1. Memastikan pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan sudah melewati batas seperti yang disebutkan
dalam Surat Perjanjian Kerja awal.
2. Memastikan jangka waktu berlakunya Surat Peringatan. Berdasarkan Pasal 161 UU Ketenagakerjaan,
pemberian Surat Peringatan memiliki masa berlaku selama 6 bulan.
3. Pembuatan Surat Peringatan hanya dilakukan oleh Divisi HRD. Sehingga Divisi HRD benar-benar
bertanggung jawab atas penindaklanjutan masalah internal perusahaan.
4. Mencantumkan data karyawan yang diberikan Surat Peringatan dengan jelas. Minimal dalam Surat
Peringatan Kerja menuliskan nama asli, ID karyawan, dan Jabatan.
5. Mencantumkan tanda tangan dan nama dari pembuat Surat Peringatan Kerja.
1. Berdasarkan hasil evaluasi pemantauan yang telah dilakukan Tim Pengawas PT Permata Berkah Abadi.
Kinerja Saudara Fitrianto selama bekerja sebagai staff keuangan dinyatakan dan dinilai tidak mengacu
terhadap SOP karyawan yang ditetapkan perusahaan.
2. Saudara Fitrianto tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik seperti yang disepakati pada surat perjanjian
kerja Penerbitan Pencetakan Majalah.
3. Oleh karenanya Saudara Fitrianto diberikan Teguran Tertulis.
Demikian surat ini dibuat agar dilaksanakan dan disadari sebagaimana mestinya.
Jakarta, 16 November 2020
PT Permata Berkah Abadi
Alwiansyah
Direktur Utama
Baca Juga: Melakukan Perencanaan Sumber Daya Manusia Bersama LinovHR
1. Pemotongan gaji sebesar Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) selama 2 bulan.
2. Tidak diperkenankan untuk menggunakan inventaris perusahaan berupa kendaraan.
Apabila teguran Surat Peringatan 2 ini juga tidak direspon dengan baik, maka dari itu perusahaan akan
mengeluarkan SP-3 yang berarti pemberhentian pekerjaan secara sepihak.
Demikian Surat Peringatan 2 ini diterbitkan supaya dapat ditaati sebagaimana harusnya. Untuk Saudari
Ninda diharapkan agar memperbaiki diri.
Yogyakarta, 29 November 2019
PT Nusantara Berdaya
Budi Hutomo
Direktur