DIsususn oleh :
Kelompok 3
- Putri Sinta N
- Ramdan Aditya
- Rian Agustian
- Rival Cahya P
KOMPOTENSI KEAHLIAN
OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BUANA KARYA BANDUNG
Jalan Cinambo No.03,Kel.Pakemitan,Kec.Cinambo Kota Bandung
Telp (022) 92921967 E-mail :smk. buanakarya@yahoo.com
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. Wb
Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt Tuhan semesata Alam yang maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Atas segala nikamat-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ddengan judul “Pemberhentian Pegawai” sebagai salah satu tugas
otomatisasi dan tata kelola kepegawaian (AKP)
Maksud dan tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai mata
pelajaran AKP. Selain itu, penyusun berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah
pengetahuan siswa/i mengenai mata pelajaran AKP bab 4.
Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini. Penyusun
berharap makalah ini dapat memberikan manfaaat dna menambah referensi yang
berkepentingan dengan materi “Pemberhentian Pegawai”.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBERHENTIAN
2.1 Pengertian Pemberhentian
2.2 Landasan Hukum Pemberhentian Pegawai
2.3 Alasan Pemberhentian Pegawai
BAB 3 HAK HAK PEGAWAI
3.1 Pengertian Hak Pegawai
3.2 Jenis-Jenis Hak Kepegawaian
BAB 4 UANG TUNGGU
4.1 Pengertian Uang Tunnggu
4.2 Uang Tunggu Diberikan Kepada Pegawai Disebabkan
4.3 Syarat-Syarat
4.4 Pembuatan Dokumen Pemberian Pegawai
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sebuah perusahaan, pegawai adalah salah satu faktor pendukung yang sangat
penting dan utama dalam upaya untuk tetap menjalankan operasional dari perusahaan.
Namun, dalam perkembangannya, kadang timbul konflik antara pegawai dan pemilik
perusahaan yang salah satunya yaitu masalah pemberhentian pegawai. Permasalahan
mengenai pemberhentian pegawai merupakan hal yang biasa terjadi dalam sebuah negara
berkembang seperti Indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pemberhentian
pegawai, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Masalah ini merupakan
masalah yang sangat kompleks karena menyangkut kehidupan dari ratusan pegawai maupun
menyangkut masalah operasional perusahaan itu sendiri. Sehingga, apabila masalah ini tidak
ditanggapi dengan bijak maka akan menimbulkan dampak yang sangat besar bagi kehidupan
ekonomi, sosial maupun budaya.
Hal ini tentu akan memberikan dampak yang besar bagi perekonomian nasional
apabila tidak ditangani secara benar. Jumlah pengangguran akan meningkat, tingkat
kesejahteraan masyarakat akan menurun serta akan terjadinya aksi demonstrasi dari buruh
secara besarbesaran merupakan dampak yang timbul bagi masyarakat. Dan untuk perusahaan,
dampak yang timbul yaitu perusahaan harus membayar dana pensiun dana harus membayar
pensiun atau pesangon dan tunjangan-tunjangan lain kepada karyawan yang diberhentikan
sehingga dapat mempengaruhi operasional perusahaan. Untuk itu, diperlukan peran dari
pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini agar tidak ada salah satu pihak yang merasa
sangat dirugikan.
BAB 2
PEMBERHENTIAN
4.2 Uang Tunggu Diberikan Kepada Pegawai Disebabkan Oleh Hal-Hal Sbb.
1) Adanya penyederhanaan satuan organisasi
2) Menderita sakit atau kelainan
3) Cuti sakit habis namun tidak bisa berekerja
4) Pegawai cuti tidak dipekerjakan kembali karena tidak ada lowongan
4.3 Syarat-Syarat Diberikan Uang Tunggu Kepada PNS
1) Uang dibayar sebesar 100% (awal, 80% untuk seterusnya)
2) Besarnya dilarang lebih kecil dari ketentuan UU
3) Diberikan terhitung semenjak PNS diberhentikan
4) Pegawai yang menerima wajib melaporkan kepada PPK paling lambat 1 Bulan
sebelum berakhirnya ruang tunggu
5) Senantiasa bersedia diangkat kembali jika ada lowongan
6) Uang tunggu dicabut jika PNS diangkat kembali menjadi PNS
4.4 Pembuatan Dokumen Pemberian Pegawai
Berikut daftar acuan prosedur usulan pemberhentian atau pensiun yang telah
Mencapai batas usia pensiun (BUP).
1) Surat pengantar dari istansi
2) Daftar wirayat pekerjaan
3) Daftar wirayat hidup yang disahkan
4) Salinan SK pengangkatan CPNS dan PNS yang disahkan
5) Salinan sah kenaikan pangkat yang disahkan
6) Salinan sah kasris/karsu yang disahkan
7) Salinan sah taspen yang disahkan
8) Salinan SKP dari pertama sebagai calon pegawai atau pegawai
9) Salinan sah SKP trakhir
10) Salinan sah NIP atau karpeg
11) Salinan sah surat nikah
12) Daftar susunan keluarga yang disahkan
13) Salinan akta kelahiran anak
14) Salinan permintaan pembayaran pensiun pertama
15) Surat pernyataan bertempat tinggal setelah pensiun
16) Surat pernyataan telah menyerahkan milik negara
17) 7 lembar pas foto terbaru 4x6 cm
18) Tiap-tiap dokumen dibuat dalam 2 rakap