Disusun oleh:
Kelompok 6
1. Raja Ansani Bahari Tanjung J0314211054
2. Nada Septiandi J0314211182
3. Siti Aminah J0314211186
4. Yesha Shevandrea Respati J0314211247
5. Devi Anggun Lestari J0314211334
6. Angel Margareth Tetelay J0314211374
Kelas B Praktikum 2
AKUNTANSI
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui macam-macam penyebab PHK yang terjadi di perusahaan;
2. Menjelaskan mekanisme/proses PHK di sebuah perusahaan;
3. Mengetahui hak-hak karyawan yang masih bisa diperoleh setelah PNK;
4. Mengetahui bagaimana prosedur penyampaian ketidakpuasan yang dialami oleh
karyawan;
5. Menjelaskan bagaimana implementasi hak-hak perlindungan pekerjaan;
6. Menjelaskan bagaimana implementasi Hot Stove Approach untuk menekankan
peraturan kedisiplinan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hak dan kewajiban karyawan adalah hal yang sangat penting bagi karyawan itu
sendiri dan perusahaan di mana tempat karyawan itu bekerja. Hak dan kewajiban karyawan
juga perlu diimplementasikan dan dipenuhi sebaik-baiknya. Kewajiban karyawan salah
satunya adalah kedisiplinan dan kedisiplinan ini seringkali bersangkutan dengan penyebab
PHK oleh perusahaan, walaupun tidak semua PHK yang dilakukan oleh perusahaan itu
disebabkan oleh ketidakdisiplinan karyawan, tetap saja banyak PHK yang terjadi karena
ketidakdisiplinan karyawan itu sendiri. Namun, mereka yang di-PHK ini juga tetap
terlindung dengan hak-hak karyawan setelah PHK dengan pemberian uang pesangon,
UPMK, ataupun UPH sesuai dengan masa kerja mereka serta memperoleh jaminan
kehilangan pekerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, adapun
hak-hak karyawan lainnya yang dapat diperoleh adalah dengan penyampaian ketidakpuasan
yang bersangkutan dengan pekerjaan mereka mulai dari menyuarakannya hingga
meninggalkan pekerjaan untuk mencari pekerjaan lain.
Hak-hak karyawan juga perlu dilindungi karena itu akan berdampak juga kepada
karyawan tersebut terkait pekerjaan mereka, implementasi yang dapat dilakukan di antara
lain dengan membuat perjanjian/peraturan, melakukan pengawasan kepada ketenagakerjaan,
serta penegakkan hukum yang seadil-adilnya bagi para karyawan. Tak hanya itu, karyawan
juga perlu meninjau dan melakukan segala kewajibannya sebagai karyawan dengan menaati
peraturan yang ada, bila ada yang melanggar, pihak perusahaan dapat melakukan penekanan
peraturan kedisiplinan dengan Hot Stove Approach, mulai dari tindakan disipliner dengan
segera, memberi peringatan, memberi hukuman yang konsisten, dan juga harus dilakukan
dengan tidak membeda-bedakan siapa yang melakukan tindakan indisipliner tersebut. Maka
dari itu, sangatlah penting bagi pihak perusahaan, karyawan, bahkan pemerintah dalam
pelaksanaan hak-hak dan kewajiban seorang karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar MC. 2022. Penyebab pemutusan hubungan kerja: alasan PHK menurut PP 35 Tahun
2021. Diakses dari kompas.com.
Amnestypedia. 2021. Kupas tuntas hak pekerja. Diakses dari
https://www.amnesty.id/kupas-tuntas-hak-pekerja/
Gouzali Saydam. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Mikro.
Jakarta: Djambatan. Hal. 658.
Margina AR. 2022. Pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19 di kota
Mataram [skripsi]. Mataram: Universitas Muhammadiyah Mataram.
Riadi M. 2019. Disiplin kerja- pengertian, jenis, indikator, dan faktor yang mempengaruhi.
Diakses dari
https://www.kajianpustaka.com/2019/04/disiplin-kerja-pengertian-jenis-indikator.ht
ml.
Suhartyo. 2019. Perlindungan hukum bagi buruh dalam sistem hukum ketenagakerjaan
nasional. Administrative Law & Governance Journal. Vol. 2:2.
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja).