ANALISA YURIDIS
2) Perjanjian Kerja
Berdasarkan Pasal 50 jo. Pasal 51 Undang-Undang No. 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU Ketenagakerjaan”),
hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha
dan pekerja/buruh, yang mana perjanjian kerja dapat dibuat secara
tertulis atau lisan.
Sebuah surat kontrak kerja, harus dibuat berdasarkan Undang-Undang
Ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia, yakni pada pasal 52 ayat 1
Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam pasal
tersebut dijelaskan bahwa, kontrak kerja harus mengatur mengenai
beberapa hal yang meliputi:
Kesepakatan dari kedua belah pihak (perusahaan dan pekerja).
Kecakapan atau kemampuan melakukan perbuatan hukum.
Berisi tentang pekerjaan yang diperjanjikan.
Pekerjaan yang dituliskan di dalam perjanjian tidak boleh
bertentangan dengan peraturan, kesusilaan dan ketertiban yang
ada di dalam UU yang berlaku
1.4. Adanya Gugatan PHI yang sedang dalam Proses Kasasi, sehingga
terhadap Perkara A quo bersifat Ne Bis In Idem