Anda di halaman 1dari 19

Pemutusan Hubungan Kerja

dalam Hubungan Industrial

Adi Rosmana, SH
Apa itu PHK ?
 Pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu
yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban
antara pekerja/buruh dan pengusaha.
 Sederhananya pekerja tidak wajib lagi melakukan
aktivitas kerja dan pengusaha tidak wajib juga
memberikan upah atau gaji.
Mengapa Ada PHK?
 Pada umumnya PHK terjadi karena memiliki alasan
tertentu seperti kondisi buruk pada management
perusahaan, masalah keuangan, hingga tidak terjadi
kesepakatan antara pekerja dengan perusahaan. 
 Adanya PHK yang dilakukan oleh pihak perusahaan,
maka karyawan berhak mendapatkan uang pesangon,
hal tersebut wajib dibayarkan oleh perusahaan.
 TETAPI, jika pemutusan hubungan kerja dilakukan
oleh karyawan seperti, mengundurkan diri atau resign,
maka karyawan tersebut tidak mendapatkan uang
pesangon. 
Aturan PHK

Menurut Pasal 61 UU No.13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan Jo. UU No. 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja, sebuah perjanjian kerja
dapat berakhir apabila:
1. Pekerja meninggal dunia
2. Jangka waktu kontrak kerja telah berakhir
3. Selesainya suatu pekerjaan tertentu
4. Adanya Putusan pengadilan atau penetapan lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap
5. Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja
Jenis –Jenis PHK
1. PHK Karena Melanggar Perjanjian Kerja
a. Karyawan melanggar perjanjian kerja.
b. Jenis PHK ini pun sifatnya secara sepihak, artinya
keputusan dibuat oleh perusahaan tanpa melalui
proses hukum atau penetapan Lembaga Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial.
c. Meskipun terlihat kejam, prosedurnya legal dan
tertera dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industri
2. PHK Demi Hukum
Pasal 61 UU No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan Jo. UU No. 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja, sebuah perjanjian kerja dapat berakhir
apabila, sehingga, perusahaan tidak perlu
memberi surat PHK karena pelaksanaannya yang
sudah otomatis.
3. PHK Karena Kesalahan Berat
a. Pemutusan hubungan kerja karena kesalahan berat
dilakukan oleh karyaryawan terhadap perusahaan
yang telah menyalahi aturan. 
b. Sifatnya berat, seperti korupsi, menggelapkan
4. PHK Karena Adanya Kondisi Tertentu
a. Kondisi tertentu yang memungkinkan perusahaan
untuk memberhentikan karyawan. 
b. Seperti, karyawan yang sakit dalam jangka waktu lama
atau perusahaan pailit yang terus menerus mengalami
kerugian.
Hak Akibat PHK
 Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021,
Pasal 40
1. Dalam hal terjadi Pemutusan Hubungan Kerja,
Pengusaha wajib membayar uang pesangon dan/atau
uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian
hak yang seharusnya diterima
2. Uang pesangon sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Masa kerja kurang dari 1 tahun, maka uang pesangon
yang didapatkan sebesar 1 bulan upah;
b. Masa kerja 1 tahun atau lebih dan kurang dari 2 tahun,
maka uang pesangon yang didapatkan sebesar 2 bulan
upah;
c. Masa kerja 2 tahun atau lebih dan kurang dari 3 tahun,
maka uang pesangon yang didapatkan sebesar 3 bulan
upah;
3. Uang penghargaan masa kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diberikan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Masa kerja 3 tahun atau lebih dan kurang dari 6
tahun, maka uang penghargaan masa kerja yang
didapatkan sebesar 2 bulan upah;
b. Masa kerja 6 tahun atau lebih dan kurang dari 9
tahun, maka uang penghargaan masa kerja yang
didapatkan sebesar 3 bulan upah;
c. Dst ...
4.Uang penggantian hak yang seharusnya diterima
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;
b. Biaya atau ongkos pulang pekerja/buruh dan
keluarganya ke tempat dimana pekerja/buruh diterima
bekerja;
c. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
Perhitungan Pesangon PHK
 Apabila perusahaan melakukan pemutusan hubungan
kerja, perusahaan wajib membayarkan pesangon.
 Pemberian pesangon diatur dalam Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. 
 Pasal 156 UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 ayat
2 menjelaskan tentang besaran pesangon paling
sedikit yang diterima oleh korban PHK.
 Sementara itu, dalam UU Cipta Kerja besaran tersebut
diubah menjadi besaran pesangon paling besar yang
diterima korban PHK.
Pesangon
1. Perlu ketahui, ada tiga komponen yang akan
didapatkan oleh karyawan yang terkena PHK,
yaitu uang pesangon (UP), uang penghargaan masa
kerja (UPMK), dan uang penggantian hak (UPH)
2. Pesangon adalah sejumlah uang yang akan
dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawannya
atau pekerja dalam bentuk apapun terkait dengan
berakhirnya masa kerja atau terjadi pemutusan
hubungan kerja (PHK)
Dasar Hukum
1. UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 156 ayat (1)
 “Dalam hal terjadinya pemutusan hubungan kerja,
pengusaha wajib membayarkan uang pesangon dan/atau
uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti hak yang
seharusnya diterima”.
2. UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 150
 Pasal 150 berbicara tentang pengusaha yang memiliki
kewajiban untuk memberikan pesangon kepada buruh atau
karyawan jika terjadi pemutusan hubungan kerja.
Pengusaha di sini bisa dari swasta, BUMN/BUMD, atau
milik negara, perseorangan atau badan, badan hukum,
perusahaan yang mempekerjakan orang lain dengan
membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
3. UU Cipta Kerja Pasal 40 ayat (2)
 Peraturan perundang-undangan selanjutnya yang
berkaitan dengan pesangon adalah UU Cipta Kerja pasal
40 ayat 2. Sebelumnya pada pasal 163 ayat 1 UU No. 13
tahun 2003, perusahaan diwajibkan membayar uang
pesangon 2 kali dari peraturan perhitungan masa
kerjanya. Sebagai contoh, jika seseorang berhak atas
uang pesangon 5 bulan, maka pembayaran uang
pesangon tersebut dikalikan 2
Note :
 Akan tetapi, peraturan tersebut diubah pada UU Cipta
Kerja. Menurut peraturan terbaru, karyawan hanya
berhak menerima uang pesangon 1 kali dari
peraturan perhitungan masa kerja.
 Bahkan apabila perusahaan harus melakukan PHK
akibat bangkrut atau efisiensi biaya, karyawan dapat
diberi uang pesangon sebanyak 0,5 kali lipat atau
50% dari perhitungan masa kerja.
Perbedaan
Pesangon dan Pensiun
1. Menurut peraturan perundang-undangan, uang
pesangon diberikan kepada karyawan yang
mengalami pemutusan hubungan kerja, baik karena
pensiun atau faktor lain.
2. Sementara itu, uang pensiun adalah uang yang
hanya bisa dicairkan saat seorang karyawan
mencapai usia pensiun, uang pensiun dapat
diberikan oleh perusahaan atau melalui lembaga
penjamin seperti BPJS Ketenagakerjaan.
Akibat PHK
1. Dampak pemutusan hubungan kerja bagi instansi
yaitu kekurangan sumber daya manusia, merugikan
perusaahaan terutama kerugian dana dan waktu
dalam hal rekruitmen dan seleksi, harus mencari
penggantinya dengan karyawan baru.
2. Solusi yang dilakukan instansi yaitu melakukan
pembinaan pada karyawanan dengan jangka waktu
tertentu untuk mengetahui kemampuan karyawan
dan diberikan berupa peringatan, serta penjelasan
akan tindakan yang telah dilakukan.
Kesimpulan
1. Pemutusan hubungan kerja merupakan suatu kondisi
dimana karyawan diberhentikan atau tidak berkerja lagi dari
instansi karena hubungan kerja antara karyawan dan instansi
terputus, atau masa kontrakya tidak diperpanjang lagi.
2. Ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang berhenti
bekerja pada instansi dengan adanya keinginan sendiri dari
karyawan, keinginan instansi,selain dari keinginan instansi
dan diri sendiri terdapat pula bentuk lain antara lain karena
karyawan meninggal dunia.
3. Dampak dari adanya pemutusan hubungan kerja bagi
instansi yaitu kekurangan sumber daya manusia dan
merugikan instansi, terutama kerugian dana dan waktu
dalam hal rekruitmen dan seleksi lagi.

Anda mungkin juga menyukai