua untuk
melakukan kegiatan pengembangan usaha yaitu mengelola, mengolah,
memasarkan, menjual, serta menerima hasil usaha, untuk selanjutnya
disebut "Perjanjian".

PASAL 2

Dalam perjanjian ini, kecuali konteksnya mensyaratkan lain, istilah istilah


sebagaimana diuraikan di bawah ini akan mempunyai arti atau
diinpretasikan sebagai berikut:
a. Investor adalah pihak yang menanamkan uangnya dalam suatu usaha
dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.

b. Pengelola adalah orang atau badan yang memiliki sebuah bisnis dan
bergerak dalam bidang tertentu. Sementara investor adalah pihak ketiga
yang mempunyai modal lebih untuk membantu seorang
pemilik usaha mengembangkan bisnisnya dengan imbalan tertentu berupa
keuntungan jangka panjang.

C. Wakil Pihak Pertama adalah Pihak Kedua yang bertindak bertindak


mengelola, menatausahakan, dan mengadministrasikan toko untuk
kepentingan Pihak Pertama berdasarkan syarat dan ketentuan Perjanjian
ini.

d. Deviden adalah pembagian laba

e. Gold Foil adalah

PASAL 3

Masing-masing pihak memberikan modal untuk pengembangan usaha


Laudry adalah Rp. 150.000.000,00(65.000.000,00)

PASAL 4

Pihak Kedua memiliki kewajiban-kewajiban sebagai berikut:

a. Pihak kedua berkewajiban untuk melakukan kegiatan usaha


berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku dengan
efektif dan efisien dengan praktik usaha yang etis dan benar
b. Pihak Kedua akan tetap menjaga eksistensi dan kelangsungan usaha
Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
c. Pihak Kedua tidak akan melakukan perubahan kepemilikan tanpa
persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Pertama.
d. Pihak Kedua berkewajiban menyerahkan perhitungan rugi laba kepada
Pihak Pertama dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setiap akhir
bulannya dengan segera atau sewaktu waktu yang diminta oleh Pihak
Pertama atas semua kejadian kejadian penting yang menyangkut
kondisi keuangan Pihak Pertama yang diduga dapat memengaruhi
kegiatan penjualan toko.
e. Pihak Kedua wajib mengizinkan Pihak Pertama untuk memeriksa
seluruh fasilitas, kegiatan, pembukuan, dan catatan Pihak Kedua.

PASAL 5

Masing-masing peristiwa atau kejadian tersebut di bawah ini


merupakan suatu peristiwa cidera janji dalam Perjanjian ini:

a. Pernyataan Tidak Benar

Pernyataan yang dibuat oleh Pihak Kedua yang berwenang dalam


Perjanjian ini dan dokumen transaksi terbukti tidak benar atau
menyesatkan.

b. Tidak melaksanakan kewajiban

Pihak Kedua tidak mematuhi salah satu ketentuan dalam Perjanjian ini,
lalai melaksanakan atau mematuhi syarat-syarat kewajiban-kewajiban
lain dalam Perjanjian ini, atau dokumen transaksi

c. Melanggar Pembatasan

Pihak Kedua melanggar atau tidak melaksanakan ketentuan dalam


Perjanjian ini.

PASAL 6

1. Perjanjian Menyeluruh

Perjanjian ini perjanjian semua perjanjian yang sudah ada terlebih


dahulu mengenai transaksi yang diatur dalam Perjanjian ini.

2. Perubahan-Perubahan.

Ketentuan dalam Perjanjian ini tidak boleh diubah kecuali dengan


perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh Para Pihak.

3. Pengganti
Perjanjian ini mengikat untuk keuntungan Para Pihak serta para
pengganti hak mereka masing-masing dengan ketentuan bahwa Pihak
Kedua tidak boleh memindahkan hak-hak dan kewajibannya dalam
Perjanjian ini tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Pertama.

Pihak Pertama berhak mengirimkan hak-haknya dalam Perjanjian ini


dan dokumen-dokumen lainnya tanpa persetujuan Pihak Kedua. Untuk
itu, Pihak Pertama diberi hak memberikan suatu informasi tentang Pihak
Kedua kepada pihak yang akan menerima pemindahan tersebut.

4.Bukti Cidera janji

Jika Pihak Kedua diharuskan melakukan kewajibannya dalam


Perjanjian ini dalam waktu yang tertentu, Pihak Kedua dianggap telah
melakukan cidera janji jika tidak melakukan kewajiban kewajibannya
dalam waktu yang telah ditentukan dan untuk itu tidak diperlukan bukti
apa pun.

5.Pemberitahuan

Pemberitahuan kepada salah satu pihak dalam Perjanjian ini harus


tertulis dan disampaikan secara:

a. Diantar langsung.

b. Dengan pos tercatat.

C. melalui faksimile.

6. Domisill

Mengenal Perjanjian ini dan segala akibatnya yang timbul serta


pelaksanaanya, Para Pihak memilih tempat kediaman hukum yang
umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri Purwodadi dengan tidak
mengurangi hak dan wewenang Pihak Pertama untuk mengajukan
tuntutan/gugatan hukum terhadap Pihak Kedua di Pengadilan lain di
wilayah Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 118 HIR
dan Pasal 142 RBG.
7. Efektivitas atau Keberlakuan

Perjanjian ini akan mengikat dan berlaku secara sah menurut hukum di
antara Para Pihak yaitu sejak Perjanjian ini ditandatangani.

PASAL 7

1. Bahwa Perjanjian ini dibuat untuk jangka waktu yang tidak


ditentukan lamanya.

2. Para Pihak tidak dapat memutuskan Perjanjian ini secara sepihak


tanpa adanya persetujuan terlebih dahulu dari pihak lainnya.

PASAL 8

Jika salah satu pihak meninggal dunia, para ahli waris dari pihak yang
meninggal dunia berhak atau diwajibkan untuk memenuhi ketentuan-
ketentuan atau melanjutkan Perjanjian ini.

PASAL 9

Apabila terjadi force majeure yang merupakan kejadian di luar


kemampuan para pihak, seperti bencana alam, konflik politik daerah
atau nasional, pertentangan SARA, serta perubahan kebijakan
pemerintah di bidang moneter, para pihak sepakat untuk meninjau
kembali isi Perjanjian ini. Hal-hal yang tidak dan/atau belum diatur
dalam perjanjian ini, jika di kemudian hari diperlukan dapat diadakan
perubahan dan/atau tambahan atas dasar kesepakatan para pihak yang
merupakan adendum dan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dengan Perjanjian ini.

PASAL 10

1. Setiap kali terjadi, para pihak bersepakat untuk menyelesaikan


dengan cara musyawarah.

2. Apabila cara musyawarah tidak dapat ditempuh, para pihak


bersepakat untuk menyelesaikannya lewat jalur hukum yang berlaku
dengan berdomisili hukum tetap di Pengadilan Negeri Purwodadi
PASAL 11 PENUTUP

Demikianlah Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani Para Pihak yang


masing-masing pihak dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan atau
tekanan dari pihak mana pun.

Pihak Pertama Pihak Kedua

Nur Ayni Ela Syakira

Anda mungkin juga menyukai