Anda di halaman 1dari 5

Nama : Adelya Tri Agustin

NIM : 1807521007

Mata Kuliah : Aplikasi Analisis Kuantitatif (B3)

JAWABAN LATIHAN SOAL


10.1

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Gaji, . Enter
Bidang_pekerja
anb
a. Dependent Variable: Tabungan
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .909a .827 .811 8.71400
a. Predictors: (Constant), Gaji, Bidang_pekerjaan

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 7630.013 2 3815.007 50.241 .000b
Residual 1594.612 21 75.934
Total 9224.625 23
a. Dependent Variable: Tabungan
b. Predictors: (Constant), Gaji, Bidang_pekerjaan
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.644 11.332 .763 .454
Bidang_pekerjaan 22.607 4.964 .568 4.554 .000
Gaji .210 .063 .420 3.362 .003
a. Dependent Variable: Tabungan

a. Laporan regresi
Apabila hasil olahan data di atas dibuat pelaporannya maka hasilnya dapat berbentuk:
Ýi = 8,644 + 22,607 X1 + 0,210 X2
S (ß) = (11,332) (4,964) (0,063)
t = (0,763) (4,554) (3,362)
Sig = (0,000) (0,003) (0,000)
R2 = 0,827 F = 50,241 Sig = 0,000
Hasil perhitungan F menunjukkan angka sebesar 50,241, dengan signifikansi
sebesar 0,003. Angka tersebut jauh lebih kecil dari level of significant 5 persen yang
biasa digunakan dalam penelitian ekonomi. Ini berarti bahwa secara serempak variabel
bidang pekerjaan X1 dan gaji X2 berpengaruh serempak terhadap tabungan
Koefisien determinasi atau R2 = 0,827 mempunyai arti bahwa 82,7 persen variasi
tabungan di pengaruhi oleh variasi gaji dan bidang pekerjaan, sedangkan sisanya 17,3
persen di pengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak dimasukkan dalam model tersebut.
Pengaruh variabel bidang pekerjaan dan gaji terhadap tabungan yang dapat dilihat
dari nilai signifikansi kedua variabel itu berdasarkan olahan data SPSS masing-masing
0,000 dan 0,003 atau denga profitabilitas lebih kecil dari 1 persen.
Koefisien regresi variable Bidang kerja sebesar 25,954 mempunyai arti bahwa jika
bidang kerja bertambah 1 tahun, maka gaji akan meningkat rata rata Rp 25,954 ribu,
dengan asumsi variable lainnya konstan. Koefisien dari variable dummy sebesar 0,182
persen mempunyai arti bahwa bidang keuangan mempunyai gaji lebih tinggi Rp 0,182
ribu dibandingkan dengan bukan biadang keuangan.
b. Berdasarakan persamaan regresi dapat diperoleh persamaan regresi bukan bidang
keuangan dengan mensubstitusikan (D=0) sehingga menjadi
Ýi = 8,644 + 22,607(0) + 0,210 X2
Ýi = 8,644 + 0,210 X2
Demikian juga untuk persamaan regresi bidang keuangan dengan mensubstitusikan
(D=1), sehingga menjadi
Ýi = 8,644 + 22,607(1) + 0,210 X2
= 8,644 + 22,607 + 0,210 X2
Ýi = 31,251 + 0,210 X2
c. Prediksi tabungan yang dimiliki karyawan jika gajinya sebesar Rp 200 juta
Ýi = 31,251 + 0,210 X2
Ýi = 31,251 + 0,210(200)
Ýi = 31,251 + 42
Ýi = 73,251
Jadi prediksi tabungan yang dimiliki karyawan yang bekerja di bagian keuangan dan
bergaji Rp 200 juta adalah sebesar Rp 73,251 juta.
10.2
a. Persamaan model regresi secara lengkap
Ýi = 186,469 + 22,261 X1 + 2,739 X2 – 109,030 X3
S (ß) = (162,335) (5,899) (1,271) (49,226)
t = (1,149) (3,774) (2,155) (-2,215)
Sig = (?) (?) (?) (?)
R2 = 0,613 F = 13,6 Sig = ?
b. Perhitungan nilai F
R2 / k
F=
(1-R2) / (n – (k+1))
0,613 / 3
F=
(1-0,613) / (30 –4)

0,204
F=
0,015
F = 13,6
Jadi nilai F pada olahan data tersebut adalah 13,6. Hasil perhitungan F
menunjukkan angka sebesar 13,6. Dengan kesalahan tafsiran sebesar 107,8530. Angka
tersebut jauh lebih kecil dari leve of significantn 5 persen yang digunakan dalam
penelitian ekonomi. Ini berarti secara serempak variabel jumlah kamar, tingkat hunian
kamar dan sumber air minum berpengaruh serempak terhadap pemakaian daya listrik
pada rumah kos.
Koefisien deternminasi R2 = 0,613 mempunyai arti bahwa 61,3 persen variasi
pemakaian daya listrik pada rumah kos dipengaruhi oleh variasi jumlah kamar, tingkat
hunian kamar dan sumber air minum sedangkan 38,7 persen dipengaruhi oleh faktor
lainnya yang tidak dimasukkan dalam model tersebut.
c. Perhitungan nilai t
b
t=
Sb
22,261
tkamar = = 3,774
5,899
2,739
thunian= = 2,155
1,271
-109,030
tair minum = = -2,215
49,226
Dari perhitungan diatas dapat dikatakan bahwa masing-masing variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat. Dimana hasil perhitungan masing-masing variabel
menunjukkan angka lebih kecil t hitung yakni 38,885, sehingga jumlah kamar, tingkat
hunian dan sumber air minum berpengaruh terhadap penggunaan daya listrik
d. Interpretasi koefisien regresi
Koefisien regresi dari Kamar sebesar 22,621 berarti bahwa apabila jumlah kamar
naik 1 Unit maka Pemakaian Listrik juga akan naik sebesar 22,621 KWH (dengan
anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan). Koefisien regresi dari Tingkat Hunian
sebesar 2,739 berarti bahwa apabila tingkat hunian naik 1 persen maka Pemakaian
Listrik juga akan naik sebesar 2,739 KWH (dengan anggapan bahwa variabel bebas
lainnya konstan). Koefisien regresi dari Air Minum sebesar – 109,030 mempunyai arti
bahwa Sumber Air minum dari PAM (D 1) memiliki rata-rata penggunaan listrik lebih
kecil 109,030 KWH dibandingkan dengan menggunakan Sumur Pompa (D0).
e. Prediksi jumlah pemakaian listrik dalam KWH jika diketahui jumlah kamar sebanyak 30
dengan tingkat hunian 75 persen dan menggunakan sumber air minum dari PAM

(Dummy PAM = 1), maka:

= 186,469 + 22,261 X1 + 2,739 X2 – 109,030 X3

= 186,469 + 22,261 (30) + 2,739 (75) – 109,030 (1)

= 186,469 + 667,83 + 205,425 – 109,030

= 944,694

Dari perhitungan di atas maka Prediksi jumlah pemakaian listrik dalam KWH jika
diketahui jumlah kamar sebanyak 30 dengan tingkat hunian 75 persen dan
menggunakan sumber air minum dari PAM adalah sebesar 944,694 KWH

Anda mungkin juga menyukai