Anda di halaman 1dari 3

2.

UU Cipta Kerja

Omnibus law adalah undang-undang yang menitikberatkan pada penyederhanaan jumlah regulasi
agar lebih tepat sasaran. Omnibus Law adalah sebuah konsep pembentukan produk hukum yang
berfungsi untuk mengatur berbagai tema, materi, subjek, dan peraturan perundang-undangan
yang sebelumnya diatur oleh beberapa UU atau satu UU yang sekaligus merevisi beberapa UU.
Omnibus Law tentang cipta kerja terdiri dari 11 klaster pembahasan, antara lain :

- Penyederhanaan perizinan berusaha


- Persyaratan investasi
- Ketenagakerjaan
- Kemudahan dan perlindungan UMKM
- Kemudahan berusaha
- Dukungan riset dan inovasi
- Administrasi pemerintahan
- Pengenaan sanksi
- Pengadaan lahan
- Investasi dan proyek pemerintahan
- Kawasan ekonomi

Terbentuknya RUU Cipta Kerja menunjukkan adanya politik hukum dari eksekutif untuk
dilanjutkan melalui proses legislasi. Politik hukum dari RUU Cipta Kerja yakni pembentukan
hukum dengan mengaplikasikan omnibus law di dalam perumusan hukum untuk peningkatan
investasi sehingga terbentuklah lapangan pekerjaan.

RUU Cipta Kerja yang bertujuan untuk menarik investasi dan memperkuat perekonomian
nasional ternyata mendapati banyak kritikan dari berbagai pihak, terutama buruh. Permasalahan
RUU Cipta Kerja Dengan Konsep Omnibus Law ialah terdapat penghapusan cuti melahirkan
serta Pemberian Pesangon Kepada Pekerja Yang Di PHK. Undang-Undang No 13 Tahun 2003
tentang ketenagakerjaan menjelaskan bahwa harus ada cuti bagi wanita yang melahirkan dan
pemutusan hubungan kerja ialah pemutusan hubungan kerja yang disebabkan satu hal tertentu
yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja atau buruh dan pengusaha.
Cuti melahirkan ialah hak bagi wanita, sedangkan pesangon merupakan pembayaran kepada
pekerja akibat dari adanya pemutusan hubungan kerja. Kedua hal ini seharusnya tertulis didalam
kontrak kerja sebagai dasar adanya perjanjian kerja antara pekerja dengan pengusaha.
Permasalahan lainnya ialah para buruh menolak adanya pengurangan nilai pesangon dari 32
bulan upah menjadi 25 bulan, PWKT atau kontrak seumur hidup tidak memiliki batas waktu
kontrak, dan waktu kerja eksploitatif. Secara yuridis permasalahan ini akan semakin
mempersempit ruang gerak para buruh untuk memperjuangkan hak-hakya dan memberikan
dominasi kaum pengusaha untuk melakukan eksploitasi terhadap buruh.

Namun pemerintah tak hanya diam, mereka justru menegaskan bahwa dengan adanya omnibus
law ini akan mendorong para buruh untuk bekerja lebih produktif dan dapat melindungi para
pekerja. Dijelaskan juga bahwa RUU Cipta kerja ini bertujuan untuk menyelesaikan bermacam-
macam masalah yang menghambat peningkatan dari suatu investasi dan pembukaan lapangan
kerja dengan dilakukannya sistem birokrasi dan perizinan.

Didalam RUU Cipta Kerja juga sudah diatur bonus yang akan diterima oleh buruh berbasis
kinerja kerja mereka. Dijelaskan kembali juga bahwa RUU Cipta kerja tidak menghilangkan hak
cuti haid dan cuti hamil yang telah teratur didalam UU ketenagakerjaan.

Terdapat beberapa manfaat dari diberlakukannya UU Cipta kerja, antara lain diberikannya
dukungan kepada para pelaku UMKM dengan bentuk kemudahan dan kepastian dalam proses
perizinan lewat Online Single Submission, dimudahkannya seseorang dalam mendirikan PT
perseorangan, kemudahan dalam mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual, kemudahan dalam
pendirian koperasi dan juga akan membantu mempercepat pembangunan rumah bagi masyarakat
yang berpenghasilan rendah.

Daftar Pustaka

Neununy, D. J. (2021). Urgensi Omnibus Law (Undang-Undang Cipta Kerja) Terhadap Hak
Masyarakat Adat di Wilayah Pesisir. Balobe Law Journal, I(2), 119-131.

Sandi, F. (2020). 7 Alasan Buruh Tolak Omnibus Law: Benar PHK tak Ada Pesangon?. Diakses
pada 15 Oktober 2022, dikutip dari
https://www.cnbcindonesia.com/news/20201005131005-4-191944/7-alasan-buruh-tolak-
omnibus-law-benar-phk-tak-ada-pesangon

Syarif Hidayatullah, D. W. (2021). Menimbang Efektivitas Undang-Undang Cipta Kerja


Terhadap Peningkatan Investasi Asing. Jurnal Surya Kencana Satu: Dinamika Masalah
Hukum dan Keadilan, 115-122.

Anda mungkin juga menyukai