Anda di halaman 1dari 2

Hak Pekerja yang Dimutasi ke Perusahaan dalam Satu Grup

Saya berumur 32 tahun. Saat ini sudah bekerja di perusahaan A selama 1 tahunan. Perusahaan
ingin memutasi saya ke perusahaan B walaupun berada dalam satu grup. Kedua perusahaan
adalah masih berstatus hukum rep. office (nama perusahaan berbeda). Apabila saya dipindahkan
dari perusahaan A ke B (beda legal), apakah saya berhak mendapatkan uang jasa bila hanya
bekerja satu tahun 3 bulan?
toska13


Jawaban:
Umar Kasim

Atas pertanyaan Saudara, dapat saya jelaskan, bahwa prinsip hubungan kerja adalah -adanya-
hubungan hukum antara perusahaan dengan pekerja/buruh atas dasar perjanjian kerja untuk
melakukan suatu pekerjaan di bawah perintah. Dengan perkataan lain, hubungan kerja adalah
hubungan hukum untuk melakukan pekerjaan antara suatu perusahaan yang -diwakili oleh
pengurusnya (cq. pengusaha)- dengan seseorang pekerja/buruh -secara personal- yang ditandai
dengan adanya perjanjian kerja (vide Pasal 1 angka 1 jo Pasal 50 UU No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan yang selanjutnya akan disingkat “UU No. 13 Tahun 2003”).
 
Substansi yang diperjanjikan dalam perjanjian kerja sesuai Pasal 54 ayat (1) huruf a, huruf b,
huruf c, huruf d dan huruf f UU No. 13 Tahun 2003, -antara lain- adalah, nama dan alamat
perusahaan (sebagai pemberi kerja), nama dan alamat pekerja/buruh (sebagai pemberi
kerja), jabatan atau jenis pekerjaan pekerja/buruh, tempat dilakukannya pekerjaan, serta syarat-
syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban para pihak (termasuk besarnya upah).
 
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, apabila Saudara dimutasi dari suatu perusahaan ke
perusahaan lainnya, walau dalam satu grup (holding company), hal itu berarti telah terjadi
pengakhiran/pemutusan hubungan kerja (“PHK”) dari perusahaan sebelumnya (perusahaan A)
dan kemudian direkrut oleh perusahaan lainnya (istilah Saudara, perusahaan B). Dalam hal
seperti ini, dari sisi perusahaan A, sebenarnya Saudara bukannya mutasi, akan tetapi diakhiri
hubungan kerjanya atau di-PHK. Bahwa Saudara dipekerjakan kembali oleh perusahaan B, itu
adalah persoalan lain dan dalam konteks yang berbeda.
 
Berkenaan dengan PHK tersebut, apakah Saudara berhak atas uang jasa? Hal ini dapat saya
jelaskan, bahwa saat ini undang-undang tidak menyebut lagi “uang jasa” sebagai salah satu hak
bagi seseorang pekerja/buruh yang diputuskan hubungan kerjanya. Istilah tersebut hanya dikenal
dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor Per-03/Men/1996 tentang Penyelesaian
Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Jasa dan Ganti Kerugian di
Perusahaan Swasta (Pasal 22).
 
Hak-hak pekerja/buruh yang di-PHK saat ini, adalah sebagaimana tersebut dalam Pasal 156 ayat
(1) UU No. 13 Tahun 2003 yang menyebutkan, bahwa dalam hal terjadi PHK, pengusaha
diwajibkan membayar uang pesangon (“UP”), uang penghargaan masa kerja (“UPMK”) dan
uang penggantian hak (“UPH”) yang seharusnya diterima dengan persyaratan dan besaran
jumlahnya diatur dalam (tabel) Pasal 156 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) UU No. 13 Tahun
2003.
 
Terkait dengan permasalahan Saudara, dan sesuai informasi yang Saudara sampaikan, apabila
masa kerja Saudara adalah 1 (satu) dan 3 (tiga) bulan, maka berdasarkan Pasal 156 ayat (2) huruf
b UU No. 13 Tahun 2003, Saudara berhak atas UP sebesar 2 (dua) bulan upah. Namun, karena
masa kerja Saudara belum genap 3 (tiga) tahun, maka berdasarkan Pasal 156 ayat (3) huruf a UU
No. 13 Tahun 2003, Saudara belum berhak UPMK. Akan tetapi, jika memenuhi syarat dan
ketentuan Pasal 156 ayat (4) UU No. 13 Tahun 2003, Saudara sudah berhak atas UPH,
khususnya penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan sebesar 15% dari hak
Saudara atas UP sebagaimana tersebut di atas.
 
Dengan demikian hak Sauadara, adalah selain UP sebesar 2 (dua) bulan upah, juga berhak atas
UPH sebesar 15% x 2 (dua) bulan upah yang Saudara dapatkan.
 
Demikian juga Saudara memungkinkan atas penggantian hak cuti tahunan yang belum diambil
dan belum gugur, dan ongkos pulang ke daerah asal di mana Saudara direkrut, serta hal-hal
lainnya yang telah -pernah- diperjanjikan jika memenuhi ketentuan. Berapa besaran masing-
masing? Sangat bergantung dari berapa, di mana, dan apa yang sudah pernah diperjanjikan.
Mungkin hanya Saudara -dan manajemen- yang mengetahui dan dapat menghitung rincian
akumulasinya.
 
Demikian jawaban saya, semoga dapat dipahami.

Anda mungkin juga menyukai