Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MASYARAKAT MADANI
PEMERINTAHAN KABUPATEN SERANG KOMITMEN
KAWAL KEPENTINGAN BURUH DAN INDUSTRI

Dosen Pengampu Mata Kuliah Kewarganegaraan


Muhamad Rashif Hilmi, S.Si, M.Sc.
(19920309 202012 1 001)

Disusun Oleh:
Moch. Mukhlis Alparizi
21102030067

Makalah ini untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah Kewarganegaraan

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim...

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah S.W.T. yang telah memberikan nikmat dan
karunianya kepada semua makhluk ciptaan-nya. Sholawat beserta salam semoga tetap di
curahkan kepada nabi akhir zaman habibina nabi muhammad s.a.w beserta keluarga dan
sahabat yang telah menuntun umat islam kejalan yang lurus.

Penulis menyadari dalam penulisan Makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karna
itu, Penulis harapkan kritik dan saran yang membangun dari pada pembaca guna perbaikan
penulisan makalah berikutnya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan umumnya bagi pembaca.
Yogyakarta, 2 Juni 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................................i


Daftar Isi ................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang .................................................................................................................1
B. Perumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................2
D. Manfaat Makalah..............................................................................................................3

BAB II INTI PEMBAHASAN

A. Landasan Teoritis..............................................................................................................4
1. Pengertian Masyarakat
Madani............................................................................4
2. Ciri-Ciri Masyarakat
Madani...............................................................................5
3. Manfaat Masyarakat
Madani................................................................................6
B. Komitmen PemKab Serang Kawal Kepentingan Buruh Dan
Industri...............................6
C. Mewujudkan Masyarakat Madani Di
Inadonesia..............................................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manusia mempunyai banyak kebutuhan dalam hidupnya. Kehidupan manusia akan


berjalan dengan baik apabila kebutuhan kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi. Untuk
memenuhikebutuhan hidupnya tersebut manusia harus bekerja. Pada masa lampau
manusia hanya sekedar mengolah tanah untuk memenuhi kebutuhan sandangnya saja.
Tetapi di masa sekarang dengan kebutuhan manusia yang semakin beragam, tidak cukup
hanya dengan mengolah tanah saja, tapi bekerja di bidang industri dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan lainnya.

Orang yang bekerja baik di sektor industri maupun jasa disebut dengan tenaga
kerja.Tenaga kerja ini memiliki klasifikasi yang beragam tergantung dengan banyak
faktor. Selain itu, angkatan kerja ini berkaitan dengan upah dan kesejahteraan pekerja itu
sendiri, dan masalah tenaga kerja berkaitan dengan masalah produksi, distribusi dan
konsumsi yang berkaitan dengan masalah ekonomi kehidupan manusia. Tenaga kerja juga
merupakan pelaku pembangunan dan ekonomi, baik secara individu maupun kelompok,
sehingga berperan sangat berpengaruh dalam perekonomian nasional dan merupakan
penentu keberhasilan pembangunan.

Berbagai upaya perlu dilakukan dalam mewujudkan masyarakat madani, baik yang
berjangka pendek maupun yang berjangka panjang. Untuk yang berjangka pendek
dilaksanakan dengan memilih dan menempatkan pemimpin-pemimpin yang dapat
dipercaya, dapat diterima, dan dapat memimpin. Untuk jangka panjang antara lain adalah
dengan menyiapkan sumber daya manusia yang berwawasan dan berperilaku madani
melalui perspektif buruh dan industri. Perspektif ini penting untuk dikaji mengingat
konsep masyarakat madani sebenarnya merupakan bagian dari tujuan masyarakat madani.

Kecenderungan sakralisasi berpotensi untuk menambah derajat kefrustasian yang


lebih mendalam dalam masyarakat bila terjadi kesenjangan antara realisasi dengan
harapan. Padahal kemungkinan untuk itu sangat terbuka, antara lain, kesalahan
mengkonsepsi dan juga pada saat manarik parameter-parameter ketercapaian. Saat ini
gejala itu sudah ada, sehingga kebutuhan membuat wacana ini lebih terbuka menjadi
sangat penting dalam kerangka pendidikan politik bagi masyarakat luas.

1
Bupati serang Ratu Tatu Chasanah menegaskan pemerintahannya berkomitmen
mengawal untuk kepentingan buruh dan industry sebagai fasilitator beserta apindo, bukan
duduk ketika adanya permasalahan. Dalam kesempatan ini bupati juga menyampaikan
tips atau kunci untuk para buruh agar menuju kesejahteraan. Kunci utamanya adalah
solid. Solid antara tiga pihak, pemerintah, buruh dan seluruh jajaran industri itu harus
solid. Caranya sangat mudah, selalu membuka komunikasi di waktu-waktu yang rutin,
jangan berembuk dan berkomunikasi hanya ketika ada persoalan kepada dinas tenaga
kerja dan transmigrasi.

Makalah ini mencoba mengungkapkan sejarah pemikiran, karakterstik, serta


perkembangan masyarakat madani di kabupaten serang yang mungkin dapat dijadikan
masukan dalam mewujudkan masyarakat madani melalui perspektif buruh dan
industri. Tentu saja pemikiran konseptual ini akan dapat dioperasionalisasikan di
lapangan secara kontekstual setelah melalui pengujian empiris yang profesional.

Melihat kenyataan di atas, maka kelompok kami mengambil inisiatif untuk


mengambil judul makalah “MASYARAKAT MADANI, PEMERINTAHAN
KABUPATEN SERANG KOMITMEN KAWALM KEPENTINGAN BURUH DAN
INDUSTRI” dan oleh karena itu kami tertarik untuk membahas dan mengkaji
perkembangan masyarakat madani di kabupaten serang.

B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan kami bahas pada makalah ini antara lain:
1. Bagaimana pemikiran masyarakat madani?
2. Bagaimana upaya pemerintahan kabupaten serang berkomitmen dalam
mensejahterakan para buruh dan industri?
3. Bagaimana mewujudkan masyarakat madani di indonesia?

C. Tujuan Makalah
Berdasarkan dengan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dari makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui sejarah pemikiran masyarakat madani.
2. Mengetahui karakteristik ciri-ciri masyarakat madani dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
3. Mengetahui perkembangan masyarakat madani serta bagaimana cara
mewujudkan masyarakat madani di Indonesia.
2
Pengertian masyarakat madani perlu dibahas di sini karena tidak semua mahasiswa
mengetahui dan memahami dengan jelas pengertian dari masyarakat madani. Kita juga
perlu mengetahui sejarah masyarakat madani, perkembangan masyarakat madani, dan
solusi untuk mewujudkan masyarakat madani di Indonesia sehingga perlu dibahas lebih
lanjut mengenai hal tersebut.

D. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak yang membutuhkan,
antara lain sebagai berikut:
1. Menambah wawasan baru dan lebih memperdalam teori mengenai masyarakat
madani.
2. Mempelajari tatacara pemerintah dalam berkomitmen dalam kepentingan
buruh dan industri.
3. Sebagai media untuk mengungkapkan inspirasi untuk mengetahui sejauh mana
sejarah perkembangan masyarakat madani di indonesia.

3
BAB II

INTI PEMBAHASAN

A. Landasan Teoritis
1. Pengertian Masyarakat Madani
Pengertian Masyarakat Madani menurut para ahli:
a) Mun’im (1994) mendefinisikan istilah civil society sebagai seperangkat gagasan etis
yang mengejawantah dalam berbagai tatanan sosial, dan yang paling penting dari
gagasan ini adalah usahanya untuk menyelaraskan berbagai konflik kepentingan
antarindividu, masyarakat, dan negara.
b) Hefner menyatakan bahwa masyarakat madani adalah masyarakat modern yang
bercirikan demokratisasi dalam beriteraksi di masyarakat yang semakin plural dan
heterogen. Dalam keadan seperti ini masyarakat diharapkan mampu mengorganisasi
dirinya, dan tumbuh kesadaran diri dalam mewujudkan peradaban. Mereka akhirnya
mampu mengatasi dan berpartisipasi dalam kondisi global, kompleks, penuh
persaingan dan perbedaan.
c) Mahasin (1995) menyatakan bahwa masyarakat madani sebagai terjemahan bahasa
Inggris, civil society. Kata civil society sebenarnya berasal dari bahasa Latin
yaitucivitas dei yang artinya kota Illahi dan society yang berarti masyarakat. Dari
katacivil akhirnya membentuk kata civilization yang berarti peradaban. Oleh sebab
itu, kata civil society dapat diartikan sebagai komunitas masyarakat kota yakni
masyarakat yang telah berperadaban maju.
d) Istilah madani menurut Munawir (1997) sebenarnya berasal dari bahasa
Arab,madaniy. Kata madaniy berakar dari kata kerja madana yang berarti mendiami,
tinggal, atau membangun. Kemudian berubah istilah menjadi madaniy yang artinya
beradab, orang kota, orang sipil, dan yang bersifat sipil atau perdata. Dengan
demikian, istilah madaniy dalam bahasa Arabnya mempunyai banyak arti. Konsep
masyarakat madani menurut Madjid (1997) kerapkali dipandang telah berjasa dalam
menghadapi rancangan kekuasaan otoriter dan menentang pemerintahan yang
sewenang-wenang di Amerika Latin, Eropa Selatan, dan Eropa Timur.

4
2. Ciri-Ciri Masyarakat Madani

Ciri utama masyarakat madani adalah demokrasi. Demokrasi memiliki konsekuensi


luas di antaranya menuntut kemampuan partisipasi masyarakat dalam sistem politik
dengan organisasi-organisasi politik yang independen sehingga memungkinkan kontrol
aktif dan efektif dari masyarakat terhadap pemerintah dan pembangunan, dan sekaligus
masyarakat sebagai pelaku ekonomi pasar.

Hidayat Nur Wahid mencirikan masyarakat madani sebagai masyarakat yang


memegang teguh ideology yang benar, berakhlak mulia, secara politik-ekonomi-budaya
bersifat mandiri, serta memiliki pemerintahan sipil.
Sedangkan menurut Hikam, ciri-ciri masyarakat madani adalah:
a) Adanya kemandirian yang cukup tinggi diantara individu-individu dan kelompok-
kelompok masyarakat terhadap negara.
b) Adanya kebebasan menentukan wacana dan praktik politik di tingkat publik.
c) Kemampuan membatasi kekuasaan negara untuk tidak melakukan intervensi.
Karakteristik masyarakat madani adalah sebagai berikut:
1. Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses
penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara
merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta
mempublikasikan informasikan kepada publik.
2. Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi
sehingga muwujudkan masyarakat yang demokratis. Untuk menumbuhkan
demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat berupa kesadaran pribadi,
kesetaraan, dan kemandirian serta kemampuan untuk berperilaku demokratis
kepada orang lain dan menerima perlakuan demokratis dari orang lain.
3. Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik
dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan
menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.
4. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang
majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif
dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
5. Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang
proporsiaonal antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap
lingkungannya.

5
6. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari
rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain, sehingga masyarakat
memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab.
7. Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan.
Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan
dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.

3. Manfaat Masyarakat Madani

Manfaat yang diperoleh dengan terwujudnya masyarakat madani ialah terciptanya


masyarakat Indonesia yang demokratis sebagai salah satu tuntutan reformasi di dalam
negeri dan tekanan-tekanan politik dan ekonomi dari luar negeri. Di samping itu, melalui
masyarakat madani akan mendorong munculnya inovasi-inovasi baru di bidang
pendidikan. Selanjutnya, dengan terwujudnya masyarakat madani, maka persoalan-
persoalan besar bangsa Indonesia seperti: konflik-konflik suku, agama, ras, etnik,
golongan, kesenjangan sosial, kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan pembagian "kue
bangsa" antara pusat dan daerah, saling curiga serta ketidakharmonisan pergaulan
antarwarga dan lain-lain yang selama Orde Baru lebih banyak ditutup-tutupi, direkayasa
dan dicarikan kambing hitamnya itu diharapkan dapat diselesaikan secara arif, terbuka,
tuntas, dan melegakan semua pihak, suatu prakondisi untuk dapat mewujudkan
kesejahteraan lahir batin bagi seluruh rakyat. Dengan demikian, kekhawatiran akan
terjadinya disintegrasi bangsa dapat dicegah.

B. Komitmen PemKab Serang kawal kepentingan Buruh Dan Industri

Seluruh Fraksi DPRD Kabupaten Serang menyetujui tiga Rancangan Peraturan


Daerah (Raperda) usulan bupati serang, salah satunya adalah tentangn perubahan atas
perda nomor 5 tanhun 2015 tentang Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM). Bupati
mengatakan bahwa UMKM pada dasarnya di kabupaten serang berkaca dari infrastruktur
jalan yang sudah hampir selesai. Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan Raperda
UMKM untuk penguatan ekonomi di masyarakat.

Bupati meminta perusahaan yang kembali bangkit dari mati surinya akibat pandemic
covid-19 memanggil kembali karyawan yang terkena PHK. Hal ini disampaikan oleh
bupati serang di momen Hari Buruh (May Day) 2022 bersama aliansi serikat pekerja
serikat buruh kabupaten serang dan perusahaan di gedung PGRI kecamatan Jawilan.

6
Bagi dunia usaha, pemerintah sudah memberikan sejumlah dukungan seperti seperti
percepatan vaksinasi kepada pekerja yang bekerja pada sektor-sektor yang masih
diperbolehkan untuk beroperasi, memperpanjang berbagai stimulus ekonomi yang
sebelumnya telah diberikan kepada sektor industri, hingga memberikan bantuan
produktif untuk usaha mikro terhadap UMKM.

Kolaborasi antara buruh, pemerintah, dan industri seharusnya mempu menciptakan


iklim yang kondusif bagi terserapnya tenaga kerja domestik untuk kebutuhan investasi
dari asing. Tentu saja kolaborasi dengan pemerintah dan industri akan tercipta jika buruh
tidak memposisikan diri sebagai oposisi.

Buruh belum kuat untuk menjadi sebuah kekuatan politik di Indonesia, masih perlu
proses panjang, terutama konsilidasi serikat-serikat buruh di Indonesia, jika memang
buruh akan diarahkan menjadi kekuatan politik yang berpengaruh. Proses yang panjang
tersebut tentu tidak bisa mengabaikan tantangan dan ancaman yang terjadi saat ini serta
harapan buruh untuk lebih sejahtera.

Pilihan bagi buruh untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan industri, terutama
berfokus pada program kerja peningkatan kompetensi buruh, harus dipertimbangkan.
Kolaborasi dengan pemerintah juga bisa mengarah kepada regulasi-regulasi untuk
memperbesar peluang buruh meningkatkan kesejahteraannya.

Jangan sampai gerakan buruh hanya dimanfaatkan oleh pihak lain untuk kepentingan
politiknya sementara tujuan utama gerakan buruh untuk menyejahterakan anggotanya
tidak tercapai. Antisipasi kepentingan politik pihak tertentu yang memanfaatkan posisi
buruh sebagai oposisi pemerintah harus dilakukan sejak dini.

C. Mewujudkan Masyarakat Madani Di Indonesia

Indonesia memiliki tradisi kuat masyarakat madani. Bahkan jauh sebelum negara ini
berdiri, masyarakat sipil telah berkembang pesat yang diwakili oleh kiprah beragam
organisasi sosial keagamaan dan pergerakan nasional dalam perjuangan merebut
kemerdekaan. Organisasi berbasis islam, seperti Sarekat Islam (SI), Nahdlatul Ulama
(NU), dan Muhammadiyah, telah menunjukkan kiprahnya sebagai komponen civil
society yang penting dalam sejarah perkembangan masyarakat sipil di Indonesia.
Terdapat beberapa stategi yang ditawarkan kalangan ahli tentang bagaimana seharusnya
bangunan masyarakat madani bisa terwujud di Indonesia.

7
Pertama, pandangan integrasi nasional dan politik. Pandangan ini menyatakan bahwa
sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam kenyataan hidup sehari-hari dalam
masyarakat yang belum memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang kuat. Bagi
pengikut pandangan ini praktek berdemokrasi ala Barat (demokrasi liberal) hanya akan
berakibat konflik antar sesama warga bangsa baik sosial maupin politik. Sikap curiga
terhadap demokrasi liberal biasanya melahirkan sikap represif negara terhadap apa saya
yang bersifat berlawanan yang berasal dari kelompok masyarakat madani.

Kedua, Pandangan reformasi sistem politik demokrasi, yakni pandangan yang


menekankan bahwa untuk membangun demokrasi tidak usah terlalu bergantung pada
pembangunan ekonomi.

Ketiga, Paradigma membangun masyarakat madani sebagai basis utama


pembangunan demokrasi. Pandangan ini merupakan paradigma alternatif diantara dua
pandangan yang pertama yang dianggap gagal dalam pengembangan demokrasi. Berbeda
dengan dua pandangan pertama, pandangn ini lebih menekankan proses pendidikan dan
penyadaran politik warga negara, khususnya kalangan menengah. Melalui proses
pendidikan politik, diharapkan lahir kelas menengah yang secara ekonomi dan
politikmandiri. Kemandirian kelas menengah pada akhirnya akan melahirkan kelompok
masyarakat madani yang mampu melakukan kontrol terhadap hegemoni negara. Untuk
mewujudkan masyarakat madani yang seimbang dengan kekuatan negara dibutuhkan
gabungan strategi dan paradigma.

Paradigma yang dapat dijadika acuan dalam pengembangan demokrasi dimasa transisi
yaitu:

a) Memperluas golongan menengah melalui pemberian kesempatan bagi kelas


menengah untuk berkembang menjadi kelompok masyarakat madani yang mandiri
secara politik dan ekonomi.
b) Mereformasi sistem politik demokratis melalui pemberdayaan lembaga-lembaga
demokrasi yang ada berjalan sesuai prinsip-prinsip demokrasi.
c) Penyelenggaraan pendidikan politik (pendidikan demokrasi) bagi warga negara
secara keseluruhan.

8
BAB III

KESIMPULAN

Masyarakat madani bermakna ganda yaitu suatu tatanan masyarakat yang


menekankan pada nilai-nilai: demokrasi, transparansi, toleransi, potensi, aspirasi,
motivasi, partisipasi, konsistensi, komparasi, koordinasi, simplifikasi, sinkronisasi,
integrasi, emansipasi, dan hak asasi. Masyarakat madani merupakan sistem sosial yang
subur berdasarkan prinsip-prinsip moral yang menjamin kesimbangan antara kebebasan
individu dengan kestabila masyarakat, inisiatif dari individu dan masyarakat akan berupa
pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan undang-undang dan bukan
nafsu atau keinginan individu.

Masyarakat madani memiliki karakteristik Free public sphere (ruang publik yang
bebas), Demokratisasi, Toleransi, Pluralisme, Keadilan sosial (social justice), Partisipasi
sosial, Supremasi hukum.
Perwujudan masyarakat madani ditandai dengan karakteristik masyarakat madani,
diantaranya wilayah publik yang bebas, demokrasi, toleransi, kemajemukan dan keadilan
sosial. Strategi membangun masyarakat madani di indonesia dapat dilakukan dengan
integrasi nasional dan politik, reformasi sistem politik demokrasi,
pendidikan demokratisasi dan penyadaran politik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Azizi, A Qodri Abdillah. 2000. Masyarakat madani Antara Cita dan Fakta: Kajian Historis-
Normatif. Dalam Ismail SM dan Abdullah Mukti, Pendidikan Islam, Demokratisasi
dan Masyarakat Madani. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Daliman, A. 1999. Reorientasi Pendidikan Sejarah melalui Pendekatan Budaya Menuju
Transformasi Masyarakat Madani dan Integrasi Bangsa, Cakrawala
Pendidikan. Edisi Khusus Mei Th. XVIII No. 2.
Ismail SM. 2000. Signifikansi Peran Pesantren dalam Pengembangan Masyarakat madani.
Dalam Ismail SM dan Abdullah Mukti, Pendidikan Islam, Demokratisasi dan
Masyarakat Madani. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Marzuki. 1999. Membangun Masyarakat Madani melalui Pendidikan Islam Sebuah Refleksi
Pendidikan Nasional, Cakrawala Pendidikan. Edisi Khusus Mei Th. XVIII No. 2.
Rahardjo, D. 1997. Relevansi Iptek Profetik dalam Pembangunan Masyarakat
Madani, Academika, Vol. 01, Th. XV, halaman 17-24.
https://adistyputrianggadewi.blogspot.com/2016/04/makalah-kewarganegaraan-tentang.html
https://metrobanten.co.id/pemkab-serang-komitmen-kawal-kepentingan-buruh-dan-industri/
https://serangkab.go.id/?=

10

Anda mungkin juga menyukai