PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Tujuan dibuatnya makalah ini sebagai salah satu pemenuhan tugas dari mata
kuliah
Hukum Tenaga Kerja
Dosen Pengampu :
EKA DEVIANI, S.H.,M.H.
KELOMPOK 3
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
BAB I..................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................1
BAB II.................................................................................................................3
PEMBAHASAN.................................................................................................3
BAB III.............................................................................................................13
PENUTUP.........................................................................................................13
3.1 Kesimpulan..............................................................................................13
3.2 Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Perencanaan
Ketenagakerjaan" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Hukum Tenaga Kerja.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Kami menyadari bahwa tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini
tanpa bantuan dan dukungan yang diberikan. Oleh karenanya kami
mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak dan literatur yang terlibat
dalam penulisan makalah ini.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih terdapat kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Ujung Chandra, "Karekteristik Undang-Undang Ketenagakerjaan Dalam Perlindungan
Hukum Tenaga Kerja", Jurnal Wawasan Yurisika, Vol.32 No.1, (Februari 2015), 01-02.
2
Undang-Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
1
bahwa hukum merupakan produk politik yang memiliki karakter sebagai
produk hukum yang dapat dilihat apakah berkarakter hukum responsif, seperti
yang dikemukakan oleh Nonet dan Selznick atau berkarakter hukum ortodoks,
seperti yang dikemukakan Marryman.3
Untuk mengetahui apakah Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003
berkarakter hukum responsif atau berkarakter hukum ortodoks, maka dalam
studi ini digunakan indikator dalam proses pembuatan hukum, sifat fungsi
hukum, dan kemungkinan penafsirannya.
3
Moh.Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, (Depok: Rajawali Pers, 2020),hal.57
2
e. Bagaimana peran pemerintah dalam perencanaan tenaga kerja
berdasarkan Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan UU
CIPTAKER?
BAB II
PEMBAHASAN
4
Roberto, T., Nofelia, L., Murni, T., Marsidin, S., & Nellitawati. Perencanaan
Sumber Daya Manusia. Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol. 6, No. 2. (2022). Hal
11233
3
dan kondisi pasar tenaga kerja. Langkah penting dalam proses ini adalah
analisis keterampilan, yang menilai kemampuan organisasi dalam hal
keterampilan manajerial, teknis, dan interpersonal yang diperlukan untuk
mencapai tujuan. Setelah analisis kebutuhan selesai, strategi rekrutmen dan
pengembangan dibuat. Dalam merancang strategi perencanaan tenaga kerja,
faktor-faktor eksternal (misalnya, situasi ekonomi dan persaingan di pasar
kerja) dan internal (misalnya, perubahan dalam organisasi) juga
dipertimbangkan.
1. Analisis kebutuhan tenaga kerja: Tahap ini menilai jumlah tenaga kerja
yang diperlukan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
5
Pontoh, Nia K. dan Iwan Kustiwan. Pengantar Perencanaan Kota. (Bandung: Penerbit ITB,
2009). Hal 1.2
4
6. Evaluasi dan pengendalian: Tahap ini menilai dan mengawasi pelaksanaan
perencanaan tenaga kerja untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan
tercapai.
Dengan menggunakan perencanaan tenaga kerja, perusahaan atau organisasi
dapat mencapai beberapa tujuan penting, seperti:
1. Mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja: Perencanaan tenaga kerja membantu
organisasi menentukan siapa yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi.6
2. Menyediakan sumber daya manusia: Perencanaan tenaga kerja memungkinkan
organisasi untuk menyediakan sumber daya manusia yang ahli dan
berpengalaman di bidang mereka untuk mencapai tujuan pembangunan dan tata
cara yang telah ditetapkan. 7
3. Mendorong pertumbuhan: Perencanaan tenaga kerja dapat mendorong
pertumbuhan organisasi karena memberi mereka informasi yang akurat dan
terkini tentang kebutuhan tenaga kerja, yang memungkinkan mereka untuk
merencanakan rencana pembangunan yang lebih efisien.8
6
Fifi Hasmawati. Kekuatan Manajemen dalam Pengembangan Personalia. (Medan :
Duta Azhar, 2011). Hal 29.
7
Ibid,. Hal 31
8
Sofyan Tsauri. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). (Jember: STAIN
Jember Press, 2013) Hal. 79
5
kerja makro dan mikro. Perencanaan tenaga kerja makro meliputi informasi
tentang persediaan tenaga kerja, kebutuhan tenaga kerja, neraca tenaga kerja,
dan arah kebijakan, strategi, dan program pembangunan ketenagakerjaan.
Sedangkan perencanaan tenaga kerja mikro meliputi informasi tentang pencari
kerja, lowongan pekerjaan, informasi pasar kerja, mekanisme antar kerja, dan
kelembagaan penempatan tenaga kerja. Informasi ketenagakerjaan yang
diperlukan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain meliputi penduduk dan
tenaga kerja, kesempatan kerja, pelatihan kerja termasuk kompetensi kerja, dan
produktivitas tenaga kerja. Perencanaan tenaga kerja juga harus dilakukan
dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan yang
berlaku.
Pasal 156 ayat (4) dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
menyatakan bahwa jika hubungan kerja berakhir karena pekerja/buruh
meninggal dunia, maka ahli warisnya berhak atas sejumlah uang yang besar
perhitungannya sama dengan perhitungan 2 (dua) kali uang pesangon sesuai
ketentuan Pasal 156 ayat (2), 1 (satu) kali uang penghargaan masa kerja sesuai
ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal
156 ayat (4).
9
Jurnal “TINJAUAN YURIDIS PENGHILANGAN KEWAJIBAN PEMBERIAN GANTI RUGI KEPADA
PEKERJA YANG DIBERHENTIKAN AKIBAT MELANGGAR TATA TERTIB PADA PERJANJIAN
KERJA ANTARA PT.INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA SEMARANG DENGAN PEKERJA”, Neni
Yuniarti (S1 Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial Dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya).
6
waktu tertentu, namun Pasal 62 UU No. 13 Tahun 2003 tetap berlaku dan tidak
dihapus
10
Priyono, P., & Darma, U. B. (2016). Buku manajemen sumber daya manusia (2). Surabaya:
Penerbit Zifatama.
11
Suprihanto, J., & Putri, L. P. (2021). Manajemen Sumber Daya Manusia. UGM PRESS.
7
1. Rencana harus menyeluruh, jelas, dan mudah dipahami para karyawan.
2. Job description setiap personel jelas dan tidak terdapat tumpang tindih
dalam pelaksanaan kerja.
3. Kualitas dan kuantitas serta penempatan karyawan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Asas the right man in right place and the man
on the right job
4. Rencana harus secara jelas menetapkan hubungan kerja, saluran
perintah, dan tanggung jawab.
5. Rencana harus fleksibel dalam pelaksanaannya, tetapi tujuan, pedoman,
dan pola dasarnya tetap.
6. Rencana harus mengatur tentang mutasi (vertikal horizontal), peraturan
dan sanksi hukuman, pengembangan, cara penilaian dan yang dinilai,
dan lain-lain.
7. Dalam rencana harus terdapat secara jelas hak dan kewajiban para
karyawan.
8. Rencana harus menjadi pedoman, kejelasan tugas pendorong semangat
kerja karyawan.
9. Rencana harus dapat digunakan menjadi alat kontrol yang baik.
1. Kepentingan Perseorangan
2. Kepentingan Perusahaan
12
Riyadi, S. (2018). Faktor Peningkatan Kinerja melaluo Job Stress. Zifatama Jawara.
8
Perencanaan tenaga kerja ini sangat penting bagi setiap perusahaan (organisasi)
untuk dapat meningkatkan daya guna dan hasil guna dalam mencapai tujuan
perusahaan. Dengan perencanaan tenaga kerja kualitas, kuantitas, dan
penempatan pegawai tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Perencanaan tenaga
kerja perusahaan juga akan dapat menilai apakah perusahaan maju atau tidak,
serta apakah kontrol karyawan dapat dilakukan.
3. Kepentingan Nasional
13
Rahwana, K. A. (2022). 2.7 Langkah-Langkah dalam Perencanaan Sumber Daya Manusia
Strategis. Manajemen Sumber Daya Manusia (Konsep Dasar Di Era Digital), 20.
9
5. Perencanaan tenaga kerja dianggap bermanfaat karena membantu
membuat keputusan strategis kritis mengenai PHK, penghentian,
perekrutan dan pelatihan dengan cara yang memadai
6. Perencanaan tenaga kerja dianggap bermanfaat sebagai itu membantu
untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan karyawan dan mengambil
langkah-langkah perbaikan untuk memperbaikinya
7. Perencanaan tenaga kerja membantu dalam mengantisipasi biaya aset
manusia dan merumuskan anggaran tenaga kerja
8. Perencanaan tenaga kerja dianggap bermanfaat karena membantu
memenuhi kebutuhan individu dari karyawan tentang tunjangan,
promosi, dan mutasi.
10
Peran pemerintah dalam UU Cipta Kerja semakin jelas, terutama dalam
mendorong kerja sama erat antara pihak-pihak terkait. Pemerintah harus
bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan dunia usaha untuk memastikan
program pendidikan dan pelatihan tenaga kerja dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan kebutuhan pasar kerja. Pemerintah juga bertanggung jawab
untuk membuat kebijakan yang mendukung investasi, pertumbuhan industri,
dan penciptaan lapangan kerja baru dalam konteks pembangunan ekonomi
nasional. Ini sejalan dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
yang inklusif dan berkelanjutan.
11
4. Penyelamatan dan pembinaan tenaga kerja: Pemerintah bertanggung
jawab atas penyelamatan dan pembinaan tenaga kerja, pelatihan kerja,
pendataan pengangguran dan pencari kerja, dan penyelesaian sengketa
hubungan industrial.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Menyadari penulisan makalah ini tidak terlepas dari kekurangan, untuk itu
saran dan tanggapan yang membangun diharapkan dapat menjadi acuan untuk
12
penulisan makalah kedepan nya semakin lebih baik lagi. Besar harapan
makalah ini dapat diterima dan dibaca oleh banyak orang, dan dapat
menjelaskan bagaimana dan seperti apa perencanaan Tenaga Kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Roberto, T., Nofelia, L., Murni, T., Marsidin, S., & Nellitawati. Perencanaan
Sumber Daya Manusia. Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol. 6, No. 2.
(2022). Hal 11233
Priyono, P., & Darma, U. B. (2016). Buku manajemen sumber daya manusia
(2). Surabaya: Penerbit Zifatama.
13
Rahwana, K. A. (2022). 2.7 Langkah-Langkah dalam Perencanaan Sumber
Daya Manusia Strategis. Manajemen Sumber Daya Manusia (Konsep
Dasar Di Era Digital), 20.
14