Anda di halaman 1dari 6

PETA KONSEP

PEMBERIAN CUTI
PEGAWAI

Pembahasan Konsep Penggunaan Jenis-Jenis Cuti


Cuti Pegawai Dan Persyaratannya

Cuti Tahunan

Keuntungan Dan Manfaat


Cuti Cuti Besar

Dasar Hukum Cuti Pegawai


Cuti Sakit

Pengajuan Permohonan Hak Cuti Bersalin atau


Cuti Melahirkakn

Cuti Karna Alasan


Izin Cuti Kurang dari 3 Hari Penting

Upah atau Gaji pada Masa


Cuti

Cuti di Luar Tanggungan


Negara
Pemberian Cuti Pegawai

PEMAHAMAN KONSEP CUTI PEGAWAI


Bagi para pegawai, kata “cuti” tentu sudah jadi hal yang akrab. Cuti menjadi
salah satu hak bagi para pegawai negeri sipil, dan juga bagi para karyawan
swasta. Pemerintah maupun perusahaan swasta yang mempekerjakan para
pegawai dan karyawan juga berkewajiban untuk memenuhi hak cuti ini. Kali ini,
kita akan membahas mengenai peraturan cuti pegawai negeri sipil.

1.) Keuntungan dan Manfaat Cuti

1. Hilangkan Jenuh
Ayu menjelaskan, cuti dapat menghilangkan jenuh. Saat Anda merasa bosan
dengan pekerjaan sebaiknya segera ambil cuti. Jangan langsung terburu-buru
memutuskan resign. Coba ambil waktu libur untuk kembali menyegarkan
pikiran Anda.

"Salah satu yang membuat baterai awet ketika di charge dalam kondisi mesin
mati, sama seperti otak, kita tidak bisa memaksanya untuk selalu bekerja
setiap waktu karena akan timbul di mana rasa jenuh, stres dan rasa
sensitivitas yang tinggi," tutur Ayu ketika diwawancarai Wolipop di Cilandak
Town Square (Citos), Jakarta Selatan, Selasa (20/05/2014).

2. Buat Anda Lebih Produktif


Wanita lulusan Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, itu mengatakan
bahwa salah satu keuntungan mengambil hak libur di hari kerja bisa
meningkatkan produktivitas. Manfaatkan hak cuti per tahun untuk benar-benar
menyegarkan pikiran Anda. Ayu pun menyarankan agar tidak memikirkan
pekerjaan saat sedang cuti agar hak libur tersebut bisa memberikan manfaat
yang maksimal.
3. Mendapatkan Inspirasi Baru
Bagi seseorang yang bekerja di bidang kreatif, salah satu manfaat cuti bisa
mendapatkan inspirasi baru. Inspirasi tersebut tentunya akan memacu
semangat Anda ketika bekerja. Oleh karena itu, tidak ada salahnya
melakukan aktivitas atau berpergian ke tempat yang belum pernah dikunjungi.

2.) Dasar Hukum Cuti Pegawai

  Landasan Hukum yang mengatur tentang cuti ialah :

1)     Pasal 5 UU No. 8 Tahun 1974


2)    Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1976 tentang cuti Pegawai Negeri
Sipil.
3)    Surat Edaran Kepala BAKN Nomor 01/SE/1977 Tanggal 25 Februari
1977

3.) Pengajuan Permohonan Hak Cuti

Pengajuan Permohonan Hak Cuti


1. Permohonan cuti yang akan dijalankan di dalam negeri dan sudah mendapat
persetujuan dari pejabat yang berwenang memberikan cuti, harus disampaikan kepada
pejabat yang berwenang menetapkan surat izin cuti paling lama 7 (tujuh) hari kerja sebelum
tanggal pelaksanaan cuti, kecuali permohonan:
a. cuti sakit;
b. cuti karena alasan penting.
2. Cuti yang akan dijalankan di luar negeri harus mendapatkan izin dari Menteri Keuangan.
3. Permohonan cuti yang akan dijalankan di luar negeri dan izin ke luar negeri, harus
disampaikan kepada Sekretariat Jenderal cq. Biro Sumber Daya Manusia paling lambat 14
(empat belas) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan cuti, kecuali permohonan:
a. cuti sakit;
b. cuti karena alasan penting.
4.) Izin Cuti Kurang dari 3 Hari

- Cuti Sakit

Pada dasarnya tidak ada batasan untuk cuti sakit, tetapi kebijakan ini
tergantung pada perusahaan masing-masing. Apabila Anda sakit, anda
berhak mendapatkan izin tidak masuk kantor selama Anda memiliki surat
keterangan dari dokter. Lama masa cuti sakit bergantung pada lama
istirahat yang dicantumkan dokter di surat keterangan tersebut.
Bagi wanita, cuti menstruasi/haid tercantum pada undang-undang, pada
pada hari pertama dan hari keadua apabila merasakan sakit.

- Cuti Besar

Cuti besar diberikan kepada karyawan yang sudah memberikan


loyalitasnya kepada perusahaan, biasanya cuti besar ini diberikan kepada
karyawan yang telah bekerja minimum 6 tahun, namun peraturan
mengenai cuti besar ini diberikan tergantung pada perusahaan, karena ada
perusahaan yang tidak menyediakan cuti besar ini. Jatah cuti besar ini tidak
mengurangi jatah cuti tahunan karyawan.

- Cuti Bersama

Cuti bersama adalah hari dimana karyawan di seluruh perusahaan


mendapatkan cuti yang diatur oleh pemerintah, penghitungan cuti bersama
ini merupakan bagian dari cuti tahunan, maka apabila Anda mengambil
cuti pada hari cuti bersama maka ini akan memotong jatah cuti tahunan
Anda.
5.) Upah atau Gaji pada Masa Cuti
Karyawan yang mengambil hak cuti tahunan tersebut berhak atas upah penuh.
Setelah bekerja selama 6 tahun dan kelipatannya secara terus menerus di
perusahaan yang sama, maka karyawan dapat diberi penghargaan berupa cuti
istirahat panjang selama 1 bulan yang akan diberikan di tahun ketujuh dan tahun
kedelapan. Dengan ketentuan karyawan tersebut tidak berhak lagi atas cuti
tahunannya dalam 2 tahun berjalan.

6.) Cuti di Luar Tanggungan Negara


Syarat-syarat Mengajukan Cuti Diluar Tanggungan Negara :
1. Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun secara terus menerus karena alasan-alasan pribadi yang
penting dan mendesak dapat diberikan cuti diluar tanggungan
Negara.
2. Cuti diluar tanggungan Negara dapat diberikan untuk paling lama 3
(tiga) tahun.
Jangka waktu cuti diluar tanggungan Negara dapat diperpanjang
paling lama 1 (satu) tahun apabila ada alasan-alasan yang penting
untuk memperpanjangnya.
3. Selama menjalankan cuti diluar tanggungan Negara, PNS yang
bersangkutan tidak berhak menerima penghasilan dari Negara.
4. Selama menjalankan cuti diluar tanggungan Negara tidak
diperhitungkan sebagai masa kerja Pegawai Negeri Sipil.
5. PNS yang tidak melaporkan diri kembali kepada instansi induknya
setelah habis masa menjalankan cuti diluar tanggungan Negara
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS.
6. PNS yang melaporkan diri kembali kepada instansi induknya setelah
habis masa menjalankan cuti diluar tanggungan Negara.
PENGGUNAAN JENIS – JENIS CUTI DAN PERSYARATAN

1.) CUTI TAHUNAN

Cuti Tahunan merupakan waktu cuti yang diberikan kepada tenaga


kerja oleh instansi yang dapat digunakan sesuai kondisi dan keperluan
tenaga kerja. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan satu
hari cuti dalam sebulan atau dua belas hari dalam setahun.

2.) CUTI BESAR


Cuti Besar sendiri adalah cuti yang diberikan kepada karyawan yang
sudah bekerja minimal 6 tahun terus menerus pada perusahaan yang sama.
Pemerintah sudah mengatur ketentuan cuti besar ini dalam Undang-
Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003, dan lebih rinci diatur
dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor
51/MEN/IV/2004. 

3.) CUTI SAKIT


Cuti Sakit adalah cuti yang diperoleh pekerja atau buruh
sehingga tidak melakukan pekerjaan karena sakit. Pekerja atau
buruh dapat dianggap dalam keadaan sakit jika telah mendapat
keterangan dari dokter.

Anda mungkin juga menyukai