suryanita.fhunpab@gmail.com
ABSTRACT
The purpose of the establishment of the Workers Union in a company to help workers to provide its
needs to be delivered to the entrepreneurs, so that the rights and obligations of workers can be
protected in accordance with the provisions of the law and even more than the existing legislation.
Based on the data collected that the research is explaining the establishment of a PKB arranged in
article 22 of the Minister of Manpower and Transmigration regulation No. 16 year 2011 that reads
" PKB is made unions with entrepreneurs”, law No. 21 year 2000 about unions/trade unions in
article 4 paragraph 2 digit 1 namely as parties in the creation of a PKB, material PKB is governed
in Law No. 13 year 2003 on employment from chapters 116 to article 135. That the PKB that is made
with workers and entrepreneurs should be supervised by the related Department of Labor to provide
protection for the parties to the implementation of good legal system functions in the form of legal
rules, the role of legal apparatus in applying the law in society and culture of society, especially
workers and entrepreneurs in creating the Industrial relations Pancasila.
ABSTRAK
Tujuan dibentuknya Serikat Pekerja dalam suatu perusahaan untuk membantu pekerja
mengaspirasikan kebutuhannya untuk disampaikan kepada pengusaha, agar hak dan
kewajiban pekerja dapat dilindungi sesuai ketentuan undang-undang dan bahkan lebih dari
aturan perundang-undangan yang ada. Berdasarkan data yang dikumpul bahwa penelitian
ini menjeleskan pembentukan perjanjian kerja bersama diatur diatur di dalam pasal 22
PERMENAKERTRANS No. 16 tahun 2011 yang berbunyi “PKB dibuat serikat pekerja
dengan pengusaha, Undang-Undang No. 21 tahun 2000 tentang serikat pekerja/serikat
buruh pada pasal 4 ayat 2 angka 1 yakni sebagai pihak dalam pembuatan perjanjian kerja
bersama (PKB). PKB yang dibuat dengan pekerja dan pengusaha hendaknya harus diawasi
oleh Dinas Tenagakerja terkait untuk memberikan perlindungan bagi para pihak agar
terlaksananya fungsi sistem hukum yang baik berupa aturan hukum, peranan aparatur
hukum dalam menerapkan hukum di masyarakat dan budaya masyarakat khususnya pekerja
dan pengusaha dalam menciptakan Hubungan Industrial Pancasila.
Kata Kunci : Serikat Pekerja, Perjanjian Kerja Bersama, Hubungan Kerja Ideal
*
Dosen Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Sosial Sains, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan
**
Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Sosial Sains, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan
144 Surya Nita Peranan Serikat Pekerja ...
2
Sarana Bhakti Persada, Jakarta, 2004, hlm 212-213 Ibid, hlm 213-214.
146 Surya Nita Peranan Serikat Pekerja ...
3
Ibid, hlm 164. serikat-pekerja-serikat-buruh/dikutip pada tanggal
4
9 Maret 2020 pukul 14.00
5
http://www.fspbun.org/2013/06/pengertian- Op.cit, hlm, 212.
Jurnal Hukum De'rechtsstaat. P-ISSN:2442-5303. E-ISSN:2549-9874. Volume 6 No. 2, September 2020 147
PKB dibuat secara tertulis dengan persekutuan atau badan hukum yang
huruf latin dan menggunakan Bahasa berada di Indonesia mewakili
Indonesia, jika dibuat dalam bahasa perusahaan berkedudukan di luar
asing maka akan diterjemahkan dalam wilayah Indonesia. Di dalam
bahasa Indonesia dan sebaliknya. pengusaha dikenal juga pemberi kerja
Pengertian Hubungan Kerja yakni perseorangan, pengusaha, badan
Pasal 1 angka 15 UU Ketenagakerjaan hukum atau badan-badan lainnya yang
menyatakannya sebagai berikut: mempekerjakan tenaga kerja dengan
“Hubungan kerja adalah hubungan membayar upah atau imbalan dalam
antara pengusaha dengan pekerja/ bentuk lain Pasal 1 angka 4.6
buruh berdasarkan perjanjian kerja,
yang mempunyai unsur pekerjaan,
upah, dan perintah.” Bahwa dalam C. Pembentukan Perjanjian Kerja
hubungan kerja terjadi karena adanya Bersama Antara Pengusaha Dengan
perjanjian kerja yang dibuat antara Serikat Pekerja Dalam Memberikan
pekerja dengan pengusaha. Hubungan Perlindungan Bagi Pekerja
kerja yang ideal artinya bahwa
hubungan kerja yang dibuat dalam Pembentukan perjanjian kerja
suatu perjanjian kerja dengan dibuat atas dasar kesepakatan para
kesepakatan sesuai dengan ketentuan pihak, kemampuan atau kecakapan
Undang-Undang Ketenagakerjaan atau melakukan perbuatan hukum, adanya
perjanjian yang memuat tentang pekerjaan yang diperjanjikan, dan
hubungan kerja yang maksimal sesuai pekerjaan yang diperjanjikan tidak
dengan kesepakatan para pihak antara bertentangan dengan ketertiban umum,
pekerja dengan pengusaha. kesusilaan dan peraturan perundang-
Pengertian Pekerja menurut undangan. Perjanjian kerja tidak
ketentuan pasal 1 angka 4 Undang- bertentang dengan peraturan
Undang No.13 Tahun 2003 Tentang perusahaan dan PKB yang ada di
Ketenagakerjaan adalah setiap orang perusahaan. Di dalam perjanjian kerja
yang bekerja dengan menerima upah dikenal dengan PKWT, PKWTT dan
atau imbalan dalam bentuk apapun. PKB. Di dalam tulisan ini membahasa
Pengertian dalam bentuk apapun tentang PKB yang dibentuk serikat
adalah penerimaan imbalan dapat pekerja dengan pengusaha sepakat
berupa uang maupun bentuk apapun membuat perjanjian kerja bersama
yang bukan uang diterima pekerja yang untuk mengatur tentang hubungan
diberikan pengusaha. kerja antara pengusaha dengan pekerja
Pengertian pengusaha diatur yang diwakilkan serikat pekerja.
dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Pembentukan PKB didasarkan
No. 13 Tahun 2003 Tentang pada itikad baik keterbukaan dan
Ketenagakerjaan menjelaskan bahwa kejujuran para pihak suka rela tanpa
orang perseorangan, persekutuan, atau tekanan membuat perjanjian dengan
badan hukum yang menjalankan suatu musyawarah. PKB dibuat secara
perusahaan milik sendiri, orang tertulis dengan huruf latin dan
perseorangan, persekutuan atau badan menggunakan bahasa Indonesia.
hukum yang secara berdiri sendiri Adanya penerjemah PKB dalam
menjalankan perusahaan bukan bahasa Indonesia tersumpah dan
miliknya, orang perseorangan, terjemahan dianggap memenuhi
6
Lalu. Husni, Pengantar Hukum
Ketenagakerjaan, Rajawali Press, Jakarta, 2000,
hlm 46-47.
148 Surya Nita Peranan Serikat Pekerja ...
ketentuan. Apabila PKB dibuat dalam mulai dari UUD 1945, UU No. 21
Bahasa Inggris diterjemahkan dalam tahun 2000 tentang serikat
bahasa asing apabila terdapat pekerja/serikat buruh, UU No. 13 tahun
penafsiran yang berbeda maka yang 2003 tentang ketenagakerjaan,
digunakan dalam Bahasa Indonesia PERMANAKER No. 16 tahun 2011
sebagaimana yang diatur di dalam dan perundang-undangan lainnya.
Pasal 116 Undang-Undang Contoh isi perjanjian kerja
Ketenagakerjaan. bersama antara perusahaan PT. Central
Materi pekerjaan kerja bersama Mandiri Cemerlang dengan pimpinan
(PKB) diatur dalam Undang-Undang unit kerja logam, elektronik dan mesin
No. 13 tahun 2003 tentang (PUK F. SP LEM-SPSI) PT. Central
ketenagakerjaan mulai dari pasal 116 Mandiri Cemerlang. Yang
sampai dengan pasal 135. Kemudian menimbulkan pertentangan karena
dalam pasal 133 Undang-Undang No. terjadinya multitafsir:
13 tahun 2003 menyebutkan bahwa “Pasal 24 yang berbunyi:”pengusaha
mengenai persyaratan serta tata cara mengumumkan cuti bersama dalam
pembuatan, perpanjangan, perubahan satu tahun disetiap awal tahun
dan pendaftaran perjanjian kerja berdasarkan ketentuan pemerintah dan
bersama diatur dengan keputusan kebijakan perusahaan, dimana cuti
menteri. Adapun keputusan menteri bersama yang ditetapkan tersebut tidak
yang dimaksud adalah keputusan dipotong dari cuti tahunan pekerja”.
Menteri Tenaga Kerja dan Dalam pasal ini serikat pekerja
Transmigrasi Republik Indonesia berpendapat bahwa cuti bersama yang
Nomor: PER.16/MEN/XI/2011. diumumkan perusahaan disetiap awal
Berdasarkan pasal 1 angka 21 tahun baik berdasarkan ketentuan
Undang-Undang No. 13 tahun 2002 jo pemerintahan maupun kebijakan
pasal 1 angka 2 perusahaan tidak dipotong dari cuti
KEMENAKERTRANS NO: tahunan pekerja.
PER.16/MEN/XI/2011 perjanjian kerja Sementara pengusaha
bersama (PKB) yaitu perjanjian yang berpendapat bahwa ketetapan
merupakan hasil perundiangan antara pemerintah tentang cuti bersama
serikat pekerja/serikat buruh atau terdapat dalam SKB 3 menteri yang
beberapa serikat pekerja/serikat buruh dikeluarkan setiap tahun, dimana di
yang tercatat pada instansi yang dalam SKB tersebut pada dictum ke 4
bertanggungjawab dibidang menyebutkan “apabila pengusaha
ketenagakerjaan dengan pengusaha, melaksanakan cuti bersama tersebut,
atau beberapa pengusaha atau maka pengusaha dapat memotongkan
perkumpulan pengusaha yang memuat dari cuti tahunan pekerjaanya”.
syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban Perbedaan penafsiran ini
kedua belah pihak. berakibat terjadinya perselisihan mulai
Isi perjanjian kerja bersama dari tingkat bipartite, tripartite sampai
harus dibuat jelas dan singkron. Jelas dengan pengadilan hubungan industrial
artinya PKB tersebut tidak pada pengadilan negeri medan karena
menimbulkan multitafsir sehingga pengusaha bersikeras memotong cuti
tidak menimbulkan pertentangan tahunan pekerjanya karena
karena penafsirannya. Singkron berarti pelaksanaan cuti bersama tsb, padahal
baik secara hirarkis maupun secara berdasarkan kebiasaan yang dilakukan
horizontal tidak terjadi pertentangan. sebelum adanya PKB, cuti bersama
Secara hirarkis PKB harus sesuai yang diumumkan pengusaha
dengan peraturan-peraturan diatasnya, berdasarkan ketetepan pemerintah
Jurnal Hukum De'rechtsstaat. P-ISSN:2442-5303. E-ISSN:2549-9874. Volume 6 No. 2, September 2020 149
f. Jangka waktu dan tanggal mulai terwujudnya PKB sebagai bagian dari
berlakunya PKB Hubungan Industrial Pancasila Ideal
g. Tanda tangan para pihak sebagaimana yang dicita-citakan dalam
pembuat PKB”. Undang-Undang Ketenagakerjaan dan
UUD 1945.
Dalam proses pembentukan PKB
sebagaimana yang diatur di dalam
Permenakertrans No. 16 tahun 2011 E. Kesimpulan
bahwa SP sangat berperan aktif dalam
merumuskan PKB dengan memuat Kesimpulan dari hasil penelitian ini
tentang pertanggungjawaban SP. sebagai berikut:
Peranan SP juga dibukktikan dengan 1. Bahwa pembentukan perjanjian kerja
keterlibatan dari SP memuat tentang bersama antara pengusaha dengan Serikat
para pihak yang bertanggung jawab Pekerja dalam memberikan perlindungan
dalam perumusan PKB. Didalam bagi pekerja telah diatur di dalam pasal 22
perundingan pembuatan PKB tentulah PERMENAKERTRANS No. 16 tahun
terjadi negoisasi yang rumit dan tarik 2011 yang berbunyi “PKB dibuat serikat
ulur yang panjang karena ada faktor pekerja dengan pengusaha, Undang-
kepentingan dari kedua belah pihak Undang No. 21 tahun 2000 tentang serikat
pekerja/serikat buruh pada pasal 4 ayat 2
yang saling bertentangan. Kepentingan
angka 1 yakni sebagai pihak dalam
pengusaha adalah bagaimana pembuatan perjanjian kerja bersama
memajuakan perusahaan dengan (PKB), materi pekerjaan kerja bersama
melakukan prinsip ekonomi yaitu (PKB) diatur dalam Undang-Undang No.
mengeluarkan modal sekecil-kecilnya 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
untuk mendapatkan keuntungan yang mulai dari pasal 116 sampai dengan pasal
sebesar-besarnya dengan cara misalnya 135.
pemberian upah murah, jam kerja ynag 2. Bahwa peranan Serikat Pekerja dalam
berlebih dari ketentuan Undang- membentuk suatu perjanjian kerja bersama
Undang tidak mengikutkan pekerja sebagai hubungan kerja ideal antara
dalam program jaminan sosila tenaga pengusaha dengan pekerja dijamin oleh
peraturan perundang-undangan di
kerja, tidak memberikan cuti tahunan,
Indonesia sebagai bentuk kebebasan hak
tidak membayar upah lembur dan asasi manusia menyampaikan pendapat
ketentuan yang memberikan dalam bekerja sebagaimana yang
perlindungan kepada pekerja. Peranan dilindungi UUD 1945, Bahwa SP sangat
ini diharapkan terus dapat diberikan berperan aktif menciptakan hubungan
oleh SP dengan tetap memperhatikan kerja ideal antara pengusaha dengan
kondisi perusahaan dan menjamin memperhatikan hak-hak pengusaha
terlaksananya produktivitas kerja yang memperoleh hasil kerja yang produktif
memberikan keuntungan bagi dalam menghasilkan keuntungan
perusahaan berdampak pada perusahaan yang berdampak pada
kesejahteraan bagi pekerja dengan kesejahteraan pekerja di suatu perusahaan.
152 Surya Nita Peranan Serikat Pekerja ...
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku.
B. Peraturan Perundang-Undangan
C. Sumber Lainnya
http://www.fspbun.org/2013/06/pengertian-serikat-pekerja-serikat-buruh/dikutip pada
tanggal 9 Maret 2020 pukul 14.00