Anda di halaman 1dari 16

PEMUTUSAN

HUBUNGAN KERJA
Pengertian
 PHK adalah pengakhiran hubungan kerja
karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan
kewajiban antara pekerja/buruh dan
pengusaha.
Prinsip-Prinsip PHK
1. Pengusaha, pekerja, serikat pekerja dan pemerintah
dengan segala daya upaya harus mengusahakan
jangan sampai terjadi PHK.
2. Dalam hal PHK tidak terhindarkan maka maksud
PHK wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat
pekerja atau dengan pekerja.
3. Dalam hal perundingan tersebut di atas tidak
menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat
memPHK dengan pekerja setelah memperoleh
penetapan dari Lembaga Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial.
4. PHK tanpa penetapan tersebut di atas batal demi
hukum.
5. Pengusaha dapat melakukan PHK tanpa penetapan
Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial dalam hal :
 pekerja/buruh masih dalam masa percobaan kerja,
bilamana telah dipersyaratkan secara tertulis
sebelumnya;
 pekerja/buruh mengajukan permintaan
pengunduran diri, secara tertulis atas kemauan
sendiri tanpa ada indikasi adanya
tekanan/intimidasi dari pengusaha, berakhirnya
hubungan kerja sesuai dengan perjanjian kerja
waktu tertentu pertama kali;
 pekerja/buruh mencapai usia pensiun sesuai
dengan ketetapan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama,
atau peraturan perundang-undangan; atau
 pekerja/buruh meninggal dunia.
6. Pengusaha dilarang melakukan PHK dengan
alasan :
a. Pekerja/buruh berhalangan masuk kerja karena
sakit menurut keterangan dokter selama waktu
tidak melampaui 12 bulan secara terus menerus;
b. Pekerja/buruh berhalangan menjalankan
pekerjaannya karena memenuhi kewajiban
terhadap negara;
c. Pekerja/buruh menjalankan ibadah;
d. Pekerja/buruh menikah;
e. Pekerja/buruh perempuan hamil, melahirkan,
gugur kandungan, atau menyusui bayinya;
f. Pekerja/buruh mempunyai pertalian darah dan atau ikatan
perkawinan dengan pekerja/buruh lainnya di dalam satu
perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.
g.Pekerja/buruh mendirikan, menjadi anggota dan/atau
pengurus serikat pekerja/serikat buruh, pekerja/buruh di
luar jam kerja, atau di dalam jam kerja atas kesepakatan
pengusaha atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian
kerja bersama;
h.Pekrja/buruh yang mengadukan pengusaha kepada yang
berwajib mengenai perbuatan pengusaha yang
melakukan tindak pidana kejahatan;
i. Karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku,
warna kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik atau
status perkawinan;
j. Pekerja/buruh dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat
kecelakaan kerja, atau sakit karena hubungan kerja yang
menurut surat keterangan dikter yang jangka waktu
penyebuhannya berlum dapat dipastikan.
Macam-macam PHK
1. PHK demi Hukum
Adalah PHK yang terjadi dengan sendirinya
demi hukum.
2. PHK oleh pengadilan
ialah tindakan PHK karena adanya
putusan hakim pengadilan.
3. PHK oleh pekerja
ialah PHK yang timbul karena kehendak
pekerja secara murni tanpa ada rekayasa
dari pihak lain.
4. PHK oleh Pengusaha
PHK oleh pengusaha
 ialah PHK dimana kehendak atau
prakarsanya berasal dari pengusaha, karena
adanya pelanggaran atau kesalahan yang
dilakukan oleh pekerja atau faktor lain seperti
pengurangan pekerja, perusahaan tutup
karena merugi, perubahan status dsb.
Alasan PHK oleh pengusaha
1. Pekerja melakukan kesalahan berat
2. Pekerja telah 6 bulan tidak dapat melakukan pekerjaan karena
terlibat dalam perkara pidana atas pengaduan pengusaha.
3. Pekerja melanggar PK, PP atau PKB, pengusaha dapat
melakukan PHK setelah kepada pekerja diberi surat
peringatan pertama,kedua, dan ketiga secara berturut-turut.
4. Terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau
perubahan kepemilikan perusahaan.
5. Perusahaan tutup yang disebabkan oleh: rugi terus menerus
selama 2 tahun atau efisiensi.
6. Perusahaan pailit.
7. Pekerja mencapai usia pensiun.
8. Pekerja yang selama 5 hari kerja atau lebih berturut-turut
tanpa keterangan tertulis yang dilengkapi dengan bukti
yang sah dan telah dipanggil oleh pengusaha 2 kali
secara patut dan tertulis.
Hak pekerja/buruh akibat PHK
1. Uang Pesangon (Psg)

2. Uang Penghargaan Masa Kerja (PMK)

3. Uang Penggantian Hak (PH)


Ketentuan Uang Pesangon
Masa Kerja Uang Pesangon
< 1 tahun 1 bulan upah
1 s.d < 2 tahun 2 bulan upah
2 s.d < 3 tahun 3 bulan upah
3 s.d < 4 tahun 4 bulan upah
4 s.d < 5 tahun 5 bulan upah
5 s.d < 6 tahun 6 bulan upah
6 s.d < 7 tahun 7 bulan upah
7 s.d < 8 tahun 8 bulan upah
8 s.d > 8 tahun 9 bulan upah
Ketentuan uang penghargaan masa kerja

Masa Kerja Uang PMK


3 s.d < 6 tahun 2 bulan upah
6 s.d < 9 tahun 3 bulan upah
9 s.d < 12 tahun 4 bulan upah
12 s.d < 15 tahun 5 bulan upah
15 s.d < 18 tahun 6 bulan upah
18 s.d < 21 tahun 7 bulan upah
21 s.d < 24 tahun 8 bulan upah
24 dan > 24 tahun 10 bulan upah
Ketentuan uang penggantian hak
1. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;
2. Biaya atau ongkos pulan guntuk pekerja dan
keluarganya ke tempat di mana pekerja diterima
bekerja;
3. Penggantian perumahan serta pengobatan dan
perawatan ditetapkan 15% dari uang pesangon
dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang
memenuhi syarat
4. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama
Besarnya hak pekerja akibat PHK
no Alasan PHK Hak Pekerja

1 Pekerja/buruh melakukan kesalahan berat PH


2 Pekerja/buruh melakukan pelanggaran Psg + PMK + PH
terhadap PK, PP, PKB atau ketentuan
perundang-undangan
3 Ditahan pihak berwajib dan tidak dapat PMK + PH
melakukan pekerjaan atau dinyatakan salah
oleh pengadilan
4 Mengundurkan diri secara baik atas PH
kemauan sendiri
5 Perubahan status, penggabungan atau
peleburan perusahaan tetapi:
a. pekerja/buruh tidak bersediamelanjutkan Psg + PMK+ PH
hubungan kerjanya
b. Pengusaha tidak bersedia menerima 2 (Psg) + PMK + PH
pekerja/bururh di perusahaannya
6 Perusahaan tutup karena merugi 2 tahun terus Psg + PMK + PH
menerus atau keadaan memaksa

7 Perusahaan tutup bukan karena merugi atau 2 (Psg) + PMK + PH


keadaan memaksa melainkan karena efisiensi

8 Perusahaan pailit Psg + PMK + PH

9 Pekerja/buruh meninggal dunia 2 (Psg) + PMK + PH


10 Pekerja/buruh memasuki usia pensiun :
a. ada program pensiun, dan iuran/premi
ditanggung sepenuhnya oleh
pengusaha
b. tidak ada program pensiun 2 (Psg) + PMK + PH

11 Pekerja/buruh mangkir 5 hari atau lebih PH


berturut-turut

12 Pelanggaran yang dilakukan oleh 2 (Psg) + PMK + PH


pengusaha

13 Pekerja/buruh sakit berkepandangan, cacat 2 (Psg) + 2 (PMK) + PH


tetap akibat kecelakaan kerja dan tidak
dapat melakukan pekerjaan melebihi 12
bulan.

Anda mungkin juga menyukai