Anda di halaman 1dari 5

PERPPU CIPTAKERJA

Latar belakang

Terbitnya Perppu No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja sebagai pengganti dari
UU Cipta Kerja No. 11 Tahun 2020 yang dinyatakan “Inskonstitusional Bersyarat”
pada putusan MK No. 91/PUU-XVIII/2020. MK kepada pembentuk Undang-
Undang untuk melakukan perbaikan UU Cipta Kerja No. 11 Tahun 2020 hingga
bulan November 2023. Namun, bukanya melakukan perbaikan bersama DPR.
Presiden Joko Widodo justru menerbitkan PERPPU Cipta Kerja ini.

"PERPPU Cipta Kerja Tak Memenuhi Syarat Kegentingan Memaksa"

Dasar hukum pembuatan perppu diatur pada pasal 22 ayat (1) UUD 1945.
Berdasarkan pasal tersebut, suatu peraturan pemerintah pengganti undang-undang
dapat diterbitkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan memaksa.
Kegentingan memaksa merupakan subjektif presiden, namun terdapat 3 parameter
kegentingan memaksa yang dapat merujuk pada putusan MK 138/PUU-VII/2009,
yaitu:

1. Adanya keadaan yaitu kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan masalah


hukum secara cepat berdasarkan Undang-Undang.
2. Undang-Undang yang dibutuhkan tersebut belum ada sehingga terjadi
kekosongan hukum, atau ada Undang-Undang tetapi tidak memadai.
3. Kekosongan hukum tersebut tidak dapat diatasi dengan cara membuat
Undang-Undang secara prosedur biasa karena akan memerlukan waktu yang
cukup lama sedangkan keadaan yang mendesak tersebut perlu kepastian
untuk diselesaikan.

Kondisi Indonesia saat ini tidak memenuhi 3 parameter pada putusan Mahkamah
Konstitusi, seharusnya pemerintah bisa membawa aspirasi masyarakat dalam
memperbaiki UU Cipta Kerja bukan PERPPU sebagaimana yang telah
diamanatkan oleh konstitusi.

"Minim Partisipasi Publik, Perppu Ciptaker untuk Siapa?"

'' Adanya partisipasi yang bermakna (meaningful participation) adalah tolok ukur
suatu produk hukum telah tersusun sempurna secara formil sehingga aspek
materilnya juga memenuhi rasa keadilan yang dikehendaki masyarakat.
Sebagaimana didefinisikan dalam Putusan MK No. 91/PUU-XVIII/2020,
meaningful participation adalah: Hak masyarakat untuk didengarkan pendapatnya,
Hak masyarakat untuk dipertimbangkan pendapatnya, Hak masyarakat untuk
mendapatkan penjelasan atau jawaban atas pendapat yang diberikan. Pembahasan
Perppu Ciptaker yang tergesa-gesa berimplikasi pada kegagalan memenuhi syarat
dasar partisipasi antara lain tidak menghadirkan secara berimbang para pihak,
seperti serikat buruh atau kelompok orang yang terdampak langsung. Akan tetapi,
seperti yang diketahui bersama, Perppu Ciptaker terus melaju hingga resmi diketuk
palu, di tengah gelombang protes besar-besaran yang dilayangkan oleh berbagai
elemen masyarakat.

"Terdapat Pasal-Pasal yang Bermasalah di Perppu Cipta Kerja"

Tenaga Alih Daya (Pasal 64) Pasar tenaga kerja dinilai bakal semakin fleksibel
dengan ditegaskannya ketentuan mengenai tenaga alih daya alias outsourcing.
Serikat buruh khawatir penggunaan tenaga alih daya akan diperbolehkan dalam
segala jenis pekerjaan lantaran batasannya baru akan ditetapkan melalui peraturan
pemerintah.

Cuti Panjang Tidak Lagi Wajib (Pasal 79 dan Pasal 84) Pemberian cuti panjang
tidak lagi menjadi kewajiban perusahaan, melainkan opsional. Aturan tersebut
terdapat dalam Pasal 79 UU Cipta Kerja dan Perpu Cipta Kerja yang menyebutkan
cuti dan waktu istirahat yang wajib diberikan pengusaha hanya cuti tahunan,
istirahat antar-jam kerja, dan libur mingguan. Sementara itu, istirahat panjang
menjadi pilihan perusahaan. Upah Minimum (Pasal 88C, 88D, dan 88F)
Munculnya klausul “indeks tertentu” pada Pasal 88D ayat 2 Perpu Cipta Kerja
yang dinilai semakin memuluskan upah murah. Ada pula pasal baru, yakni Pasal
88F, yang membolehkan pemerintah menetapkan formula upah minimum berbeda
dari yang sudah diatur UU Cipta Kerja sebelumnya ataupun Perpu Cipta Kerja
dalam keadaan tertentu.

Dampak Perppu Cipta Kerja Bagi Lingkungan


Pemerintah mencantumkan perubahan iklim sebagai salah satu dalih penerbitan
Perppu Ciptaker. Namun, Perppu ini justru mempertahankan pasal pasal yang
berbahaya bagi lingkungan hidup dan berpotensi memperburuk kirisis iklim.
Ketentuan pinjam pakai hutan untuk pertambangan
Di dalam UU dan Perppu Cipta kerja, kewenangan pemberian izin berubah, dari
menteri menjadi pemerintah pusat yang sebelumnya pemberian izin pinjam pakai
kawasan hutan oleh menteri untuk pertambangan harus mendapatkan persetujuan DPR.
"Penggunaan Kawasan Hutan dilakukan melalui pinjam pakai oleh Pemerintah
Pusat dengan mempertimbangkan batasan luas dan jangka waktu tertentu serta
kelestarian lingkungan," bunyi Pasal 38 Ayat 3.

Pemangkasan hak masyarakat dalam penyusunan Amdal

UU dan Perpu Cipta Kerja menyebutkan penyusunan Analisis Mengenai Dampak


Lingkungan (Amdal) melibatkan masyarakat yang terdampak langsung
sebagaimana tertuang dalam Pasal 25.

Padalah dalam UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, selain


masyarakat yang terdampak, pemerhati lingkungan dan masyarakat lain yang
terpengaruh atas segala keputusan amdal juga dilibatkan.

"Ketentuan tentang pemberian informasi yang transparan dan lengkap, serta hak
masyarakat untuk mengajukan keberatan atas dokumen amdal juga dihapus dalam
UU dan Perpu Cipta Kerja

Pelemahan terminologi Amdal

Di UU dan Perpu Cipta Kerja, dokumen Amdal merupakan dasar uji kelayakan
lingkungan hidup untuk rencana usaha dan/atau kegiatan.

"Ketentuan ini memangkas terminologi amdal sebagai dasar penetapan keputusan


kelayakan lingkungan

Potensi kriminalisasi masyarakat penolak tambang

Pasal 162 Perppu Cipta Kerja memuat ketentuan bahwa setiap orang yang
merintangi atau mengganggu kegiatan usaha pertambangan dari pemegang IUP,
IUPK, IPR, atau SIPB yang telah memenuhi syarat, dipidana dengan pidana
kurungan paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp100 juta.

"Ini berpotensi menjadi pasal karet yang digunakan untuk mengkriminalisasi


masyarakat atau aktivis yang menolak kegiatan pertambangan.
Pemutihan pelanggaran izin berusaha di kawasan hutan

UU maupun Perpu Cipta Kerja tak memberikan sanksi pidana bagi pelaku usaha di
kawasan hutan yang tidak memiliki perizinan, yang telah beroperasi sejak sebelum
aturan ini berlaku.

Merujuk Perpu, mereka diberi waktu untuk menyelesaikan persyaratan


administrasi paling lambat 2 November 2023. Ketentuan ini tertuang dalam Pasal
110A dan 110B.

Royalti 0 persen bagi perusahaan yang meningkatkan nilai tambah batu bara

Pasal 128A Perppu ini mempertahankan ketentuan UU Cipta Kerja tentang


perlakuan tertentu untuk perusahaan yang melakukan pengembangan dan/atau
pemanfaatan batu bara, yakni royalti 0 persen.

Ketentuan itu dinilai demi menguntungkan pelaku tambang batu bara yang
melakukan hilirisasi.

Dihapusnya kecukupan luas kawasan hutan minimal 30 persen

Di dalam UU kehutanan sebelumnya mengatur ketentuan bagi pemerintah untuk


menetapkan dan mempertahankan minimal 30 persen luas kawasan hutan dari luas
setiap daerah aliran sungai (DAS) dan/atau pulau.

Namun, angka minimal 30 persen itu dihapus baik dalam UU maupun Perppu
Cipta Kerja.
SUMBER

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No. 2 Tahun 2022


tentang Cipta Kerja. (2022). Bapeten.go.id.
https://www.bapeten.go.id/berita/pelaksanaan-sosialisasi-peraturan-pemerintah-
pengganti-undangundang-perppu-no-2-tahun-2022-tentang-cipta-kerja-102709#:-
~:text=Latar%20belakang%20terbitnya%20Perppu%20 No,pangan%20yang
%20sudah%20dirasakan%20Indonesia. ‌‌

‌ itra Moerat Ramadhan. Pasal-pasal yang Merugikan Buruh dalam Perpu Cipta
F
Kerja. Tempo. Published January 9, 2023. AccessedMarch 28, 2023.
https://grafis.tempo.co/read/3199/pasal-pasal-yang-merugikan-buruh-dalam-perpu-
cipta-kerja Haris Setyawan. Pro Kontra Perpu Cipta

Kerja, Apa Syarat Presiden Mengeluarkan Perpu? Tempo. Published January 3,


2023. Accessed March 28, 2023. https://nasional.tempo.co/read/1675294/pro-
kontra-perpu-cipta-kerja-apa-syarat-presiden-mengeluarkan-perpu Badan
Pengawas Tenaga Nuklir - Pelaksanaan Sosialisasi

Dampak Buruk Disahkannya UU Cipta Kerja, Masyarakat Desa Dan Buruh Kian
Terimpit. (2023, March 25).
KOMPAS.tv. https://www.kompas.tv/article/391303/dampak-buruk-disahkannya-
uu-cipta-kerja-masyarakat-desa-dan-buruh-kian-terimpit

Yla. (2023, January 7). Daftar Pasal Perppu Ciptaker Yang Dianggap Perburuk
Lingkungan. nasional. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230106062721-
20-896826/daftar-pasal-perppu-ciptaker-yang-dianggap-perburuk-lingkungan/amp

Anda mungkin juga menyukai