IAN PEGAWAI
Oleh :
Ayu Padilah
Ana Masfuah
Dhea Juliyanti
Diya Mirza
POKOK PEMBAHASAN
B LANDASAN HUKUM
PEMBERHENTIAN UANG TUNGGU E
PEGAWAI
Uang tunggu adalah uang tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri yang sudah
tidak lagi menjalankan pekerjaannya, tetapi belum diberhentikan secara resmi. Diberikan
kepada pegawai yang diberhentikan secara hormat dari jabatan negeri.
Karena hal-hal berikut :
1) Adanya penyederhanaan organisasi
2) Menderita sakit/kelainan yang berbahaya bagi diri sendiri dan lingkungan kerja
3) Cuti sakit sudah berakhir, tetapi belum mampu bekerja dan belum memenuhi syarat-syarat
pensiun
4) Setelah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan Negara, pegawai tidak dipekerjakan
kembali karena tidak ada lowongan dan belum memenuhi persyaratan pensiun.
Uang tunggu diberikan kepada pegawai negeri sipil yang diberhentikan dengan hormat dari jabatan negeri dengan syarat-
syarat berikut :
a. Uang yang harus dibayarkan sebesar :
1) 100% dari gaji untuk tahun pertama
2) 80% dari gaji untuk tahun selanjutnya
b. Uang tunggu tidak diperbolehkan kurang dari jumalah terendah sesuai peraturan
c. Uang tunggu diberikan sejak PNS diberhentikan dengan hormat dari jabatan negeri
d. Pegawai yang menerima uang wajib lapor kepada Penjabat Pembina Keuanganmelalui penjabat yang berwenang paling
lambat 1 bulan sebelum masa uang tunggu berakhir
e. Senantiasa bersedia diangkat kembali jika ada lowongan penjabat negeri, kemudian dicabut pemberian uang tunggu sejak
menerima penghasilan penuh kembali sebagai PNS
f. PNS penerima uang tunggu yang diangkat kembali dalam jabatan negeri dicabut pemberian uang tunggunya terhitung
sejak menerima penghasilan penuh kembali sebagai PNS
Uang tunggu diberikan mulai bulan berikutnya dihitung dari
bulan PNS diberhentikan dengan hormat dari jabatan negeri.
Penerima uang tunggu masih tetap berstatus sebagai PNS
sehingga kepadanya diberikan:
a. Kenaikan gaji berkala
b. Tunjangan keluarga
c. Tunjangan pangan
d. Tunjangan-tunjangan lain bedasarkan perundang-
undangan yang berlaku, kecuali tunjangan jabatan
MONEY
F. PEMBUATAN DOKUMEN PEMBERHENTIAN PEGAWAI
Rentang waktu menyerahkan dokumen adalah 1 tahun sebelum pensiunan. Jika pegawai
terlambat mengurus pembuatan dokumen penerbitan SK pensiun juga ikut terlambat dan
mengakibatkan keterlambatan pembayaran uang pensiun karena menunggu dokumen pensiun
yang sesuai dengan pembayaran. Berikut daftar dokumen acuan penyusunan prosedur usulan
pemberhentian/pensiun. Permohonan ditunjukan secara berjenjang dari kecamatan, ke suku
dinas, ke BKD dan ke BKN dengan lampiran berikut ;
A. Surat pengantar dari instansi kerja
B. Daftar riwayat pekerjaan SKP 1 sampai terakhir
C. Daftar riwayat hidup
D. Salinan SK Pengangkatan CPNS dan PNS, disahkan penjabat berwenang
E. Salinan sah kenaikan pangkat terakhir, disahkan penjabat berwenang
F. Salinan karis/karsu, disahkan penjabat berwenang
G. Salinan sah taspen, disahkan penjabat berwenang
H. Salinan sah SKP pertama calon pegawai/pegawai bulanan
I. Salinan sah SKP terakhir
J. Salinan sah NIP/Karpeg
K. Salinan sah surat nikah
L. Daftar susunan keluarga yang disahkan lurah
M. Salinan akta anak, disahkan lurah
N. Tujuh lembar pas poto terbaru ukuran 4 x6 cm
O. Surat Permintaan Pembayaran Pensiunan Pertama
P. Surat pernyataan bertempat tinggal setelah pensiun
Q. Surat pernyataan telah menyerahkan barang milik Negara
R. Tiap-tiap dokumen dibuat 2 rangkap
KESIMPULAN
Menurut UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan, pekerja yang
mengundurkan diri secara suka rela tidak berhak mendapat uang
pesangon dan uang penghargaan masa kerja. Pekerja yang
mengalami pemutusan hubungan kerja berhak mendapat
kompensasi sesuai alasannya masing-masing,