Anda di halaman 1dari 2

Perubahan Undang-Undang Ketenagakerjaan dalam Undang-Undang Cipta Kerja

Oleh : Fauziah

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja mengubah 74 undang-undang.


Salah satunya yaitu Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Adapun hal-hal
yang diubah dalam Undang-Undang Cipta Kerja adalah:

1. Jangka Waktu Perjanjian Kerja Waktu Tertentu


Jangka waktu PKWT yang diatur dalam Pasal 13 Undang-Undang Ketenaakerjaan adalah
paling lama 2 tahun dan hanya boleh diperpanjang 1 kali untuk jangka waktu 1 tahun.
Namun, hal ini kemudian dihapus dalam Undang-undang Ciptaker. Dan terkait jangka waktu
PKWT akan di atur dalam Peraturan Pemerintah. Dengan diubahnya ketentuan ini, tentu
menimbulkan ketidakjelasan jangka waktu PKWT sampai dengan diterbitkannya Peraturan
Pemerintah. Keadaan ini tentu membuka ruang adanya kemungkinan PKWT yang lebih dari 3
Tahun. Adapun solusi yang bisa diambil bagi perusahaan untuk menjaga hak pekerja adalah
dengan tetap menerapkan ketentuan jangka waktu yang diatur dalam undang-undang
ketenagakerjaan sebelumnya.
2. Pemberian Kompensasi bagi pekerja PKWT
Undang-undang Cipta Kerja menambahkan Pasal 61A yang mengatur mengenai kewajiban
pengusaha untuk memberikan Kompensasi bagi pekerja PKWT sesuai masa kerjanya.
3. Waktu Kerja Sektor Tertentu
Waktu kerja sektor tertentu memiliki waktu kerja yang berbeda dengan ketentuan waktu kerja
pada umumnya. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
mengamanatkan ketentuan waktu kerja tertentu diatur melalui Keputusan Menteri. Namun hal
ini kemudian diubah melalui Pasal 77 ayat 4 Undang-Undang Cipta Kerja yan
memamanatkan ketentuan waktu kerja sektor tertentu diatur melalui perjanjian kerja,
peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama. Perubahan ini dapat berpotensi
merugikan pekerja karena penyusunan jenis produk hukum diatas hanya melibatkan pihak
perusahaan dengan pekerja. Hal ini semakin menjadi mengkhawatirkan apabila waktu kerja
sektor tertentu hanya diatur dalam peraturan perusahaan saja. Sebagaimana peraturan
perusahaan hanya dibuat oleh pihak perusahaan tanpa melibatkan pekerja. Adapun solusi
yang dapat dilakukan adalah para pekerja harus selalu cermat dalam membaca peraturan
perusahaan dan diharapkan terlibat aktif dalam pembuatan perjanjian kerja serta perjanjian
kerja bersama. Dan seharusnya pemerintah menetapkan indikator waktu kerja sektor tertentu
dalam Peraturan Pemerintah agar pekerja waktu tertentu dapat terlindungi.
4. Dihapusnya Ketentuan Istirahat Panjang
Istirahat Panjang dalam Pasal 79 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan sekuran-kurangnya 2 bulan diberikan kepada pekerja yang telah bekerja
selama 6 tahun secara berturut-turut. Istirahat panjang ini tidak lagi diatur dalam UU
Ciptaker. Hal ini tentu telah menghilangkan 1 hak pekerja yang telah bekerja selama 6 tahun.
Adapun solusi yang dapat diambil adalah pekerja secara aktif menegoisasikan hal ini dalam
perjanjian kerja dan perjanjian kerja bersama.
5. Sistem Pengupahan bagi pekerja di sektor UMKM
Undang-undang Cipta Kerja menambahkan Pasal 90A. Yang memberikan pengeculian
penerapan upah minimum bagi sektor UMKM. Upah minimum UMKM diatur melalui
kesepakatan pekerja demgan pemilik usaha UMKM dengan mempertimbangkan persentase
nilai rata-rata konsumsi masyarakat setempat.
6. Hapusnya ancaman denda bagi Pengusaha yang memberikan upah lebih rendah dari
pada upah minimum.
Dalam Pasal 90 ayat (1) Undang –Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
memberikan ancaman berupa denda bagi pengusaha yang memberikan upah rendah dari upah
minimum. Namun ketentuan Pasal 90 ayat (1) tersebut dihapus melalui Undang-Undang
Cipta Kerja hal ini tentu menunjukkan lemahnya perlindungan pemerintah bagi pekerja.
7. Jaminan Kehilangan Pekerjaan
Undang-Undang Cipta Kerja memberikan jaminan kehilangan pekerjaan bagi pekerja/buruh
yang kehilangan pekerjaan. Hal menjadi hal positif yang ditawarkan oleh undang-undang
cipta kerja bagi pekerja.

Dari ketujuh poin diatas terlihat adanya dampak positif dan negatif dari perubahan kebijakan
terkait ketenagakerjaan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Pada
dasarnya kekhawatiran yang disebabkan akibat perubahan tersebut adalah dengan adanya inisiatif
pemerintah menghapus ketentuan yang lebih rinci mengenai jenis, jangka waktu terkait
ketenagakerjaan. Pemerintah merubah hal tersebut ke dalam Peraturan Pemerintah. Hal inilah yang
menjadi gerbang kerisauan para pekerja dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja.

Sumber :

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Cipta Kerja

Anda mungkin juga menyukai