Anda di halaman 1dari 22

BAB 5

PEMBERHENTIAN • Adinda Intan J.P


PEGAWAI • Riska Melly H
• chori Eva Y
• Fani Mulyaningsih
Istilah"pemberhentian"sama dengan
𝙨𝙚𝙥𝙖𝙧𝙖𝙩𝙞𝙤𝙣, 𝙥𝙚𝙢𝙞𝙨𝙖𝙝𝙖𝙣, 𝙖𝙩𝙖𝙪
A.PENGERTIAN 𝙥𝙝𝙠,baik sementara maupun untuk
PEMBERHENTIAN selamanya, yang dilakukan oleh suatu
lembaga(perusahaan) atas permintaan
sendiri atau karena dari pihak
lembaga(perusahaan) tersebut.
Pengertian pemberhentian pegawai yang
dikemukakan oleh para ahli, yaitu sebagai
berikut.
• Menurut Siagian (2009:145), pemutusan
hubungan kerja adalah apabila ikatan formal
antara organisasi, selaku pemakai tenaga kerja,
dan pegawainya terputus. Pada dasarnya,
pemutusan hubungan kerja mengambil dua
bentuk utama, yaitu berhenti dan diberhentikan.
• Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003, pemutusan hubungan kerja adalah
pengakhiran hubungan kerja karena suatu
hal tertentu yang mengakibatkan
berakhirnya hak dan kewajiban antara
pegawai dan pengusaha.
Pemberhentian pegawai
hendaknya berdasarkan
B. LANDASAN landasan hukum, yaitu peraturan
HUKUM
PEMBERHENTIAN dan perundang-undangan yang
PEGAWAI ada supaya tidak menimbulkan
masalah, dan dilakukan dengan
cara sebaik- baiknya, seperti
pada saat diterima sebagai
pegawai.
1. Pengertian Pegawai Swasta
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal
151, mengamanatkan agar pengusaha dan pekerja serta pemerintah
harus mengupayakan agar pemberhentian pegawai tidak terjadi.

Dalam Pasal 151 Ayat (3), jika kondisi masih juga belum menemui solusi
pilihan terakhir adalah melalui penetapan dari lembaga penyelesaian
perselisihan hubungan industrial. Contohnya, Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi atau Pengadilan Hubungan Industrial.

Apabila salah satu pihak tidak menerima pemberhentian kerja,


pemberhentian kerja tersebut dikatakan sah ketika sudah ada penetapa
atau putusan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan
industrial.
2. Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Setelah memaparkan pemberhentian pegawai dalam perusahaan swasta, se


dibahas secara ringkas mengenai pemberhentian PNS. Landasan hukum yan
pemutusan hubungan kerja PNS adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1
pada Bab VIII, Pemberhentian Bagian Kesatu mengatur Dasar Pemberhentia
beberapa pasal, yaitu sebagai berikut.

a. Pasal 238, Paragraf 1, PP No. 11 Tahun 2017 tentang Pemberhentian atas


Sendiri.

b. Pasal 239, Paragraf 2, PP No. 11 Tahun 2017 tentang Pemberhentian kare


Batas Usia Pensiun.
c. Pasal 240, Paragraf 2, PP No. 11 Tahun 2017 tentang Pemberhentian
karena Mencapai Batas Usia Pensiun.
d. Pasal 241, Paragraf 3, PP No. 11 Tahun 2017 tentang Pemberhentian
karena Perampingan Organisasi atau Kebijakan Pemerintah.
e. Pasal 242, Paragraf 4, PP No. 11 Tahun 2017 tentang Pemberhentian
karena Tidak Cakap Jasmani dan/atau Rohani, diberhentikan dengan
hormat.
f. Pasal 243, 244, dan 245, Paragraf 5, PP No. 11 Tahun 2017 tentang
Pemberhentian karena Meninggal Dunia. Tewas, atau Hilang,
berdasarkan alasan pemberhentian dalam pasal tersebut, PNS
diberhentikan dengan hormat.
g. Pasal 247, 248, 249, 251, dan 252, Paragraf 6, PP No. Per 11 Tahun 2017
tentang Pemberhentian karena Melakukan Tindakan
Pidana/Penyelewengan.

h. Pasal 253, Paragraf 7, PP No. 11 Tahun 2017 tentang Pemberhentian


karena Pelanggaran Disiplin.

i. Pasal 254, Paragraf 8, PP No. 11 Tahun 2017 tentang SA Pemberhentian


karena Mencalonkan Diri atau Dicalonkan Menjadi Presiden dan Wakil
Presiden.

j. Pemberhentian karena menjadi Anggota/Pengurus Partai Politik


terdapat pada Pasal 255, Paragraf 9, PP No. 11 Tahun 2017.
k. Pasal 256, Paragraf 10, PP No. 11 Tahun 2017 tentang pemberhentian
karena tidak Menjabat Lagi Sebagai Pejabat.

l. Pasal 257, 258, dan 259, Paragraf 11, PP No. 11 Tahun 2017 tentang
Pemberhentian karena Hal Lain.

m. Pasal 260, Paragraf 12, PP No. 11 Tahun 2017 tentang Sistem Informasi
Manajemen Pemberhentian dan Pensiun.
1. Peyebab Pemberhentian Pegawai
Bukan PNS
Penyebab pemberhentian pegawai
perusahaan swasta pada umumnya
dapat dikategorikan menjadi tiga:
C. ALASAN a. Keinginan perusahaan
PEMBERHENTIAN b. Keinginan pegawai
PEGAWAI c. Peyebab lain
2. Peyebab Pemberhentian PNS.
Berdasarkan Pasal 23 Undang-Undang Pokok-
Pokok Kepegawaian Nomor 18 Tahun 1974,
alasan seorang PNS dapat diberhentikan.
1. Pengertian Hak Kepegawaian

Hak kepegawaian adalah suatu


kewenangan atau kekuasaan yang
D. HAK-HAK KEPEGAWAIAN diberikan oleh hukum, berdasarkan
peraturan pemerintah atau yang
diatur dalam undang-undang
ketenagakerjaan, sesuatu yang patut
atau layak diterima oleh setiap
pegawai.
2. Jenis-jenis Hak Kepegawaian
a. Hak pegawai perusahaan dalam undang-undang
ketenagakerjaan
1). Uang pesangon (UP)
2). Perhitungan uang penghargaan masa kerja(UPMK)
3). Uang Pengganti Hak (UPH)
b. Hak PNS menurut UU Aparatur Sipil Negara
berdasarkan Pasal 304, PP Nomor II Tahun 2017, Bab IX,
yang bekerja berhak memperoleh jaminan pensiun dan
jaminan hari tua.
Pensiun adalah jaminan hari tua dan penghargaan pega
negeri yang telah bertahun-tahun mengabdikan diri kepa
negara atau balas jasa atas pengabdian seorang PNS.
Tujuan memperoleh jaminan pensiun dan
jaminan hari tua adalah sebagai berikut :
1. Memberikan jaminan hari tua bagi pegawai
negeri pada saat mencapai batas usia pensiun.
2. Memberikan penghargaan atas jasa-jasa
pegawai negeri peserta Tabungan dan Asuransi
Pensiun (Taspen) setelah yang bersangkutan
memberikan pengabdian kepada negara.
Sementara itu, bagi pegawai yang menerima pensiun, manfaat yang
diperoleh dengan adanya pensiun adalah sebagai berikut.

1) Memberikan rasa aman bagi pegawai yang tidak dapat bekerja lagi
untuk membiayai kehidupan di masa yang akan datang agar tidak
terlantar apabila tidak berdaya lagi untuk mencari penghasilan yang
lain.

2) Adanya kepastian penghasilan di masa yang akan datang sesudah


masa pensiun.
Syarat-syarat untuk memperoleh hak pensiun pegawai,
yaitu sebagai berikut.
1) Telah mencapai batas usia pensiun.
2) Memiliki masa kerja yang cukup untuk pensiun.
3) Telah diberhentikan dengan hormat.

Pihak-pihak yang berhak atas pensiun pegawai negeri:


1) Peserta atau pegawai negeri sipil.
2) Janda atau duda penerima pensiun.
3) Yatim/piatu dari peserta dan yatim/piatu dari penerima pensiun.
4) Orang tua dari peserta yang meninggal
5) Pensiun atas permintaan sendiri (pensiun dini).
6) Pemberhentian dengan hormat.
Hak pensiun PNS, yaitu sebagai berikut.
1). Dana pensiun
2). Jaminan hari tua
3). Tunjangan jaminan kesehatan hari tua
Uang tunggu diberikan kepada pegawai
yang diberhentikan secara hormat dari
jabatan
A. Adanya penyederhanaan satuan
organisasi sehingga kelebihan pegawai
dan tidak dapat disalurkan pada instansi
E. UANG TUNGGU lain serta
B. Menderita sakit atau kelainan yang
berbahaya bagi diri sendiri dan
lingkungan kerja.
C. Cuti sakit sudah berakhir
D. Setelah selesai menjalankan cuti diluar
tanggungan negara
Uang tunggu diberikan mulai bulan berikutnya dihitung dan bulan PNS
diberhentikan dengan hormat dari jabatan negen Penerima uang
tunggu masih tetap berstatus sebagai PNS sehingga kepadanya
dibenkan:

a kenaikan gaji berkala;


b. tunjangan keluarga;
C tunjangan pangan; dan
d tunjangan-tunjangan lain berdasarkan perundang-undangan yang
berlaku, kecuali tunjangan jabatan.
Rentang waktu untuk menyerahkan
dokumen adalah 1 (satu) tahun sebelum
pemensiunan.
Jika pegawai terlambat mengurus
F. PEMBUATAN pembuatan dokumen penerbitan SK
DOKUMEN pensiun juga ikut terlambat dan
PEMBERHENTIAN mengakibatkan keterlambatan pembayaran
PEGAWAI uang pensiun karena menunggu dokumen
pensiun yang sesuai dengan persyaratan.

Permohonan ditujukan secara berjenjang, yaitu


ke kecamatan terlebih dahulu, dilanjutkan
dinas, ke BKD, dan terakhir ke BKN
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai