Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Dwi Septiyo

NPM : 15010348

Pada materi pertemuan ke 4, dapat disimpulkan bahwa perlindungan terhadap tenaga


kerja/buruh adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Seperti yang dikutip dari Pasal 5
UU No. 13 Tahun 2003, setiap warga negara berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk
memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak tanpa ada yang dibeda-bedakan. Kerena,
Pasal 6 UU No.13 2003 mewajibkan para pengusaha untuk memberikan hak dan kewajiban para
pekerja/buruh tersebut.
Setiap pekerja/buruh berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan
kerja, moral dan kesusilaan, serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
serta nilai-nilai agama (Pasal 86 Ayat 1 UU No. 13 Tahun 2003) dan berhak memperoleh
penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (Pasal 88 UU No. 13
Tahun 2003).

Sedangkan pada salinan UU No 11 Tahun 2020 khususnya klaster ketenagakerjaan, ditemukan


banyak perbedaan :
1. Berlakunya Kembali Sistem Upah Murah
Hal ini terlihat dengan adanya sisipan Pasal 88C Ayat (1) yang menyebutkan
gubernur wajib menetapkan upah minimum provinsi dan Pasal 88C Ayat (2) yang
menyebutkan gubernur dapat menetapkan upah minimum kabupaten/kota dengan syarat
tertentu karena UU No 11 Tahun 2020 menghapus Pasal 89 UU No 13 Tahun 2003.

2. PKWT atau Karyawan Kontrak Seumur Hidup


UU No 11 Tahun 2020 menghilangkan periode batas waktu kontrak yang terdapat
di dalam Pasal 59 UU No 13 Tahun 2003. Akibatnya, pengusaha bisa mengontrak
berulang-ulang dan terus-menerus tanpa batas periode menggunakan PKWT atau
karyawan. Dengan demikian, PKWT (karyawan kontrak) bisa diberlakukan seumur hidup
tanpa pernah diangkat menjadi PKWTT (karyawan tetap). Hal ini berarti, tidak ada job
security atau kepastian bekerja.
Padahal dalam UU No 13 Tahun 2003, PKWT atau karyawan kontrak batas
waktu kontraknya dibatasi maksimal 5 tahun dan maksimal 3 periode kontrak. Dengan
demikian, setelah menjalani kontrak maksimal 5 tahun, maka karyawan kontrak
mempunyai harapan diangkat menjadi karyawan tetap atau permanen apabila mempunyai
kinerja yang baik dan perusahaan tetap berjalan. Tetapi UU 11 Tahun 2020
menghilangkan kesempatan dan harapan tersebut.

3. Outsourcing Seumur Hidup


UU No 11 Tahun 2020 mengapus Pasal 64 dan 65 UU No 13 Tahun 2003. Selain
itu, juga menghapus batasan 5 (lima) jenis pekerjaan yang terdapat di dalam Pasal 66
yang memperbolehkan penggunaan tenaga kerja outsourcing hanya untuk cleaning
service, cattering, security, driver, dan jasa penunjang perminyakan. Dengan tidak adanya
batasan terhadap jenis pekerjaan yang boleh menggunakan tenaga outsourcing, maka
semua jenis pekerjaan di dalam pekerjaan utama atau pekerjaan pokok dalam sebuah
perusahaan bisa menggunakan karyawan outsourcing.

4. Nilai Pesangon Dikurangi


UU No 11 tahun 2020 mengurangi nilai pesangon buruh, dari 32 bulan upah
menjadi 25 upah (19 dibayar pengusaha dan 6 bulan melalui Jaminan Kehilangan
Pekerjaan yang dibayarkan BPJS Ketenagakerjaan).

Anda mungkin juga menyukai