AKUNTANSI PERILAKU
KONSEP ASPEK PERILAKU PADA BIROKRASI & PROFESIONAL
Kelompok 2 :
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “KONSEP ASPEK PERILAKU PADA BIROKRASI
& PROFESIONAL” dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Akuntansi Perilaku. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Ghina
Kemala Dewi, SE., M.Ak. makalah ini selesai dengan maksimal berkat kerjasama
antar tim kelompok.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan
penyusun. Maka dari itu kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................5
C. Tujuan Penyusunan Makalah..............................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
2.1 Kontinum Birokrasi dan Profesional..............................................................6
2.1.1 Pengertian Birokrasi................................................................................6
2.1.2 Pengertian Profesional.............................................................................8
2.1.3 Karakteristik Idealis Birokrasi................................................................9
2.1.4 Perkembangan Birokrasi.......................................................................12
2.1.5 Fungsi Birokrasi.....................................................................................18
2.1.6 Jenis – Jenis Birokrasi............................................................................19
2.2 Akuntan Publik Sebagai Profesi....................................................................21
2.2.1 Pengertian Akuntan Publik...................................................................21
2.2.2 Bidang Jasa Akuntan Publik.................................................................22
2.2.3 Tugas dan Tanggung Jawab Akuntan Publik.......................................25
2.2.4 Akuntan Publik dalam Pasar Modal.....................................................27
2.3 Riset Empiris Perspektif Konflik..................................................................28
2.3.1 Pengertian Riset Empiris.......................................................................28
2.3.2 Teori Terkait Riset Empiris Perspektif Konflik...................................30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika berbicara tentang birokrasi, secara tidak langsung dihadapkan
dengan organisasi yang sangat formalistik dan terstruktur ketat, dengan
hierarki otoritas yang bertumpuk. Birokrasi adalah salah satu lembaga
pemerintahan tertua dalam sejarah peradaban. Birokrasi semakin
berkembang di dunia seperti Persia kuno, Cina, Mesir, dan sampai ke
Roma. Pada awal perkembangannya birokrasi lebih banyak berperan
sebagai alat kekuasaan, pelaksanaan pekerjaan publik, perencanaan dan
pelaksanaan karya monumental seperti Terusan Suez, Tembok China dan
Piramida. Namun sejarah juga telah mencatat birokrasi sebagai alat
mensejahterakan masyarakat.
Sepanjang sejarahnya, birokrasi selalu memiliki posisi yang sangat
strategis dan kekuatan yang besar untuk mencapai tujuan tersebut, yang
tidak lepas dari peran birokrasi sebagai otoritas administratif. Birokrasi
adalah lembaga yang membuat dan melaksanakan kebijakannya. Oleh
karena itu, birokrasi harus profesional dan tidak memihak dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya.
Pelayanan birokrasi harus ditangani secara profesional. Hal ini penting
karena pelayanan yang diberikan mencakup seluruh aspek kehidupan
masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, penyediaan sarana dan
prasarana, ketertiban dan keamanan, dan lain-lain. Birokrasi memiliki
informasi yang lebih dibandingkan dengan masyarakat, mengenai sistem-
sistem di pemerintahan, dan banyak hal lain yang menyangkut kehidupan
masyarakat yang luas, sehingga penguasaan informasi yang luas yang
mereka miliki mampu mempengaruhi tingkah laku masyarakat karena
mereka memiliki nilai lebih yakni penguasaan informasi tersebut.
Sehingga hal-hal tersebut dapat mempengaruhi birokrasi untuk melawan
aturan.
Namun pada kenyataannya, birokrasi pemerintah seringkali tidak
efisien dan tidak efektif. Sifat birokrasi yang sangat formal seringkali
membuatnya tidak efisien dan cenderung berbelit-belit. Padahal negara
sebagai organisasi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat harus
sangat tanggap. Semakin besar jumlah penduduk dan kebutuhan yang
semakin besar, beban kerja birokrasi semakin meningkat. Birokrasi
seharusnya tidak lagi hanya fokus pada pemenuhan prosedur formal dan
aspek hukum. Negara harus mampu memberikan pelayanan prima,
berkualitas dan profesional kepada masyarakat.
Birokrasi yang profesional masih menjadi isu aktual sampai saat ini.
Tak lain karena masih banyak pihak yang mengharapkan agar
penyelenggara negara dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, serta
profesional dalam pelayanan publik, serta mengutamakan kepentingan
masyarakat dan tidak berada dalam tekanan politik tertentu. Apalagi,
peluang kini terbuka lebar karena perkembangan sistem politik kita yang
tidak menutup kemungkinan kehadiran partai politik dalam jumlah besar.
Selain itu, transformasi model pemerintahan dari sentralisasi ke
desentralisasi telah menciptakan peluang bagi aparatur pemerintahan,
khususnya di daerah, untuk lebih kreatif, inovatif dan profesional
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Aspek Perilaku Birokrasi Dan Profesional?
2. Apa Yang Dimaksud Akuntan Publik Sebagai Profesi?
3. Bagaimana Riset Empiris Terhadap Konflik?
PEMBAHASAN
2.1 Kontinum Birokrasi dan Profesional
2.1.1 Pengertian Birokrasi
Birokrasi merupakan instrumen penting dalam masyarakat
modern yang kehadirannya tidak mungkin terelakkan. Eksistensi
birokrasi ini sebagai konsekuensi logis dari tugas utama negara
(pemerintahan) untuk menyelenggarakan kesejahteraan
masyarakat. Secara etimologi istilah Birokrasi berasal dari
kata bureau (bahasa Perancis) yang berarti “meja tulis”
dan Kratos (bahasa Yunani) yang berarti “pemerintahan”. Kantor
disini bukan menunjukan sebuah tempat melainkan pada sebuah
sistem kerja yang berada dalam kantor tersebut. Pada umumnya
para pakar di bidang pemerintahan berpendapat bahwa pertama
birokrasi lahir sebagai alat kekuasaan dan kedua birokrasi lahir dan
dibentuk sebagai kebutuhan masyarakat untuk dilayani (Setiono,
2002:23).
2) La Palombara
4) Max Weber
Selain itu, Max Weber juga mengemukakan tiga tipe ideal dari
otorita, diantaranya :
2) Masa Kolonial
Pada masa penjajahan, terutama ketika Belanda menguasai
Indonesia selama lebih kurang tiga setengah abad (350 tahun),
tata cara dan struktur pemerintahan tetap dipertahankan bahkan
disesuaikan dengan sistem birokrasi modern pada tingkat yang
lebih tinggi yaitu setingkat Residen dan Gubernur. Struktur
birokrasi untuk kepentingan elit penguasa sampai ke desa-desa
tidak berubah.
a) Jasa Atestasi