Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NOVITA RIZKY

NIM : RRA1A117001
MK : HUKUM BISNIS
DOSEN : FACHRUDDIANSYAH MUSLIM., S.Pd., M.Pd

Analisis Implementas Hukum Bisnis Pada Hubungan Perdagangan Antar


Orang Perorangan Dan Orang Perorangan Dengan
Kelembagaan Badan Usaha

URAIAN MASALAH
Hukum Bisnis adalah Hukum Perikatan yang khusus timbul dalam
lapangan bisnis atau lapangan perusahaan pada umumnya. Berbicara mengenai
hukum bisnis pada hubungan perdagangan antar orang perorangan ataupun
hubungan perdagangan orang perorangan dengan suatu kelembagaan badan usaha
dalam kegiatannya memerlukan seperangkat aturan yang mengatur hubungan
dalam melakukan praktik bisnis seperti dalam memenuhi hak dan kewajibannya
yang terkait dengan hukum dagang.
Fenomena yang berkembang dalam lapangan hukum bisnis saat ini
disebabkan karena kegiatan bisnis itu sendiri berkembang dengan pesat. Bahkan
sedemikian pesatnya sehingga menyebabkan hukum bisnis sering kali harus
tertinggal jauh di belakang atau terabaikan oleh para pelaku bisnis itu sendiri dari
kegiatan bisnis yang mereka jalankan baik pada hubungan perdagangan antar
orang perorangan ataupun pada hubungan perdagangan orang perorangan dengan
suatu kelembagaan badan usaha. Seringkali para pengusaha bertindak untuk
memaksimalkan tujuan atau keuntungan yang diharapkannya tetapi abai atau lalai
dalam memenuhi hak dan kewajibannya. seperti, pendirian bisnis yang tidak
mengantongi izin usaha, mengabaikan masalah pembayaran pajak, mengabaikan
hak konsumen, atau rekan bisnis yang melakukan pembatalan perjanjian dan tidak
membayar biaya yang seharusnya dibayarkan. Adapun kewajiban yang tidak
ditunaikan atau mengabaikan hak dan legalitas karyawan dan masih banyak lagi.
Disinilah hukum bisnis memiliki peran penting dalam mengatur hubungan dalam
melakukan praktik bisnis.
KAJIAN TEORI
Dari uraian berbagai masalah diatas yang muncul dari hubungan
perdagangan orang perorangan dan hubungan perdagangan orang perorangan
dengan lembaga badan usaha jika ditinjau dari segi teori, kedua hubungan
perdagangan ini dapat dikaji dari teori analisis ekonomi atas hukum perdagangan
yang menerapkan pendekatannya untuk memberikan sumbangan pikiran atas dua
permasalahan dasar mengenai aturan-aturan hukum yang terkait dengan hubungan
perdagangan. Dimana pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang biasa
digunakan dalam analisis ekonomi secara umum, yakni menjelaskan tingkah laku,
baik manusia secara perorangan maupun perusahaan-perusahaan, yang
berwawasan ke depan (forward looking) dan rasional, serta mengadopsi kerangka
kesejahteraan ekonomi untuk memenuhi hak dan kewajibannya dalam
berhubungan dagang sebagai badan usaha orang perorangan ataupun perusahaan.
Steven Shavell, professor di Harvard Law School, menjelaskan lebih
lanjut mengenai analisis yang bersifat deskriptif dan normatif dari Analisis
Ekonomi Atas Hukum bisnis dengan mengemukakan manfaat atau tujuan
akhirnya. Dengan analisis deskriptif dapat dikatakan rasional, bilamana orang
bertindak untuk memaksimalkan tujuan atau keuntungan yang diharapkannya
tanpa melalaikan hak dan kewajiban sebagai pelaku bisnis. Sedangkan dengan
analisis normatif dapat diterangkan bahwa satu aturan hukum tertentu dalam
konteks ini adalah hukum dagang lebih baik dari aturan hukum lain bilamana
memberikan kontribusi positif bagi ukuran kesejahteraan sosial.
Hukum Bisnis disini berperan sebagai sumber informasi yang berguna
bagi pelaku bisnis agar dapat memahami hak dan kewajibannya dalam kegiatan
berbisnis serta mewujudkan iklim bisnis yang sehat dan adanya rasa keadilan,
ketertiban, dan kepastian hukum bagi pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya.
STUDI KASUS
1. Studi kasus hubungan perdagangan antar orang perorangan
Kasus: Si A menjual motor kepada si B senilai Rp. 10.000.000. si B pada saat
itu hanya membayar setengah dari harga kesepakatan, dengan dalih
akan melunasinya dibulan depan, dimana kedua pihak sepakat untuk
menandatangani perjanjian hutang tersebut. Namun, hingga tanggal
jatuh tempo, si B tidak melakukan pembayaran pelunasan sesuai
kesepakatan malah menghilang saat ditagih.
Solusi: Jika di dalam perjanjian tersebut tidak diatur secara rinci mengenai
ganti rugi apabila salah satu pihak melakukan pelanggaran atau tidak
diatur mengenai cara penyelesaian jika terjadi sengketa, maka hal inilah
yang akan menyebabkan sengketa sulit diselesaikan. Terlebih jika salah
satu pihak tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan
kewajibannya. Disinilah pentingnya hukum bisnis untuk diketahui
seluruh pengusaha. Salah satu aspek penting dalam masalah hukum
bisnis adalah perjanjian yang menjelaskan bahwa para pihak telah
sepakat melakukan sesuatu. Selanjutnya yang dapat dilakukan oleh
pihak penjual motor adalah mengajukan gugatan kepada Pengadilan
Negeri yang wilayah hukumnya mencakup domisili si trader sebagai
tergugat. Hukuman yang diberikan adalah upaya paksa bagi pihak yang
dikalahkan untuk mengganti kerugian dan melunasi kewajibannya
kepada pihak yang dimenangkan berdasarkan Putusan Pengadilan.

2. Studi kasus hubungan perdagangan antar orang perorangan dengan


lembaga badan usaha
Kasus: Seseorang malakukan investasi di suatu perusahaan yang belum jelas
izin usahanya yang menjanjikan provit yang besar dan kedua belah
pihak membuat surat perjanjian di atas materai yang berisi bahwa
perusahaan tersebut akan mentransfer profitnya sebesar 10% perbulan.
Tetapi pada kenyataannya perusahaan tersebut tidak pernah sekalipun
memberikan profit yang dijanjikan itu.
Solusi: Yang bisa dilakukan adalah mengajukan gugatan wanprestasi kepada
Pengadilan Negeri bahwa tindak pidana penipuan berupa investasi telah
dilakukan oleh korporasi yang dimaksud kepada investor. Dimana
Tindak pidana penipuan, apapun kedok yang digunakan, termasuk kedok
investasi, diatur dalam Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP) yang berbunyi:
“Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri
atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu
atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian
kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang
sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan
piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama
empat tahun.
Selanjutnya, sanksi atau hukum yang dapat dijatuhkan terhadap
korporasi menurut Pasal 25 ayat (1) PERMA 13/2016 adalah pidana pokok
dan/atau pidana tambahan. Pidana pokok yang dapat dijatuhkan terhadap
korporasi adalah pidana denda. Sedangkan pidana tambahan yang
dijatuhkan terhadap korporasi sesuai yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan adalah Ganti Kerugian atas Tindak Pidana
Korporasi. Kerugian yang dialami oleh para investor yang telah
menyerahkan uangnya dapat diminta ganti kerugian sebagaimana diatur
dalam Pasal 20 PERMA 13/2016 yang berbunyi: “Kerugian yang dialami
oleh korban akibat tindak pidana yang dilakukan oleh Korporasi dapat
dimintakan ganti rugi melalui mekanisme restitusi menurut ketentuan
perundang-undangan yang berlaku atau melalui gugatan perdata”.

KESIMPULAN
Hukum Bisnis disini berperan sebagai sumber informasi yang berguna
bagi pelaku bisnis agar dapat memahami hak dan kewajibannya dalam kegiatan
berbisnis serta mewujudkan iklim bisnis yang sehat dan adanya rasa keadilan,
ketertiban, dan kepastian hukum bagi pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya. Dengan begitu para pelaku bisnis harus mengetahui dan mempelajari
hukum bisnis atau peraturan perundang-undangan dalam hubungan berbisnis
sehingga bisnis yang dijalankan sesuai dengan koridor hukum dan tidak
melakukan kecurangan-kecurangan dalam kegiatan bisnis yang bisa merugikan
masyarakat luas dan menimbulkan iklim bisnis yang tidak sehat.

Anda mungkin juga menyukai