disusun oleh :
1.Aulia khalimatul dadilah
2.Bagas Kurniawan
3.Ricko ferdyan
4. Muhammad fahril abbas
5.Fahri indra pratama
6.Yoga Saputra
7.Javier hardiansyah putra
Materi
01 02 03
Pengertian
.
pemberhen .
Landasan hukum
.
Alasan Pemberhentian
pemberhentian pegawai pegawai
tian
04 05 06
.
Hak hak kepegawaian .
Uang tunggu .
Pembuatan dokumen
Pemberhentian pegawai
01 Pengertian
Pegawai
Pemberhentian
A. Pengertian Pemberhentian
•Permintaan sendiri bisa di tunda paling lama satu tahun, apabila PNS yang
bersangkutan masih diperlukan untuk kepentingan dinas
B • Pasal 239 Paragraf 2,PP 11 tahun 2017 : permberhentian
karena mencapai batas usia pension
Tidak melaporkan dirinya kepada instansi induknya setelah menjalankan cuti di luar tanggungan
negara.
04 Hak-hak Pemberhetian pegawai
1. Pengertian Hak Kepegawaiann Setelah adanya pemberhentian atau terjadi
pemutusan hubungan kerja, hak dan kewajiban antara kedua belah pihak juga
terputus, kecuali apabila instansi pemerintah atau perusahaan swasta menerapkan
kebijakan pensiunan dan dana hari tua(pesangon) atau asuransi hari tua atas
pegawai. Hak kepegawaian adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan
oleh hukum, berdasarkan peraturan pemerintah atau yang diatur dalam undang-
undang ketenagakerjaan, sesuatu yang patut atau layak diterima oleh setiap pegawai.
2. Jenis-jenis Hak KepegawaianBerikut akan dijabarkan hak-hak kepegawaian
setelah terjadi pemutusan hak kerja, baik pemerintah maupun pegawai swasta yang
telah dilindungi oleh undang-undang.
Setelah mengetahui penyebab pemutusan hubungan kerja (PHK), menurut Pasal 156
UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2013, pengusaha memiliki hak dan kewajiban
untuk memberikan pekerja uang sebagai kompensasi yang harus dibayar oleh
perusahaan tersebut. Tiga macam hak dan kewajiban yang dibayarkan oleh
perusahaan setelah pemutusan hubungan kerja dapat berupa hal-hal berikut
> Uang pesangon (UP)
Uang pesangon adalah uang yang dibayarkan oleh pemberi kerja kepada
pegawai dengan nama dan dalam bentuk apa pun, sehubungan dengan
berakhirnya masa kerja atau terjadi pemutusan hubungan kerja, termasuk uang
penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak.
Sesuai dengan Pasal 156 Ayat (2) UU No. 13 Tahun 2003, ketentuan dan cara
perhitungan uang pesangon adalah sebagai berikut.
a) Masa kerja < 1 tahun = 1 bulan upah.
b) Masa kerja 1 tahun/lebih, tetapi kurang dari 2 tahun = 2 bulan upah.
c) Masa kerja 2 tahun/lebih, tetapi kurang dari 3 tahun = 3 bulan upah.
d) Masa kerja 3 tahun lebih, tetapi kurang dari 4 tahun= 4 bulan upah.
e) Masa kerja 5 tahun/lebih, tetapi kurang dari 6 tahun 5 bulan upah.
f) Masa kerja 6 tahun/lebih, tetapi kurang dari 7 tahun 6 bulan upah.
g) Masa kerja 7 tahun lebih, tetapi kurang dari 8 tahun= 7 bulan upahh)
h)Masa kerja 8 tahun/lebih = 9 bulan upah.
2) Perhitungan Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK) Pegawai yang
telah bekerja minimal tiga tahundi sebuah perusahaan memiliki hak
untuk menerima penghargaan berupa uang apabila terjadi pemutusan
hubungan kerja Perhitungan Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK),
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), yang ditetapkan dengan UU
Ketenagakerjaan, Pasal 156 Ayat (3), ditetapkan sebagai berikut.
a) Masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 6 (enam)
tahun, 2 (dua) bulan upah.
c) Masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 12 (dua
belas) tahun, 4 (empat) bular upah
3) Uang Pengganti Hak (UPH) Pegawai juga berhak atas uang pengganti hak sebagai
pesangon yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Hal ini diatur dalam UU Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 156 ayat (4). Uang penggantian hak yang seharusnya
diterima oleh mantan pegawai, yaitu sebagai berikut
a) Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur.b) Biaya atau ongkos pulang untuk
pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat pekerja/buruh diterima bekerja.c) Penggantian
perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% dari uang pesangon dan/atau
uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat.d) Hal-hal lain yang ditetapkan
dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
> Hak PNS menurut UU Aparatur Sipil Negara
Setelah membahas hak pegawai dalam perusahaan swasta, berikut akan dibahas
secara ringkas hak pegawai negeri dengan landasan hukumnya, yaitu
berdasarkan Pasal 304, PP Nomor II Tahun 2017, Bab IX, PNS yang bekerja
berhak memperoleh jaminan pensiun dan jaminan hari tua Pensiun adalah
jaminan hari tua dan penghargaan pegawai negeri yang telah bertahun-tahun
mengabdikan diri kepada negara atau balas jasa atas pengabdian seorang PNS
Jaminan pensiun dan jaminan hari tua, yaitu hak pekerja yang diterima berupa
penghasilan setiap bulan oleh seorang mantan pegawai yang bdak dapat bekerja
lagi untuk membiayai kehidupan selanjutnya agar tidak terlantar apabila tidak
berdaya lagi untuk mencari penghasilan yang lain
Tujuan memperoleh jaminan pensiun dan jaminan hari tua adalah sebagai berikut.
1) Memberikan jaminan hari tua bagi pegawai negeri padasaat mencapai batas usia
pensiun.
2) Memberikan penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri peserta Tabungan dan
Asuransi Pensiun (Taspen) setelah yang bersangkutan memberikan pengabdian
kepada negara.
1) Dana pensiun, yaitu penghasilan yang diterima oleh pener pensiun setiap bulan
berdasarkan peraturan perunda undangan yang berlaku. Berikut ketentuan dana pensiun)
a.Apabila PNS yang bersangkutan masih hidup, dana pensiun pembayarannya sebesar
75% dari dasar pensiun (gaji pokok).
b) Apabila PNS yang bersangkutan mengalami keuzjasmani/rohani disebabkan
menjalankan kewajijabatannya, besarnya dana pensiun yang diterimadari dasar pensiun
(gaji pokok).
c) Untuk istri atau suami yang ditinggal, dana pen sebesar 40% x 75% dari dasar pensiun
(gaji pokok )
d) Untuk anak yang ditinggal, dana pensiun seb 25 x 75% dari dasar pensiun (gaji pokok)
e) Jika keduanya sudah meninggal, dana pensiun tersebut akan dibayarkan hingga anak
bungsunya berumur 21 tahun atau jika anaknya masih kuliah hingga anaknya berumur 25
tahun.
f) Pensiun pegawai sebulan tidak boleh kurang dari gaji pokok terendah menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3) Jaminan hari tua, yaitu Tabungan Perumahan (Taperum) dan Tabungan dan
Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) yang akan dibayarkan sekali saat PNS
pensiunan nanti.