Anda di halaman 1dari 10

Nama : Restina Yarin Dhika Sinaga

Npm : 20600167
Matkul : Hukum Ketenagakerjaan dan Perselisihan Hubungan Industrial
Grup :D

Jelaskan perbedaan dan persamaan dari UU 11 tahun 2020 dengan UU 13 tahun 2003 dari undang
undang ketenagakerjaan dalam Bab , Pasal berapa dalam UU Cipta Kerja.

= Sebelum :
UU Ketenagakerjaan 13 tahun 2003 Pasal 13
1.Pelatihan kerja diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja pemerintah dan atau lembaga
pelatihan kerja swasta
2.Pelatihan kerja dapat diselenggarakan di tempat pelatihan atau tempat kerja
3.Lembaga pelatihan kerja pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam
menyelenggarakan pelatihan kerja dapat bekerjasama dengan swasta

Menjadi :
UU Cipta Kerja 11 tahun 2020
Pada pasal ini terdapat perbedaan sebagai berikut:
•Pada pasal ini terdapat penambahan yaitu ayat (1) huruf c mengenai pelatihan kerja dapat
diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja perusahaan
•Selain itu terdapat penambahan pada ayat (4) Mengenai tempat pendaftaran kegiatan yang
diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja pemerintah dan lembaga pelatihan kerja perusahaan

Dan persamaanya pada pasal 1 a, b , 2 dan 3 tetap sama.

=Sebelum
UU Ketenagakerjaan 13 tahun 2003 pasal 14
1.Lembaga pelatihan kerja swasta dapat berbentuk badan hukum Indonesia atau perorangan
2.Lembaga pelatihan kerja swasta sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Wajib memperoleh izin atau
mendaftar ke Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten atau kota
3.Lembaga pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh Instansi pemerintah mendaftar kan kegiatan
nya kepada Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten atau kota
4.Ketentuan mengenai tata cara perizinan dan pendaftaran lembaga pelatihan kerja sebagaimana
dimaksud dalam ayat 2 san 3 Diatur dengan keputusan menteri

Menjadi :
UU Cipta Kerja 11 tahun 2020
Pada pasal ini terdapat perbedaan sebagai berikut:
•Pada pasal ini undang undang cipta kerja mengatur lebih spesifik mengenai perizinan yang
dimaksud yaitu perizinan berusaha dan lebih rinci mengenai tempat penerbitan perizinan berusaha
bagi lembaga pelatihan kerja swasta yang terdapat penyertaan modal asing
•Terkait pasar yang dalam undang undang cipta kerja menjad Lebih singkat karena ayat empat
dalam undang undang 13 tahun 2003 dihapus dan susunannya lebih sistematis
=Sebelum
UU Ketenagakerjaan 13 tahun 2003 pasal 37
1.Pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 ayat 1 terdiri dari:
a.Instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan
b.Lembaga swasta berbadan hukum
2.Lembaga penempatan tenaga kerja swasta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b Dalam
melaksanakan pelayanan penempatan tenaga kerja wajib memiliki izin tertulis dari menteri atau
pejabat yang ditunjuk.

Menjadi :
UU Cipta Kerja 11 tahun 2020
Pada pasal ini terdapat perbedaan sebagai berikut
•Pada pasal 37 ayat (1) B terdapat pengubahan kata menjadi “lembaga penempatan tenaga kerja
swasta”
•Perihal perizinan dalam pasal 37 ayat (2) Diatur lebih spesifik mengenai perizinan yang dimaksud
dalam penempatan tenaga kerja
•Otoritas penerbitan perizinan juga diubah menjadi wewenang pemerintah pusat sedangkan UU
13/2003 Ialah menteri atau pejabat yang ditunjuk

Dan persamaanya pada ayat (1) huruf a tetap sama

=Sebelum
UU Ketenagakerjaan 13 tahun 2003 pasal 42
1.Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga kerja asing wajib memiliki izin tertulis dari
menteri atau pejabat yang ditunjuk
2.Pemberi kerja orang perseorangan dilarang mempekerjakan tenaga kerja asing
3.Kewajiban memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Tidak berlaku bagi perwakilan
negara asing yang mempergunakan tenaga kerja asing sebagai pegawai diplomatik dan konsuler
4.Tenaga kerja asing dapat dipekerjakan di Indonesia hanya dalam hubungan kerja untuk jabatan
tertentu dan waktu tertentu
5.Ketentuan mengenai jabatan tertentu dan waktu tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (4)
ditetapkan dengan keputusan menteri
6.Tenaga kerja asing sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) Yang masa kerjanya habis dan tidak
dapat diperpanjang dapat digantikan oleh tenaga kerja asing lainnya

Menjadi :
UU Cipta Kerja 11 tahun 2020
Pasal Pasal ini terdapat perbedaan sebagai berikut
• Pada UU 13/2003 sebelumnya. Pasal 42 mengenai syarat dalam mempekerjakan tenaga kerja asing
hanya berupa izin tertulis sedangkan pada undang undang cipta kerja di atur lebih spesifik yaitu
wajib memiliki rencana penggunaan tenaga kerja asing yang disahkan oleh pemerintah pusat
•Pengecualian Mengenai syarat mempekerjakan tenaga asing diatur lebih rinci dalam undang
undang cipta kerja pasal 42 ayat (3)
•Pada pasal 42 ayat (4) Undang undang cipta kerja.Ditambah bahwa tenaga kerja asing dapat
dipekerjakan untuk keompetensi sesuai dengan jabatan yang akan diduduki
•Pada ayat l(5) Juga diubah bahwa tenaga kerja asing dilarang menduduki jabatan yang mengurusi
personalia
•Pada ayat (6)Dia terbawa jabatan tertentu yang dimaksud diatur dengan peraturan pemerintah

Dan persamaannya padal pasal 2 masih tetap sama

( Ketentuan Pada pasal 43 DIHAPUS )

(Ketentuan Pada Pasal 44 DIHAPUS)

Sebelum :
UU Ketenagakerjaan 13/2003 Pasal 45
1.Pemberi kerja tenaga kerja asing wajib :
a.Menunjuk tenaga kerja warga negara Indonesia sebagai tenaga pendamping tenaga kerja asing
yang dipekerjakan untuk alih teknologi dan alih ke ahlian dari tenaga kerja asing dan
b.Melaksanakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi tenaga kerja Indonesia sebagaimana dimaksud
pada huruf A yang sesuai dengan kualifikasi jabatan yang diduduki oleh tenaga kerja asing
2.Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat satu tidak berlaku bagi tenaga kerja asing yang
menduduki jabatan direksi atau komisaris

Menjadi :
UU Cipta Kerja 11/2020
Pasal ini terdapat beberapa perbedaan sebagai berikut
• Pada Pasal 45 dalam undang undang cipta kerja Ditambah ketentuan ayat 1 huruf c bawa wajib
memulangkan tahuna kerja asing ke negara asalnya setelah hubungan kerja berakhir
•Pada ketentuan pasal 45 ayat 2 Mengatur mengenai pengecualian ayat 1 huruf a dan b Terhadap
tenaga kerja asing yang menduduki jabatan tertentu sedangkan pada undang undang 13 tahun 2003
jabatan yang dimaksud hanya berupa direksi atau komisaris

(Ketentuan Pada Pasal 46 DIHAPUS)

Pasal 47
Memiliki perbedaan :
1.Pada pasal 47 ayat (3) dalam UU 13/2003 dihapus
2. Pasal 47 ayat 4 Dalam undang undang 13 tahun 2003 tentang pengaturan besaran kompensasi oleh
peraturan pemerintah diubah menjadi diatur sesuai ketentuan peraturan perundang undangan

Persamaan : Pada ayat 1 masih sama


(Pada Pasal 48 DIHAPUS)

Pasal 49
Perbedaan:
1.Ketentuan penggunaan tenaga kerja asing diatur dengan keputusan presiden diubah menjadi
peraturan pemerintah
2.Kata kata mengenai ketentuan mengenai pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
pendamping dihapus

Pasal 56
Perbedaan:
1.Pada pasal lima enam terdapat penambahan yaitu ayat 3 dan 4 Mengatur bahwa jangka waktu
yang dimaksud dalam ayat 2 Ditentukan berdasarkan perjanjian kerja dan perjanjian kerja akan
diatur dalam peraturan pemerintah
2.Penambahan ayat 3 dan 4 Membuat ketentuan pasal 56 Menjadi lebih rinci dan jelas

Persamaannya:
• Pada ayat 1 dan 2 tetap sama

Pasal 57
Perbedaan :
1.Pasal 57 ayat 2 UU 13/2003 Mengenai PKWT yang dibuat tidak tertulis akan dinyatakan sebagai
PKWTT dihapus
2.Pasal 57 ayat 3 UU 13/2003 diubah menjadi ayat (2)

Persamaannya:
• Pada ayat 1 tetap sama

Pasal 58
Perbedaanya :
1.Terdapat penambahan pada pasal 58 ayat 2 Bawa percobaan kerjaan yang disyaratkan pada PKWT
akan batal demi hukum dan masa kerja tetap dihitung

Persamaan :
• Pada ayat 1 tetap sama

Pasal 59
Perbedaan:
1.Terdapat penambahan pada pasal 59 ayat 1 huruf e. Bahwa pekerjaan yang jenis dan sifatnya atau
kegiatan yang bersifat tidak tetap adalah termasuk kategori pekerjaan waktu tertentu
2.Ketentuan pasal 59 ayat 3,4,5,6 UU 13/2003 diahapus
3.Ketentuan lebih lanjut mengenai perjanjian kerja waktu tertentu akan diatur dengan peraturan
pemerintah sedangkan yang sebelumnya diatur dengan keputusan menteri
Pasal 61
Perbedaan :
1.Perjanjian kerja berakhir apabila
a.Pekerja atau buruh meninggal dunia
b.Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja
c.Selesainya pekerjaan tertentu
d.Adanya putusan pengadilan dan atau putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan
industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau
e.Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang Dicantumkan dalam perjanjian kerja peraturan
perusahaan atau perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja
2.Perjanjian kerja tidak dapat berakhir karena meninggal nya penguasa atau beralihnya hak atas
perusahaan yang disebabkan penjualan per warisan atau hibah
3.Dalam hati terjadi pengalihan perusahaan maka hak pekerja atau buruh menjadi tanggung jawab
pengusaha baru kecuali ditentukan lain dalam perjanjian pengalihan yang tidak mengurangi hak
hak pekerja atau buruh
4.Dalam hal pengusaha orang perseorangan meninggal dunia ahli waris pengusaha dapat
mengakhiri perjanjian kerja setelah merundingkan dengan pekerja atau buruh
5.Dalam hal pekerja atau buruh meninggal dunia ahli waris pekerja atau buruh berhak mendapatkan
hak haknya sesuai dengan peraturan perundang undangan atau hak hak yang telah diatur dalam
perjanjian kerja peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama

Persamaan :
• Pasa ayat (1) hurup a , b ,c tetap sama
• pada ayat 2 ,3 ,4,5 tetap sama

Pasal 61 A
•Terdapat penambahan pada pasal 61 ayat 1 huruf c Yaitu selesainya suatu pekerjaan tertentu
•Terdapat pasal tambahan yaitu pasal 61 A yang mengatur mengenai kewajiban kompensasi kepada
pekerja atau buruh apabila perjanjian kerja waktu tertentu berakhir sebagaimana dimaksud dalam
pasal 61 ayat 1 huruf b dan c
• Ketentuan lebih lanjut mengenai ketentuan kompensasi diatur dalam peraturan pemerintah

(Ketentua Pada Pasal 64 DIHAPUS )

(Ketentuan Pada Pasal 65 DIHAPUS )

Pasal 66
Perbedaan :
1.Ketentuan pasal 66 Diubah setelah amandemen mengatur mengenai hubungan kerja antara
perusahaan Adidaya dengan pekerja atau buruh sedangkan pada undang undang 13 2003 ketentuan
pasal 66 Adalah mengatur tentang hubungan pekerja atau buruh dengan perusahaan penyedia jasa
Pasal 77
Perbedaan :
1.Terdapat penambahan pada pasal 77 ayat 4 Bawa pelaksanaan jam kerja diatur dalam perjanjian
kerja peraturan perusahaan atau pekerjaan jam kerja bersama
2.Ketentuan lebih lanjut mengenai waktu kerja akan diatur dengan peraturan pemerintah sedangkan
yang sebelumnya diatur dengan keputusan menteri

Persamaan :
• Pada ayat 1,2,3,4 tetap sama

Pasal 78
Perbedaan :
1.Terdapat perubahan ketentuan mengenai waktu kerja lembur pada pasal 78 ayat 1 huruf b yaitu
penambahna Waktu lembur dari maksimal tiga jam dalam satu hari dan 14 jam dalam satu minggu
menjadi empat jam dalam satu hari dan 18 jam dalam satu minggu
2.Ketentuan lebih lanjut mengenai waktu kerja lembur dan upah lembur diatur dengan keputusan
menteri menjadi peraturan pemerintah

Persamaan :
• pada ayat 1 huruf C tetap sama
• Pada ayat 2,3 tetap sama

Pasal 79
Perbedaan :
1.Pasal 79 ayat 2 huruf d Mengenai jangka waktu pelaksanaan cuti tahunan dan ayat 4 Mengenai
cuti yang hanya berlaku bagi pekerja pada perusahaan dihapus
2.Pada undang undang cipta kerja mengatur bahwa pelaksanaan cuti tahunan akan diatur sesuai
kebijakan perjanjian kerja peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama
3.Ketentuan lebih lanjut mengenai perusahaan tertentu diatur dalam peraturan pemerintah

Persamaan:
• pada ayat 1 tetap sama
• pada huruf b dan c tetap sama

Pasal 88
Perbedaan :
1.Terdapat perubahan ketentuan mengenai kebijakan Pengupahan pada pasal 88 ayat 3 yaitu
Dihapusnya ketentuan upah untuk pembayaran pasokan dan upah untuk perhitungan pajak
penghasilan
2.Terdapat penambahan pasal yaitu pasal 88 A , pasal 88 B , Pasal 88 C ,Pasal 88 D ,Pasal 88 E
3.Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengupahan akan diatur dengan peraturan pemerintah

(Ketentuan Pada Pasal 89 DIHAPUS )


(Ketentuan Pada Pasal 90 DIHAPUS )
Pasal 90 A
Upah Di atas upah minimum ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dan pekerja
atau buruh di perusahaan

Pasal 90 B
Ketentuan pasal 90 dihapus
Tetapi terdapat penambahan pasal yang disisipkan satu pasal 90 dan pasal 92 yang mengatur
mengenai upah minumum

(Ketentuan Pada Pasal 91 DIHAPUS )

Pasal 92 A
•Terdapat perubahan pada pasal 90 ayat satu bahwa pengusaha menyusun struktur dan sekalah upah
dengan memperhatikan golongan jabatan masuk kerja pendidikan dan kompetensi menjadi dengan
memperhatikan kemampuan perusahaan dan produktivitas
• Terdapat penambahan pasal yang disisipkan yaitu pasal 92 yang mengatur mengenai peninjauan
upah oleh pengusaha dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan produktivitas sedangkan
sebulan dari ketentuan tersebut diatur dalam pasal 92 ayat 2

Pasal 94
• Terdapat perubahan bunyi pasal dari sedikit-dikitnya tujuh 75% menjadi paling sedikit tujuh 75%

Pasal 95
Perbedaan :
• Ketentuan pasal 95 ayat 1 Mengenai pengenaan denda terhadap pelanggaran pekerja atau buruh
pasal 95 ayat 2 Mengenai pengenaan denda pada tunggu sayang sengaja atau lalai mengakibatkan
keterlambatan pembayaran upah dalam pasal 95 ayat 3 Mengenai pengaturan pengenaan denda
kepada pengusaha dan atau pekerja oleh pemerintah dalam undang undang 13 tahun 2003
menyatakan dihapus
• Pasal 95 undang undang cipta Lebih jelas menegaskan bahwa pembayaran upah dan hak pekerja
harus didahulukan dari semua kreditur dalam hal perusahaan pailit atau likuidasi

(Pada ketentuan Pasal 96 dan 97 DIHAPUS )

Pasal 98
perbedaan :
1.Terdapat perubahan ketentuan bahwa pasal 98 ayat 1 Dibentuknya dewan Pengupahan nasional
provinsi dan kabupaten atau kota menjadi dewanPengupahan
2.Ketentuan lanjutan mengenai dewan Pengupahan akan diatur dalam peraturan pemerintah
sedangkan yang sebelumnya diatur dengan keputusan presiden
Pasal 151 A
Perbedaan : Pada pasal 151 undang undang cipta kerja bersifat lebih sistematis sesuai prosedur
yang ada bahwa apabila terjadi pemutusan hubungan kerja Akan diberitahukan terlebih dahulu
maksud dan alasan kepada pekerja jika menolak maka akan selesaikan melalui perundingan namun
apabila mencapai kesepakatan maka akan diselesaikan melalui mekanisme PPHI.

(Ketentuan Pada Pasal 152 DIHAPUS)

Pasal 153
Perbedaan :
1.Terdapat perubahan bunyi ketentuan pada pasal 53 ayat 1 huruf f Bawa dilarang melakukan PHK
kepada pekerja yang mempunyai pertalian darah atau ikatan perkawinan dengan pekerjaan lainnya
dalam suatu perusahaan sedangkan yang sebelumnya masih diperbolehkan adanya pengecualian
terhadap ketentuan tersebut apabila telah diatur dalam perjanjian kerja peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama

Persamaan :
Selain dr huruf (f) , ayatnya ttp sama

( Ketentuan pada pasal 154 DIHAPUS )

Pasal 154 A
Perbedaan :
1.Ketentuan pasal 154 mengenai pengecualian penetapan dalam PHK dihapus
2.Terjadi penambahan pasal yang disisipkan yaitu pasal 154 A
3.Tata cara pemutusan hubungan kerja lebih lanjut diatur dalam peraturan pemerintah

(Ketentuan Pada Pasal 155 DIHAPUS)

Pasal 156
Perbedaan :
Pada 156 ayat 4 huruf c Mengenai uang penggantian hak berupa penggantian perumahan serta
pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% dari uang pe Songan atau uang penghargaan masa kerja
dihapus

Persamaaan :
Selain ayat 4 huruf c , ayat yg lain ttp sama

Pasal 157
1.Ketentuan disisipkan pasal 157 A mengenai Pelaksanaan kewajiban untuk mendapatkan hak
tersebut dalam proses pengurusan hubungan kerja
2.Dalam pasal 157 undang undang cipta kerja baru Juga diatur bahwa dalam pasangan yang lebih
rendah dari upah minimum atau Pemda dasar perhitungan pasangan ataupun minuman yang
berlaku di sini perusahaan

(Ketentuan Pada Pasal 158 DIHAPUS)

(Ketenuan Pada Pasal 159 DIHAPUS )

(Ketentuan Pada 160 ayat 6 dan 7 dihapus )

(Ketentuan Pada Pasal 161 DIHAPUS)

(Ketentuan Pada Pasal 162 DIHAPUS )

(Ketentuan Pada Pasal 163 DIHAPUS )

(Ketentuan Pada Pasal 164 DIHAPUS )

(Ketentuan Pada Pasal 165 DIHAPUS )

(Ketentuan Pada Pasal 166 DIHAPUS )

(Ketentuan Pada Pasal 167 DIHAPUS)

(Ketentuan Pada Pasala 168 DIHAPUS)

(Ketentuan Pada Pasal 169 DIHAPUS )

(Ketentuan Pada Pasal 170 DIHAPUS )

( Ketentuan Pada Pasal 171 DIHAPUS )

(Ketentuan Pada Pasal 172 DIHAPUS )

(Ketentuan Pada Pasal 184 DIHAPUS )

Pasal 185
Perbedaan :
1. Terdapat Perubahan pelanggaran ketentuan yang dikenakan sanksi yaitu : Dihapusnya Pasal 42
ayat 1 , pasal 90 ayat 1 dan pasal 160 ayat 7 dan penambahan pasal 88 A ayat 3 , pasal 88 ayat 2

Persamaan :
Pada ayat 1 dan 2 tetap sama
Pasal 186
Perbedaan:
Terdapat perubahan terhadap pelanggaran ketemtuan yang dikenakan sanksi yaitu dari sebelumnya
tentang pelanggaran ketentuan pasal 35 ayat 2 dan ayat 3 menjadi pasal 35 ayat 2 dan ayat 3
pengenaan sanksi terhadap pelanggaran pasal 137 dan pasal 138 ayat 1 duhapus

Persamaan :
pada ayat 1 dan 2 tetap sama

Pasal 187
Perbedaan :
Terdapat ketentuan terhadap pelanggaran ketentuan yang dikenakan sanksi yaitu dihapusnya pasal
37 ayat 2 , pasal 44 ayat 1 dan penambahan pasal 79 ayat 3

Persamaan :
Pada ayat 1 dan 2 tetap sama

Pasal 188
Perbedaan :
Terdapat perubahan terhadap pelanggaran kententuan yang dikenakan sanksi tyaitu dihapusnya
pasal 14 ayat 2

Persamaan :
Pada ayat 1 tetap sama tetapi dihapus pasal 14 ayat 2. Dan ayat 2 tetap sama

Pasal 190
Perbedaan :
1.Terdapat penambahan ketentuan yang akan dikenakan sanksi yaitu ditambahnya pasal 14 ayat 1
pasal 37 ayat 2 pasal 42 ayat 1 pasal 61 A pasal 66 ayat 4 ,pasal 192
2. Dihapusnya pasal 48 dalam lingkup pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pasal 190
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi adm diatur dalam pertautan pemerintah

Pasal 191 A
Perbedaan :
Terdapat penambahan pasal yang disisipkan yaitu pasal 191 A

Anda mungkin juga menyukai