Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH PERJUANGAN PGRI SEBAGAI SERIKAT PEKERJA


 

Mata Kuliah : Sejarah Pendidikan dan PGRI


Dosen Mata Kuliah : Sutrisno, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
KELAS KELOMPOK 6
 Stiafdial Malik 201943500270
 Abdullah Tsani 201943500289
 Adi Nugroho
 Tri atmaji 201943500398
 Rizky Septyan Ahad 201943500323

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA dan IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat


rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.Penulisan makalah ini diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Perjuangan dan Jati Diri PGRI.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi teman – teman jurusan Sistem Informasi
danbermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jakarta, Juli 2021


 
 

Serikat Pekerja dan PGRI


Page 2
  DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................. 2


Daftar Isi......................................................................................................................... 3
BAB IPENDAHULUAN................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ........................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
C. Tujuan......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 6
A. PGRI Sebagai Serikat Pekerja.................................................................... 6
B. Perjuangan dan Kondisi Serikat Pekerja di Indonesia................................ 7
C. Titik Berat Perjuangan dan Tantangannya................................................. 8
D. Serikat Pekerja Harus Kuat......................................................................... 9
E. Program Pendidikan................................................................................... 11
F. Dana............................................................................................................ 12
G. Sosialisasi dan Pelakasanaan Serikat Pekerja............................................. 12
Bab III PENUTUP......................................................................................................... 14
A. Kesimpulan................................................................................................. 14
B. Saran........................................................................................................... 14
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 15

Serikat Pekerja dan PGRI


Page 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Guru dan tenaga kependidikan lainnya adalah tenaga kerja. Mereka diangkat, dibayar,
dibina, dan dipensiun atau diberhentikan oleh majikan dalam hal ini pemerintah (bagi guru
negeri, kontrak, atau guru bantu) dan badan penyelenggara pendidikan (biasanya berbentuk
yayasan bagi guru dan tenaga kependidikan swasta) berdasarkan aturan.
Penetapan guru sebagai tenaga kerja (tenaga kerja profesional), bukan sesuatu yang
mengada-ada.Hal itu sesuai dengan status guru dan karakteristik pekerja yang telah ditetapkan
oleh organisasi perburuhan dunia.Di banyak negara, penetapan guru sebagai tenaga kerja
sudah sangat biasa dan berjalan dengan baik, termasuk di negara maju.
Sebagai pekerja, karena berbagai keterbatasannya guru biasanya lemah.Majikan, dalam
hal ini pemerintah atau badan penyelenggara pendidikan, kuat.Pihak yang lemah, sering
mendapat perlakuan yang kurang atau tidak adil dan sewenang-wenang.Sebaliknya, majikan
yang kuat sering bertindak sewenang-wenang, kurang memperhatikan hak-hak pekerja, lebih
mementingkan keuntungan atau mempertimbangkan keterbatasan dirinya.
Para guru dan tenaga kependidikan yang lemah itu seharusnya bersatu, berserikat, dan
berhimpun bersama dalam sebuah wadah organisasi sehingga menjadi kuat, yaitu serikat
pekerja. Serikat pekerja adalah organisasi demokratis yang permanen dan berkesinambungan,
didirikan secara sukarela oleh para pekerja, terdiri dari para pekerja dan untuk kepentingan
para pekerja, dalam upaya melindungi mereka di dalam pekerjaannya, untuk meningkatkan
kondisi kerja lewat prosedur-prosedur collective bargaining, untuk meningkatkan taraf hidup
mereka, untuk menjaga hak-hak asasi mereka, dan untukmenyediakan sebuah sarana yang
efektif dalam menyuarakan pandangan/pendapat/aspirasi kaum pekerja dalam problema-
problema sosial politik.
Tujuan serikat pekerja ialah terbinanya pekerja menjadi pekerja yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT, profesional, dihargai harkat dan martabatnya, memiliki daya
tawar yang tinggi, terlindung hak-hak kepentingannya secara adil, terpenuhi kesejahteraannya

Serikat Pekerja dan PGRI


Page 4
serta tumbuhnya rasa persaudaraan yang tinggi diantara pekerja.Dasar-dasar hukum Serikat
Pekerja ialah :
1. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 104 ayat
2. Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja Pasal 5 ayat 1
3. Undang-Undang No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja / serikat buruh beserta
penjelasannya.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, pokok bahasan yang berkaitan dengan Serikat Pekerja dan PGRI
diantaranya :
1. PGRI sebagai Serikat Pekerja
2. Perjuangan dan Kondisi Serikat Pekerja Indonesia
3. Titik Berat Perjuangan dan Tantangannya
4. Serikat Pekerja Harus Kuat
5. Program Pendidikan
6. Dana
7. Sosialisasi dan Pelaksanaan Serikat Pekerja

C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini untuk mengetahui sejarah dan perkembangan
serikat pekerja, PGRI,perjuangan dan kondisi serikat pekerja Indonesia serta hak hak PGRI
sebagai serikat kerja.Selain itu, makalah ini juga dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah SPJD PGRI.

Serikat Pekerja dan PGRI


Page 5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PGRI  Sebagai Serikat Pekerja


Pengertian serikat pekerja menurut UU No. 13 Tahun 2003 adalah organisasi yang
dibentuk dari dan untuk pekerja yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokrasi dan
bertanggung jawab untuk memperjuangkan dan melindungi dan meningkatkan kesejahteraan
anggota dan keluarganya supaya harmonis dalam kehidupannya. Namun  ada anggapan bahwa
profesi guru dan dosen merupakan panggilan jiwa dan semua itu adalah pengabdian sebagai
pahlawan tanpa tanda jasa.
Tetapi pada zaman sekarang bahwa menjadi seorang guru atau dosen adalah seorang
pekerja.Jadi organisasinya harus menyesuaikan diri dengan organisasi pekerja menjadi trade
unions (teachers union).
Sebagai organisasi pekerja, PGRI adalah wadah perjuangan untuk mewujudkan hak-
hak asasi guru sebagai pekerja.Karena guru merupakan bagian dari masyarakat pekerja, maka
hak dasar guru tak dapat dilepaskan dari hak dasar kaum pekerja pada umumnya.Hal itu
termuat pada tujuh Fundamental Human Rights Convention of the ILO. Ketujuh Konvensi
ILO itu adalah :
1. No. 29 Tahun 1930 tentang Kerja paksa
2. No. 87 tahun 1948 tentang Kebebasan Berserikat dan Hak Membentuk Organisasi
3. No. 98 tahun 1949 tentang Hak berorganisasi dan berunding bersama
4. No. 100 tentang Kesamaan renumerasi bagi pekerja laki-laki dan perempuan untuk
pekerjaan yang sama nilainya
5. No 105 tahun 1957 tentang Penghapusan kerja paksa
6. No 111 tahun 1958 tentang Diskriminasi pada pekerjaan dan jabatan berdasarkan ras,
warna kulit, jenis kelamin, agama, pandangan politik, kebangsaan, dan suku
7. tentang Pekerja anak.
Hak azasi guru, secara khusus, juga termuat dalam Recommendation Concerning The
Status of Teachers yang diterima dan disahkan secara aklamasi oleh Special
Intergovernmental Conference of The Status of Teachers pada tanggal 5 Oktober 1966 di

Serikat Pekerja dan PGRI


Page 6
Paris. Status guru secara moral, normatif, dan praktis menjabarkan betapa pentingnya
kedudukan guru dan hak-hak guru sebagai profesi dan tenaga kerja.
Konggres ke-XIII tahun 1973 telah memutuskan bahwa PGRI hanya merupakan suatu
organisasi profesi yang lengkap dengan kode etik yang dicetuskan pada konggres PGRI
tersebut dan harus dijalankan.Pada waktu itu Ketua Umum PGRI (Alm. M.E Subiadinata).
Walaupun PGRI organisasi profesi namun Pengurus Besar PGRI bekerja sama dengan
WCOTP  dan IFFTU menyelenggarakan latihan kepemimpinan (Leadership Training). Pada
tahun 1990 sudah terdaftar di Depnaker sebagai organisasi serikat pekerja dengan SK Menaker
No. 197/Men/1990, tanggal 5 April 1990.
Pada konggres PGRI XVIII telah diputuskan bahwa salah satu jati diri PGRI adalah
organisasi “Ketenagakerjaan”.Titik berat perjuangan serikat pekerja adalah berupaya
meningkatkan kesejahteraan anggota bersama keluarganya.Oleh karena itu demonstrasi yang
dilancakan oleh para anggota PGRI pada tahun 2000 di Jakarta dalam rangka menuntut
peningkatan tunjangan dan gaji guru, mendapat sambutan yang menggembirakan dan guru-
guru diseluruh pelosok tanah air.
Masalah serikat pekerja (Trade Unions) adalah hal yang baru dipelajari bagi PGRI
karena belum begitu banyak yang mengerti atau memahami tentang masalah yang ada pada
serikat pekerja. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan cara mengadakan
sosialisasi mengenai serikat pekerja kepada seluruh anggota serikat pekerjadengan cara
diadakan seminar dan latihan kepimpinanan (Leadership Training) bagi para pengurus dan
anggota PGRI yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar PGRI yang bekerjasama dengan EI
Brussel, Belgia  dan beberapa mitra  guru yang ada di luar negeri yang akan berlangsung
selama 10 tahun.

B. Perjuangan dan Kondisi Serikat Pekerja di Indonesia


Perjuangan Serikat pekerja adalah sesungguhnya untuk memperjuangkan Hak-hak
pekerja,sedangkan hak pekerja merupakan bagian dari Hak azazi Manusia. Serikat pekerja
mengusahakan mengaturhubungan pekerja dengan majikannya dalam rangka
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan pekerja (anggota) dan keluarganya. Untuk
menyempurnakan mekanisme dan tata cara perjuangan serikat pekerja, maka para pakar terus

Serikat Pekerja dan PGRI


Page 7
melalukan penelitian yaitu dengan banyak mendirikan lembaga atau jurusan pada perguruan
tinggi untuk meneliti dan memberikan kuliah tentang seluk beluk serikat pekerja.
Gerakan Serikat Pekerja adalah manifestasi dari bentuk solidaritas yang
memperjuangkan kesejahteraan, keadilan, demokrasi, martabat dan hak-hak manusia.Setelah
proklamasi kemerdekaan RI gerakan buruh (pekerja) muncul bersamaan dengan munculnya
partai-partai politik di Indonesia, maka gerakan buruh mengutamakan perjuangannya dibidang
politik.Hampir semua organisasi buruh berafilasi dengan partai politik tertentu.Organisasi
buruh waktu itu bersatu karena didorong oleh perjuangan untuk mencapai kemerdekaan.
Kemudian timbul pandangan perlunya penyederhanaan organisasi buruh, sehingga
dicetuskan “Deklarasi Persatuan Buruh Seluruh Indonesia” pada tahun 2003.Ketika itu
berhasil didirikan Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI) sebagai peleburan dari 25
organisasi buruh di Indonesia.FBSI berhasil melepaskan diri dari ikatan organisasi
politik.FBSI pada saat itu berhasil membenahi Hubungan Industrial Pancasila (HIP).
Pada kondisi sejak 1990 belum memungkinkan PGRI berjuang sesuai dengan serikat
Pekerja. Pada era reformasi sekitar tahun 1999, dewasa ini PGRI dapat berjuang  sesuai
dengan dasar, pola dan mekanisme Serikat Pekerja. Di mana demokrasi telah berjalan dan
semua orang bebas mengeluarkan pendapat. Maka Serikat Pekerja dalam memperjuangkan
hak-hak anggota memerlukan media komunikasi agar aktivitasnya diketahui dan mendapat
dukungan dari orang dan lembaga lain. Dukungan ini sangat diperlukan karena perjuangan
serikat pekerja akan efektif bila mendapat dukungan solidaritas dari orangbanyak.

C. Titik Berat Perjuangan dan Tantangannya


Tantangan dan tekanan Serikat Pekerja adalah berupaya meningkatkan kesejahteraan
anggota beserta keluarganya.Kemudian disusun strategi, taktik, dan metodepada masa itu gaji
guru tidak ada ketentuan khusus dan jauh berbeda dengan perjanjian kerjasama (collective
bargaining) antara pemerintah dan persatuan guru.Perundingan ini diakhiri dengan
penandatanganan “kontrak”. Bila pemerintah melanggar ketentuan yang tercantum dalam
kontrak,maka pengurus PGRI mengingatkan. Bila peringatan itu tidak ditanggapi maka
persatuan guru bisa mengadakan demontrasi, bila tidak ada jalan lain langkah terakhir yaitu
pemogokan. Bila terjadi pemogokan kemungkinannya:

Serikat Pekerja dan PGRI


Page 8
1. Ada guru yang tidak mau ikut mogok kerja.
2. Pemerintah menghentikan pembayaran gaji guru yang tidak ikut mogok, sehingga
organisasi guru yang membayar gaji guru yang melakukan pemogokan.
3. Pemerintah menangkap beberapa pengurus yang dicurigai.
Maka dapat dilihat untuk mencapai tujuan yang dicapai, Serikat Pekerja pasti menemui
tantangan yang menghadang.Trade union sering mengadakan pertemuan seperti WCOTP,
IFFTU, EI banyak utusan persatuan guru yang meminta bantuan keluar negeri dalam upaya
melawan dan menuntut pemerintah.
Perlu kita lakukan dalam ikut memperjuangkan tujuan Serikat Pekerja yaitu
meningkatkan pengabdian, rasa solidaritas, persatuan dan tanggung jawab. Oleh karena itu,
menjadi pengurus Serikat Pekerja harus benar-benar kader organisasi yang handal.

D. Serikat Pekerja Harus Kuat


Melihat tantangan yang dihadapi Serikat pekerja maka kita harus mengupayakan
bagaimana cara dan dengan cara apa organisasi kita menjadi lebih kuat. Ada pepatah “Bersatu
Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh”.Maka jika kita ingin kuat maka kita mencari harus teman
sebanyak mungkin. PGRI pun harus  bekerja sama dengan pihak yang terkait seperti DPR,
orang tua murid, Dewan pendidikan dan Komite Pendidikan.  Agar lebih mudah
memperjuangkan hak-hak anggota PGRI termasuk upaya memperjuangkan kesejahteraan
anggotanya.
Sejak tahun 2000 PGRI telah menjadi salah satu anggota Konggres Serikat Pekerja
Indonesia (KSPI). KSPI merupakan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia dan pada saat ini
KSPI merupakan gabungan dari 11 Federasi Serikar Pekerja Indonesia yang beranggotakan
400 Organisasi/Seikat Pekerja.Dalam hal ini KSPI berharap akan membantu perjuangan PGRI
dalam upaya mensejahterakan anggota keluarganya. Dengan masuknya PGRI menjadi salah
satu anggota KSPI maka akan menjadi lebih kuat. Kesejahteraan guru itu dapat berwujud
kesejahteraan materiil maupun non materiil yang ditopang 5 pilar yaitu:
1. Imbal jasa
2. Rasa aman
3. Kondisi kerja

Serikat Pekerja dan PGRI


Page 9
4. Hubungan antar pribadi
5. Kepastian karier
Salah satu bentuk kekuatan serikat pekerja ialah Perhatian FES yang saling bersilangan
terhadap demokrasi yang menghidupkan keinginan akan keadilan sosial menuju kepada
penekanan khusus atas serikat pekerja yang kuat dan bertanggung jawab. Mewakili
Pergerakan Serikat Pekerja Jerman di luar negeri, FES bertujuan memperkuat Serikat Pekerja
Indonesia untuk menyuarakan kepentingan anggota mereka di dalam dan luar negeri.Hanya
melalui serikat pekerja yang kuatlah, keuntungan yang layak dapat dicapai oleh pemberi kerja
dan pekerja.Oleh karena itu, serikat pekerja harus memiliki dasar organisasi yang kuat dan
perspektif yang strategis untuk mengubah hubungan industrial menjadi hubungan yang layak
dan menguntungkan bagi pihak pemberi kerja dan pekerja. Terlepas dari kinerja spesifik
sektor dari serikat pekerja, mereka juga memiliki peran penting dalam proses pembuatan
kebijakan nasional dan internasional. FES berupaya untuk memfasilitasi proses konsolidasi
politik pergerakan Serikat Pekerja Indonesia, yang menghasilkan kebijakan bersama serikat
pekerja Indonesia. Hal ini juga dapat meningkatkan kapasitas mereka sebagai mitra dalam
dialog sosial bipartit dan tripartit untuk berkontribusi terhadap kemitraan sosial yang
konstruktif.
Untuk memperkuat posisinya, Serikat Pekerja dapat meminta bantuan kepada induk
organisasinya di luar negeri.Misalnya minta bantuan kepada EI. Pada saat ini ada 3 jenis
organisasi guru internasional yaitu:
1. Education Internasional yang berinduk pada ICFTU
2. World Confederation of Teacher (WCT) yang bertindak pada World Confederation of
Labour
3. FISE (komunis) yang berinduk pada Persatuan Buruh Komunis Internasional
Adapun hal-hal yang menyebabkan PGRI kelihatan kuat:
1. Memiliki anggota yang cukup kuat
2. Telah berpengalaman dalam perjuangan menghadapi berbagai permasalahan
3. Mempunyai hubungan erat dengan banyak organisasi guru di luar negeri
4. Anggota Education International
Adapun kelemahannya diantaranya adaah sebagai berikut :

Serikat Pekerja dan PGRI


Page 10
1. Cukup banyak organisasi yang lain sehingga bisa merupakan ancaman bagi PGRI
2. Iuran kecil dan tidak semua anggota membayarnya.
3. Pada umumnya kesejahteraan anggota PGRI sangat memprihatinkan. 

E. Program Pendidikan
Sebagai organisasi profesi, perjuangan dan ketenagakerjaan PGRI wajib
memperjuangkan kesejahteraan anggotanya juga mutu profesi guru khususnya dan pendidikan
pada umumnya.
Untuk menunjang kinerjanya, PGRI memilih sejumlah anak lembaga yang yaitu:
1.    YPLP (Lembaga Pembina Lembaga Pendidikan)
2.    LKBH (Lembaga Konsultan dan Bantuan Hukum)
3.    BP.GGI (Badan Pengelola Gedung Guru Indonesia)
4.    PT. Harapan Masa
5.    Induk Koperasi PGRI
6.    Majalah Suara Guru
Pada era reformasi seperti sekarang, kita menyaksikan  penyusunan berbagai kebijakan
serta kritikan-kritikan terhadap kebijakan dan peraturan perundang-undangan berbasis kondisi
local. Terhadap semua itu, seharusnya PGRI  turut menyumbangkan  ide dengan menawarkan
alternative pemikiran yang baru. Serikat Pekerja harus memperjuangkannya kepada
pemerintah.Itulah sebabnya YPLP-PGRI telah membentuk “Gugus Pemikir” (Think Tank).
Tugas dari gugus pemikir adalah mengupayakan peningkatan mutu lembaga
pendidikan PGRI serta menyusun konsep dibidang pendidikan yang nantinya akan
disampaikan oleh PGRI kepada pemerintah.
Gugus pemikir telah mencapai hasil diantaranya:
1. Universitas PGRI Yogyakarta telah berhasil membuat susunan Rancangan Penyempurnaan
Sistem Pendidikan di Indonesia.
2. Bersama Universitas PGRI Adibuana Surabaya dan IKIP PGRI Semarang juga telah
menghasilkan susunan rancangan RUU Perlindungan Guru.

Serikat Pekerja dan PGRI


Page 11
F. Dana
Suatu organisasi tidak akan menjadi kuat bila tidak ditopang oleh dana yang
memadai.Sehubungan dengan usaha pencarian dana tersebut sebaiknya diperhatikan saran-
saran sebagai berikut:
1. PGRI berupaya agar semua iuran anggota dapat masuk
2. Upaya pemasukan iuran anggota dengan check off system
3. PGRI sebaik mungkin mencari dana lain dari luar iuran anggota.
4. Pengurus harus lincah dan tanggap dalam rangka mencari dana bagi organisasi.
5. Para anggota harus terus disadarkan akan tanggung jawab dalam penyetoran iuran anggota
6. Peranan bendahara sangat penting dalam upaya menerima, menyimpan,membayar serta
bertanggung jawab.
7. Meningkatkan koperasi guru
8. Mendirikan perusahaan dan sebagainya.

G. Sosialisasi dan Pelaksanaan Serikat Pekerja


Seluk beluk Serikat Pekerja merupakan sesuatu yang penting. Oleh sebab itu penting
pula diadakannya sosialisasi kepada  seluruh anggota PGRI yang tersebar di seluruh pelosok
tanah air. Sosialisasi tentang serikat pekerja dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
1. Dilakukan pada tiap pertemuan PGRI, misalnya pada setiap konferensi, seminar dan
pelatihan PGRI
2. Memanfaatkan majalah PGRI yaitu majalah Suara Guru
3. Menerbitkan bulletin khusus PGRI yang memuat berbagai aspek serikat kerja
Pola dan mekanisme pelaksanaan serikat pekerja sudah universal misalnya pelaksanaan
perjanjian kerjasama dan aksi demontrasi tahun 2000, merupakan pelaksanaan Serikat Pekerja
dalam rangka mensukseskan perjuangan meningkatkan kesejahteraan guru dan peningkatan
anggaran pendidikan.
Serikat pekerja juga adalah organisasi yang komplek, dengan segala aturan dan struktur
yang mereka miliki. Pemimpin/pengurus yang mereka pilih bisa dengan silih berganti tetapi
nilai organisasi tetap sama. Tetapi perlu diingat! peran pemimpin mengubah organisasi, ini
adalah suatu fakta yang benar. Karena bagaimanapun juga karekteristik paternalistik juga

Serikat Pekerja dan PGRI


Page 12
dianut dalam pola kepimpinan ditempat kita.Anggota berubah karena memiliki pemimpin
yang kuat.Serikat pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari oleh dan untuk pekerja serta
dibiayai oleh mereka sendiri.Serikat pekerja adalah organisasi representasi, organisasi yang
mewakili. Artinya, anggota mengambil peranan penting dalam organisasi dan  pergerakkan
organisasi serikat pekerja. Dukungan yang mereka berikan adalah dalam bentuk partisipasi
dan kontribusi yang aktif dan luas.

           

Serikat Pekerja dan PGRI


Page 13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam uraian diatas dikemukakan bahwa PGRI berusaha memperjuangkan
kesejahteraan, membela serta melindungi hak dan kepentingan anggotanya dengan
menerapkan tata cara Serikat Pekerja, namun hal tersebut tidak mudah dilalui PGRI. PGRI
harus berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan organisasi ini demi mewujudkan
organisasi yang berwibawa, independen,disegani dan akan lebih mudah dalam
memperjuangkan program-program yang direncanakan.
Namun perjuangan berdasarkan tata cara Serikat Pekerja memang penuh resiko, oleh
sebab itu PGRI harus senantiasa berhati-hati dalam penerapannya. Pelaksanaan Serikat
Pekerja herus disesuaikan dengan kondisi yang ada, melalui tahapan-tahapan, juga disesuaikan
dengan kemampuan organisasi di daerah masing-masing.

B. Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini, penyusun berharap agar pembaca dapat :
1. Mengerti dan memahami awal terbentuknya PGRI sebagai Serikat Pekerja
2. Mengingat perjuangan PGRI dalam memperjuangkan ksesjahteraan anggotanya.
3. Memotivasi diri untuk lebih menghargai PGRI sebagai organisasi independen yang
berwibawa.
4. Berusaha untuk terus meningkatkan mutu profesi guru demi kecerdasan bangsa.
5. Meneladani semangat perjuangan PGRI dalam mempertahankan organisasi.

Serikat Pekerja dan PGRI


Page 14
DAFTAR  PUSTAKA

1. Balitbang Dikbud(1997).pendidikan di Indonesia dari jaman ke jaman. Jakarta : depdikbud


2. Beeby,C.E.(1981).pendidikan di Indonesia : Penilaian dan Pedoman Perencanaan.
Jakarta :LP3ES.
3. BP3K.(1975) pendidikan di Indonesia, 1900-1974. Jakarta : BP3K Depdikbud
4. Depdikbud (1996) lima puluh tahun Pendidikan Indonesia. Jakarta : Depdikbud
5. Depdikbud(1994) Pembangunan pendidikan dan kebudayaan menjelang era tinggal landas.
Jakarta : Depdikbud
6. Depdikbus (1990) Lima Repelita Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdikbud
7. Depdikbud.(1962). Pancawarsa 5 Maret 1957 s.d 5Maret 1962. Jakarta : Jawatan
Pendidikan Umum Depdikbud
8. Ditjen Dikdasmen.(1997). Tumbuh Kembang Pendidikan Dasar dan Menengah 1940-1996.
Jakarta : ditjen Dikdasmen Depdiknas
9. Ditjen Dikdasmen.(1990). Perkembangan Pendidikan Dasar dan Menengah 1945-1989.
Jakarta :Ditjen Dikdasmen
10. PGRI (1998a) Reformasi pendidikan dan PGRI dalam memasuki Era baru abad XXI. Risalah
keputusan kongres PGRIIXVIII di Lembang,Bandung. Jakarta : PB PGRI
11. PGRI (1998b). Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Besar PGRI Masa Bakti
XVIII(1994-1998). Jakarta: PB PGRI
12. PGRI (1994).Memantapkan Tekad, Wawasan dan Kemampuan Profesi Guru menyukseskan
Pelita VI dan PJP II. Jakarta : PB PGRI
13. Poerbakawatja.S.(1970) Pendidikan dalam Alam Indonesia Merdeka. Jakarta : Gunung
Agung
14. Supriadi,D(1998) Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa
15. Syamsuddin,H.,Sastradinata,K.&Hasan,S.H.(1993) Sejarah Pendidikan Indonesia Zaman
Kemerdekaan (1945-1966). Jakarta : Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.
16. http://mulaihitungmundur.blogspot.com/2011/04/merancang-pendidkan-di-serikat-
pekerja.html

Serikat Pekerja dan PGRI


Page 15

Anda mungkin juga menyukai