Anda di halaman 1dari 3

Form 2 : Ketentuan Libur dan Cuti

FORM 2 : KETENTUAN LIBUR DAN CUTI


PENDAHULUAN Dasar pemberian waktu untuk libur, berbagai macam cuti, sakit, dan lain-lain sebagainya merupakan bentuk lain dari kesejahteraan pegawai yang diberikan oleh Perusahaan kepada karyawan sesuai dengan peraturan yang telah dibuat oleh PT. Kurnia Trimitra Indonesia. Pasal 1 PERSYARATAN PENGAJUAN CUTI 1. Karyawan telah bekerja sekurangkurangnya 12 bulan (1 tahun) pada saat mengajukan cuti. 2. Pengajuan cuti harus dibuat secara tertulis dan mendapat persetujuan dari atasan divisi masingmasing dan departemen HR. 3. Untuk satu divisi yang sama (terkait), karyawan tidak diperbolehkan cuti bersamaan. 4. Cuti tahunan tidak dapat dipecah-pecah hingga jangka waktu yang kurang dari 3 (tiga) hari kerja. Pasal 2 KETENTUAN CUTI JIKA MASA KERJA KURANG DARI 12 BULAN 1. Apabila masa kerja karyawan kurang dari 12 (dua belas) bulan maka perusahaan berwenang untuk menolak permintaan cuti karyawan. 2. Apabila perusahaan bersedia memberikan ijin, maka disebut sebagai cuti di luar tanggungan dan perusahaan dapat memotong gaji pekerja tersebut secara persentase jumlah hari cuti dan potongan uang makan dan transport berdasarkan jumlah hari cuti tersebut. Pasal 3 KETENTUAN CUTI JIKA MASA KERJA LEBIH DARI 12 BULAN 1. Lamanya cuti tahunan adalah 12 (dua belas) hari kerja. 2. Perusahaan dapat menunda waktu cuti maksimum 3(tiga) bulan dari waktu pengajuan cuti apabila dirasa perlu sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan memberikan alasan kepada karyawan. 3. Permohonan cuti di ajukan selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum hari cuti dilaksanakan; dan apabila jumlah hari cuti lebih dari 5 (lima) hari kerja harus diajukan 2 (dua) minggu sebelumnya. 4. Pada masa cuti diatas karyawan tidak dilakukan pemotongan gaji dan tunjangan lain. Pasal 4 KETENTUAN PENGHAPUSAN HAK CUTI 1. Hak cuti tahunan yang tidak diambil setelah 1 tahun cuti dianggap hangus (gugur); batas periode hangus masa cuti tahunan adalah 31 Januari setiap tahunnya. 2. Sisa masa cuti tidak dapat diuangkan (tidak dibayar).

1|P a g e

Copyright PT. Kurnia Trimitra Indonesia

Form 2 : Ketentuan Libur dan Cuti

Pasal 5 KETENTUAN PENGURANGAN HAK CUTI 1. Mengenai ketentuan hari libur bersama (cuti bersama) akan diatur oleh perusahaan dan akan mengurangi hak masa cuti karyawan. 2. Karyawan yang tidak hadir kerja pada hari kerjanya lebih dari 1(satu) hari karena sakit diharuskan membawa Surat Keterangan Dokter. Jika tidak dapat menunjukkan surat keterangan dokter akan mengurangi jatah cuti. 3. Karyawan yang tidak hadir pada hari kerjanya tanpa ijin atau tanpa memberitahukan atasannya, dianggap tidak hadir tanpa ijin/mangkir dan dapat diberi surat peringatan. Jumlah hari ketidakhadiran karena mangkir akan mengurangi jatah cuti. Pasal 6 KETENTUAN LAIN 1. Dalam hal-hal penting, karyawan dapat diberi ijin untuk tidak hadir pada hari kerjanya tanpa dipotong cuti, dengan mendapat upah penuh yaitu untuk keperluan-keperluan sebagai berikut : a. Kematian suami/isteri, orang tua/mertua atau anak/menantu : mendapatkan ijin selama 2(dua) hari kerja tanpa potongan hak cuti dan tanpa potongan gaji dan tunjangan. b. Pernikahan karyawan : mendapatkan ijin selama 3 (tiga) hari kerja tanpa potongan hak cuti dan tanpa potongan gaji dantunjangan. c. Pernikahan anak karyawan : mendapatkan ijin selama 1(satu) hari kerja tanpa potongan hak cuti dan tanpa potongan gaji dan tunjangan. d. Isteri melahirkan atau keguguran kandungan : mendapatkan ijin selama 2(dua) hari kerja tanpa potongan hak cuti dan tanpa potongan gaji dan tunjangan. e. Karyawan melahirkan : mendapatkan ijin paling lama (maksimum) selama 3(tiga) bulan dengan/tanpa potongan hak cuti dan gaji serta tunjangan. f. Karyawan keguguran : mendapatkan ijin selama 7(hari) tanpa potongan hak cuti dan tanpa potongan gaji dan tunjangan; Namun jika dirasa perlu maka masa cuti akan diberikan lebih sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan. g. Perawatan instensif (darurat) : Lama ijin cuti akan diberikan menurut kebijaksanaan perusahaan, baik dengan memotong ataupun tidak memotong hak cuti; baik dengan memotong ataupun tidak memotong gaji dan uang tunjangan lainnya.

2|P a g e

Copyright PT. Kurnia Trimitra Indonesia

Form 2 : Ketentuan Libur dan Cuti

PENETAPAN ATURAN CUTI Peraturan dan ketentuan cuti ini berlaku untuk karyawan yang berada di bawah naungan Perusahaan PT. Kurnia Trimitra Indonesia, baik di kantor Pusat atau Perusahaan cabang yang berada di bawah naungannya. PENUTUP Peraturan ini akan merupakan pedoman standar bagi PT. Kurnia Trimitra Indonesia dan anak perusahaan yang berada di bawah naungannya. Hal-hal yang berhubungan dengan cuti dan hari libur dan cuti yang belum tercakup dalam peraturan ini akan ditangani secara "kasus per kasus" untuk fleksibilitas atas dasar pertimbangan dan kebijaksanaan Perusahaan. Peraturan cuti dan hari libur ini sewaktu-waktu akan ditinjau kembali dan disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan.

Dengan menandtangani ketentuan libur dan cuti ini maka saya yang bertanda-tangan dibawah ini menyatakan mengerti, memahami dan terikat sepenuhnya oleh isi dan maksud ketentuan diatas. Dan menyadari konsekuensi/akibat/sangsi dari bentuk pelanggaran diatas berupa Surat Peringatan (SP) hingga paling berat berupa Pemecatan Hubungan Kerja (PHK) tanpa tunjangan (pesangon) Surat perjanjian asli yang ditandatangani oleh karyawan merupakan sepenuhnya milik perusahaan dan akan disimpan oleh divisi yang berwenang, namun jika diperlukan akan diberikan salinan (copy) kepada karyawan. Jakarta, ___________________

Mengetahui

(Andi) Direktur

3|P a g e

Copyright PT. Kurnia Trimitra Indonesia

Anda mungkin juga menyukai