Anda di halaman 1dari 11

Eks Napi Jadi Caleg, Merosotnya Integritas Badan Legislatif?

Latar Belakang

Tepat pada 14 februari 2024 akan dilaksanakannya pesta demokrasi yang akan menentukan
siapa yang memimpin negeri ini selama lima tahun ke depan. Guna menghadapi pesta demokrasi
lima tahunan itu, sejumlah tahapan sudah dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Tahapan pemilu 2024 itu pun sebenarnya sudah dilakukan sejak 2022. Tidak hanya memilih
Presiden, pada Februari 2024 masyarakat juga akan memilih calon legislatif. Mereka yang akan
menduduki kursi DPR dan DPRD selama lima tahun ke depan.

Banyak isu menarik yang terjadi sebelum dilaksanakannya PEMILU serentak 2024,
termasuk salah satunya diperbolehkan mantan narapidana kasus korupsi untuk mendaftar sebagai
calon legislatif (CALEG) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah
(DPD), maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Berikut merupakan daftar nama CALEG eks narapidana :

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

1. Susno Duadji, Dapil Sumatera Selatan II, nomor urut 2

* Mantan terpidana korupsi dana pengamanan Pemilu Kepala Daerah Jawa Barat tahun 2009 dan
korupsi penanganan perkara PT Salmah Arowana Lestari (SAL).

* Divonis 3,5 tahun penjara pada Maret 2011

* Bebas pada Maret 2015.

2. Huzrin Hood, Dapil Kepulauan Riau, nomor urut 2

* Mantan terpidana korupsi APBD Kepulauan Riau tahun 2001 dan 2002 sebesar Rp 4,3 miliar.

* Divonis 2 tahun penjara pada Oktober 2003.

3. Rino Lande, Dapil Jawa Timur V, nomor urut 7


* Mantan terpidana korupsi Pengadaan Sarana Olahraga Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan
Sekolah Olahraga (P3SON) pada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tahun
anggaran 2011.

4. Yansen Akun Effendy, Dapil Kalimantan Barat II, nomor urut 1

* Mantan terpidana korupsi pengadaan tanah tempat pembuangan akhir (TPA) di Kecamatan
Meliau, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

* Divonis 1 tahun penjara pada April 2012.

5. Ali Maskur Masduqi, Dapil Jawa Tengah VIII, nomor urut 7

6. Abdul Halim, Dapil Bali, nomor urut 2

Partai Gerindra

1. Syaifur Rahman, Dapil Jawa Timur IV, nomor urut 4

2. Amry, Dapil Sulawesi Selatan II, nomor urut 4

PDI Perjuangan

1. Mochtar Mohamad, Dapil Jawa Barat V, nomor urut 3

* Mantan terpidana kasus suap di lingkungan pemerintah Kota Bekasi tahun 2010.

* Divonis bebas oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung, namun dianulir oleh
Mahkamah Agung (MA) dengan hukuman 6 tahun penjara pada Maret 2012.

* Bebas pada Juni 2015.

2. Rokhmin Dahuri, Dapil Jawa Barat VIII, nomor urut 1

* Mantan terpidana kasus korupsi di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

* Divonis 7 tahun penjara pada Juli 2007, dikurangi oleh MA lewat peninjauan kembali (PK)
menjadi 4 tahun 6 bulan penjara.

* Bebas pada November 2009.


3. Al Amin N Nasution, Dapil Jawa Tengah VII, nomor urut 4

* Mantan terpidana kasus suap alih fungsi hutan di Bintan, Kepulauan Riau.

* Divonis 8 tahun penjara pada Januari 2009.

4. Asep Ajidin, Dapil Sumatera Barat II, nomor urut 4

Partai Golkar

1. Teuku Muhammad Nurlif, Dapil Aceh I, nomor urut 1

* Mantan terpidana kasus suap cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
Divonis 1 tahun 4 bulan penjara pada Juni 2011.

2. Syahrasaddin, Dapil Jambi, nomor urut 6

* Mantan terpidana kasus korupsi dana Pramuka Kwarda Jambi tahun 2011-2014.

* Divonis 1 tahun penjara pada Januari 2015.

3. Wendy Melfa, Dapil Lampung I, nomor urut 5

* Mantan terpidana kasus korupsi pengadaan tanah PLTU Sebalang, Tarahan, Lampung Selatan.

* Divonis 4 tahun penjara pada Februari 2013.

4. Iqbal Wibisono, Dapil Jawa Tengah I, nomor urut 2

* Mantan terpidana kasus korupsi dana Bansos Provinsi Jawa Tengah untuk Kabupaten
Wonosobo tahun 2008.

* Divonis 1 tahun penjara pada Februari 2015.

5. Nurdin Halid, Dapil Sulawesi Selatan II, nomor urut 2

* Mantan terpidana kasus korupsi distribusi minyak goreng Badan Urusan Logistik (Bulog).

* Divonis 2 tahun penjara pada September 2007.

* Bebas pada November 2008.


6. Haris Andi Surahman, Dapil Sulawesi Tenggara, nomor urut 5

* Mantan terpidana suap alokasi Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) tahun 2011.

* Divonis 2 tahun penjara pada Februari 2014

7. Bernard Sagrim, Dapil Papua Barat Daya, nomor urut 2

* Mantan terpidana korupsi dana hibah Kabupaten Maybrat tahun 2009.

* Divonis 1 tahun 3 bulan penjara pada Oktober 2014.

8. Syarif Hidayat, Dapil Sumatera Selatan I, nomor urut 8.

9. Mashur, Dapil Kalimantan Barat II, nomor urut 4.

Partai Nasdem

1. Abdillah, Dapil Sumatera Utara I, nomor urut 5

* Mantan terpidana korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran dan penyelewengan dana
APBD pemerintah Kota Medan.

* Divonis 5 tahun penjara pada September 2008, dipangkas menjadi 4 tahun penjara di tingkat
banding.

* Bebas pada Juni 2010.

2. Budi Antoni Aljufri, Dapil Sumatera Selatan II, nomor urut 9

* Mantan terpidana kasus suap eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar di kasus
penanganan sengketa Pilkada Kabupaten Empat Lawang.

* Divonis 2 tahun penjara pada Januari 2016.

3. Eep Hidayat, Dapil Jawa Barat IX, nomor urut 1

* Mantan terpidana kasus korupsi Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (BP PBB)
pemerintah Kabupaten Subang tahun 2005-2008.
* Divonis bebas oleh Pengadilan Tipikor Bandung, namun dianulir oleh MA di tingkat kasasi
menjadi pidana penjara 5 tahun pada Februari 2012.

* Bebas pada Maret 2016.

4. Dikdik Darmika, Dapil Jawa Barat XI, nomor urut 1

* Mantan terpidana korupsi dana bantuan sosial Kabupaten Garut tahun 2007.

* Divonis 1 tahun 8 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Garut pada Januari 2010, diperberat
menjadi 3 tahun penjara di Pengadilan Tinggi Jawa Barat.

5. Sani Ariyanto, Dapil Jawa Tengah VIII, nomor urut 4

* Mantan terpidana korupsi Panitia Pengawasan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati
Cilacap tahun 2012.

6. Krisna Mukti, Dapil Jawa Timur I, nomor urut 4

* Mantan terpidana kasus penadahan uang.

* Divonis bebas oleh Pengadilan Negeri Kendari pada Maret 2010, namun dianulir oleh MA
menjadi 1 tahun penjara pada Februari 2011.

Partai Buruh

1. Sungkono Ari Saputro, Dapil Jawa Timur I, nomor urut 8

* Mantan terpidana kasus kerusuhan penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya, Jawa Timur, 2014.

* Divonis 1 tahun penjara pada November 2014.

2. Rosalina Kase, Dapil Nusa Tenggara Timur I, nomor urut 5

* Mantan terpidana kasus korupsi pengadaan sarana kesehatan non medis pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Timor Tengah Selatan tahun 2012.

* Divonis 1 tahun penjara pada November 2011.

* Bebas pada Agustus 2012.


3. Iwan Krisnanto, Dapil Kalimantan Tengah, nomor urut 1

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

1. Munir, Dapil Kalimantan Barat I, nomor urut 4

Partai Hanura

1. Idham Cholid, Dapil Jawa Tengah VI, nomor urut 2

* Mantan terpidana korupsi dana asuransi purnabhakti untuk pimpinan dan anggota DPRD
Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, tahun anggaran 2002-2004.

* Divonis 4 tahun 4 bulan penjara.

* Bebas pada Maret 2018.

2. Sandi Suwardi Hasan, Dapil Jawa Timur IV, nomor urut 2

* Mantan terpidana korupsi dana “Bulan Berkunjung ke Jember” tahun 2012.

* Divonis 1 tahun penjara pada September 2014.

3. Wa Ode Nurhayati, Dapil Sulawesi Tenggara, nomor urut 1

* Mantan terpidana suap dana penyesuaian infrastruktur daerah (DPID) dan pencucian uang.

* Divonis 6 tahun penjara pada Oktober 2012.

* Bebas pada Agustus 2017.

4. Sumiadi, Dapil Kepulauan Bangka Belitung, nomor urut 2

5. Muhamad Zainal Laili, Dapil Jawa Timur IV, nomor urut 1

Partai Garuda

1. Arnikeb Eben Tung Sely, Dapil Nusa Tenggara Timur I, nomor urut 1

Partai Amanat Nasional (PAN)


1. M. Rasyid Rajasa, Dapil Nusa Jawa Barat I, nomor urut 5

* Mantan terpidana kasus kecelakaan maut di jalan tol Jagorawi arah Bogor, Januari 2013.

* Divonis 5 bulan penjara pada Maret 2013.

2. Nurul Qomar, Dapil Jawa Barat VIII, nomor urut 7

* Mantan terpidana kasus ijazah palsu.

* Divonis 1 tahun 5 bulan penjara pada November 2019, diperberat di tingkat banding oleh
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah menjadi 2 tahun penjara.

3. Mujiono, Dapil Jawa Timur V, nomor urut 1

4. Rudy, Dapil Kalimantan Barat II, nomor urut 4

Partai Demokrat

1. Evy Susanti, Dapil Jawa Barat III, nomor urut 5

* Mantan terpidana kasus suap hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
Medan.

* Divonis 2 tahun 6 bulan penjara pada Maret 2016.

* Bebas pada September 2017.

2. Lukas Uwuratuw, Dapil Maluku, nomor urut 4

* Mantan terpidana kasus korupsi proyek pengadaan enam buah kapal ikan pada Dinas dan
Perikanan Maluku Tengah Barat tahun anggaran 2002.

* Divonis 4 tahun penjara pada 2011.

3. Thaib Armaiyn, Dapil Maluku Utara, nomor urut 1

* Mantan terpidana kasus korupsi anggaran Dana Tak Terduga (DTT) Pemerintah Provinsi
Maluku Utara tahun 2004 senilai Rp 6,916 miliar.
* Divonis 2 tahun penjara pada Agustus 2015.

4. Agus Kamarwan, Dapil Nusa Tenggara Barat II, nomor urut 1

Partai Perindo

1. Vicky Prasetyo, Dapil Jawa Barat VI, nomor urut 1

* Mantan terpidana kasus perbuatan tidak menyenangkan terhadap mantan istri, Angel Lelga.

* Divonis 4 bulan penjara pada September 2021.

2. Muhajir, Dapil Jawa Tengah VIII, nomor urut 2

3. Hendra Karianga, Dapil Maluku Utara, nomor urut 1

4. Soleman Sikirit, Dapil Papua Barat, nomor urut 1

Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

1. Madini Farouq, Dapil Jawa Timur IV, nomor urut 3

* Mantan terpidana kasus korupsi dana bantuan hukum dan dana operasional pimpinan DPRD
Jember.

* Divonis 1 tahun penjara pada Juli 2011.

2. Djainudin, Dapil Nusa Tenggara Timur II, nomor urut 1

Partai Ummat

1. Irsyadul Fauzi, Dapil Sumatera Barat I, nomor urut 2

Perlukah SKCK Bagi Para Bakal CALEG?

Pada Peraturan KPU (PKPU) Nomor 10 Tahun 2023, tidak tertera bahwasanya bakal calon
harus memenuhi persyaratan administrasi dengan melampirkan surat keterangan catatan
kepolisian (SKCK). Berbeda dengan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 20 Tahun 2018 Pasal 8 ayat
(1) huruf G menyatakan bahwa bakal calon harus melengkapi persyaratan administrasi dengan
Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
Sementara dalam Pasal 240 ayat (1) huruf G UU Nomor 7 tahun 2017 menegaskan bahwa
BACALEG seharusnya tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih, kecuali secara terbuka dan jujur mengemukakan kepada
publik bahwa yang bersangkutan mantan terpidana. Akan tetapi pada pasal ini terdapat
kerancuan seperti pengecualian bahwa apabila bakal calon legislatif telah jujur mengemukakan
kepada publik bahwa dirinya mantan narapidana, maka ia akan tetap memenuhi syarat untuk
mendaftar sebagai calon legislatif.

Isi dari Pasal 8 ayat (1) huruf G PKPU Nomor 20 Tahun 2018 :

CALEG Eks Narapidana Berpotensi Menurunkan Integritas Badan Legislatif?


Tujuan utama lembaga legislatif adalah untuk menjalankan fungsi legislasi yang meliputi
pembentukan undang-undang dan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang. Selain itu,
lembaga legislatif juga bertujuan untuk memperkuat dan mempertahankan demokrasi, mewakili
suara rakyat, serta menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi masyarakat.

Bagaimana jadinya jika sang pembuat undang-undang tapi justru malah melanggar
undang-undang? bagaimana jadinya jika sang penyambung lidah rakyat tapi justru malah
mengkhianati rakyat lewat tindakan kriminal termasuk korupsi yg dilakukan? tentu hal ini sangat
bertolak belakang dengan fungsi dan tujuan badan legislatif yg ada di Indonesia.

Kesimpulan

Pada pemilu 2024 nanti masyarakat harus menjadi pemilih yg cerdas, masyarakat harus
bisa membedakan mana wakil rakyat yg berpihak kepada rakyat dan mana wakil rakyat yg
mengkhianati rakyat. jangan sampai masyarakat diwakili oleh orang yg memiliki rekam jejak yg
buruk sehingga berpotensi merusak moralitas lembaga legislatif. Mantan narapidana yg akan
tampil di pemilu nanti akan menghasilkan ketidak selarasan antara etika dengan fungsi dan
tujuan lembaga legislatif yg ada di Indonesia.
REFRENSI

Kompas Cyber Media. (2023, August 28). Daftar 52 Bakal Caleg Eks Narapidana, Mayoritas

Kasus Korupsi.

KOMPAS.com. https://nasional.kompas.com/read/2023/08/28/13212541/daftar-52-

bakal-caleg-eks-narapidana-mayoritas-kasus-korupsi

Mediaindonesia.com developer. (2023, May 23). Tahapan Dan Jadwal Pileg, Pilpres, Dan

Pilkada 2024. Berita Terkini Hari ini Indonesia dan Dunia - Media

Indonesia. https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/583372/tahapan-dan-jadwal-

pileg-pilpres-dan-pilkada-2024

Pengertian, Tujuan, Dan Tugas Lembaga Legislatif Indonesia. (2023, August 26). Fakultas

Hukum Terbaik di Medan Sumut. https://fahum.umsu.ac.id/pengertian-tujuan-dan-tugas-

lembaga-legislatif/

Waiting for the redirectiron... (n.d.). Waiting for the

redirectiron... https://www.umm.ac.id/id/berita/mantan-terpidana-korupsi-bisa-nyaleg-

begini-kata-ahli-hukum-umm.html

Waiting for the redirectiron... (n.d.). Waiting for the

redirectiron... https://www.umm.ac.id/id/berita/mantan-terpidana-korupsi-bisa-nyaleg-

begini-kata-ahli-hukum-umm.html

Anda mungkin juga menyukai