Anda di halaman 1dari 33

MANAJEMEN SDM

OLEH : NURINAYA, ST., MM

XIV. PEMBERHENTIAN
SDM
Definisi

 Separation (Pemberhentian) adalah Adalah putusnya


suatu hubungan kerja seseorang dengan suatu
organisasi.
 Pemberhentian juga bisa berarti Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK) karyawan dari suatu organisasi perusahaan.
PASAL 150/UU KETENAGAKERJAAN NO. 13/2003
Ketentuan mengenai pemutusan hubungan kerja dalam
undang-undang meliputi pemutusan hubungan kerja
yang terjadi di badan usaha yang berbadan hukum atau
tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan atau
milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik
negara, maupun usaha-usaha sosial dan usaha-usaha
lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan
orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam
bentuk lain..
Alasan Pemberhentian

Karena Usia anak-anak, terlibat organisasi


Perundang- terlarang
Undangan

Karyawan tidak cakap, perilaku &


disiplinnya kurang baik, melanggar
Keinginan tatib dan peraturan perusahaan,
Perusahaan tidak dapat bekerja sama dan
konflik dengan karyawan lain,
melakukan tindakan amoral.

Keinginan kurang mendapat kepuasan kerja,


Karyawan jenuh, dsb
Alasan Pemberhentian
Pensiun

Kontrak Kerja Berakhir

Kesehatan Karyawan

Meninggal dunia

Perusahaan dilikuidasi
ALASAN-ALASAN PEMBERHENTIAN
5

 ATAS DASAR UNDANG-UNDANG (UU No 13/2003)


Undang-undang dapat menyebabkan seorang karyawan harus
diberhentikan dari suatu perusahaan. Misalnya karyawan anak-anak, WNA,
atau karyawan yang terlibat organisasi terlarang.

 KEINGINAN PERUSAHAAN
Keinginan perusahaan dpt menyebabkan diberhentikannya seorang
karyawan baik secara terhormat ataupun dipecat. Biasanya disebabkan
hal-hal berikut :
a. Karyawan tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya.
b. Perilaku dan disiplinnya kurang baik
c. Melanggar peraturan-peraturan dan tata tertib perusahaan.
d. Tidak dapat bekerja sama dan terjadi konflik dengan karyawan lain.
e. Melakukan tindakan amoral dalam perusahaan.
Konsekuensi pemberhentian berdasarkan keinginan
perusahaan

Karyawan dengan status percobaan diberhentikan


tanpa memberikan uang pesangon
Karyawan dengan status kontrak diberhentikan
tanpa memberikan uang pesangon
Karyawan dengan status tetap, jika diberhentikan
harus diberikan pesangon dengan aturan :
 Masa kerja sampai 1 tahun = 1 bulan upah bruto
 Masa kerja 1 s/d 2 tahun = 2 bulan upah bruto
 Masa kerja 2 s/d 3 tahun = 3 bulan upah bruto
 Masa kerja 3 tahun dst = 4 bulan upah bruto
Konsekuensi pemberhentian berdasarkan keinginan
perusahaan

Sedangkan besarnya uang jasa sbb


 Masa kerja 5 s/d 10 tahun = 1 bulan upah bruto
 Masa kerja 10 s/d 15 tahun = 2 bulan upah bruto
 Masa kerja 15 s/d 20 tahun = 3 bulan upah bruto
 Masa kerja 20 s/d 25 tahun = 4 bulan upah bruto
 Masa kerja 25 s/d 30 tahun = 5 bulan upah bruto
 Besarnya pesangon bagi beberapa perusahaan telah
ditetapkan dalam peraturan perusahaan tetapi
besarnya tidak boleh kurang dari yang ditetapkan
undang-undang
Pemberhentian berdasarkan keinginan
perusahaan dilakukan dengan tingkatan sbb :

1. Perundingan antara karyawan dengan pimpinan


perusahaan
2. Perundingan antara pimpinan serikat buruh
dengan pimpinan perusahaan
3. Perundingan antara P4D dengan pimpinan
perusahaan
4. Perundingan antara P4P dengan pimpinan
perusahaan
5. Keputusan pengadilan negeri
PASAL 158 UU PERBURUHAN NO 13/2003
9

 Perusahaan dpt melakukan PHK bila karyawan/buruh melakukan


kesalahan berat sbb :

a. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau


uang milik perusahaan;
b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan
perusahaan;
c. Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau
mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya
dilingkungan kerja;
d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja;
e. Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman
sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja;
PASAL 158 UU PERBURUHAN NO 13/2003
10

f. Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan


perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan;

g.Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam


keadaan bahaya barang milik perusahaan yang menimbulkan
kerugian bagi perusahaan;
h.Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau
pengusaha dalam keadaan bahaya di tempat kerja;
i. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang
seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara; atau
j. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang
diancam pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.
ALASAN-ALASAN PEMBERHENTIAN
11
 KEINGINAN KARYAWAN
a. Pindah ke tempat lain untuk mengurus orang tua
b. Kesehatan yang kurang baik
c. Untuk melanjutkan pendidikan
d. Ingin berwiraswasta.

Pasal 162 Ayat 1 :


Pekerja/buruh yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri, memperoleh
uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4), antara lain :
a. Cuti yang belum diambil atau belum gugur
b. Biaya atau ongkos pulang karyawan atau keluarganya ketempat dimana
dia diterima bekerja.
c. Penggantian perumahan dan pengobatan/perawatan minimal 15% dari
pesangon
ALASAN-ALASAN PEMBERHENTIAN
12

 PENSIUN adalah pemberhentian karyawan atas keinginan perusahaan,


undang-undang, ataupun keinginan karyawan sendiri. Keinginan perusahaan
mempensiunkan karyawan karena produktivitas kerjanya rendah sebagai
akibat usia lanjut, cacat fisik, kecelakaan dalam melaksanakan pekerjaan, dan
sebagainya.
Undang-undang mempensiunkan seorang karyawan karena telah mencapai
batas usia dan masa kerja tertentu, misalnya usia 55 tahun dan minimum masa
kerja 15 tahun.
Karyawan yang pensiun akan memperoleh uang pensiun.

 KONTRAK KERJA BERAKHIR


Karyawan kontrak akan dilepas atau diberhentikan apabila kontrak kerjanya
berakhir. Pemberhentian berdasarkan berakhirnya kontrak kerja tidak
menimbulkan konsekuensi karena telah diatur terlebih dahulu dalam
perjanjian saat mereka diterima.
ALASAN-ALASAN PEMBERHENTIAN
13

 KESEHATAN KARYAWAN
Kesehatan karyawan dapat menjadi alasan pemberhentian karyawan.
Inisiatif pemberhentian bisa berdasarkan keinginan perusahaan ataupun
keinginan karyawan.
 MENINGGAL DUNIA
Karyawan yang meninggal dunia secara otomatis putus hubungan kerjanya
dengan perusahaan. Perusahaan memberika pesangon atau uang pensiun
bagi keluarganya sesuai peraturan yg ada.
 PERUSAHAAN DILIKUIDASI
Karyawan akan dilepas bila perusahaan dilikuidasi atau ditutup karena
bangkrut. Bangkrutnya perusahaan harus berdasarkan ketentuan hukum
yang berlaku, sedangkan karyawan yang dilepas (PHK) harus mendapat
pesangon sesuai ketentuan pemerintah.
Tahap Pemberhentian

Penonaktifan
Peringatan Transfer
Kerja

Pemberhentian
Demosi
Kerja
Proses Pemberhentian
15
Prosedurnya :
a. Musyawarah karyawan dg pimpinan perusahaan
b. Musyawarah pimpinan serikat buruh dg pimpinan
perusahaan
c. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan
perusahaan, dan P4D
d. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan
perusahaan, dan P4P
e. Pemutusan berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri.
P4D = panitia penyelesaian perselisihan perburuhan daerah
Pasal 156 ayat 1
16

Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja,


pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon
dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang
penggantian hak yang seharusnya diterima.
Pasal 156 ayat 2
17

 Perhitungan uang pesangon sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)


paling sedikit sebagai berikut :
a. Masa kerja kurang dari 1 tahun, 1 bulan upah
b. Masa kerja 1 tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 tahun, 2 bulan
upah.
c. Masa kerja 2 tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tahun, 3 bulan
upah.
d. Masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 tahun, 4 bulan
upah
.
.
i. Masa kerja 8 tahun atau lebih, 9 bulan upah.
Pasal 156 ayat 3
18

 Perhitungan uang penghargaan masa kerja sebagaimana dimaksud dalam


ayat 1 yaitu :
a. Masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun, 2 bulan upah.
b. Masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 tahun, 3 bulan upah
c. Masa kerja 9 tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 tahun, 4 bulan upah
d. Masa kerja 12 tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun, 5 bulan upah
e. Masa kerja 15 tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 tahun, 6 bulan upah
f. Masa kerja 18 tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 tahun, 7 bulan upah
g. Masa kerja 21 tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 tahun, 8 bulan upah
h. Masa kerja 24 tahun atau lebih, 10 bulan upah
Pasal 159
19

Apabila pekerja/buruh tidak menerima PHK


sebagaimana dimaksud dalam pasal 158 ayat 1,
pekerja/buruh yang bersangkutan dapat
mengajukan gugatan ke lembaga penyelesaian
perselisihan hubungan industrial.
Pasal 162
20

 Ayat 1 : Pekerja/buruh yg mengundurkan diri atas kemauan sendiri,


memperoleh uang penggantian hak sesuai ketentuan pasal 156 ayat 4.
 Ayat 3 : Pekerja/buruh yang mengundurkan diri sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 harus memenuhi syarat :
a. mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis
selambat-lambatnya 30 hari sebelum tanggal mulai pengunduran
diri.
b. tidak terikat dalam ikatan dinas/kontrak.
c. tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal mulai
pengunduran diri.
Konsekuensi Pemberhentian
(Balkin, Meija, dan Cardy)

• Rekrutmen
• Seleksi
Ekonomis • Pelatihan
• PHK (pesangon, asuransi)

Psikologis • Stres

• Pemenuhan Kebutuhan Hidup


Biologis Karyawan
• Terkait dengan besaran kompensasi
Konflik atau hubungan dengan serikat
pekerja

Politis • Pengangguran bertambah


Pegawai Negeri Sipil
DASAR HUKUM :
UU Nomor 11 Tahun 1969
UU Nomor 8 Tahun 1974 jo. UU Nomor 43 tahun 1999
PP Nomor 32 Tahun 1979
PP Nomor 30 Tahun 1980
PP Nomor 12 Tahun 1981
PP Nomor 8 Tahun 1989
PP Nomor 99 Tahun 2000 jo. PP Nomor 12 Tahun 2002
PP Nomor 9 Tahun 2003
Keputusan Kepala BKN Nomor : 14 Tahun 2003
Pemberhentian sebagai PNS adalah pemberhentian yang
mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan statusnya sebagai
PNS.
Pemberhentian dari Jabatan Negeri adalah pemberhentian yang
mengakibatkan yang bersangkutan tidak bekerja lagi pada suatu
satuan organisasi Negara, tetapi masih tetap berstatus sebagai PNS.
Hilang adalah suatu keadaan bahwa seseorang di luar kemauan dan
kemampuannya tidak diketahui tempatnya berada dan tidak
diketahui apakah ia masih hidup atau telah meninggal dunia.
Batas usia pensiun adalah batas usia PNS harus diberhentikan
sebagai PNS.
Jenis- jenis Pemberhentian PNS :
Pemberhentian Atas Permintaan
Sendiri
Pemberhentian Karena Mencapai
Batas Usia Pensiun
Pemberhentian Karena Adanya
Penyederhanaan Organisasi
Pemberhentian Karena Melakukan
Pelanggaran / Tindak Pidana /
Penyelewengan
Pemberhentian Karena Tidak Cakap
Jasmani atau Rohani
Pemberhentian Karena Meninggalkan
Tugas
Pemberhentian Karena Meninggal
dunia atau Hilang
Pemberhentian Karena Hal-hal Lain
PEMBERHENTIAN ATAS PERMINTAAN SENDIRI

DIKABULKAN Diberhentikan dengan hormat


sebagai PNS. Berhak menerima
pensiun pegawai jika : Usia
sekurang-kurangnya 50 tahun dan
masa kerja untuk pensiun
sekurang-kurangnya 20 tahun

DITUNDA Paling lama 1 tahun, apabila: Ada


kepentingan dinas yang
mendesak

DITOLAK Sedang menjalankan ikatan dinas,


wajib militer dan lain-lain yang
serupa dengan itu
PEMBERHENTIAN KARENA MENCAPAI BATAS USIA
PENSIUN

PNS yang telah mencapai BUP, diberhentikan


dengan hormat sebagai PNS

BUP = 56 Tahun

Usia > 56 Tahun bagi PNS yang menduduki jab. struktural atau
fungsional yang dapat diperpanjang BUP-nya

Berhenti pada usia 56 Tahun bagi PNS yang menduduki jab.


struktural atau fungsional yang dapat diperpanjang BUP-nya

Mencapai BUP sesuai dengan UU, contoh Jaksa dan hakim


Disalurkan ke Instansi lain

Diberhentikan dengan hormat


sebagai PNS (Usia min 50 tahun,
Masa Kerja min 10 tahun)
Diberhentikan dengan hormat dari
PEMBERHENTIAN KARENA Jabatan Negeri (Usia belum mencapai
ADANYA 50 tahun, Masa Kerja belum
PENYEDERHANAAN mencapai 10 tahun), diberikan uang
ORGANISASI tunggu max. 5 tahun
PNS yang belum mencapai usia 50
tahun, tetapi masa kerja telah
mencapai 10 tahun, maka ia
diberhentikan dengan hormat sebagai
PNS dengan hak pensiun yang
diberikan pada saat ia mencapai usia
50 tahun.
PNS belum mencapai usia 50 tahun,
dan masa kerja belum mencapai 10
tahun, maka ia diberhentikan dengan
hormat sebagai PNS tanpa hak
pensiun.
PEMBERHENTIAN TIDAK
DENGAN HORMAT
 Melanggar sumpah/janji pegawai
negeri sipil melanggar jabatan
dan atau melanggar disiplin.
 Dihukum penjara karena tindak
pidana kejahatan/penyelewangan.
 Melakukan kegiatan untuk
mengubah Pancasila UUD 1945
dan anti Negara.
PEMBERHENTIAN KARENA TIDAK
CAKAP JASMANI ATAU ROHANI

Diberhentikan dengan hormat dengan mendapat


hak-hak kepegawaian apabila berdasarkan Surat
Keterangan Team Penguji Kesehatan
dinyatakan :
Tidak dapat bekerja lagi dalam semua
Jabatan Negeri karena kesehatannya
• Menderita penyakit atau kelainan yang
berbahaya bagi dirinya sendiri dan atau
lingkungan kerjanya.
• Setelah berakhirnya cuti sakit belum
mampu bekerja kembali.
PNS meninggalkan tugas secara tidak
sah dalam waktu 2 bulan terus
menerus dihentikan pembayaran gajinya
mulai bulan ketiga

PNS meninggalkan tugas secara tidak


sah lebih dari 2 bulan tetapi kurang
dari 6 bulan melaporkan diri kepada
pimpinan instansinya :
Ditugaskan kembali apabila alasan-
PEMBERHENTIAN alasan meninggalkan tugasnya secara
KARENA tidak sah itu dapat diterima oleh
MENINGGALKAN TUGAS pejabat yang berwenang
Diberhentikan dengan hormat sebagai
PNS, apabila ketidak hadirannya itu
adalah karena kelalaian PNS ybs dan
menurut pendapat pejabat ybw akan
menggangu suasana kerja jika ia
ditugaskan kembali

PNS yang selama 6 bulan atau lebih


terus menerus meninggalkan tugasnya
secara tidak sah, diberhentikan tidak
dengan hormat sebagai PNS
PEMBERHENTIAN KARENA MENINGGAL DUNIA
ATAU HILANG
PNS yang meninggal dunia dengan sendirinya dianggap
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS
PNS yang hilang, dianggap telah meninggal dunia pada akhir
bulan ke 12 sejak ia dinyatakan hilang
PNS yang telah dinyatakan hilang yang belum melewati masa 12
bulan diketemukan kembali dan masih hidup dan sehat,
dipekerjakan kembali sebagai PNS

PNS yang telah dinyatakan hilang yang belum melewati masa 12


bulan diketemukan kembali tetapi cacat :
Diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak
pensiun apabila telah memiliki Masa Kerja min. 4 tahun
Diberhentikan dengan hormat sebagai PNS tanpa hak pensiun
apabila belum memiliki Masa Kerja min. 4 tahun

PNS yang telah dinyatakan hilang diketemukan kembali setelah


melewati masa 12 bulan :
Apabila masih sehat, dipekerjakan kembali
Apabila tdk dpt bekerja lagi dalam semua Jab. Negeri
berdasarkan Surat Ket. TPK, diberhentikan dgn hormat
sebagai PNS dengan mendapat hak-hak kepegawaian
PNS yang tidak melaporkan diri kembali
kepada instansi induknya diberhentikan
dengan hormat sebagai PNS

PNS yang terlambat melaporkan diri kembali


kepada instansi induknya :
Apabila keterlambatan melaporkan diri itu
PEMBERHENTIAN kurang dari 6 bulan, maka PNS ybs dapat
dipekerjakan kembali apabila alasan-alasan
KARENA HAL-HAL LAIN tentang keterlambatan melaporkan diri itu
dapat diterima dan ada lowongan dan
setelah ada persetujuan dari Kepala BKN
Apabila keterlambatan melaporkan diri itu
kurang dari 6 bulan, tetapi alasan-alasan
tentang keterlambatan melaporkan diri itu
tidak dapat diterima maka PNS ybs
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS
Apabila keterlambatan melaporkan diri itu
lebih dari 6 bulan, maka PNS ybs harus
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS

Anda mungkin juga menyukai