Anda di halaman 1dari 11

Hukum Dagang dan Asuransi

A. Sumber-Sumber Hukum Dagang


Sumber Hukum Dagang Berasal dari 4 sumber:

a. Sumber Hukum dagang yang telah dikodifikasi:


1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata)
2. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
b. Sumber Hukum dagang di luar kodifikasi:

1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentangWajib Daftar Perusahaan.


2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan.
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 7
Tahun 1992 tentang Perbankan.
5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
6. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri.
7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten.
8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek
9. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
10. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
11. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
c. Perjanjian yang dibuat Para Pihak

d. Perjanjian Internasional
B. Hubungan Hukum Dagang dengan Hukum
Perdata
Hukum Dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia
yang turut melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan.
Hukum Perdata adalah rangkaian peraturan-peraturan hukum yang
mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang
yang lain dengan menitik beratkan pada kepentingan perseorangan.
C. BEBERAPA PENGERTIAN UMUM DALAM KUHD,
TERUTAMA PENGERTIAN PEMBUKUAN FUNGSI
DAN
Fungsi-Fungsi Pembukuan Hukum Dagang
1. Fungsi yuridis : Pembukuan dapat dijadikan sebagai alat bukti
pengadilan.
2. Fungsi ekonomis : Pembukuan dapat digunakan untuk mengetahui
laba atau rugi perusahaan.
3. Fungsi administrasi : Pembukuan dapat digunakan untuk
memperlancar proses administrasi perusahaan.
4. Fungsi fiskal : Pembukuan dapat dijadikan dasar acuan bagi
pengenaan pajak.
D. FUNGSI DAN MANFAAT DIADAKANYA
ASURANSI
a. Fungsi Asuransi digolongkan dalam 3 fungsi:
1. Primary function (fungsi primer)
2. Subsidiary function (fungsi subsider)
3. Other related function

b. Manfaat Asuransi :
1. Menghadirkan Rasa Aman
2. Memberi Kepastian
3. Tempat Menabung dan Investasi
4. Meminimalisasi Risiko Kerugian
5. Meningkatkan Kegiatan Usaha
E. Tujuan Asuransi
Tujuan asuransi menurut undang-undang, adalah sebagai berikut :
a. Tujuan asuransi bagi pihak tertanggung, yaitu untuk:
1. Melimpahkan resiko kepada pihak lain
2. Memperkecil kemungkinan kerugian
3. Kemungkinan kerugian dapat lebih dihindarkan
4. Mendapatkan penggantian kerugian apabila terjadi klaim
b. Tujuan asuransi bagi pihak penanggungjawab, adalah :
1. Memberikan perlindungan terhadap kemungkinan kerugian
2. Menghilangkan keragu-raguan bagi perusahaan dalam menjalankan usaha
3. Mendapatkan hasil atas jasa-jasa yang diberikannya
4. Memberikan dorongan ke arah perkembangan perekonomian
Kesimpulan
Sumber sumber hukum dagang yang telah dikodifikasi adalah KUH Perdata, KUHD. Adapula huk
um dagang Indonesia bersumber pada aturan hukum yang ada di luar kodifikasi, yaitu berupa per
aturan-perundang- undangan dan kebiasaan yang berlaku. Sedangkan untuk kebiasaan, merupaka
n salah satu sumber hukum yang dapat digunakan apabila dalam peraturan perundang-undangan
dan perjanjian (perjanjian yang dibuat pihak atau perjanjian internasional) tidak megatur tentang
sesuatu hal.
Hukum Dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan
perdagangan untuk memperoleh keuntungan atau hukum yang mengatur hubungan hukum
antara manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya dalam lapangan perdagangan.
Hukum Perdata adalah rangkaian peraturan-peraturan hukum yang mengatur hubungan hukum
antara orang yang satu dengan orang yang lain dengan menitik beratkan pada kepentingan
perseorangan.
Fungsi fungsi pembukuan terdiri dari fungsi yuridis, fungsi ekonomis, fungsi
administrasi, dan fungsi fiskal.
Pengertian Asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian antara dua pihak. Pihak
pertama berkewajiban untuk membayar iuran, sementara pihak kedua berkewajiban
memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran apabila terjadi sesuatu yang
menimpa diri atau barang milik pihak pertama sesuai dengan perjanjian yang dibuat.
Macam macam asuransi yaitu Asuransi Jiwa, Asuransi kesehatan, Asuransi kendaraan, A
suransi kepemilikan rumah dan property, dan Asuransi pendidikan.
Manfaat asuransi yaitu Menghadirkan Rasa Aman, Memberi Kepastian, Tempat Menabun
g dan Investasi, Meminimalisasi Risiko Kerugian, Meningkatkan Kegiatan Usaha
Fungsi asuransi dapat digolongkan dalam 3 fungsi primary function, subsidiary function,
other related function
Tujuan asuransi menurut undang-undang dibagi atas tujuan asuransi untuk tertanggung
dan tujuan asuransi untuk penanggung jawab.
Saran
Pihak pemerintah seharusnya menegakan undang - undang untuk
mendukung pihak penanggung asuransi untuk menghukum pihak -
pihak yang melakukan kecurangan klaim.
Pihak pemerintah seharusnya lebih mendukung pihak penanggung
asuransi untuk mengembangkan perekenomian negara.
Hukum dagang seharusnya lebih ditekankan lagi karena meskipun
hukum dagang telah dikodifikasi dan diterapkan, masih banyak
penjualan yang tidak sesuai hukum dagang sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai