1. sukarela
2. tidak sukarela
saat ini, mungkin phk secara tidak sukarela lebih banyak terjadi. biasanya, karyawan
dilepas bukan karena kesalahan mereka sendiri, tapi phk bisa saja terjadi karena
efisiensi, menghindari kebrangkrutan dan lain sebagainya.hal ini juga termasuk
keadaan terpaksa atau force majeure karena adanya hal diluar kendali. dalam keadaan
seperti ini, perusahaan diharuskan memberi sejumlah imbalan atau pesangon kepada
karyawan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan.
Perhitungan pesangon pasal 156 uu ketenagakerjaan no.13 tahun 2003 pasal 2 yaitu,
1. masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 (enam) tahun, 2 (dua) bulan
upah;
2. masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 (sembilan) tahun, 3 (tiga)
bulan upah;
3. masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas) tahun, 4
(empat) bulan upah;
4. masa kerja 12 (dua belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima belas) tahun, 5
(lima) bulan upah;
5. masa kerja 15 (lima belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 (delapan belas) tahun,
6 (enam) bulan upah;
6. masa kerja 18 (delapan belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 (dua puluh satu)
tahun, 7 (tujuh) bulan upah;
7. masa kerja 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 (dua puluh empat)
tahun, 8 (delapan) bulan upah;
8. masa kerja 24 (dua puluh empat) tahun atau lebih, 10 (sepuluh) bulan upah.
Pada pasal 4, terdapat uang penggantian hak yang dapat diberikan kepada karyawan
dengan ketentuan :
BAB I
Pendahuluan
a. latar belakang
kepemerintahan bisa kita sebut sebagai pegawai negri sipil (pns) yang
mereka bekerja untuk negara dan di gajih pula oleh negara dan diatur pula
namanya karyawan.
b. tujuan penelitian
c. manfaat penelitian
BAB II
Landasan teori
pemutusan hubungan kerja (phk) yang juga dapat disebut dengan pemberhentian
memiliki pengertian sebagai sebuah pengakhiran hubungan kerja dengan alasan
tertentu yang mengakibatkan berakhir hak dan kewajiban pekerja dan perusahaan.
B. Fungsi dan tujuan dari phk
keuntungan:
1. undang-undang
3. keinginan karyawan
4. pensiun
6. kesehatan karyawan
7. meninggal dunia
8. perusahaan dilikuidisasi
bangkrut.
E. Jenis-jenis pemutusan hubungan kerja (phk)
turnover
1. keinginan sendiri
3. pensiun
4. kehendak perusahaan
BAB III
Pembahasan
sesuatu keadaan yang sangat membahagiakan. akan tetapi hal ini tidak terpisah
dari bagaimana pengalaman bekerja dan tingkat kepuasan kerja seseorang selama
putusnya hubungan kerja karena selesainya atau berakhirnya kontrak kerja yang
telah disepakati
(1) layoff
. (2) out-placement
(3) discharge
pada dua pihak. di satu sisi penyebab dapat berasal dari kualifikasi, sikap dan
perilaku karyawan yang tidak memuaskan. di sisi lain penyebab dapat berasal