MATA KULIAH :
“HUKUM PERBURUAN”
NAMA KELOMPOK :
GIOVANI G HENUKH (2101070010)
GESLI G. HENUK (2101070009)
MUHAMAD SYUKRI (2101070020)
WILMARTH DOLLU SING (2101070126)
RINA U. MONEMNASI (2101070027)
ARINIA J. NAHAK (2101070095)
OMRI TAUHO (2101070022)
YONAH F. MELSI BEREK (2101070129)
YUMINA S. LAKILAF (1901070056)
MATERI :
PERMOHONAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA OLEH BURUH, PASANGON, UANG
PENGHARGAAN MASA KERJA, BURUH DI TAHAN
Selain uang pesangon dapat lagi diberikan uang jasa sebagai berikut :
1. Masa kerja 5 sampai 10 tahun = 1 bulan upah ;
2. Masa kerja 15 sampai 20 tahun = 2 bulan upah ;
3. Masa kerja 21 sampai 25 tahun = 3 bulan upah ;
4. Masa kerja lebih dari 25 tahun = 5 bulan upah.
Untuk memperjelas terkait uang penggantian hak ini, anda bisa memperhatikan sejumlah poin di
bawah ini.
• Karyawan masih memiliki sisa cuti tahunan yang belum sempat diambil atau hangus.
• Uang penggantian hak juga termasuk dalam pengobatan, perawatan, dan perumahan yang
sebelumnya sudah ditetapkan senilai 15% dari uang penghargaan masa kerja atau UPMK,
apabila karyawan dapat memenuhi syarat tertentu.
• Biaya atau uang transportasi bagi para pegawai, yang biasanya diberikan pada pegawai
atau karyawan yang diberikan tugas di luar kota atau melakukan dinas di luar daerah
asalnya.
• Ada sejumlah biaya lain yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja sebelumnya, baik
itu dalam peraturan manajemen perusahaan, atau perjanjian kerja lain yang sama
pentingnya, saat karyawan bergabung dengan perusahaan.
• Masa kerja mencapai 3 tahun, tetapi kurang dari 6 tahun = 2 bulan upah
• Masa kerja mencapai 6 tahun, tetapi kurang dari 9 tahun = 3 bulan upah
• Masa kerja mencapai 9 tahun, tetapi kurang dari 12 tahun = 4 bulan upah
• Masa kerja mencapai 12 tahun, tetapi kurang dari 15 tahun = 5 bulan upah
• Masa kerja mencapai 15 tahun, tetapi kurang dari 18 tahun = 6 bulan upah
• Masa kerja mencapai 18 tahun, tetapi kurang dari 21 tahun = 7 bulan upah
• Masa kerja mencapai 21 tahun, tetapi kurang dari 24 tahun = 8 bulan upah
• Masa kerja melebihi dari 24 tahun = 10 bulan upah
Selanjutnya, seperti tertera pada pasal 25 pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja, adapun uang
penghargaan masa kerja ini terdiri dari upah pokok, segala macam tunjangan yang bersifat tetap
yang diberikan kepada pekerja dan keluarganya.
Seseorang dianggap bisa mendapatkan uang penghargaan masa kerja ketika ia memenuhi syarat
yang salah satunya adalah masa kerja minimal 3 tahun. Bahkan, jika seseorang dipecat atau
hubungan kerjanya diputuskan karena kesalahan yang tertera pada pasal 18 ayat 1, ia tetap
berhak atas uang penghargaan masa kerja. Namun, perlu dicatat bahwa meski berhak atas uang
penghargaan masa kerja orang tersebut tetap tidak berhak untuk mendapatkan uang pesangon.
Adapun karyawan yang tidak berhak untuk mendapatkan UPMK adalah mereka yang melakukan
kesalahan berat dan mangkir dari pekerjaannya. Sedangkan mereka yang masih berhak
mendapatkan UPMK sebesar 1 bulan gaji adalah karyawan yang meninggal dunia, melakukan
tindak pidana, mendapatkan surat peringatan, sakit berkepanjangan, perusahaan tutup,
perusahaan pailit, perusahaan melakukan efisiensi, perubahan status perusahaan dan karyawan
menolak meneruskan bekerja, dan perubahan status perusahaan dan perusahaan menolak lanjut
mempekerjakan karyawan tersebut.
Selain itu, jika putusnya hubungan kerja disebabkan oleh usia pensiun, maka uang penghargaan
masa kerja, pesangon, dan uang ganti kerugiaan tidak wajib diberikan kepada karyawan tersebut.
Kecuali jika perusahaan memiliki kebijakan lain mengenai hal ini.
C. BURUH DI TAHAN
a. Buruh ditahan oleh alat Negara
Buruh atau pegawai dapat diberhentikan oleh perusahaan dari pekerjaannya, jika buruh atau
pegawai tersebut ditahan oleh alat-alat Negara. Jika kemudian buruh atau pegawai tersebut telah
dilepaskan, ia dapat dipekerjakan kembali atau diberhentikan untuk seterusnya. Bila buruh atau
pegawai yang bersangkutan terus diberhentikan,maka perusahaan berkewajiban membayar ganti
kerugian berupa pesangon dan uang jasa. Besarnya uang pesangon dan uang jasa adalah sesuai
dengan masa kerja buruh.
Dasar hukum terkait hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2021
tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan
Pemutusan Hubungan Kerja. Dalam regulasi tersebut, yang dimaksud upah adalah hak
pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha
atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh. Upah tersebut ditetapkan dan dibayarkan menurut
suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan
bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan
dilakukan.
Dengan adanya pekerja ditahan pihak berwajib karena diduga melakukan tindak pidana, maka
hak pekerja berupa upah tersebut tidak bisa cair. Secara spesifik, ketentuan ini termuat dalam
Pasal 53 ayat (1) PP Nomor 35 Tahun 2021. Disebutkan bahwa dalam hal pekerja/buruh ditahan
pihak yang berwajib karena diduga melakukan tindak pidana maka pengusaha tidak wajib
membayar upah. Kendati demikian, pengusaha wajib memberikan bantuan kepada keluarga
pekerja/buruh yang menjadi tanggungannya.
Besaran bantuan untuk keluarga pekerja Adapun besaran bantuan untuk keluarga pekerja yang
ditahan pihak berwajib karena diduga melakukan tindak pidana adalah sebagai berikut:
1. untuk 1 orang tanggungan, 25 persen dari upah
2. untuk 2 orang tanggungan, 35 persen dari upah
3. untuk 3 orang tanggungan, 45 persen dari upah
4. untuk 4 orang tanggungan atau lebih, 50 persen dari upah.
Adapun bantuan tersebut diberikan untuk paling lama 6 bulan terhitung sejak hari pertama
pekerja/buruh ditahan oleh pihak yang berwajib.