A. Pengertian
Hubungan kerja menurut Basin Barthohos ialah suatu hubungan yang timbul jika
seseorang atau banyak orang bekerja di bawah perintah orang lain (pengusaha atau majikan)
dengan menerima upah.
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/buruh dan
pengusaha. Menurut para ahli, Mutiara S. Panggabean mengartikan Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK) sebagai pengakhiran hubungan kerja antara pekerja dan pengusaha yang dapat
disebabkan oleh berbagai macam alasan, sehingga berakhir pula hak dan kewajiban di antara
mereka. Adapun menurut Undang-undang RI No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan,
Pasal 1 ayat 25, pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja
karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja
atau buruh dan pengusaha. Maka dengan ini dapat disimpulkan bahwa Pemutusan Hubungan
kerja (PHK) yang juga dapat disebut dengan Pemberhentian, Separation atau Pemisahan
memiliki pengertian sebagai sebuah pengakhiran hubungan kerja dengan alasan tertentu yang
mengakibatkan berakhir hak dan kewajiban pekerja dan perusahaan.
B. Regulasi
Kasus pemutusan hubungan kerja secara sepihak banyak terjadi, dengan berbagai
alasan tenaga kerja di PHK dan ini bukanlah keputusan yang bijaksana, sebagai pegangan
tentang ketenagakerjaan dan faktor penyebab terjadinya pemutusan hubungan kerja sudah ada
dalam Undang-Undang. Faktor penyebab pemutusan hubungan kerja secara yuridis dalam
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, yang mana PHK yang dilakukan oleh perusahaan
disebabkan:
1. Perusahaan mengalami kemunduran sehingga perlu rasionalisasi atau pengurangan
jumlah pekerja/buruh. Dalam hal PHK dengan alasan rasionalisasi atau kesalahan
ringan pekerja/ buruh dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, Pasal 151 ayat
(1) ditentukan bahwa pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/buruh, dan
pemerintah berupaya mengusahakan agar tidak terjadinya PHK. Dalam hal, upaya
tersebut telah dilakukan, tetapi PHK tidak dapat dihindari, maka maksud PHK wajib
dirundingkan oleh perusahaan dan SP/SB atau pekerja/buruh, apabila pekerja/buruh
tidak menjadi anggora SP/SB.
2. Pekerja/buruh telah melakukan kesalahan, baik kesalahan melanggar ketentuan yang
tercantum dalam peraturan perusahaan, perjanjian kerja ataukesalahan ringan, maupun
kesalahan pidana (kesalahan berat). Pekerja/buruh yang diputuskan hubungan kerja
karena alasan telah melakukan kesalahan berat hanya dapat peroleh uang penggantian
hak.
C. Prinsip-Prinsip PHK
Pemutusan hubungan di dalam buku karya Dr. H. Suwatno, M.Si dan Donni Juni
Priansa, S.Pd. S.E., M.M yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia dalam
Organisasi Publik dan Bisnis dikemukakan ada 8 (delapan) alasan dalam pemutusan
hubungan kerja :
1. Undang-undang
Yaitu hubungan kerja antara karyawan/buruh harus diberhentikan karena melanggar
undang-undang. Misalnya usia tenaga kerja yang menyalahi (anak-anak), karyawan WNA
yang habis masa izinnya, terlibat organisasi terlarang, tindakan kriminal, dll.
2. Keinginan perusahaan.
Kenginan perusahan dapat menyebabkan seseorang harus diberhentikan dari perusahaan,
baik secara terhormat, atau dipecat. Permohonan izin PHK dapat diberikan dalam hal
buruh melakukan suatu pelanggaran/kesalahan besar, antara lain:
a. Pada saat perjanjian kerja diadakan memberikan keterangan paslu atau dipalsukan.
b. Melakukan tindakan kejahatan.
c. Penganiayaan, menghina secara kasar atau mengancam pengusaha, keluarga
pengusaha atau teman kerja. (F.X Djumialdji, 1994:1001).
3. Keinginan karyawan.
Pemicunya antara lain:
a. Perusahaan atau pengusaha tidak membayar upah pada waktu yang telah
ditetapkan.
b. Perusahaan atau pengusaha dengan cara lain melalaikan kewajiban-kewajiban
yang ditetapkan pada perjanjian kerja.
4. Pensiun
Apabila seorang tenaga kerja telah mencapai batas akhir usia atau masa kerja maksimum
sesuai dengan peraturan perusahaan yang telah disepakati atau karena alasan-alasan lain.
5. Kontrak kerja berakhir.
Karyawan akan dilepas atau diberhentikan apabila kontrak kerjanya sudah berakhir.
6. Kesehatan kerja
Kesehatan kerja karyawan dapat menjadi alasan untuk pemberhentian karyawan. Inisiaatif
pemberhentian ini bisa berdasarkan keinginan perusahaan atau bisa juga keinginan
karyawan itu sendiri.
7. Meninggal dunia.
Karyawanyang meninggal dunia secara otomaatis putus hubungan kerjanya dengan
perusahaan.
8. Perusahaan bangkrut.
Terjadinya likuidasi atau perusahaan ditutup karena bangkrut.
D. Fungsi, Tujuan dan Arti Penting Pemutusan Hubungan Kerja
Fungsi Pemutusan Hubungan Kerja dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi biaya tenaga kerja
2. Menggantikan kinerja yang buruk. Bagian integral dari manajemen adalah
mengidentifikasi kinerja yang buruk dan membantu meningkatkan kinerjanya.
3. Meningkatkan inovasi. PHK meningkatkan kesempatan untuk memperoleh
keuntungan, yaitu:
a. Pemberian penghargaan melalui promosi atas kinerja individual yang tinggi.
b. Menciptakan kesempatan untuk level posisi yang baru masuk
c. Tenaga kerja dipromosikan untuk mengisi lowongan kerja sebgai sumber daya
yang dapat memberikan inovasi/menawarkan pandangan baru.
4. Kesempatan untuk perbedaan yang lebih besar. Meningkatkan kesempatan untuk
mempekerjakan karyawan dari latar belakang yang berbeda-beda dan
mendistribusikan ulang komposisi budaya dan jenis kelamin tenaga kerja.
Tujuan Pemutusan Hubungan Kerja memiliki kaitan yang erat dengan alasan
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), namun tujuan lebih menitikberatkan pada jalannya
perusahaan (pihak pengusaha). Maka tujuan PHK diantaranya:
1. Perusahaan/ pengusaha bertanggung jawab terhadap jalannya perusahaan dengan baik
dan efektif salah satunya dengan PHK.
2. Pengurangan buruh dapat diakibatkan karena faktor dari luar seperti kesulitan
penjualan dan mendapatkan kredit, tidak adanya pesanan, tidak adanya bahan baku
produktif, menurunnya permintaan, kekurangan bahan bakar atau listrik,
kebijaksanaan pemerintah dan meningkatnya persaingan.
3. Tujuan lain pemberhentian yakni agar dapat mencapai sasaran seperti yang
diharapkan dan tidak menimbulkan masalah baru.